NovelToon NovelToon
Ranjang Balas Dendam

Ranjang Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duniahiburan / Patahhati / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:28M
Nilai: 4.9
Nama Author: To Raja

"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.

'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. Cincin pernikahan

Hiks,, hiks,, Gina!!! Huaaa, bagaimana ini? Kenapa hasilnya jadi seperti ini?!" Leora memeluk Gina sambil menangis sesegukan.

"Apa maksudmu? Kenapa kau jadi menangis seperti ini?" Tanya Gina sambil menepuk-nepuk punggung Leora.

"Hiks, Gina, bagaimana aku akan menghadapinya? Huhu,, bagaimana bisa berakhir seperti ini?" Lagi Isak Leora membuat semua dokter dan perawat di ruangan itu keheranan melihat sikapnya.

"Apa yang terjadi? Apakah dia tidak mau menjadi cantik?"

"Ini pertama kalinya aku melihat seorang pasien yang dirubah menjadi sangat cantik malah menangis dengan sedih."

"Apa mungkin dia berharap agar dia menjadi buruk rupa selamanya?"

"Sttt!!" Dokter Wika yang menangani Leora langsung memberi peringatan pada beberapa dokter magang yang sudah berbisik-bisik.

'Hah, aku pikir itu hasil yang sempurna untuk sebuah operasi, tapi apa itu kurang sempurna hingga ia menangis seperti itu?' Pikir Dokter Wika.

"Leora, tolong jangan seperti ini. Apakah kau kurang puas dengan hasil operasinya? Mengapa tidak berbicara pada kami?" Tanya Gina yang juga kebingungan dengan sifat Leora.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?!" Ucap Leora melepaskan pelukannya dan menatap Gina dengan mata bengkaknya.

"Aku tidak mengerti." Jawab Gina.

"Ya,, Tolong beritahu kami, bagian mana yang membuatmu kurang puas. Karena menurutku, hasil operasi ku sangat jauh dari kata memuaskan.

Apakah kau kecewa karena wajahmu tidak kembali seperti semula," tanya Dokter yang merasa sangat gagal karena pasiennya tidak puas dengan hasil operasinya.

Liora menghapus air matanya lalu ia duduk di kursi.

"Maafkan aku, aku,, aku,,, hikss" Leora kembali menangis membuat semua orang di ruangan itu saling berpandangan satu sama lain.

"Leora, coba katakan pada kami, Kami akan membantu sebisa yang kami bisa." Ucap Gina menepuk pelan bahu kanan Leora.

"Jadi,, hiks,, pertama-tama aku mengucapkan terima kasih untuk kalian semua huhu,,,, hiks,, tapi,, aku menangis bukan karena hasil operasinya tidak memuaskan.

Tapi karena hasil operasinya terlalu memuaskan, hiks,, huhu,,, kalian melakukannya begitu sempurna.

Tapi,, hiks,, huhu,,, kesempurnaan itu membuat rasa bersalahku jadi semakin besar. Huhu,, hiks,,," Leora kembali memeluk Gina.

"Sekarang, bagaimana caraku meminta maaf pada Angkasa?

Aku sudah memarahinya dan memberikan kata-kata yang buruk pada pria itu.

Aku sudah berpikir bahwa aku tidak akan pernah bisa mengejar karir ku karena kecelakaan itu.

Tapi sekarang, mengapa semuanya jadi sepeti ini? Huhu,, hiks,, hiks,," Leora menangis dengan keras.

"Sudah, aku akan menghubungi Anggara dan mengatur semuanya untukmu. Jadi jangan menangis lagi, kalau kau terus menangis, wajahmu akan lembab dan bisa berpengaruh pada kulit barumu yang masih sensitif." Ucap Gina.

Leora berusaha mengatur nafasnya dan menahan agar air matanya tidak jatuh.

"Kalau kau terus menangis, aku tidak akan menghubungi Anggara." Lagi kata Gina membuat Leora langsung melepaskan pelukannya dan duduk dengan patuh.

Dina tersenyum melihat tingkah Leora, ia langsung mengambil tisu dan mengelap airmata Leora yang masih menetes.

"Silahkan Dok," kata Gina pada Dokter Wika saat ia telah selesai.

"Semuanya bejalan sempurna, ini juga adalah keberhasilan untuk kami semua sebagai tim medis.

Tapi, proses penyembuhan mu belum selesai, mulai 1 bulan kedepan kau tidak boleh terkena cahaya matahari, kau juga tidak boleh terkena air panas atau air yang terlalu dingin.

Dan masih banyak lagi peraturan yang harus dipatuhi, terutama tentang makanan yang boleh dan tidak boleh kau makan.

Semuanya sudah dicatatkan di dalam sini, Kau boleh membawa bukunya." Ucap Dokter memberikan sebuah buku pada Leora.

"Terima kasih Dok," jawab Leora mengambil buku itu.

Setelah pergi dari ruangan dokter yang menanganinya, Leora kembali ke ruang VIP nya.

Leora berdiri pada sebuah cermin besar dan menatap tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Wajahnya terlihat sangat mulus, meskipun wajahnya tidak terlalu mirip dengan wajahnya yang sebelumnya, namun, Leora berpikir bahwa wajahnya saat itu jauh lebih cantik dari sebelumnya.

