NovelToon NovelToon
Penyesalan Balas Dendam

Penyesalan Balas Dendam

Status: tamat
Genre:CEO / Balas dendam. / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Tamat
Popularitas:14.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Malam itu di sebuah ruang VIP karaoke, seorang CEO perusahaan besar sekaligus pemilik tempat hiburan malam, merenggut kesucian Nisa dalam keadaan mabuk.

"Sakit Andreassss,,,,!!" Teriak Nisa.
Pikirannya kalut dengan kejadian mengenaskan yang sedang menimpanya.

"Hentikan.!! Kau ib liss.!! Lepaskan aku.!!"

Nisa begitu frustasi dengan kejadian itu. Kebencian dan rasa sakitnya pada Andreas, membuat Nisa bertekad untuk membalas dendam pada laki - laki yang telah merenggut paksa kesuciannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Nisa berdiri di depan cermin wastafel. Wanita itu baru saja membenarkan riasan di wajahnya. Sedikit menambah blush on dan lipstik agar terlihat lebih segar. Tidak ada yang boleh tau bahwa saat ini hatinya sedang hancur, terutama Andreas dan Devan. Andreas pasti akan curiga kalau dia menunjukkan kesedihan di depannya.

Begitu juga dengan Devan, laki-laki itu pasti akan tau kalau Nisa masih sangat mencintainya jika menunjukan perasaan yang sebenarnya.

"Jadi kamu pergi ke Jakarta,," Suara berat itu memecah keheningan.

Nisa menatap Devan dari pantulan cerminan. Karna laki-laki itu tiba-tiba berdiri di belakangnya.

Keduanya saling beradu pandangan meski tidak secara langsung. Tatapan Devan masih dalam seperti dulu, hanya saja disertai dengan raut wajah sendu.

Berbeda dengan Nisa, wanita itu lebih memilih menyingkirkan perasaan yang masih tersisa untuk Devan dan menggantinya dengan kekecewaan. Membuat wanita itu menatap tajam penuh amarah.

Nisa merasa di permainkan, di tinggalkan begitu saja setelah mereka sudah bertunangan. Bahkan Devan sudah berjanji akan menikahinya. Tapi kenyataannya, Devan justru menikah dengan wanita lain.

"Aku mencari mu sejak beberapa bulan yang lalu," Ucapnya lagi.

"Kenapa meninggalkan tempat masa kecilmu." Devan berjalan mendekat.

"Kamu bicara padaku.?" Tanya Nisa. Dia mengukir senyum sinis pada Devan sebelum akhirnya berbalik badan menatapnya.

Jika Devan tidak pergi meninggalkannya, hidupnya pasti tak akan hancur seperti ini. Mungkin sekarang dia sudah bahagia seperti Irene yang sudah mengandung.

Tak perlu pergi ke Jakarta untuk meninggalkan semua kenangan indah yang ada di tempat masa kecilnya.

"Aku bisa jelaskan semuanya." Kata Devan. Dia semakin sendu menatap Nisa karna perasaan bersalah sudah mengingkari janji dan meninggalkannya begitu saja tanpa kepastian.

Dia mencoba menyentuh tangan Nisa, namun langsung di tepis olehnya.

"Aku nggak butuh penjelasan apapun.!" Tegas Nisa. Dia mengambil tas miliknya di atas wastafel, kemudian beranjak pergi dari hadapan Devan.

Sayangnya langkah Nisa terhenti karna tiba-tiba Devan memeluknya dari belakang. Memeluk erat wanita yang selama 2 tahun ini sangat dia rindukan.

"Aku merindukanmu, sangat merindukanmu." Suara Devan bergetar. Dia memejamkan mata, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Nisa yang masih sama seperti dulu.

"Lepas Mas.!" Sentak Nisa. Dia menepis kasar kedua tangan Devan hingga melepaskan pelukannya.

"Kamu lupa dengan istri dan calon anakmu.?!" Nisa tak habis pikir dengan hal konyol yang baru saja di lakukan oleh Devan. Dia tidak berfikir Devan akan berani memeluknya setelah apa yang sudah terjadi pada kehidupan mereka masing-masing.

"Dan jangan lupa kalau aku akan menikah dengan adikmu.!" Tegasnya lalu buru-buru keluar dari sana karna takut seseorang akan melihat dan mendengar percakapannya dengan Devan.

Nisa kembali bergabung di meja makan. Duduk tenang di samping Andreas.

Dia mencoba memahami situasi yang terlihat kembali memanas antara Andreas dan sang Papa yang saling melemparkan tatapan tajam.

Sejujurnya Nisa penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi antara Andreas dan Papanya. Entah kenapa Nisa merasa hubungan Andreas dan Tuan Chandra tidak baik-baik saja sejak pertama kali dia datang ke rumah Andreas.

"Kalau begitu kamu urus sendiri semuanya." Ucap Tuan Chandra.

"Papa tidak usah khawatir, bukankah sejak kecil aku sudah terbiasa mengurus apapun sendiri." Jawab Andreas. Meski nada bicaranya tenang, namun dia melempar tatapan penuh amarah.

