NovelToon NovelToon
KASIH TIADA BATAS

KASIH TIADA BATAS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikahkontrak
Popularitas:225.2k
Nilai: 5
Nama Author: Liliana *px*

Ibu,,, aku merindukanmu,, airmatanya pun berderai tatkala ia melihat seorang ibu dan anaknya bercanda bersama. Dimanakah ibu saat ini,, aku membutuhkanmu ibu,,,

Kinara gadis berusia 18thn yang harus menjadi tulang punggung keluarga semenjak kepergian kedua orang tuanya yang mengejar bahagia mereka sendiri, hingga ia harus merelakan harga dirinya yang tergadai pada seorang CEO untuk kesembuhan sang adik,,apakah bahagia akan hadir dalam hidupnya atau hanya derita dan derita,,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liliana *px*, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23 terusir

Waktu terus berlalu, detik demi detik yang di jalani Nara terasa sangat menyiksa tanpa kehadiran Raffi di sisinya. Disebuah kota kecil di kaki gunung kini mereka berada. Alam pedesaan yang begitu kental membuat ketiganya cukup betah di sini. Apa lagi penduduknya sangat ramah, jauh di bandingkan dengan kota besar yang memberi mereka penderitaan dalam hidup mereka.

Seminggu setelah kematian Raffi, saat Nara sedang sibuk memasak untuk kedua adiknya, tiba tiba saja pintu apartemen Raffi ada yang mengetuk.

Dengan langkah rada terburu buru Nara membuka pintu apartemen, matanya pun membulat sempurna melihat sosok yang ada di depannya sekarang.

"Keluar dari apartemen putraku sekarang, siapa kamu beraninya tinggal di sini, cepat pergi sekarang dan bawa semua barang barangmu, aku tak mau tempat ini terkotori oleh barang peninggalanmu, cepat!!!"

Dengan nada tinggi dan menunjukkan tangannya ke pintu sambil berkacak pinggang, Nyonya Lia mengusir Nara dari apartemen Raffi.

Tanpa menjawab sepatah kata pun, Nara segera ke kamarnya, membereskan semua barangnya juga Naya dan Rana, setelah itu dibawanya semua barang barang itu ke luar dari apartemen Raffi, meski nampak kesulitan membawa tiga koper, namun ia tak mau lagi menoleh ke belakang.

"Ingat,,, jangan tunjukkan lagi batang hidungmu di depan muka ku, jika tidak kau tahu akibatnya, aku tak akan pernah membuatmu hidup dengan tenang, pergi,,,,!!!!"

Dengan sedikit menarik paksa tubuh Nara, Ibu Suri mengusirnya dari apartemen Raffi. Derai airmata pun menetes dari kornea matanya. Hatinya begitu hancur, bukan karena kehilangan semua kemewahan yang ia rasakan. Melainkan tak bisa menjaga amanat dari suaminya.

Sejenak Nara bersimpuh di depan pintu apartemen Raffi. Hingga sepasang tangan menarik lembut tubuh Nara.

"Kakak,,, kenapa kakak bersimpuh di depan sini, dan ini,,, "

ucapan Naya terhenti saat melihat koper koper mereka berada di samping kanan dan kiri tubuh Nara yang berderai air mata.

"Kak,,, jangan bilang kalau,,,"

ucapan Naya terhenti karena Nara sudah menganggukkan kepalanya. Naya hanya terdiam tuk sesaat. Lalu ia pun berdiri dan membawa koper miliknya juga milik Rana.

"Tak usah ada air mata lagi,,, kita harus tegar dan kuat dengan semua ini, bukankah kakak juga tahu ini pasti terjadi, ayo kita pergi dari sini, sebelum Ibu Suri melihat kita lagi, ayo Kak,,,"

Naya menarik lembut tubuh Nara, mendengar ucapan Naya barusan, Nara pun tersadar dengan ancaman Ibu Suri barusan. Bergegas ia bangkit dari duduknya, lalu menghapus air matanya. Sudah saatnya ia menjadi Nara yang dulu lagi, Nara yang tangguh dalam menghadapi semua cobaan hidup. Ia pun membelai rambut adiknya serta tersenyum penuh arti.

"Maafkan Kakak sayang,,, membuatmu khawatir selama ini, kita mulai hidup kita yang baru, jauh dari bayang bayang keluarga Aditama.

Sekarang kita jemput Rana dulu, baru tinggalkan kota yang hanya bawa derita ini."

Ucapan Nara yang lembut namun berapi api membuat Nara tersenyum bahagia.

"Inilah Kakak ku yang ku rindukan,,,"

Dengan senyum mengembang dari keduanya, mereka pun melangkah tanpa beban meninggalkan apartemen Raffi dan menjemput Rana di sanggar lukisnya.

