Amyra Elisha dijual oleh Om Bagja pada Gavin Elvano Reynard . Pria tampan kaya yang sangat angkuh hingga Amyra hamil . Amyra pun kabur dari rumah Om nya itu . Sosok Bima Mahendra seorang pelukis menolong Amyra dan merawat nya .
Namun siapa sangka , ternyata Amyra kembali bertemu dengan Elvano .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaMey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin Lebih Mengenal Mu
Bima melambaikan tangan nya ketika kini mobil itu telah pergi dari sana . Dengan berat hati Bima membiarkan Amyra pergi dengan Elvano .
" Eh ,Bima . " Elsa memanggil Bima yang hendak masuk ke dalam sanggar .
" kenapa ?" tanya Bima.
" Menurut kamu tuh si Elvano orang nya kaya gimana sih ? kamu kan udah lama sahabat tan sama dia . " tanya Elsa seraya berjalan beriringan dengan Bima menuju dalam .
" Hmm .. " Bima berpikir sejenak.
" Seriusan ! Gak mungkin juga kan kamu biarin Amyra sama orang gak jelas . " ucap Elsa . Bima menghentikan langkah nya .
" Aku tau Elvano . Dia memang arogan dan ke kanak kanakkan , tapi baru kali ini aku lihat dia kaya gitu . " ucap Bima tersenyum .
" gitu gimana ?" Elsa penasaran .
" Sejak kecil memang Elvano selalu mendapatkan apa yang dia inginkan , apapun itu . Itu sudah menjadi hal yang biasa bagi dia . Dan sekarang , aku lihat dia menginginkan Amyra . Awal nya aku juga gak mau biarin Elvano menikahi Amyra , tapi aku lihat kali ini Elvano tidak main main . " jelas Bima .
" Bukan nya kamu bilang si Elvano tuh tukang mainin cewek kan ?" tanya Elsa .
" Sebenarnya Elvano bukan mempermainkan cewek . Dia hanya mencari kesenangan buat pelarian nya saja . Semenjak cinta pertama nya pergi , dia berpikir kalau semua cewek tuh sama . " ucap Bima.
" Terus gimana dengan Amyra ?" tanya Elsa serius.
" Yang aku tau , semenjak kejadian itu Elvano tidak pernah lagi main sama cewek . Kurasa karena Amyra . " ucap Bima .
Bima memang tidak akan sembarangan membiarkan Amyra dengan Elvano tanpa melihat sikap Elvano yang memang terlihat berubah .
Elvano yang biasa nya bermain main dengan banyak wanita kini benar benar hanya ter fokus pada Amyra sampai lupa segala nya .
" Ya , aku harap Elvano gak akan nyakitin Amyra . " ucap Elsa .
" Ya , aku harap juga begitu . " ucap Bima .
" Tapi kami bilang kalau anak Amyra nanti lahir , mereka bakal pisah kan ?" tanya Elsa . Bima terdiam .
" Entahlah , kita lihat saja nanti . Yang pasti sekarang mereka memang harus menikah dulu . " ucap Bima .
*********
Di perjalanan , Amyra dan Elvano sama sekali tak berbincang . Amyra merasa aura Elvano sedang tidak baik , jadi Amyra memilih untuk diam .
Elvano hanya terfokus pada jalanan yang dia lalui . Sesekali terlihat tangan nya mengepal kemudi , menandakan kalau dirinya sedang marah dan memikirkan sesuatu .
Amyra hanya melirik sesekali ke arah Elvano , namun tak berani untuk bertanya .
Mobil Elvano pun kini telah sampai di depan rumah orang tua nya itu .
Elvano langsung turun dan membuka kan pintu mobil untuk Amyra .
" Turun . " ketus Elvano . Amyra mengangguk kemudian turun . Elvano menutup pintu mobil itu cukup keras hingga membuat Amyra kaget .
Elvano langsung masuk kedalam tanpa bicara . Membuat Amyra semakin bingung .
Tak lama kemudian Tante Rosa keluar dari dalam .
" Sayang , ayo masuk . " ajak tante Rosa lembut merangkul Amyra .
