Ini adalah novel ringan yang terkadang terjadi di kalangan anggota militer, soal kehidupan rumah tangga, percintaan dan pekerjaan dari seorang abdi negara.
Di dalamnya tidak hanya mengisahkan satu cerita rumah tangga, tapi ada beberapa percintaan beberapa orang anggota dan bagaimana penyelesaian pelik saat mereka harus bertatap muka dalam satu lingkungan kerja padahal mereka sedang memiliki masalah pribadi di luar pekerjaan.
Story 1. Tak bisa kita menolak datangnya cinta dan menjatuhkan pada siapa. Saat R. Ranggi Tanuja tiba di Batalyon baru.. hatinya tergerak pada wanita yang salah, tapi takdir Tuhan sungguh tak bisa di tebak. Perasaan sayang itu sungguh semakin besar dan tidak dapat di kendalikan.
Story 2. Berawal dari pertemuan di sebuah angkot.. mereka berkenalan dan Dinar salah menebak pria yang berkenalan dengannya.
Sang om tentara yang awalnya hanya ingin kenal.. akhirnya pun punya benih cinta untuk Dinar.
Tidak ada yang menyangka jalannya cinta om baju loreng.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Di balik perjuangan.
Dinar kembali datang ke area lapangan volly membawa dua buah daster. Lebih tepatnya gaun tidur malam.
"Oohh.. cuma pakai celemek?" tanya Bang Ranggi santai.
"Celemek mata mu. Lihat baik-baik..!!" jawab Bang Ares.
Bang Ranggi pun mengambil satu baju itu lalu melebarkan bentuknya di depan mata.
"Astaga Tuhan, habislah aku kalau pakai baju macam begitu" gumam Bang Ares tak nyaman, ia mengurut pangkal hidungnya.
"Waaaoo.. jadi ini rupa baju maksiat" ucap Bang Ranggi padahal barang yang di bawanya itu hanya daster biasa saja tapi bagi Bang Ares, itu adalah hidupnya sebab ia sangat suka Dinar mengenakan jenis pakaian seperti itu.
"Lambemuuuu.. diam Rangg..!!!!!" Bang Ares sampai emosi melihat tingkah Bang Ranggi.
:
Permainan Volly pun semakin seru karena Pak Ranggi berada di team A dan Pak Ares ada di team B. Semua ini di lakukan agar ibu Antariksa tidak masuk ke dalam lapangan.
Pertandingan semakin seru saja karena Pak Ranggi mau berbaur dengan ibu-ibu dan mengimbangi tenaga ibu-ibu meskipun para rekan pun tau tenaga laki-laki pastinya di atas rata-rata.
"Yeeeaayy.. Om Ranggi keren...!!" ucap para gadis muda yang sedang ikut di lapangan.
"Woiya donk.. Om Ranggi ini selalu jadi idola sejak dulu" jawab Bang Ranggi dengan sombongnya.
Saat sedang asyik menyombongkan diri, Bang Ares melayangkan smash keras tepat di dada Bang Ranggi.
buugghh..
"Aaarrgghh..!!" Bang Ranggi lumayan kaget, ia pun bertingkah jatuh terjungkal. Padahal bagi sesama laki-laki, hal itu amat sangat biasa saja dan tidak menimbulkan derita berarti.
"Bang..!!" Refleks Hana terkejut melihat Bang Ranggi terkapar dan disana Bang Ranggi pun tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya melihat Hana yang cemas menatap ke arahnya.
"Abang baik-baik saja dek" jawab Bang Ranggi pelan saat tau Hana mengkhawatirkan dirinya.
Ada desiran rasa yang tidak mereka pahami. Bang Ranggi langsung bangkit dengan senyumnya.
"Saya undur diri ya ibu-ibu. Silakan di lanjut kegiatannya. Terima kasih sudah mengijinkan saya bergabung" Bang Ranggi melepas daster di badannya lalu menangkupkan kedua tangan dan meninggalkan tempat sedangkan Hana menunduk berusaha biasa saja meskipun dalam hati merasa berbeda.
Bang Ares pun menyudahi kegiatannya. Tak enak rasanya bergabung dengan ibu-ibu jika tidak ada kawan, disana wajah Dinar nampak kecewa. Agaknya dirinya belum puas melihat Bang Ares bermain volly.
"Lain kali Abang main lagi. Hari ini waktunya juga kurang tepat dek" bujuk Bang Ares padahal dirinya sudah malu setengah mati.
Mau tidak mau akhirnya Dinar menurut.
Bang Ares menggendong Cherry dan meninggalkan tempat.
