NovelToon NovelToon
VANIA (GHOST STORIES)

VANIA (GHOST STORIES)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Vania dan Basir terpaksa harus meninggalkan kampung tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan. Kampung itu sudah tidak beres, bahkan hal-hal aneh sudah mulai terlihat.

Basir pun mengajak adiknya untuk pindah ke kota dan menjalankan kehidupan baru di kota. Tapi, siapa sangka justru itu awal dari perjalanan mereka. Terlahir dengan keistimewaan masing-masing, Vania dan Basir harus menghadapi berbagai macam arwah gentayangan yang meminta tolong kepada mereka.

Akankah Vania dan Basir bisa menolong para arwah penasaran itu? Lantas, ada keistimewaan apa, sehingga membuat para makhluk astral sangat menyukai Vania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32 Cuanki Part 4

"Apa tukang cuanki itu merupakan orang sini?" tanya Vania.

"Bukan, kata orang-orang dia orang kampung sebelah. Sekarang juga di sini lagi ramai kalau anaknya Pak RW hilang, tadi malam dia izin mau beli cuanki dan memang barengan sama aku tapi katanya sampai sekarang belum pulang juga entah ke mana. Aku sih yakin kalau ini perbuatan Mang Burhan si tukang cuanki misterius itu," sahut Dasep.

"Jangan suudzon dulu Sep, kalau gak ada bukti nanti jatuhnya fitnah," ucap Andri.

"Bagaimana lagi Pak, memang Mang Burhan sangat mencurigakan," sahut Dasep.

Vania terdiam sejenak, lalu dia pun mencoba menghubungi Basir. Awalnya seperti biasa, Basir menolaknya tapi setelah mendengar rengekan Dasep akhirnya Basir pun menyetujuinya. Basir akan ke rumah Dasep habis Maghrib dan otomatis Vania pun harus tetap di rumah Dasep sampai kakaknya datang.

"Aku kayanya gak ikutan ya, soalnya aku orangnya penakut dan aku gak mau ikut-ikutan terkena teror itu," ucap Vanessa.

"Sama, aku juga angkat tangan. Bukan karena aku tidak setia kawan, tapi kalau sudah menyangkut setan aku menyerah," tumpal Gala.

Dasep menghela napas, dia tahu jika kedua temannya itu sangat penakut begitu juga dengan dirinya. "Ya, sudah kalian boleh pulang," sahut Dasep.

"Sekali lagi, sorry ya Sep. Aku bakalan do'ain kamu semoga makhluk itu segera pergi dari hidup kamu," ucap Vanessa.

"Aamiin."

"Pak, Vania, sepertinya aku pulang duluan ya," pamit Vanessa.

"Iya, aku juga pamit soalnya aku mau nebeng sama Vanessa," sambung Gala.

Vania mengangguk sebagai jawaban, hingga akhirnya Vanessa dan Gala pun pulang. Tinggallah Vania, Andri, dan Dasep. "Pak, jika Bapak mau pulang tidak apa-apa, nanti 'kan Kang Basir akan datang ke sini jadi aku bisa pulang sama dia," seru Vania.

"Tidak, aku ikut kalian saja. Jujur, aku juga merasa sangat penasaran dengan tukang cuanki itu," sahut Andri.

"Seriusan Bapak mau di sini sama kita?" tanya Dasep tidak percaya.

"Aku serius," sahut Andri mantap.

Tiba-tiba sekelompok orang lewat ke depan rumah Dasep. "Bapak-bapak mau ke mana?" tanya Dasep.

"Kami masih mencari Ruslan, dia belum ketemu dari tadi malam," sahut salah satu warga.

"Astaga. Si Ruslan ke mana sih?" Dasep benar-benar tidak mengerti dengan kehilangan Ruslan.

"Kalau begitu kami lanjut mencari lagi ya, Mas," ucap warga itu.

"Iya, Pak. Semoga cepat ketemu Ruslannya," ucap Dasep.

"Aamiin."

Maghrib pun tiba, Vania dan yang lainnya melaksanakan shalat maghrib berjama'ah. Setelah selesai shalat, Basir pun datang dan mereka dipersilakan makan malam bersama oleh Mamanya Dasep. Mereka tidak mau tapi Mamanya Dasep terus memaksa, dan akhirnya dengan terpaksa mereka pun makan bersama.

Setelah makan malam bersama, Dasep pun menyuruh Mamanya untuk istirahat di kamar. Sedangkan Dasep dan yang lainnya duduk-duduk di teras, lalu Dasep menceritakan semuanya kepada Basir membuat Basir ngangguk-ngangguk.

"Maaf ya, aku jadi menyusahkan kalian," ucap Dasep merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, Mas itu teman aku mana mungkin aku membiarkan Mas ketakutan sendirian," sahut Vania.

Berjam-jam mereka duduk di sana, bahkan Vania sampai terkantuk-kantuk. Andri yang melihat Vania seperti itu, bergeser duduknya ke samping Vania dan menarik kepala Vania supaya bersandar ke pundaknya. Hingga waktu menunjukan pukul 22.00 malam, suara gerobak didorong mulai terdengar dan Basir segera menoleh.

"Itu gerobaknya, Kang," ucap Dasep ketakutan.

Vania terbangun, Basir jalan menuju pagar dan dari kejauhan sebuah gerobak terlihat. "Setan lagi, setan lagi, kenapa kalian suka sekali menyusahkan aku," gumam Kang Basir.

"Hah, jadi Mang Burhan setan, Kang?" tanya Dasep kaget.

"Iya, dia sedang mencari tumbal dan kamu adalah salah satu sasarannya," sahut Kang Basir.

"Hah, serius?" Dasep begitu sangat kaget.

