🍀TAMAT! 🍀
✅Follow IG: Lee_Yuta9
Niatnya hanya ingin menolong sahabatnya yang ingin kabur dari pernikahan karena perjodohan. Namun, malah membawa Yumna untuk menjadi pengantin pengganti sahabatnya itu.
Karena keluarga sahabatnya yang telah menerima dirinya, disaat Yumna dalam keadaan terpuruk. Yumna hanya menurut, ia ingin membalas kebaikan keluarga itu.
"Mungkin, hanya dengan ini aku bisa membalas kebaikan kalian. Mudah-mudahan suamiku nanti juga akan bersikap baik kepadaku. Dan untuk Gio, maafkan aku. Aku akan mengakhiri hubungan kita yang sudah lama terjalin. Meski aku masih mencintaimu," ucap Yumna dalam hati.
"Apapun akan aku lakukan, asal bisa lepas dari Jesselyn. Meski harus menikah dengan gadis lain, aku tidak peduli. Asal dia tidak mengganggu kehidupan pribadiku." tegas Langit Bagaskara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cukup Peka
Langit tetap melajukan mobilnya menuju rumah sakit Mahardika, meskipun telah kehilangan jejak Ayumna. Setelah sampai, ia bertanya pada resepsionis dan bertanya ruang rawat atas nama pasien Derris di sebelah mana. Saat sang resepsionis mengarahkan, kebetulan Gio lewat dan melihat Langit.
Kemudian Gio mengantarkan Langit ke ruangan Derris. Meski sempat Langit menolak tawaran Gio, namun Gio tetap bersikeras untuk mengantarkan Langit sampai depan pintu ruangan Derris di rawat.
Saat ia akan beranjak, Gio mendengar suara Ayumna dan Jesicka yang sedang mengobrol. Ia juga mendengar apa yang di ucapkan oleh Ayumna. Ia tersenyum kecut saat mendengar itu semua. Meskipun sudah mengikhlaskan, namun tidak dapat di pungkiri di hatinya masih ada nama Ayumna.
Melupakan seseorang yang telah lama mengisi hari-hari yang telah kita lewati, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dan Gio mengakui itu. Ia tetap meyakinkan dirinya sendiri, kalau ia pasti bisa melupakan Ayumna. Demi kebahagiaan yang Ayumna gapai.
Sementara Langit, kini hatinya berasa di penuhi dengan bunga bermekaran setelah mendengar ucapan Ayumna. Ia bertekad akan segera menyelesaikan masalah nya dengan Jesselyn.
Langit tidak jadi masuk ke ruangan Derris. Dan itu membuat Gio bingung melihatnya. Langit membalikkan badan beranjak akan pergi. Namun, suara Gio menghentikan langkahnya sejenak.
"Kenapa nggak jadi masuk? Bukankah mau menemui Ayumna?" Gio merasa heran dengan sikap Langit.
"Ada urusan yang harus gue selesaikan. Terima kasih ya, sudah mau mengantar gue meskipun gue tahu hati lo masih terluka."
Setelah mengucapkan itu, Langit langsung melangkah pergi. Meninggalkan Gio yang diam terpaku dengan perkataan Langit. Ternyata dia cukup peka juga. Baguslah kalo begitu. Ayumna mendapatkan suami yang lebih baik dariku. Gumam Gio kemudian juga meninggalkan ruangan Derris.
Sementara di dalam ruangan itu, Jesicka terus bercerita tentang perkembangan Derris. Ia terlihat sangat bahagia saat Derris bisa melalui masa kritisnya.
"Kamu nggak tugas, Ay?" tanya Derris melihat Ayumna yang masih betah di ruangan itu.
"Enggak. Sekarang hari libur ku di ganti setiap hari minggu. Kecuali, kalo keadaan yang urgent banget, baru aku tugas. Kenapa? Kamu ingin mengusir ku?" tanya Ayumna menatap tajam ke arah Derris.
Sementara Jesicka hanya menggeleng kepala. Kekasih dan sahabatnya itu memang jarang sekali berdamai sedikit lebih lama. Selalu terjadi cek cok di antara mereka. Dan itu membuat Jesicka tersenyum bahagia melihat pemandangan seperti itu.
Namun, kini di hati Jesicka ada rasa bersalah yang sangat besar terhadap Ayumna. Karena dirinya, Ayumna harus pisah dengan Gio dan mengubur semua mimpinya bersama Gio.
"Oh, ya! Apa Om Hendra sama Tante sering kesini?" Setelah menikah, Ayumna belum berkunjung ke rumah Hendra.
"Sudah. Mereka kesini dua hari sekali," jawab Jesicka.
"Dan beliau merestui hubungan kalian?"
Ayumna tidak sabar ingin mendengar jawaban dari Jesicka. Hingga ia mendekatkan diri lagi pada Jesicka. Membuat Jesicka terkikik geli dengan sifat ingin tahunya Ayumna.
"Emmm ....," Jesicka sengaja menjeda ucapannya. Ingin melihat wajah kesal yang di nampakkan oleh Ayumna.
Dan keinginannya itupun terwujud. Lihat saja, kini wajah Ayumna tak hanya kesal, namun juga cemberut dengan membalikkan badannya menghadap ke arah Derris. Mengedip-ngedipkan matanya dengan ekspresi memelas. Sontak membuat Derris tertawa terbahak-bahak.
"Aduh, Sayaang! Cepat jawab saja. Aku tidak tahan bila harus menatap wajahnya yang seperti itu. Sungguh menggelikan sekali. Di usia yang bukan lagi abegeh, tapi memasang wajah yang sangat imut. Sungguh menggemaskan sekali, hingga aku ingin melakban mata indahnya itu," Derris tidak henti hentinya menggoda Ayumna. Dan langsung mendapat cubitan di lengannya dari Ayumna.
Jangan lupa like nya, ya😘