NovelToon NovelToon
BERI AKU CINTA

BERI AKU CINTA

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Duda / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:158.7k
Nilai: 5
Nama Author: Julia Fajar

Devina Arsyla meninggal akibat kecelakaan mobil, saat dia hendak menjemput putrinya di sekolah. Mobil Devina menabrak pohon ketika menghindari para pengendara motor yang ugal-ugalan di jalan raya.

Sejak kejadian itu Mahen Yazid Arham, suami Devina sangat terpukul. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di kantor serta di club malam bersama teman-temannya daripada tinggal di rumah.

Hal ini membuat kedua keluarga sangat cemas dan prihatin, lalu mereka sepakat untuk meminta Mahen ganti tikar yaitu dengan menikahi Devani Arsya, adik kembar sang istri.

Namun, Mahen dan Devani sama-sama menolak. Keduanya beranggapan tidak akan pernah menemukan kecocokan, dengan sifat dan keinginan mereka yang selalu bertolak belakang.

Mahen sejak dulu selalu mengira Devani itu adalah gadis liar, urakan yang hanya bisa membuat malu keluarga, sedangkan Devani juga merasa kehadiran Mahen telah membuat dirinya jauh dari Devina.

Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Apakah akhirnya mereka akan menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia Fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. BERSAING

"Hans...silahkan di minum dulu tehnya, nanti keburu dingin," ucap Mama Intan.

"Nggak apa-apa Tan, dingin 'kan harganya lebih mahal," ucap Hans sambil tersenyum dan celingukan seperti mencari sesuatu.

"Hei...apa yang kamu cari?" tanya mamanya.

"Annisa tadi kemana Ma?" tanya Hansen.

"Dia sedang bersama Devani Nak Hans, katanya mau mandi, biasanya sebelum tidur siang, dia belajar sebentar di teras belakang bersama bundanya," jawab Mama Intan.

"Oh ya, aku beloh kesana Tan? Aku ingin melihat Annisa belajar."

"Silahkan Nak Hans! langsung saja ke teras belakang," ucap Mama Intan.

"Jangan kamu ganggu mereka Hans! Nanti Annisa tidak Konsen belajar gara-gara melihatmu!" ucap Mahen tapi tatapannya tetap pada laptop."

"Biarlah Hen, lagipula adikmu tidak akan lama disini, paling hanya seminggu dan entah kapan lagi dia bisa kesini, jadi biar dia puas bermain dengan Annisa," ucap Mama Mahen.

"Bisa saja...aku sering ke sini Ma, jika aku berjodoh dengan gadis Indo, seperti Kak Mahen."

"Memangnya kamu mau beristrikan gadis Indo?" tanya mama Intan.

"Aku mau saja Tan, yang ditakutkan gadis itu yang tidak mau denganku," jawab Hans sambil menyeringai.

"Nak Hans bisa saja, mana mungkin ada gadis yang menolak pria seperti Nak Hans, sudah ganteng, pengusaha muda yang sukses pula, dan sebentar lagi menyandang gelar master," ucap Mama Intan lagi.

"Ah Tante, bikin telingaku naik saja," ucap Hans sambil tersenyum.

"Aku lihat Annisa dulu ya Tan," ucap Hans lagi hingga membuat Mahen menghentikan kegiatannya dan memandang kearah Hans dengan tidak senang.

Hans sepertinya sengaja ingin memanasi sang Kakak dengan tidak mengindahkan ucapannya tadi.

Aku kesana dulu ya Kak, nanti saja kita bicarakan bisnis, aku mau cuci mata dulu, capek asyik ngurusin pekerjaan melulu," ucap Hans lagi sembari beranjak dari duduknya.

"Kamu...!" Belum sempat Mahen menyelesaikan kalimatnya, Hans sudah pergi ke arah teras belakang.

Mama Intan yang melihat Mahen sepertinya marah terhadap sang adik, lalu berkata, "Biarlah Hen, toh Hans tidak mungkin mengganggu Annisa," ucap mama Intan

"Bukan Annisa yang mau dia ganggu Ma, tapi yang lain," ucap Mahen hingga membuat mama bingung.

