NovelToon NovelToon
My Ex Husband

My Ex Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / cintapertama / nikahkontrak / perjodohan / nikahmuda / Poligami / patahhati / Anak Genius
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anggika15

Dia Kyara Anna, perempuan berusia 28 tahun. Seorang single parent dengan satu putri cantik berusia 4 tahun yang ia besarkan sendiri.

Namun lagi-lagi ia harus berdamai dengan ke adaan, ketika pria yang selalu di hindarinya kini kembali datang, dan menginginkan putri mereka.

"Kumohon jangan menghindar Ann!" David berkata penuh permohonan.

Penasaran sama cerita Anna! Yuk mampir.
Jangan lupa untuk selalu memberi dukungan.
Berupa like, komen, dan vote.


~Alur ceritanya maju-mundur ya guys~

Kadang suka ada yang bingung kalo nggak di kasih tau dulu...

Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flash back Off.

Pukul 10:15.

Mobil Expander putih milik Anna kembali memasuki pekarangan rumah nya, setelah tadi pagi ia pergi mengantar Balqis pergi sekolah, dan meninggalnya bersama sang pengasuh.

"Bu Ningsih?"Anna berjalan masuk kedalam rumah melalui pintu belakang.

Klek!

Anna membuka pintu dapur itu sangat lebar, dan terlihatlah bebarapa orang yang terlihat sedang sibuk mengupas bawa.

"Udah pulang neng?"Bu Ningsih berdiri, kemudian bejalan ke arah Anna.

"Tolong bantu bawain belanjaan ya Bu!"Anna tersenyum. "Sama mbak Ratmi deh, belanjaan nya aga banyak. saya belanja cabe rawit aja sampe 5kg."ucap Anna lalu terkekeh.

Dua pekerja Anna pun mengangguk, berjalan di belakang Anna dengan raut wajah yang berbinar.

"Penjualan makin hari makin naik yah Bu?"Ratmi berbicara.

Anna mengangguk. "Gimana? masih semangat bikin sambel nya!?"tukas Anna seraya membuka bagasi mobil itu.

Dan terlihatlah, beberapa kantong besar belanjaan yang Anna beli hari ini setelah mengantar Balqis ke sekolah.

"Udah ini saya close order dulu, seperti nya kalian juga butuh jalan-jalan."ujar Anna.

"Wah, asik nih! bonus ngalir terus, mana mau di bawa jalan-jalan pulak."kata Bu Ningsih kepada Anna.

"Ayok! lebih semangat lagi. Sekarang kita ada varian baru, Sambel cumi cabe ijo."kata Anna, kemudian segera menutup bagasi mobil nya, setelah semua belanjaan di bawa keluar.

"Fighthing!"prempuan itu berteriak.

Bu Ningsih dan Ratmi pun tertawa secara bersamaan.

"Siap Neng."kata Bu Ningsih.

"Saya masuk dulu yah, nanti siang kalian mau makan apa, bilang aja!"

Lalu Anna pun berjalan ke arah pintu depan.

Klek!

Suasana rumah itu tampak sepi ketika Balqis tidak ada di rumah. Anna berjalan gontai, menaiki setiap anak tangga untuk segera masuk kedalam kamar milik nya.

"Hah, ... lelah sekali!"Anna melemparkan tubuh nya ke atas tempat tidur.

Merenggangkan otot pinggang yang belakangan ini selalu terasa nyeri karena ia kebanyakan duduk di depan meja kerja nya.

Pandangan Anna lurus ke atas, memandang langit-langit kamar nya dengan sejuta pikiran yang kini berputar di ingatan nya.

Kehadiran David akhir-akhir ini selalu membuat Balqis banyak bertanya.

Itu papah aku ya mah? kalo papah aku kenapa nggak pulang kesini? kalo papah aku kenapa nggak pernah anter aku sekolah bareng mama?

Pertanyaan itu selalu membuat Anna merasa pusing. Entah bagaimana Anna harus menjelaskan nya kepada Balqis, hingga Sisil pun selalu ikut turun tangan, mengalihkan kembali pikiran gadis kecil itu.

"Ini semakin sulit!"gumam Anna pelan.

Anna memijat pelipis nya pelan, lalu memejamkan mata nya sampai di beberapa menit kemudian dia benar-benar tertidur.

...••••...

"Teh, kok mama belum jemput kita!?"Balqis mendongak, menatap Sisil dengan sambil menjengit ketika merasa silau dengan cahaya matahari.

