Batalyon Cinta Mas Tentara
"Nggak bisa jemput Pa?" tanya Dinar pada sang Papa.
"Nggak bisa ndhuk, Papa di luar kota masih banyak pekerjaan" jawab Papa.
"Naik angkot berani khan?" tanya Papa.
"Berani sih, tapi takut" jawab Dinar.
"Laah.. piye? berani apa takut? Apa minta di jemput om-om Taja?" tanya Papa lagi.
"Nggak usah deh. Masa anak tentara nggak berani" jawab Dinar pasrah.
...
Pukul 20.35 Dinar naik angkot seorang diri dan hanya dia sendiri saja. Tak lama ada rombongan supporter bola yang menaiki angkot tersebut. Diani terjebak dan terjepit di sudut angkot, ia sangat takut karena semuanya adalah pria.
Tepat saat itu ada dua orang lagi yang menyusul. Satu orang pria memakai pakaian loreng, sedangkan pria yang satu lagi memakai pakaian biasa, memakai topi, sandal jepit, celana belah di lutut dan terselip rokok di bibirnya.
"Keluar kamu, saya di dalam..!!" perintah pria berbaju loreng pada seisi angkot. Para supporter segera bongkar muat dan saling bergeser agar pak tentara bisa duduk di dalam.
"Kamu pindah duduk di pintu, saya duduk di depan..!!" perintah pria berpakaian bebas semaunya sendiri itu.
"Ii_iya Pak" pria yang awalnya duduk di depan segera beralih pindah duduk di bagian pintu angkot.
Dinar melihat om tentara dengan pangkat balok merah di lengannya. Pria itu terus menatap wajah Dinar sedangkan Dinar hanya menunduk tak berani berkutik lagi.
Suasana begitu bising karena para supporter bola saling berbincang bahkan sebagian dari mereka mencoba menggoda Dinar.
"Diam.. diam.. diam.. berisik sekali kalian" tegur pria berbaju loreng.
Seketika para supporter yang memenuhi angkot menjadi terdiam.
Di bagian depan, seorang pria mengotak atik kaca spion.
"Jangan pak, nanti rusak" kata sopir angkot.
"Saya ganti kalau rusak" jawab pria itu tapi pandangan matanya melirik dari kaca spion.
"Stooopp paaak..!!" teriak salah seorang penumpang yang juga supporter.
Angkot pun berhenti dan seluruh penumpang supporter turun.. tak terkecuali pria yang duduk di depan tadi tapi ternyata, dia hanya pindah tempat saja dan duduk di bangku belakang. Kini kedua pria tersebut duduk berhadapan dengan Dinar.
"Sendirian aja dek? nggak ada yang jemput?" tanya pria berbaju loreng.
"Nggak om.. Papa sibuk"
Pria berbaju kaos dan berjaket kulit hitam tiba-tiba mengulurkan tangannya.
"Saya Ares, nama adek siapa?"
"Saya Dinar" jawab Dinar.
Tak lama Pria berbaju loreng juga ikut mengulurkan tangan.
"Saya Hasdin"
Ares melihat jam tangannya.
"Abang hampir sampai.. boleh minta nomer telepon?" tanya Ares
Entah kenapa Dinar bisa langsung percaya pada pria yang baru saja di kenalnya.
"Boleh.. 08XXXXXXXXXX"
Ares kembali menyimpan ponselnya karena Hasdin sudah mencatatnya.
"Kiri Pak.. Pos Batalyon" perintah Ares pada sopir angkot.
"Sudah Abang bayar ya dek. Hati-hati di jalan" pesan Bang Ares.
"Maaf merepotkan Bang, terima kasih banyak" jawab Dinar.
"Sama-sama" jawab kedua pria itu berbarengan.
...
Bang Ares dan Bang Hasdin terburu-buru mengganti seragam mereka. Malam ini usai IB para anggota remaja harus apel tertib.