"Tidak nak, Mama pasti akan membantu mengurus persiapan pernikahan kamu,," Ujar Nyonya Zoya sembari tersenyum.

"Mama terlalu baik. Terkadang aku sampai bingung sebenarnya siapa orang tua kandungku, Papa atau Mama.?" Tanyanya dengan nada menyindir dan senyum kecut.

Tuan Chandra hampir mengatakan sesuatu pada Andreas, tapi Nyonya Zoya menahannya. Dia kembali memberikan tatapan memohon pada suaminya itu.

"Maafkan Andreas dan Papanya,," Ujar Nyonya Zoya pada Nisa. Karna sejak tadi Nyonya Zoya memperhatikan Nisa yang terlihat kebingungan dengan situasi yang terjadi.

"Perdebatan seperti ini memang wajar terjadi antara anak laki-laki dan Papanya." Nyonya Zoya mengulas senyum, meski terlihat di paksakan karna tidak enak hati pada Nisa.

Nisa datang sebagai calon menantu di keluarganya, tentu Nyonya Zoya takut Nisa tidak nyaman dengan situasi seperti ini.

"Tidak apa Tan,, Emm maksudku Mama."

"Nisa mengerti,," Nisa mencoba mengukir senyum.

...***...

Andreas dan Nisa sudah berada di dalam mobil. Keduanya pamit lebih dulu untuk pulang. Tentu saja karna Andreas yang memintanya.

"Anisa,,?" Panggil Andreas lirih. Dia menyentuh pipi Nisa yang sejak diam dengan tatapan mata menerawang jauh.

Panggilan Andreas membuyarkan lamunan Nisa. Dia tersenyum tipis.

"Kenapa diam saja.?" Tanya Andreas.

Nisa terdiam, dia menatap lekat wajah Andreas yang sesekali melirik ke arahnya.

"Apa aku boleh bertanya sesuatu.?" Tanya Nisa serius.

"Tanyakan saja,," Andreas tersenyum santai.

"Soal ucapan kamu saat makan malam, apa salah satu dari mereka bukan orang tua kandungmu.?" Tanya Nisa dengan hati-hati. Dia memberanikan diri bertanya karna sangat penasaran, meski tidak yakin Andreas akan menjawabnya.

Andreas terkekeh kecil.

"Usiaku dan Devan hanya beda 3 bulan." Tutur Andreas. Meski itu bukan jawaban yang di inginkan oleh Nisa. Namun hanya dengan mengatakan hal itu, Nisa langsung bisa menyimpulkan jika Andreas dan Devan adalah saudara tiri karna tidak mungkin terlahir dari rahim yang sama dengan hanya berjarak 3 bulan.

Itu artinya, Nyonya Zoya bukan Ibu kandung Andreas.

Tapi yang membuat Nisa heran, sikap Tuan Chandra sangat dingin pada Andreas. Seakan-akan Andreas bukan anak kandungnya.

"Jadi Mama Zoya bukan,,,

Andreas langsung menganggukkan kepala sebelum Nisa menyelesaikan ucapan.

" Kalau begitu dimana Mama kandung kamu.? Apa kamu nggak mau mengenalkan aku padanya.?"

Seketika Andreas menepikan mobilnya. Dia menatap lekat wajah Nisa.

"Kamu yakin ingin bertemu dengannya.?" Tanya Andreas. Nisa mengangguk cepat.

"Kalau begitu, besok aku akan mengajakmu menemuinya."

1
Asih Akbar
Luar biasa
Julia Juliawati
mampir
Rika
bagus
Anugrah Senjakala
Luar biasa
Fransiska Ida Toruan
Devan kali Thor
nobita
aku mendukung mu Nisa utk balas dendam ke Andreas
nobita
tuh kan Nisa.. kamu punya sahabat baik yg begitu peduli sama kamu
nobita
hmmm awal yg menarik
nobita
menyedihkan sekali masa lalu Nisa
Mei Prw
luar biasa
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺nada Mυɳҽҽყ☪️
Luar biasa
Yuningsih Nining
Lumayan
Yuningsih Nining
Kecewa
Yuningsih Nining
orang satu yng lagi baca / simak ini koq... jadi was² sii ya sm nisa, takut nya si andre bener² ngWujudin kata² nya buat ngancurin nisa
Thiva ShiRegarr II
Luar biasa
Thiva ShiRegarr II
Lumayan
emak chayank anak
luar biasa...
alurnya menarik...
konfliknya buat emosi naik turun...
ga bs berhenti baca...penasaran terus...
jadi dendam mana yang didustakannnnn....👍👍✊️
Tika Sartika12
Luar biasa
Tika Sartika12
orang tua punya cara masing masing dalam mendidik anak anaknya,,cuma terlambat bagi papa Candra menjelaskan kenapa dia begitu keras terhadap Andreas,,dendam sudah tertanam rencana sudah di jalan kan tinggal tunggu kehancuran
Eva Dewi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!