Sisil segera berjongkok, mengusap wajah cantik itu dengan penuh kasih sayang.

"Kita naik taksi aja yah? nungguin mama lama, sayang!"kata Sisil.

Balqis menggelengkan kepala nya.

"Aku mau mama yang jemput."suara nya menahan tangis.

Sisil diam, prempuan itu terlihat bingung.

"Teteh coba telfon mama dulu yah!?"tukas Sisil sambil tersenyum.

Dengan cepat Sisil merogoh saku celana nya, lalu segera menghubungi nomor Anna.

Sambungan telfon terus berbunyi, namun Anna sama sekali tidak menerima panggilan telfon dari pengasuh sekaligus Asisten nya itu.

"Mama kaya nya bobo, Aqis tau kan kalo mamah kerja nya sampai malam? jadi gimana kalau kita naik taksi aja yah!?"

"Adek mau mama teh."akhir nya gadis kecil itu menangis.

Melihat Balqis yang menangis cukup keras, membuat Sisil sedikit kelimpungan menangani gadis kecil itu.

"Mau papah nggak dek?"

Seketika suara tangisan Balqis terhenti.

"Papah?"ucap nya sambil menyusut kedua pipi nya yang basah.

Sisil menganggukan kepala dengan kedua sudut bibir yang tampak terangkat.

"Iya, kalo mau teteh telfon."jelas nya.

Balqis terdiam, namun mata nya menatap Sisil seperti ingin di jelaskan sesuatu.

"Mau nggak? kalo mau teteh telfon sekarang."Sisil menunjukan ponsel milik nya.

Gadis itu mengangguk pelan, lalu terlihat mengigit bibir nya, dia tampak malu-malu.

Dengan segera Sisil mencari kontak milik David, lalu menekan tombol hijau dan melakukan panggilan kepada nomor tersebut.

Suara sambungan panggilan itu terus terdengar, namun David tak kunjung mengangkat nya.

"Kaya nya papa David juga sibuk deh."Sisil melihat gadis kecil yang sedang menatap nya.

"Yaah!"kata nyan lemas. "Adek udah capek, mau bobok."gadis kecil itu merengek.

"Yaudah, kita naik tak ...

Suara ponsel Sisil berdering.

"Hallo pak?"ucap nya ketika meletakan benda pipih itu tepat di telinga nya.

—Ada apa? saya baru selesai meeting?

"Ini pak, ibu belum jemput kita. Apa bapak bisa tolong jemput kamu? adek nggak mau naik taksi."jelas Sisil, lalu melirik Balqis yang sedang memperhatikan nya, dengan tangan yang memeluk erat lengan Sisil.

—Dimana itu?

"Saya duduk di halte sekolah Aqis, pak."

—Baiklah, saya kesana sekarang.

Kemudian sambungan telfon itu terputus.

"Aqis mau pulang, teh!"gadis itu merengek lagi.

"Iya, papah Aqis lagi kesini jemput kita."jelas Sisil yang langsung di jawab anggukan oleh balita itu.

Sekitar 15 menit mereka menunggu, tiba-tiba saja suara klakson mobil terdengar.

PIM ... PIM ...

Sebuah Mazda abu-abu tua berhenti tepat di depan Haltet, dimana Sisil dan Balqis duduk saat ini.

"Balqis tidur?"David keluar dari dalam mobil nya.

Sisil mengangguk, kemudian berusaha mengangkat tubuh kecil itu sebelum David menghentikan nya.

"Biar saya aja, Sil."ucap nya, lalu mengangkat tubuh kecil putri nya, dan berjalan menuju mobil yang terparkir tidak terlalu jauh.

David meletakan putri nya itu di kursi samping kemudi, membuat posisi nya cukup nyaman, lalu memasangkan sabuk pengaman pada gadis kecil itu.

Mata nya milik Anna! ucap David, lalu tersenyum.

Setelah mereka masuk, mobil yang di tumpangi Sisil dan Balqis itu melaju perlahan, meninggal kan halte sekolah itu.

Di sepanjang perjalanan David terlihat beberapa kali menoleh ke arah putri nya. Rasa bahagia itu kini terus terasa, hampir 3 tahun David mendapat penolakan dari Anna dan juga Balqis, akhir nya sekarang ia bisa benar-benar bisa mendekat.

