Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 23
Alula bersenandung pelan seraya menyiapkan bekal makanan untuk Nathan. Hari ini akhirnya ia akan mengunjungi kantor Nathan yang tentu nya atas izin bapak Nathan terhormat.
" sudah siap non?. " Tanya Danis yang dari tadi berdiri di pintu dapur.
Alula yang sudah menyiapkan bekal makanan nya langsung membalikkan tubuhnyadan tersenyum ke arah Danis. " Sudah kak. Ayo kita pergi. " Alula berjalan keluar dengan perasaan senang diikuti oleh Danis di belakang nya.
Sekitar 15 menit perjalanan, Mereka sampai di depan kantor yang bertuliskan ' Alexander Company '. Alula berdecak kagum melihat betapa besar dan mewah nya perusahaan yang dipimpin oleh Nathan. Ia jadi berpikir, kira-kira berapa kekayaan yang di miliki Nathan ketika mengingat Nathan juga memiliki mansion yang mewah, yang manjadi tempat tinggal nya sekarang.
Alula tersadar dari terkaguman nya ketika Danis membuka pintu untuk dirinya. Ia tersenyum singkat ke arah Danis lalu keluar dari mobil dengan setelan baju sederhana yaitu dress biru polos.
" Tuan Nathan menyuruh anda langsung masuk nona. " Ucap Danis yang langsung di jawab anggukkan oleh Alula.
Danis memasuki mobil kembali dan pergi bersama sang sopir. Kenapa tidak mengikuti Alula? Karena Danis mendapatkan tugas penting dari Nathan tentang seorang yang bermain curang di perusahaan Nathan.
Alula melangkahkan kaki nya memasuki perusahaan Nathan. Ia menghampiri resepsionis untuk menanyakan dimana ruangan Nathan berada.
" Ada yang bisa saya bantu dek. " Tanya resepsionis tersebut saat Alula berdiri di hadapan nya.
Alula tersenyum kepada resepsionis tersebut. " hmm saya mau nanya ruangan Nat, eh tuan Nathan ada dimana yah?. " Tanya Alula sopan.
" Sudah membuat janji dengan Tuan Nathan?. "
Alula mengangguk. " Sebentar yah saya hubungi sekretaris dahulu. "
Alula kembali mengangguk lalu ia melangkah menuju sofa dan duduk di sana seraya menunggu resepsionis tersebut menelfon sekretaris nya. Ia kira ia akan di perlakukan buruk oleh resepsionis Seperti di novel-novel yang ia baca, ternyata tidak dengan resepsionis Nathan yang ramah dan baik.
Lama Alula menunggu tiba-tiba netra nya menatap seseorang yang baru saja masuk. Sosok tersebut memunggunginya, ia merasa familiar dengan punggung tegap tersebut, Saat orang tersebut membalikkan tubuhnya dengan spontan Alula langsung membuang wajah nya ke samping.
" Tuan Nathan menunggu anda Tuan. " samar-samar Alula mendengar suara wanita yang baru saja datang.
Alula melirik mereka, ia melihat Orang tersebut menganggukkan kepala nya lalu pergi bersama seorang pria yang ada di belakang nya.
Alula menghembuskan napas nya ketika orang tersebut telah pergi. Ada rasa sesak melihat orang yang ia rindukan selama ini akhirnya ia bisa melihat nya walaupun hanya sekilas saja.
" Nona. "
Alula tersentak kecil mendengar ada yang memanggil dirinya. Ia mendongak menatap seorang wanita yang berdiri di hadapan nya dengan setelan rapi.
" nona Alula?. " Tanya nya.
Alula mengangguk. Wanita tersebut tersenyum ke arah Alula. " Nona sudah di tunggu oleh tuan Nathan di ruangan nya. " Ucap nya sopan.
Alula mengangguk lalu tersenyum ke arah wanita tersebut. Ia bangkit dari duduk nya dan tidak lupa dengan bekal nya.
Mereka berjalan bersama menuju lift dalam diam. Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. mereka penasaran siapa yang sedang berjalan bersama sekretaris perusahaan ini? Apalagi pakaian nya tidak mencerminkan bahwa ia adalah investor atau klien dari Presdir.
Alula yang di lihat seperti itu hanya diam menunduk. Alula ingin bertanya pada wanita di sebelah nya jadi enggan karena terlalu segan. Lift berjalan dan mereka tetap diam. Novita---sekretaris Nathan tersebut tampak nya sangat peka dengan gerak-gerik Alula. " Ada yang ingin anda tanyakan?. " Tanya Novita.
