Istri Kecil Untuk CEO Tampan

**Soryy update ga nentu**🙏🏼

**Ini hanya karya abal-abal othor**☺️

🌹🌹 Happy Reading 🌹🌹

William yang mendengar semua cerita sahabatnya langsung tertawa. Bisa dia bayangkan betapa lucunya wajah tegang mereka yang jarang bahkan tak pernah dia lihat sebelumnya.

"Yee lo malah ketawa, untung aja semalem lu udah teler. Kalo ga lu pasti udah di bikin sambel geprek sama istri lu" kesal Leo.

🍀🍀🍀🍀🍀

Meisya POV

Hari, minggu, bulan telah berlalu. Tidak terasa pernikahan ku dan William sudah berjalan hampir 3 bulan. Mungkin belum banyak yang bisa di katakan tentang lika liku pernikahan kami, yang orang katakan masih seumur jagung.

Pertengkaran sangat jarang bahkan mungkin belum pernah terjadi. Kami selalu mencoba untuk menghindarinya, ya walaupun kesalahan pahaman kecil itu sering terjadi. Namun William selalu mengingatkanku akan sebuah hal.

"Apa pun yang terjadi, pikirkan dulu ke benarannya. Dan saling percaya adalah kunci membangun rumah tangga harmonis. Karna ketika pilar pilarnya kokoh, yakinlah kita akan bisa melalui semua badai kehidupan ini"

Kata kata nasehat yang selalu William berikan padaku.

Masa masa kuliah ku pun akan segera usai, hanya menunggu hari wisuda yang telah di tetapkan dan hari itu adalah besok . Hari di mana aku akan mendapatkan gelar s1 yang selama ini menjadi impianku. Dan tentu saja itu semua bisa terwujud dengan lancar karna semangat dan motifasi William, suami kesayanganku.

🍀🍀🍀🍀🍀

Hari ini...

Jam 5 pagi aku sudah benar-benar bangun. Meski sebenarnya aku semalam tidak bisa benar tidur. Aku tak tahu itu bagaimana bisa terjadi, namun yang jelas ada di otakku bahwa aku tidak mau kesiangan ataupun ketinggalan acara hari ini.Titik.

Berkali-kali aku tidur dan terbangun hanya untuk melihat jarum jam di dinding kamar kami. Bahkan karna ulahku William jadi ikut terjaga bersamaku. Aku merasa bersalah karenanya, namun Aku mau memastikan bahwa aku tidak kesiangan dihari ini. Meski aku tak pernah bangun siang menurutku, tapi rasanya ya, entahlah.

Setelah benar kulihat jarum jam menunjuk angka 5, aku baru benar-benar membuka mata dan memaksa tubuhku untuk beranjak dari pelukan William dan balutan selimut hangatku. Perlahan-lahan ku raih handuk dan ku paksa kakiku untuk melangkah ke kamar mandi.

Dan sekarang, rok hitam sedikit di atas lutut, kemeja putih bersih, dasi khusus perempuan dan sepatu kantor wanita, semua sudah terpasang di tubuhku. Dengan sedikit merapikan rambut dan semprotan parfum kesayangan, aku siap melangkah memulai hari ini.

Semua kupersiapkan sendiri. Namun, walaupun ini hari besarku. Aku berusaha agar tetap bisa melakukan tugas sebagai seorang istri. Hari ini William memang sengaja cuti untuk mendampingi ku yang memang hanya mempunyai dirinya sebagai keluarga.

Cup..!

Satu kecupan indah mendarat di keningku yang sudah di poles make up tipis.

"Morning kiss baby, kau sangat cantik hari ini. Aku tak ingin kau pergi! lihatlah rokmu pendek begini. Ini asetku tak ada yang boleh melihatnya!" gerutu William dengan tangan nakalnya tak bisa terkendali yang mulai mengelus elus pahaku.

"Iss, tangannya nakal. Udah boleh ya kak, cuma hari ini aja. Janji deh" ucapku memelas karna Aku tau apa yang bisa di lakukan suami ku ini.

"Oky baiklah, tapi untuk untuk nanti malam kau harus memuaskanku baby" bisik William membuatku merinding.

"Siap hubby, tunggu nanti malam! akan Aku buat sesuai perintahku" bisikku menggoda balik William.

"Kau semakin berani baby, but I like. Semoga semuanya lancar hm!" ucapnya yang menghakhiri percakapan kami dan segera menuju ke kampusku.

🍀🍀🍀🍀🍀

5 menit kemudian aku sampai ditempat acara dimulai. Segera ku kenakan jubah pelengkap dan asesoris lain di tempat parkiran di bantu William yang memang sudah ku persiapkan. Dan sekarang aku tengah berjalan menuju kumpulan manusia dengan seragam yang sama denganku.