" El emang kaya gitu , cuek banget . Sama mama nya sendiri juga gitu , jangan diambil hati yaa . " ucap lembut sang calon mertua .
Amyra hanya mengangguk dan tersenyum .
" Mama seneng banget tau gak , di rumah ini sepi banget soal nya . Adik El masih di luar negeri , papah sibuk terus . Apalagi Elvano , malah gak pernah datang jenguk mamah . " ucap Tante Rosa mengeluh . Amyra mendengarkan dengan seksama .
" Eh sekali nya datang , langsung bawa calon menantu buat mamah . Seneng banget kan , akhirnya dia pulang juga . " ucap tante Rosa antusias .
Amyra tersenyum namun juga bingung harus menjawab apa .
Tante Rosa menuntun Amyra hingga masuk menuju kamar Elvano . Amyra duduk di tepi ranjang besar di kamar itu .
Amyra melihat sekeliling ruangan itu .
Barang barang mewah dan elegan . Casual dengan cat dinding berwarna abu muda dan silver .
" Kamar ini udah lama gak di isi , maklum lah . Elvano gak pernah pulang soal nya , dia lebih pilih tinggal di apartemen nya dari pada disini . " ucap tante Rosa .
" Nak , boleh tanya sesuatu ?" ucap Tante Rosa .
" Iya , Tante ?" jawab Amyra terbata .
" jangan panggil tante dong , panggil mama . Ok ?" ucap mama Rosa .
" oh , iya . Ma . " Amyra canggung .
" Bayi ini beneran anak Elvano kan ?" tanya Mama Rosa serius seraya tangan nya menyentuh perut Amyra .
" Iya , Ma . " ucap Amyra dengan mengangguk pelan .
" Syukurlah , papa mungkin hanya mau memastikan . Tapi mama percaya sama kamu dan El . " ucap Mama Rosa yakin .
" Makasih Ma . " ucap Amyra terlihat lega karena setidak nya Ibu Elvano sangat baik pada nya .
" Iya sama sama , asal kalian saling mencintai . Jangan takut Ok ?" ucap Mama Rosa .
" Mencintai ?" gumam Amyra dalam hati . Namun Amyra hanya bisa mengangguk .
" Mama udah gak sabar mau ketemu calon cucu mama . " Mama Rosa memang terlihat sangat antusias dan senang dengan keberadaaan Amyra dan calon buah hati nya .
" Udah ? Amyra mau istirahat , mama jangan ganggu dia terus !" ucap Elvano di ambang pintu dengan nada ketus nya .
" Elvano ! Mama masih mau ngobrol sama Amyra . " Mama Rosa mengeluh .
" Nanti juga kan bisa ngobrol lagi , sekarang El mau istirahat . El cape !" ucap Elvano .
Mama Rosa pun mengalah dan keluar dari kamar itu . Elvano menutup pintu kamar itu dan duduk di sofa yang berada di sana .
" hah !" Elvano menghempaskan badan nya di sofa empuk itu dan menyandarkan kepala nya .
Amyra hanya diam duduk di tepi ranjang itu .
" Istirahat lah , aku tau kamu cape . " ucap Elvano dengan mata yang tertutup .
" Apa kita akan sekamar ?" pertanyaan Amyra membuat Elvano kembali membuka mata nya .
" Tentu saja . " jawab Elvano .
" Tapi , " Amyra ragu .
" Tapi kenapa ? gak mungkin kan kita tidur pisah kamar , apa nanti yang bakal di pikir papa dan mama ku . " ucap Elvano .
Amyra terdiam .
Elvano berdiri kemudian berjalan menghampiri Amyra . Elvano duduk di samping Amyra .
" Tenang aja , aku gak bakal macam macam . Asal kamu juga jangan bertingkah . " ucap Elvano . Amyra terkejut .
" Bertingkah ?" tanya Amyra bingung . Elvano hanya tersenyum .
" Udah cepat istirahat , anggap lah rumah sendiri . " ucap Elvano kemudian kembali ke sofa panjang itu dan merebahkan diri nya , mencoba untuk istirahat .
Amyra mencoba menghampiri Elvano yang tengah berbaring di sofa itu .