"Sil, bisa tolong buka pintu gerbang nya!?"David menoleh ke belakang.

Prempuan itu mengangguk, dan segera keluar dari dalam mobil itu.

David kembali melajukan mobil nya, setelah Sisil membuka pintu gerbang rumah milik mantan istrinya itu.

Rumah yang terlihat kecil, jauh dari hunian yang dulu mereka tempati saat masih bersama. Dada pria itu kembali terasa sesak, ketika rasa bersalah itu terus menghantui dirinya.

David keluar, kemudian memutari mobil dan segera membawa Balqis yang masih terlelap ke dalam pangkuan nya.

"Saya harus bawa kemana, Sil?"David berjalan di belakang pengasuh putri nya.

Klek!

Pandangan David mengedar, menatap ruangan kecil bernuansa biru langit dan stiker boneka salju dimana-mana.

Kecil sekali, batin David.

"Mau mamah."Balqis merengek ketika David mulai meletakan tubuh nya di atas tempat tidur berukuran kecil itu.

"Mau bobo sama mama!"Balqis bangun, menatap David dengan mata sayu nya.

"Ayok teteh antar?"Sisil mendekat, namun Balqis menggelengkan kepala.

"Mau papah."kata nya sambil merentangkan tangan.

"Baiklah, ayok papah antar."David meraih tubuh itu, dan kembali memangku nya.

Pria itu kembali berjalan ke arah luar.

"Kamar nya yang mana Sil!?"

"Kamar ibu di atas."kata Sisil.

David menjengit.

"Kenapa di atas? dua kamar ini milik siapa?"David menatap Sisil.

"Kamar saya dan ruang kerja ibu pak."jelas Sisil.

David hanya mengangguk, dengan kaki yang terus melangkah mengikuti Sisil yang berjalan terlebih dulu.

Klek!

Sisil membuka pintu kamar milik Anna. Lalu David masuk, dan terlihatlah Anna yang sedang meringkuk di tepi ranjang, tertidur dengan sangat pulas.

Deg!

David merasa jantung nya berdegup lebih kencang, ketika ia memasuki kamar milik mantan istrinya itu.

Perasaan ini memang susah di tolak! pria itu bergumam.

David melirik Sisil yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Tidurin aja pak, nggak apa-apa."Sisil dengan suara yang sangat pelan.

Perlahan David meletakan Balqis di atas ranjang besar milik Anna, dan berusaha melepaskan lilitan tangan kecil di leher nya.

Merasa tempat tidur nya bergerak, Anna langsung membuka mata nya lebar-lebar, lalu bangkit.

Anna terkejut.

"Mas kamu! ...

"Shuuttt!"David meletakan jari telunjuk di bibir nya. "Jangan berisik!"sergah David.

Seketika Anna diam, menatap Balqis yang sedang terlelap di dekapan sang ayah dengan seragam sekolah nya.

...••••...

Jangan lupa! like, komen, mawar, dan vote di setiap hari Senin. Klik favorite juga agar kalian tidak ketinggalan di setiap eps nya.

Follow Ig. @_anggika15

~Terimakasih atas dukungan kalian~

1
Vitriani
Lumayan
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
berarti slengki dong si david
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
menarik ...
Tsalis Fuadah
ada za mohon nikahin aq aq sakit parah,,,,, trs lakinya mau padahal sdh punya istri,,,,, kalo mantannya 5 trs sakit semua emang dikawinin semua?,,,, hanya satu kata utk kasus kasus kek gini g waras
Iponk
sisil?
Iponk
bikin renghap ranjug bacanya. bagai abis lari seputar alun2...
IG: @_anggika15: Whoaaaaaa
total 1 replies
Jessica
seru ceritanya gk berbelit
Nurul Umilhuda
ceritanya sangat menarik
Z@in@ ^ €£ QULUB
hadir
Misar Lakanting
david berada di persimpangan
Aninda Ayu
kalimat
Aninda Ayu
y
Abel Yasmin
good
Abel Yasmin
good
Lina ciello
sek bisa nrima aqis ikhlas
Lina ciello
lungoo ae.. dan ktemu jodo liyo
Lina ciello
dyarrr nyahokk asistenn
Lina ciello
dyarrr.. baguss ann
Lina ciello
ojok sampekk balikan lahh davidd... misal mika. meñinggoy ojom sampek balekk.. malesss nintone 😒
Lina ciello
dasarr wong lanang egois 😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!