Tengok kanan tengok kiri, tak lagi ku jumpai orang yang mengenalku. Diantara 1500an orang yang berseragam sama. Demikian pula aku tak ada yang kenal dengan mereka. Tragis.

Setelah 1 jam menunggu, akhirnya kami semua digiring ke sebuah ruangan besar yang memang telah dipersiapkan untuk kami. Berbaris dan akhirnya  menempati tempat duduk sesuai dengan nomor urut yang telah diberikan pada kami. Beruntung teman di sampingku adalah teman 1 kelasku, sehingga membuat ada teman untuk mengobrol. Dibutuhkan waktu 1 jam lagi untuk memastikan semua peserta benar-benar siap mengikuti acara.

Meski melelahkan, namun Aku oh tidak, tepatnya kami semua harus mengikuti prosesi ini sebagai akhir dari perjalanan sebagai mahasiswa. Dan juga kebanggaan bagi orangtua setiap siswa.

Dan akhirnya prosesi pun dimulai. Begitu acara dibuka secara resmi oleh rektor, nama kami langsung dipanggil satu persatu. Mahasiswa perwakilan fakultas terlebih dipanggil dan menerima penyerahan ijasah langsung dari bapak rektor. Aku sendiri menempati urutan bangku agak didepan, jadi tak lama kemudian namaku dipanggil.

Setelah menerima ijasah dan menuruni tangga panggung acara, benar saja, suamiku William melambai-lambaikan tangan diantara orangtua mahasiswa yang lain. Namun aku bisa dengan jelas melihatnya. Aku tau dia pasti ada rasa bangga, ya walaupun Aku bukan lulusan terbaik. Namun Aku masih bisa termasuk urutan 15 besar. Aku hanya bisa melambaikan balik tanganku pada William. Ucapan selamat tertulis melalui sms di HP ku yang aku selipkan diantara baju Toga.

Aku pun sebenarnya merasa lega, karena lepas dari beban hidup yang selama ini terasa memberatkan bagiku. Dan bagi orang tuaku di sana, aku yakin mereka juga bangga, sekaligus lega karena semua biaya yang dikeluarkan sudah terbayar dengan ijasah Sarjana yang kupersembahkan bagi mereka. Walaupun mereka sudah tak Ada di dunia ini.

Dan kini, namaku bertambah panjang karena aku berhak menyandangnya. Prestise yang sebenarnya ga begitu penting. Bagaimana tidak, lihat saja  para pejabat KPK di negeri ini, mereka selalu menyembunyikan title gelar mereka setiap kali berbicara didepan public.

Yah, meski begitu, apapun itu sekarang, aku berhak akan itu dan memilikinya. Thanks GOD. Semua ini berkatMu saja.

Setelah acara bla bla bla dan bla.. akhirnya semua prosesi selesai kami jalani. Ucapan selamat bagi orang-orang didekat kami melantun dengan sendirinya. Sebuah kelegaan yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan.

Acara terakhir kami adalah acara foto-foto bersama keluarga dan teman. Lha karena teman seangkatanku Stela tak ada satupun disana, ya aku Cuma foto-foto ma William saja.

Hingga setelah beberapa lama Stela muncul bersama keluarga nya. Ya langsung lah kami jepret sana jepret sini sampai bosan. Dan akhirnya acara kami lanjut dengan makan-makan bersama disebuah cafe di dekat kampus.

Sungguh Aku sangat berterima kasih pada Tuhan untuk segalanya. Berterima kasih pada kedua orang tuaku yang sudah tenang di sana. Berterima kasih dengan Stela dan keluarganya yang menganggapku sebagai bagian dari keluarga mereka.

Dan...

Berterima kasih dengan suamiku William, orang yang hampir 3 bulan melengkapi hidupku. Dan selalu menjadi pelindung dan penyemangatku setelah kehilangan papa dan mama. I love you will...

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

**note:othor belum tau gimana wisuda, jadi cuma cari di gougle hehehe, jadi mohon maaf kalo asal asal🙏🏻**

**Makasih buat yang selalu nungguin cerita othor yang up ga nentu ini😉**

**Sorry kalo rada-rada garing ya man teman, othor masih baru, jadi mohon di maklumi 🙏**

Tambahkan ke Favorite ya teman-teman..

Like, Coment, Vote, dan Hadiah ya...

Biar author makin semangat...

Hehehehehehehehhe......

Tap Be Continue.....

Terima kasih....

bay bay...

🙏🏼