Mama yang mau bertanya tentang maksud omongan Mahen pun, mengurungkan niatnya, saat melihat Mahen menutup laptop dan beranjak meninggalkan tempat duduknya.

Mama Mahen tersenyum dan mencolek lengan besannya sambil berkata, "Biarkan Jeng, biarkan mereka bersaing untuk mendapatkan hati putrimu," ucap mama Mahen.

"Maksudnya apa ya Jeng? Aku nggak paham," ucap mama Intan lagi.

"Aku tidak tahu apa Hans memang serius dengan ucapannya atau cuma ingin memanasi Mahen saja. Kita lihat saja Jeng, bagaimana kedua anakku berjuang untuk mendapatkan Devani. Aku ingin Mahen sadar bahwa Devani adalah gadis baik yang dia abaikan di rumah ini," ucap Mama Mahen.

"Tapi aku ragu Jeng, apa rencana kita untuk menjodohkan dan menikahkan keduanya secepat mungkin bisa berhasil atau tidak, soalnya kemaren Devani membawa teman prianya ke rumah. Aku pikir mereka serius pacaran, jadi tidak mungkin ada harapan buat Mahen," ucap Mama Intan.

"Jadi Devani sudah punya pacar Jeng?"

"Sepertinya iya."

'Tapi kita jangan menyerah dulu, kita harus tetap berusaha, kalau memang gagal berarti Devani memang bukan jodohnya Mahen," ucap mama Mahen yang tidak ingin menyerah.

"Baiklah Jeng kita coba dulu."

"Kita pantau saja mereka, mudah mudahan Hans tidak serius dan dia hanya ingin membantu sang kakak agar bisa lebih dekat dengan Devani dan sadar bahwa Devani bisa jadi istri yang baik baginya."

"Iya Jeng, tapi bagaimana jika Hans serius?"

"Ya...tinggal nunggu Jeng, bagaimana keputusan Devani, memilih salah satu dari putraku atau tidak sama sekali dan tetap bersama pacarnya," ucap mama Mahen lagi.

Saat kedua mama asyik mengobrolkan anak-anak mereka, Papa Andara dan papa Emir pun ikut nimbrung setelah keduanya selesai membahas bisnis.

"Bagaimana dengan rencana kita Ma?" tanya papa Emir kepada istrinya.

"Inilah yang baru kami bahas Pa, kita tunggu beberapa hari ini, lihat dulu, apakah putramu yang satu lagi juga menginginkan Devani atau hanya ingin memanasi Mahen."

"Apa maksud mama, Hans juga tertarik kepada Devani?"

"Sepertinya iya Pa, tapi kita lihat saja dulu," ucap mama Mahen.

"Bagaimana besan?" tanya papa Emir kepada Papa Andara.

"Kalau aku terserah Devani saja. Devani bebas memilih. Tapi jika hatiku ditanya, ya...tentu saja aku ingin Mahenlah yang menjadi suami Devani."

Sejenak Papa Andara terdiam lalu dia melanjutkan ucapannya, "Selain demi kebaikan Annisa, aku juga sudah tahu bahwa dia adalah suami dan menantu yang baik selama ini. Jadi pastinya dia juga bisa membahagiakan Devani seperti dulu dia membahagiakan Devina," ucap Papa Andara.

"Ya sudah kita tunggu perkembangan ya, pokoknya kami tidak akan pulang ke Turki, sebelum berhasil membuat Mahen menikah lagi. Kami ingin melihat Annisa bahagia, memiliki seorang Mama yang mencintainya dan bisa mengurus putra kami dengan baik," ucap Papa Emir.

Sementara, Hans yang duluan tiba di teras belakang daripada Mahen, segera menarik kursi dan duduk di samping Devani yang sedang asyik mengajari Annisa.

Hansen menyeringai saat Devani menatapnya, lalu diapun berkata, "Maaf ya Van, aku tidak bermaksud mengganggu, aku hanya ingin melihat Annisa belajar. Boleh 'kan Nis?" ucap Hans meminta persetujuan Annisa.