Dari jauh tanpa sengaja mata Bang Ranggi bertemu mata dengan Hana dan keduanya saling menunduk menjauhkan pandangan. Hana terhenyak sesaat, pria yang nampaknya slengekan kini terlihat lebih berwibawa dalam pandangan matanya.
...
"Kamu kena hukuman dari Ranggi??? Dia juga tidak meloloskan pengajuan nikahmu??" tanya Bang Ares tak percaya saat Bang Hasdin bersiap mengangkat ransel tempurnya.
"Ini aneh Has.. dia itu tidak mungkin mengambil keputusan sembarangan dan tanpa alasan. Seorang Ranggi itu tidak akan asal memberimu hukuman. Sebenarnya apa yang kamu lakukan?"
"Mungkin karena aku menikahi Hana diam-diam" jawab Bang Hasdin memberi ucapan yang masuk akal.
Kening Bang Ares berkerut. Ia menimbang ucapan Bang Hasdin lalu tanpa bicara meninggalkan adik iparnya itu.
...
Bang Ares menemui Bang Ranggi di ruangan. Ia mempertanyakan masalah hukuman yang harus di jalani Bang Hasdin. Ia menatap nama littingnya itu di atas meja kerja. Letda P. Ranggi T.
"Pengenalan saja dariku, aku tidak suka kalau ketampanan ku ada yang menyamai" jawab Bang Ranggi.
"Kamu nggak bisa sembarang menghukum anggota tanpa bukti yang kuat Rang..!!"
"Dia melakukan kesalahan di masa lalu. Itu salah satu kesalahannya" jawab Bang Ranggi dengan senyum dalam wajah datar.
"Kau tidak biasa seperti ini. Aku Abangnya Hana, dia istrinya Hasdin.. apa Hasdin melakukan sesuatu di belakangku???" tanya Bang Ares mulai tidak sabar.
"Aku menghubungi Bang Ahmad.. beliau baru pulang dari luar negeri. Maaf aku sudah lancang menghubungi beliau untuk operasi mata Cherry" ucap Bang Ranggi.
"Maaf Res, aku sibuk sekali hari ini. Bisakah kamu tinggalkan aku dulu?"
Meskipun dalam hati Bang Ares masih penuh dengan seribu tanda tanya.. ia memilih untuk keluar dari ruangan 'perwira Intel' karena paham sifat dan karakter Bang Ranggi yang sebenarnya.
~
Bang Ranggi bersandar di kursinya. Kepalanya bersandar, pikirannya melayang menerawang di awang-awang. Tak lama matanya terpejam soal ingatannya siang tadi.
flashback on..
Diam-diam Bang Ranggi mengikuti Bang Hasdin pergi dan ternyata suami Hana itu menjemput Citra untuk keluar dari rumah sakit.
"Abang kenapa nggak pernah pulang ke rumah? Kapan kita pengajuan nikah Bang?" tanya Citra sekarang mulai menuntut pada Bang Hasdin.
"Sabar.. tunggu kamu lebih sehat, nanti Abang bicara sama Papa" bujuk Bang Hasdin dengan senyumnya.
Saat itu, Bang Ranggi menyela di antara mereka.
"Tidak akan saya loloskan pengajuan nikahmu jika kamu masih ada masalah yang lain..!!" ucap Bang Ranggi.
"Kebetulan saat itu juga, Pak Ganda datang dan menjadi tameng bagi Bang Hasdin juga putrinya.
"Selama semua ada dalam perintah saya, tidak ada yang boleh merusaknya..!!" kata Bang Ganda.
"Mohon ijin Komandan. Pratu Hasdin berada dalam Batalyon bersama saya dan saya berhak mengingatkan dan menindak segala hal yang bertentangan dengan hukum dan sumpah prajurit..!!" jawab Bang Ranggi dengan tegas.
"Saya pastikan hidupmu akan berantakan kalau kamu berani melakukannya..!!" ancam Dan Ganda.
"Saya siap menerima resiko apapun dari profesi saya..!!" ucap Bang Ranggi.
Dan Ganda mengambil ponsel dari sakunya.
"Awasi Letda Prabu Ranggi Tanuja..!!"
flashback off..
Hana.. Cherry.. Saya akan memperjuangkan hak dan kebahagiaan kalian berdua. Jika suatu saat nanti kalian terluka dengan hal ini. Biar Saya yang akan bertanggung jawab atas diri kalian.
Bang Ranggi mengusap dadanya yang terasa sesak tak tega melihat wajah ceria Hana dan Cherry yang akan berubah menjadi tangisan pilu.
.
.
.
.
