Bertahun-tahun Nayla Larasati menyimpan rasa pada Nathan Anderson Decland, teman masa kecil sekaligus kakak angkat Nayla.
Namun.. hingga Nayla menamatkan pendidikan sebagai dokter, Nay masih memendam perasaan itu sendiri pada Nathan yang sudah menyelesaikan pendidikan sebagai dokter spesialis jantung di London.
Saat kembali ke Indonesia, Nathan telah memilih gadis lain sebagai pendamping hidupnya.
Perasaan Nayla hancur, gadis itu memilih kembali ke kampung halamannya, mengabdikan diri sebagai dokter umum di kota terpencil.
Apakah Nayla mampu menghapus Nathan dalam hidupnya?
Sementara Nathan tidak mengetahui perasaan Nayla untuknya yang sangat mendalam.
Ikuti terus kelanjutan kisah Nayla-Nathan. Semoga kalian suka 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMBERI PENJELASAN
"Nay...
"Nathan?"
Nayla dan Nathan seketika melihat kearah pintu yang terbuka. Nayla merapikan rambutnya. Wajah Nayla seketika memutih. Rangga berdiri di depan pintu, memergoki keduanya sedang berciuman.
"Apa yang kalian lakukan?".
"Rangga, aku bisa menjelaskan semuanya".
Nathan segera berdiri. Ia menggenggam erat tangan Nayla.
Gesture itu jelas membuat Rangga kaget. Laki-laki tampan itu menatap penuh selidik keduanya yang selanjutnya menatap tajam Nayla seolah meminta penjelasan pada adiknya.
"Kami saling mencintai. Aku ingin menikahi adikmu, Rangga", ujar Nathan berbicara dengan nada tegas di hadapan Rangga.
"Apa maksudnya Nayla?"
Nayla tampak gugup harus menjelaskan semuanya pada kakaknya saat ini juga. "Aku mencintai kak Nathan", ucapnya pelan dengan wajah tertunduk.
Rangga menyipitkan matanya, melihat adiknya tersebut.
"Kau ingin menjelaskan bahwa kalian memang ada hubungan selama ini, Nayla?", tuntut Rangga tak bergeming dari tempat semula.
"Bukankah kamu sudah bertunangan, Nathan? Bagaimana kalian bisa seperti ini?", tegas Rangga menuntut penjelasan Nathan.
Mendengar pertanyaan Rangga, Nathan mengusap tengkuknya. "Aku dan Keira tidak jadi bertunangan, aku mencintai adik mu Rangga".
"Mungkin terdengar aneh bagi mu, tapi begitu adanya. Sejak kecil kami dekat, benar aku menyayangi Nayla seperti adik sendiri. Hingga aku kembali ke Jakarta dan menyadari bahwa ada perasaan lain selain sayang sebagai adik. Aku menginginkan Nayla lebih dari itu. Aku tidak perlu menjabarkan perasaan yang kami rasakan ini. Kau pria dewasa sama seperti ku pasti sudah mengetahuinya Rangga".
"Maksud mu, Nayla menjadi orang ketiga gagalnya pertunangan mu dan Keira?", ketus Rangga sedikit emosi mendengar penjelasan Nathan.
"No. Kau salah mengerti Rangga. Adikmu tidak salah. Aku yang memulainya. Nayla tidak melakukan apa-apa pada hubungan ku dan Keira, bahkan ia menghindar dengan kembali ke sini. Buktinya aku mengejarnya sekarang, karena aku tidak bisa hidup tanpa Nayla".
Tanpa sungkan Nathan memeluk erat pinggang Nayla yang terlihat serba salah dihadapan kakaknya. Seperti sedang di sidang.
"Tinggalkan kami. Aku ingin bicara berdua dengan adikku!", ujar Rangga pada Nathan yang segera menganggukkan kepalanya.
Nathan menuruti perintah Rangga. Tiba di samping Rangga, laki-laki itu menghentikan langkahnya sambil menepuk pundak Rangga.
"Kau jangan terlalu keras pada adik mu seperti dulu Rangga. Beri restu hubungan kami. Aku bersumpah, sungguh mencintai adik mu. Akan aku lakukan semua demi kebahagiaan Nayla seperti dulu, melindungi Nay semampu ku", tegas Nathan meninggalkan kakak beradik itu, memberi ruang agar bisa bicara dari hati kehati.
Terdengar helaan nafas Rangga. Sejenak laki-laki bermata tajam itu berpikir.
Nayla bisa melihat raut wajah Rangga kecewa padanya. Nayla spontan menghampiri dan menghambur memeluk tubuh atletis kakaknya itu. "Kak maafkan aku, lagi-lagi membuat mu kecewa. Tapi Nathan benar, aku kembali ke Belitung karena tidak mau bertemu dengannya lagi".
"Aku mencintai Nathan, kak. Perasaan yang aku tutup rapat sejak beberapa tahun yang lalu. Perasaan yang semakin lama tumbuh dan semakin menyiksa ku. Puncaknya ketika Nathan mengenalkan Keira sebagai kekasihnya. Mereka berpacaran sejak di London".
"Tapi aku sadar ketika mereka mengatakan akan bertunangan, aku mengambil keputusan sulit harus pergi menjauh agar perasaan ku tidak semakin terluka. Aku memutuskan kembali ke sini dan menerima tawaran kakak membuka praktik di kampung kita ini", ucap Nayla lirih dengan suara kecil nyaris tak terdengar.
Rangga bisa merasakan Nayla benar-benar tersiksa ketika menceritakan semuanya. Tentang perasaan cinta, tentang dirinya yang harus pergi menjauh.
Rangga membingkai wajah pucat Nayla dengan kedua mata yang sudah memerah dan berkaca-kaca.
"Nay...aku hanya ingin melihat mu bahagia. Sedari kecil sejak kepergian mama kamu selalu sedih. Kakak merasa bersalah jika mengingat masa-masa itu. Jika kamu dan Nathan saling mencintai kakak tidak akan menghalanginya. Sampai kapan pun kakak akan mendukung mu Nayla".
Rangga menarik Nayla ke dalam dekapannya. Seraya mengecup pucuk kepala adik satu-satunya tersebut. "Kakak percaya pada Nathan, sayangnya pada mu sudah di tunjukan nya sejak kalian masih kecil. Apapun keputusan kalian, kak Rangga akan mendukung. Demi kebahagiaan mu Nayla.."
Mendengar penuturan Rangga, Nayla menangis dalam dekapan hangat laki-laki itu.
"Terimakasih kak", lirih Nayla berlinang air mata.
...***...
To be continue
Nantikan novel baru Emily ya 🙏
Btw horeyyyy bakal ada novel baru ini. Sepertinya bagus kayak novel lama author Emily, yg selalu nagih buat baca. /Ok//Good/
Sukses selalu Emily, semoga cepat luncur novel baru /Pray//Rose//Heart/
jangan ada pelakor lho thor, paling benci kl ada pelakor segala,
segera buka kelakuan Keira thor, biar tau semua, dan Keira biar mati kutu 🙏👍👍👍