Tiba-tiba tubuh Vania kejang-kejang. "Kang, ini Vania kenapa?" teriak Andri.

"Sudah biarkan saja, kamu jangan dekat-dekat sama dia," sahut Kang Basir.

Andri pun mundur, mereka bertiga hanya bisa melihat Vania bahkan Andri merasa kasihan kepada Vania. Begitu juga dengan Dasep, dia semakin merapatkan tubuhnya ke dekat Andri. Basir hanya bisa menunggu, dia sudah tahu jika adiknya seperti itu maka akan ada sesuatu penjelasan yang dia dapat.

Lima belas menit kemudian, Vania mulai sadar dan terjatuh ke lantai. Andri segera menghampiri Vania dan menopang tubuh Vania. Keringat sudah basah membasahi wajah Vania dan Andri segera mengambil sapu tangan dari dalam saku celananya dan menyeka keringat Vania.

"Minum dulu, Dek." Basir memberikan air putih kepada Vania.

Setelah beberapa saat menunggu dan membiarkan Vania tenang, Basir pun mulai bertanya kepada Vania. "Apa yang kamu lihat, Dek?" tanya Kang Basir.

"Tukang cuanki itu melakukan pesugihan, dan karena dia tidak bisa memberikan tumbal lagi akhirnya dia mati terbakar di rumahnya. Ternyata pesugihan yang dia lakukan belum juga hilang, hingga arwahnya pun selalu mencari tumbal. Bagi yang tidak menghabiskan cuankinya, maka dia yang akan menjadi tumbalnya," jelas Vania.

"Kamu pernah membeli cuanki dia?" tanya Kang Basir.

"Iya, dan aku gak menghabiskannya," sahut Dasep.

Gerobak itu mulai mendekat, Burhan membawa mangkuk dan berdiri di depan pagar rumah Dasep. "Mas Dasep, habiskan cuanki ini," seru Mang Burhan.

Andri sampai mual-mual melihat isi dalam mangkuk cuanki itu. Ketiganya langsung bersembunyi di belakang tubuh Basir. Basir memejamkan matanya, dia melakukan meditasi. Cukup lama Basir berdiam diri, hingga tiba-tiba tangan-tangan hitam keluar dari panci cuanki yang mengepul itu.

"Astaga, itu tangan!" teriak Dasep ketakutan.

Basir mulai membuka matanya, Burhan menjatuhkan mangkuk itu. Tangan-tangan yang jumlahnya banyak, menghampiri Burhan. Tangan-tangan itu mengerubuti tubuh Burhan membuat Burhan berteriak, Basir menyalakan korek api lalu membakar gerobak milik Burhan.

Gerobak dan Burhan seketika terbakar, bahkan tanpa sadar Vania sampai memegang tangan Andri dengan erat. Dasep melotot, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat. hingga api itu mulai padam dan sosok Burhan beserta gerobaknya menghilang tanpa jejak.

"Sudah selesai, kamu tidak akan diganggu lagi sama dia," ucap Kang Basir.

"Terima kasih, Kang," sahut Dasep.

"Orang-orang yang selama ini hilang, bisa ditemukan di rumah miliknya. Pasti akan ditemukan disitu, semuanya jadi tumbal dia dan sekarang kalian tidak usah khawatir karena dia tidak akan kembali lagi. Dan kamu juga kasih tahu kepada semuanya, jika sudah menemukan rumah Burhan, tolong dibakar saja untuk antisipasi supaya ilmunya tidak muncul kembali," ucap Kang Basir.

"Baik Kang, nanti aku kasih tahu ke Pak RW. Sekali lagi terima kasih ya Kang, Vania," seru Dasep.

"Sama-sama."

Setelah dirasa aman, ketiganya pun pamit. Vania pulang bersama Basir sedangkan Andri pulang sendirian. Akhirnya untuk kesekian kalinya Vania dan Basir bisa membantu orang-orang dari gangguan jin yang jahat.

1
Naysila mom's arga
menyeramkan ya kampung nya
KC~
pasti ini mah bakalan ada yg jadi korban,,, antara dasep/Hana keknya,,,,
si tau ya 😆😆😆
KC~
jangan² kampung pemuja setan lagi
KC~
duh gaswat kalo gak ada sinyal kalo ada apa² gak bisa hubungi kang Basir dong mana tempatnya jauh lagi,,,
KC~
ayo Vania kalo kamu yg bicara pasti yg lain bakalan percaya kok sama kamu,,,,
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah malah ke sasar di kampung hantu 🤭
ꪶꫝNOVI HI
kenapa ngga pergi ja vania 😩
ꪶꫝNOVI HI
Kenapa gak jujur vania hadeh 🤦🏻‍♀️
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh bakal ada uji adrenalin baru nih untuk Vania 🤭
KC~
jangan² tuh kampung malah istana setan lagi 😂
KC~
aduh Van kenapa gak di jelaskan aja sih,,, kalo di jelasin kan mungkin Andri bakalan ngerti karena tau kamu bagaimana
Naysila mom's arga
pasti tu kampung setan nya banyak 🤣🤣🤣🤣
Cindy
lanjut kak
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ntar hana patang hati kl tau vania jdian sama andri secara hama suka sama andri thor🤣
Cindy
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bodyguard nya lain daripada yang lain kalo Vania mah 🤣
ꪶꫝNOVI HI
waah vania dan andri jadian..
KC~
bodyguard Vania emang gak kaleng²,,, hati² yg mau jahat/nyakitin Vania 😆
KC~
saking perhatiannya sama mbak kun mawar,,, jadi sering di lempar batu ya sama kang Basir😆😆
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh untung aja ya Basir bertindak cepat ...duh jadi kebayang2 cuangki 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!