Dengan menaiki taxi, mereka menuju ke sanggar lukis Rana. Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam mereka pun sampai. Naya pun segera turun dari taksi dengan memakai masker, agar tak ada orang yang mengenali mereka, tak lupa hijab yang ia kenakan. Setelah berpamitan dengan semua teman juga guru lukisnya, mereka pun naik taxi menuju terminal XX.

Mereka memutuskan untuk pergi ke kota kecil di pedesaan asal ibunya dulu. Karena disanalah Nara dilahirkan, dan sedikit banyak, Nara kecil sudah memiliki kenangan di kota kecil itu.

Setelah memasuki bus yang akan membawa mereka pada tujuan. Ketiganya memilih tempat duduk yang muat untuk mereka bertiga. Setelah kondektur menanyakan tujuan mereka, lalu memberi tiga karcis untuk masing masing, Nara pun membayarnya.

Setengah jam menunggu, akhirnya bus pun penuh dengan penumpang. Dan kini bus pun melaju dengan kecepatan penuh menuju tempat tujuan ketiganya.

"Selamat tinggal kota yang penuh kenangan, kan ku kenang kau selama hidupku, karenamu aku bertemu dengan pujaan hatiku, Kakak,,, suatu saat nanti, kita akan bertemu lagi di sini Kak, dan itu pun dikeabadian kita, tunggu hadirku nanti Kak,,,"

Nara pun memejamkan matanya, hatinya begitu teriris dengan semua perlakuan Ibu Suri, tak terasa air mata pun merembes dari matanya yang terpejam. Dengan mengelus perutnya pelan, ia bermonolog dalam hatinya.

"Sayang,,, kita akan berjuang bersama, kamu yang pintar ya sayang, jadilah penerang dan penguat Bunda nantinya, Bunda sayang kamu nak, kamulah yang aku miliki sekarang, kamulah tujuan hidup Bunda sekarang,,,"

Naya dan Rana yang melihat Kakaknya, hanya bisa menjerit di dalam hati mereka. Kenapa takdir begitu kejam bagi Kakaknya. Mereka pun memeluk Nara dari samping kanan dan kiri. Berusaha menguatkan Kakak tersayang mereka. Akhirnya karena kelelahan, mereka pun tertidur di dalam bus.

Dan tanpa mereka sadari, seorang pria terus saja mengikuti ketiganya sampai detik ini. Dari kursi paling sudut, ia mengawasi ke tiga kakak beradik itu.

"Tenanglah,,, aku akan selalu melindungi kalian, inilah janjiku."

Pria itu pun mengambil ponselnya, lalu menghubungi seseorang.

"Siapkan semua yang kami butuhkan nantinya, atur sedemikian rupa agar mereka tidak curiga."

"Baik, Tuan,,,"

bersambung 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

1
Ahwat Hijrah
akhirnya Raffi kembali
Ahwat Hijrah
thor ..keluarkan raffi ..kembalikan raffi ke naya thorr🙏🏻🙏🏻
Ahwat Hijrah
alhamdulilah raffi muncul thor
Ahwat Hijrah
chindy lg menuai apa yg ia tanam dl....
Ahwat Hijrah
thor ..ayok raffi keluarin ..pertemukan dg istrinya
Ahwat Hijrah
teryata raffi ...msh hidup thor
Ahwat Hijrah
thorrrrr...Rama itu Raffi kan....dia ilang ingatan..saat kecelakaan itu kan ....
Ahwat Hijrah
apa s raffi yg bersama kinan ya???
Ahwat Hijrah
Raffi ayok keluar Raffi......masa ..pemeran utama dh ilang gitu sj sih
Ahwat Hijrah
thor Raffi ...cepet keluarin..jg kau umpetin trs thor
Ahwat Hijrah
tuh kannnn...beneran Raffi msh hidup.....🤲🤗
Ahwat Hijrah
tuh kan bener raffi msh hidup...yg mengawasi naya..nara dan rana pasti raffi
Ahwat Hijrah
kaya yg wafat bkn c raffi....mungkin . raffi mau mengelabui mama nya....biar mama nya tidak jd penghalang rumah tangga mereka
Ahwat Hijrah
raffi itu teryata rasya ...
Amma🌹
,gpp tidur diluar nanti jg klo kangen nyusulin😅
¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶
astaga ngakak sama kelakuan Nara🤣🤣🤣🤣 kasiaaann tidur diluar ya kak Rafi nakal sih🤭
¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶
astaga kak si dia ini kapan kena azabnya sih empet banget deh sama kelakuan nya nggak ada habis2nya 😬
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ¢ᖱ'D⃤ ̐NuR❗☕𝐙⃝🦜
Akhirnya up juga thor setelah lama menghilang..semoga masalah nya cepet di selesaikan ya.....biar jelas anak siapa kah gerangan?
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
wah B .....asik"...🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀
æ⃝᷍𝖒𖣤​᭄℃æͣ͢𝖒ᷘ𝅘 ͤ⸙ᵍᵏ
masih jahad aja ibu suri 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!