"Aku tidak percaya, semua yang aku miliki sudah kembali ke tempatnya. 1 bulan itu, aku terus menyalahkan Angkasa.

Tapi ternyata, akulah yang salah, pria itu sudah melakukan segalanya untuk menyembuhkan ku.

Tapi aku malah memarahinya dan memperlakukannya sebagai orang yang sangat jahat padaku." Ucap Leora merasa bersalah.

Leora terus berada di depan cermin, ia mengamati inci per inci wajahnya untuk mengenali wajah barunya.

'Semua ini akan sia-sia bila aku tidak bertemu Angkasa,' gumamnya dengan sedih.

Tanpa ia tahu, Angkasa sedang mengintip dari balik pintu. 'Jadi dia sudah sembuh, syukurlah.' gumam Angkasa merasa lega.

Tangan Angkasa yang diselipkan di dalam saku memegang erat kotak cincin yang sudah ia siapkan untuk dikembalikan pada Leora.

Sementara Anggara dan Gina berdiri tak jauh dari pria itu.

"Kenapa dia tidak masuk?" Tanya Gina.

"Aku tidak tahu, mungkin dia merasa bersalah." Jawab Anggara.

"Kau harus membuatnya masuk!" Lagi kata Gina dengan suara di tekan.

"Lalu bagaimana kalau mereka malah bertengkar? Sakit hati mereka akan semakin dalam." Jawab Anggara.

"Itu tidak akan terjadi! Aku menjaminnya!" Ucap Gina mendorong Anggara supaya pria itu menghampiri Angkasa.

"Sudah, ayo!" Lagi kata Gina saat melihat pria itu masih menoleh ke arahnya dengan ragu-ragu.

Anggara menghela nafas lalu ia melanjutkan langkah kakinya mendekati Angkasa.

"Masuklah, waktu kita tidak banyak." Kata Anggara pada pria yang terlihat melamun.

Angkasa mengeratkan genggamannya pada cincin di sakunya.

'Bahkan untuk memikirkanku sedetikpun, tolong jangan lakukan itu!' kata-kata Leora kembali terngiang-ngiang di telinga Angkasa.

"Pergilah," lagi kata Anggara sebelum meninggalkan Angkasa. Dia ingin memberi waktu pada Angkasa untuk memikirkan segalanya.

'Bahkan untuk memikirkanku sedetikpun, tolong jangan lakukan itu!' kata-kata Leora kembali lagi terngiang di telinga angkasa.

'Baiklah, aku mengerti.' Gumam Angkasa sebelum berbalik meninggalkan pintu kamar Leora.

Tindakan Angkasa membuat dua orang yang sedari tadi memperhatikan nya begitu terkejut. Tapi mereka tidak mengatakan apapun karena Angkasa berjalan ke arah mereka.

Angkasa tetap berwajah datar dan mengeluarkan kotak cincin dalam sakunya.

"Tolong berikan ini padanya." Ucap Angkasa meletakkan cincin itu pada tangan Gina.

"Tapi,,"

"Ayo pergi." Ucap Angkasa memotong ucapan Gina lalu pria itu berjalan tanpa menoleh lagi.

"Aku akan menghubungimu nanti." Ucap Anggara pada Gina lalu pria itu juga menyusul Angkasa.

"Bodoh!" Teriak Gina pada 2 pria itu sebelum dia berlari ke dalam kamar Leora.

Leora sangat terkejut saat mendengar pintu kamarnya dibuka dengan keras. Ia langsung menoleh pada Gina "Ada apa Dok?" Tanyanya.

"Ini,," kata Gina memberikan kotak cincin pada Leora.

Leora kebingungan dan membuka kotak cincin itu. Ia mengambil salah satu cincin yang paling kecil dan melihat nama Liona dan nama Angkasa tertulis di sana.

"Ini,," Leora menatap Gina untuk meminta penjelasan.

"Dia datang, tapi dia tidak berani masuk dan memilih untuk pergi." Jawab Gina.

"Apa?!"

"Cepatlah! Kalau kau tidak pergi sekarang kau akan terlambat." Ucap Gina membuat Leora langsung berlari mengejar Angkasa.

1
Trisna
hyper+hyper
keras berbagai macam gaya
Trisna
Kasihan mama mu Liora....
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
Trisna
penasaran gimana yah nanti ending keluarga Leora ini
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
Trisna
aku benci Liona dan gue lebih benci lagi ayahnya Si Bambang tua bangke itu
Firgi Septia
leora ini bodoh apa adeknya jahat sama dia belum bertobat dia tetap bantu
Trisna
Astaga Bambang juga pemain wanita.
bagaimana dengan istrinya
venny
🤍
Nitnot
Luar biasa
Anonymous
mulutnya kan gak lumpuh knapa gak bilang
" sarmila"
Luar biasa
" sarmila"
sain yg berbahagia
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
" sarmila"
jrng koment.mungkin bisa d bilng ga juga
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya
linda defianti
Luar biasa
Murniyati
hhhhhh.... asisten kudu ngalahhh
Murniyati
kejang3 dahntu kel Radit hhhh
Murniyati
hhhhhhhh... sukurinn lhoo Radit bangkrut dahh
Murniyati
keren hiks hiks
Murniyati
ikutan marathon hati kiii
Murniyati
seruuuu
Murniyati
hhhhhh duo asisten koplakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!