"Mana nomer cewek tadi Has..!!" pinta Bang Ares.
"Naksir?" tanya Bang Hasdin.
"Nggak juga, pengen kenal saja" jawab Bang Ares.
"Ambil saja, tuh ponselku" tunjuk Bang Hasdin dengan bibirnya.
Bang Ares segera menyalinnya.
"Oke thanks.. ayo apel..!!"
...
Jam menunjukan pukul 21.45 . Dinar sudah mengantuk dan hampir tertidur tapi tiba-tiba ponselnya bergetar.
"Nomer nggak di kenal, siapa ya?" Dinar segera membukanya.
A : Selamat malam, maaf ganggu tidurnya adek. Ini Abang Ares. Di save ya nomer Abang.
"Bang Ares itu yang mana? Yang pakai seragam atau jaket hitam?" gumam Dinar sudah lupa karena ia hanya terfokus pada wajah tampan Abang berbaju loreng.
D : Oohh iya Bang. Nanti Dinar save.
A : Adek kok masih lanjut melewati pos Batalyon. Berarti bapaknya anggota ya?" tanya Bang Ares.
D : Iya Bang, bapak anggota. Apa Abang anggota juga?"
A : Hanya pegawai serabutan dek.
D : Oohh.. Dinar kira tentara.
A : Kalau nggak tentara.. nggak mau kenalan nih?
D : Ya mau, berteman khan sama siapa saja Bang.
~
Bang Ares tersenyum. Ia melihat foto profil Dinar.
Kowe mangan opo to dek, kok iso ayu tenan. Maha suci Allah yang sudah menciptakan gadis secantik kamu.
//
Bang Hasdin pun memperhatikan foto Dinar, ia tersenyum lalu mengusapnya.
Sungguh baik Allah ciptakan gadis semanis kamu. Kamu mau nggak.. berteman sama Abang.
***
Pagi ini Dinar tertegun memperhatikan layar ponselnya.. semalam Bang Ares sudah menghubunginya tapi pagi ini pria itu sudah menghubunginya lagi.
"Kerja dimana ya Bang Ares kalau di sekitar sini." gumam Dinar karena berada dalam wilayah asrama tentara.
"Hmm.. ngomong-ngomong om tentara yang kemarin ganteng juga"
...
Dinar memakai sepatunya usai sarapan. Hari masih pagi.. sekitar pukul lima pagi.
"Tumben hari ini magangnya masuk pagi sekali Din?" tanya Mama.
"Ada gedung yang di sewa untuk acara pernikahan ma, makanya yang magang di minta bantu kakak karyawan di hotel jam enam pagi" jawab Dinar.
"Hmm.. kalau kamu pulang jam siang ini, Papa nggak bisa jemput lagi" kata Papa.
"Dinar naik angkot saja" sambar Dinar.
"Sudah ya ma.. pa, Dinar berangkat dulu" pamit Dinar.
Tak lama ada suara om-om Taja berlari mengelilingi asrama, rumah Dinar pun pastinya tidak terlewatkan sampai ia melihat sosok pria yang di lihatnya semalam. Om-om berbaju loreng yang ia ingat jelas wajahnya. Om tersebut tersenyum padanya tapi sosok pria di belakang om loreng itu yang menyapanya.
"Dinar.. apa kabar dek" sapa seorang pria.
Dinar hanya membalas senyum sambil mengingat-ingat.
"Yang menghubungiku semalam tuh Bang Ares khan. Jadi.. Bang Ares itu yang depan atau yang belakang?" celoteh nya bingung.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Al Fatih
jangan bosan ya ka Nara,, aq mampir lagi nih....
2023-11-30
0
Nina Maryanie
baru hadir KK Nara..sebok di dunia nyata baru SEmtp lagi nie baca2 ...Pon dengan jaga mertua di RS
2023-06-23
0
Alif Septino
hadir kak Nara
2022-09-13
1