"Nggak boleh!" ucap Mahen yang baru tiba di sana dan duluan menjawab sebelum Annisa bersuara.

"Ayo...ikut aku! Ada yang ingin aku bicarakan," ucap Mahen sambil menarik tangan Hans dan mengajaknya ke joglo yang ada di taman belakang.

Devani hanya memandang keduanya yang sudah menghilang di balik tanaman pagar yang ada di taman, lalu diapun melanjutkan kegiatannya mengajar Annisa.

Setelah selesai, Devani segera meminta Annisa untuk beristirahat seperti biasanya, tidur sebentar sambil menunggu datangnya waktu ashar.

Annisa pun mencium Devani sebelum pergi, lalu dia berkata, "Bun...nanti malam kita jalan-jalan yuk! dengan papa dan oom Hans, mumpung om Hans masih di sini," pinta Annisa.

"Boleh, jika papa dan om kamu setuju, Bunda ngikut saja," jawab Annisa.

"Hore...baiklah Bun, Nisa istirahat dulu ya, nanti Nisa bilang ke papa dan om Hans setelah bangun tidur, semoga saja papa setuju," ucap Annisa lagi.

Devani pun mengangguk, lalu Annisa pun beranjak pergi sambil membawa bukunya, sedangkan Devani kembali ke dapur untuk mempersiapkan makanan.

Tadi para tamu saat di persilahkan makan belum mau, beralasan masih pada kenyang. Katanya mereka sempat makan saat baru tiba di bandara sebelum Mahen datang menjemput.

1
Sri Puryani
kenapa mahen gj minta tlg gara bantu nyari istri nya trus ksh foto istri nya biar tau wanitanya istri mahen...
Sri Puryani
mahen horang kaya kok istri diculik nyarinya nyantai....msk gk punya anak buah.....
Lilik Juhariah
gk berani baca pemerkosaa hms iks
Euis Kindar Wulan
up
Sulati Cus
alasan mu pak nggak masuk akal, kyk cm km doang yg merasa stres krn pekerjaan 😂terus di bolehin gitu selingkuh, di dunia nyata banyak kok suami yg tertekan dh pekerjaan tp y g selingkuh jg
Bunda Aish
ceritanya sebenarnya bagus, tapi mungkin author nya lebih teliti lagi karena ada bbrp cerita jd berlawanan spt hp Devani waktu diculik Bastian kan sudah dibuang kok bisa ada lg, penjabaran yg maksudnya baik tp jd terasa agak membosankan karena terlalu panjang; contoh makanan khas Turki,hukum memakai pakaian spt lelaki; mngkn bisa dikutip sedikit ; ini menurut saya ya thor, penyampaian nya di buat mengalir tidak dipaksakan. maaf kalau tidak berkenan, tetap semangat berkarya semoga lebih banyak lagi yang baca dan kasih like'...... terimakasih.....💪🏻💕
Bunda Aish
polisi bisa cek cctv kan? atau bisa sewa detektif....masa pasif aja...
Bunda Aish
lho hp Devani bukannya dibuang sama Bastian, kok bisa ada lagi?
Bunda Aish
Annisa itu umur berapa ya thor? dialognya bukan seperti anak-anak usia 5-6 th?
Bunda Aish
kadang lebih dewasa pemikiran Bastian timbang mahen
Bunda Aish
ikhlaskan bukan dilupakan mahen.....
Bunda Aish
sebelum pergi, Devina kan seperti sudah memberikan tanda²....
Bunda Aish
ya tho kita dukung, yang sabar yaa... tetap semangat....💪🏻
Bunda Aish
duh, segitu nya sama ipar sendiri....
Bunda Aish
yang baca juga ikut bingung,devani devina....😉
Bunda Aish
tetap semangat ya thor...
🍁Dhita ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
bagys
Mardiana Se
Semangat selalu berkarya Author💪💪👍👍👍
Mardiana Se
Dr bab 1 sampai bab ini aku baca, bagus ceritanya... Semangat berkarya selalu ya Author💪💪💪👍👍👍
Imoy
keluarganya bukannya pada tajir..masa g punya anak buah..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!