Alula menoleh lalu menggelengkan kepala nya pelan. Novita tersebut mengangguk lalu kembali menatap ke arah depan.
Ting.
Pintu lift terbuka, Mereka berdua kembali berjalan bersama menyusuri lorong untuk menuju ruangan Nathan.
" Hmm saya baru tau jika anda adalah istri dari tuan Nathan. " Ucap Novita di sela-sela keheningan.
Alula menatap Novita seraya menyunggingkan senyumnya lalu kembali menatap ke depan. " kami menikah karena sebuah kecelakaan jadi tidak banyak yang tau kecuali orang terdekat nya. "
Novita mengernyitkan dahi nya bingung. " Kecelakaan?. "
Alula mengangguk. " Kecelakaan yang mengharuskan kami menikah. " Sahut nya sedikit membingungkan bagi Novita.
Sebenernya Novita masih bingung, namun ia hanya mengangguk kan kepala nya seolah mengerti karena bagi nya ini adalah masalah pribadi dan dia tidak boleh terlalu ikut campur.
Novita menghentikan langkahnya begitu pun Alula ketika mereka sampai di depan ruangan bertuliskan ' Presdir '. Novita membuka perlahan pintu tersebut lalu menatap ke arah Alula.
" Tuan Nathan sedang kedatangan klien nya. Ia mengatakan anda di suruh menunggu di ruangan nya. " Beritahu Novita.
Alula mengangguk. " Terimakasih sudah mengantarkan saya ke sini. " Ucap nya dengan senyuman.
Novita tersenyum lalu mengangguk. " Sama-sama itu sudah tugas saya. Kalau begitu saya permisi. " Setelah mendapat anggukan dari Alula, Novita pergi meninggalkan istri bos nya tersebut.
Alula melangkah masuk dan tak lupa kembali menutup pintu. Ia mengedarkan pandangan nya ke penjuru ruangan. Ternyata ruangan Nathan cukup rapi dan bersih, di sini juga ada kaca transparan yang memperlihatkan jalanan dan gedung-gedung sekitar.
Setelah lama mengamati sekitar, ia mendudukkan dirinya di sofa yang tersedia di ruangan tersebut dan meletakkan bekal yang sudah ia siap kan ke atas meja. Selagi menunggu suami nya, ia memainkan ponsel nya dan membuka sosial media milik nya yang baru saja ia buat karena dulu nya ia tidak pernah mempunyai sosial media kecuali WhatsApp.
Lama tenggelam dalam dunia maya, ia tidak menyadari jika ada seseorang yang tengah mengamati nya dalam diam sedari tadi.
" Serius amat. " Celetuk seseorang itu tiba-tiba membuat Alula terkejut dan hampir saja ponsel nya terpental begitu saja.
Alula mendongak melihat pelaku. " Kak Bagas. "
Bagas tersenyum lebar sehingga memperlihatkan gigi putih nya. " Kaget ya? Maaf habis nya Lo serius amat. " Ucap nya menyesal.
" Iya gak papa kak cuma kaget dikit aja tadi. " Sahut nya membuat Bagas menganggukkan kepala nya.
Alula melihat sekitar lalu kembali menatap Bagas yang tengah bersandar pada sofa di hadapan nya. " Nathan mana kak?. " Tanya nya.
" Masih ada urusan sama klien nya. " Sahut nya seraya memejamkan mata nya.
Alula hanya ber-oh ria lalu kembali menatap ponsel nya.
Bagas membuka mata nya dan penglihatan nya langsung tertuju ke arah bekal yang ad di atas meja. Bagas langsung menegakkan tubuh nya dan mencondongkan nya ke arah meja.
" Wah bekal siapa ini?. " Tanya nya antusias.
" it... "
" Ahh pasti Lo bawain untuk gue. Ih baik banget sih Lo tau aja gue lagi laper. " Bagas hendak mengambil bekal tersebut, tapi belum lagi ia memegang nya, tangan nya sudah di hempas dengan kasar oleh seseorang membuat Bagas mengumpat kasar.
" Sialan siap...." Bagas tidak jadi melanjutkan ucapan nya ketika melihat siapa yang ada di hadapannya nya sekarang. Ia meneguk ludah nya kasar melihat tatapan tajam tersebut mengarah padanya.
" Hehe peace Nathan. "
BERSAMBUNG....
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS.....