" El , kamu istirahat di tempat tidur . Biar aku disini . " ucap Amyra .
Elvano menatap lekat wajah Amyra . Beberapa saat Elvano tak berkata apapun .
" El ?" panggil Amyra yang melihat kalau Elvano terus memperhatikan nya .
Lamunan Elvano pun buyar .
" Kamu istirahat di sana , biar aku disini . El . " ucap Amyra dengan menunjuk tempat tidur itu .
" Nggak , biar aku saja disini . Atau kamu mau aku temani kamu disana ? " jawab Elvano . Amyra berpikir .
Elvano tertawa melihat ekspresi wajah Amyra yang kaget .
" Elvano !" Amyra merasa di jahili oleh Elvano .
" Ra . " panggil Elvano seraya tangan nya mengelus pelan rambut Amyra .
" Ya ?"
" Ijinkan aku buat lebih dekat dengan mu . " ucap Elvano serius .
Amyra menatap Elvano tanpa berkata . Begitu pun dengan Elvano . Mereka berdua saling bertatapan , namun entah apa yang berada dalam pikiran mereka masing masing .
Amyra harus nya segan dan takut dengan Elvano karena kejadian malam itu , namun Amyra pun tidak mengerti mengapa dirinya justru tidak merasakan takut pada Elvano .
Amyra menggelengkan kepala nya dan mencoba menyadarkan diri . Amyra seketika berdiri dari posisi nya karena tidak mau terus bertatapan dengan Elvano .
" Amyra , Amyra ! Sadar ! jangan sampai kamu goyah . " gumam nya dalam hati menguatkan perasaan nya yang berdebar ketika bertatapan dengan Elvano .
Elvano bingung dan aneh , mengapa Amyra tiba tiba saja berdiri dan menghindar .
" Mau kemana ?" tanya Elvano kemudian ikut bangun dari posisi nya .
" Aku mau mandi . " ucap Amyra bergegas masuk ke kamar mandi . Elvano hanya terheran dengan sikap Amyra .
Cukup lama Amyra berada di dalam kamar mandi . Amyra menyegarkan tubuh nya dengan mandi air dingin sore itu . Setelah selesai mandi , Amyra benar benar kebingungan .
" Ya ampun ! aku lupa handuk dan baju ganti ku masih di dalam tas . " ucap Amyra . Amyra kebingungan harus bagaimana .
" Gimana ini ?" gumam nya .
Perlahan Amyra membuka sedikit pintu kamar mandi .
" El ? " panggil Amyra pelan . Namun Elvano tak mendengar nya .
" Elvano ?" panggil Amyra dengan sedikit meninggi kan suara nya .
Elvano yang sedang berbaring pun menoleh .
" Boleh minta tolong ?" tanya Amyra ragu .
" Apa ?"
" Bisa tolong ambilkan tas itu ? baju dan handuk ku ada disana ." pinta Amyra seraya menunjuk sebuah tas yang berada di atas ranjang .
Elvano beranjak dan berjalan membawakan tas yang di maksud Amyra .
" Ini . " ucap Elvano memberikan tas yang cukup besar itu dengan satu tangan , namun mata nya sekilas melihat sebagian tangan dan pundak mulus Amyra yang bersembunyi di balik pintu kamar mandi .
Tangan Elvano tak melepaskan pegangan nya dari tas itu , hingga membuat Amyra harus menarik tas itu .
" El . " pinta Amyra agar Elvano melepas tangan dari tas itu . Namun Elvano masih memegangi nya , hingga pintu kamar mandi itu terbuka cukup lebar .
Amyra kaget berusaha bersembunyi di balik pintu itu .
" Elvano !" teriak Amyra . Elvano pun tersadar .
Elvano tak berkata apapun dan langsung kembali ke sofa dan kembali berbaring . Amyra seketika langsung menutup pintu kamar mandi itu karena malu .
" Tiap kali liat dia kenapa gua hampir aja hilang akal !" gumam Elvano .
...***********************...
jgn ngilang lagi yah ,semangat nulisnya ,up tiap hari ,kami pembaca mu setia nunggu novel ini up 😉😉😉