Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
INILAH KARMA
" Anda tidak bilang kalau Angelin istri anda sebelumnya." Ujar Jesi.
" Itu karena Angel tidak suka kalau saya mengakuinya sebagai istri." Sahut Reon.
Jesi mengerutkan keningnya, berasa bingung sendiri.
" Tidak perlu bingung nona, hubungan kami terjadi karena perjodohan. Angel tidak memiliki perasaan apa apa kepada saya, jadi ya sikapnya seperti itu. Mohon doanya semoga cinta akan hadir di antara kami dengan segera." Ujar Reon.
" Tentu, ikatan pernikahan itu sakral tuan. Jadi anda tidak perlu khawatir, suatu hari nanti pasti kalian bisa saling mencintai." Ujar Jesi.
" Terima kasih nona."
" Lalu bagaimana dengan kita dek?" Jesi menatap Andra. Manik keduanya saling bertemu membuat jantung keduanya berdetak sangat kencang.
" Apa maksud mas Andra bertanya seperti itu? Apakah mas Andra mengharapkan cinta dariku? Bukan kah mas Andra begitu mencintai mbak Raya?" Ujar Jesi dalam hati.
" Semoga Jesi paham dengan arti yang aku ucapkan tadi. Mas memang mengharap cinta darimu dek. Mas ingin kita hidup bahagia bersama anak anak kita nanti." Gumam Andra dalam hati.
" Ehem!!!" Pak Vandi berdehem membuyarkan lamunan mereka. Ia tahu kalau Jesi gugup untuk menjawabnya.
" Ah maaf." Ucap Andra.
Jesi mengalihkan pandangan ke sembarang arah untuk menghindari kegugupannya.
" Berarti anda hanya memanfaatkan Raya untuk kasus ini." Ucap Andra.
" Apa anda tidak terima jika saya hanya memanfaatkan Raya, tuan? Apa anda akan menghukum saya setelah apa yang aku lakukan terhadap istri pertama anda?" Ujar Reon.
Adra tidak mampu menjawab, ia menatap Jesi yang saat ini juga sedang menatapnya.
" Jangan bodoh tuan! Selama ini Raya hanya menjadikan anda sebagai pelampiasan saja. Dia sama sekali tidak mencintai anda baik sekarang atau pun dulu. Dia hanya mencintai saya, itulah sebabnya dia pergi ke negara A dengan tujuan menyusul saya bukan melanjutkan profesinya sebagai model." Imbuh Reon.
" Saya sudah tahu." Sahut Andra membuat mereka terkejut.
" A.. Apa maksudnya semua ini mas?" Tanya Jesi mengerutkan keningnya.
Andra menghela nafasnya pelan, " Mas sudah tahu semuanya sebelum mbakmu pergi ke luar negeri dek. Mas tidak menyangka jika ternyata selama ini mbakmu tidak mencintai mas. Itu sebabnya dia tidak mau punya anak dari mas karena dia mengharapkan cinta pertamanya, yaitu tuan Reon."
Jesi semakin terkejut mendengar kenyataan ini. " Ya Tuhan, aku tidak menyangka mbak Raya bisa punya pikiran seperti itu. Mas yang sabar ya, kalau mbak Raya tahu tuan Reon sudah menikah, pasti mbak Raya akan kembali pada mas. Dan aku yakin, mbak Raya pasti akan belajar untuk mencintai mas. Kalian akan hidup bahagia." Ujar Jesi.
" Lalu bagaimana dengan kamu dek? Kenapa hanya mas dan Raya? Kenapa tidak ada kamu di dalamnya?" Tanya Andra menatap Jesi.
" A... Aku tidak tahu mas." Sahut Jesi. " Aku tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Aku pasrahkan pada takdir Tuhan sepenuhnya." Imbuh Jesi. Andra menganggukkan kepalanya. " Andai kau tahu apa rencana mas ke depannya dek. Mas akan menceraikan Raya dan akan menjadikanmu istri mas satu satunya. Mas telah jatuh hati padamu dek." Ungkap Andra dalam hati.
Drt... Drt... Drt...
Ponsel Andra berdering, Jesi menatap Andra seolah bertanya dari siapa.
" Raya. Mas harus mengangkatnya." Ucap Andra seolah tahu apa yang ada di pikiran Jesi. Jesi menganggukkan kepalanya.
" Halo Ray." Sapa Andra mengangkat panggilannya lalu menyalakan tombol loudspeaker.
" Andra kamu dimana? Mama di tangkap polisi. Kamu harus bantu mama supaya terlepas dari tuduhannya Ndra." Ucap Raya di sebrang sana.
" Aku di luar kota. Memangnya mama Erika kenapa kok bisa sampai di tangkap polisi?" Tanya Andra pura pura tidak tahu.
" Em mama.. mama.. mama.." Suara Raya terdengar terbata bata.
" Kalau bisa kamu saja yang pulang, aku tidak tahu duduk permasalahannya. Atau mungkin kamu kenal seseorang yang bisa membantumu mungkin." Ujar Andra.
Raya jadi teringat Reon, " Ya sudah."
Tut.
Raya mematikan sambungan teleponnya.
" Sebentar lagi dia pasti menghubungi anda tuan Reon." Ujar Andra.
Drt... Drt...
Dan benar saja, ponsel Reon berdering tanda panggilan masuk dari Raya.
" Anda benar tuan." Reon menggoyangkan ponselnya.
" Kenapa tidak di angkat tuan?" Tanya Jesi.
" Biarkan saja nona, ini sudah menjadi pilihannya." Sahut Reon.
Jesi menatap Reon. " Lalu apa rencana kita selanjutnya tuan Reon? Saya ingin segera mencari ibu saya." Ujar Jesi.
" Lebih baik kita selesaikan satu persatu dulu nona. Saran saya, anda bisa mencari ibu anda setelah anda berhasil mengambil alih kembali perusahaan tuan Wijaya beserta harta lainnya. Jika semua itu sudah aman, anda bisa mencari ibu anda dengan tenang." Ujar Reon.
Jesi menganggukkan kepala, " Anda benar tuan, terima kasih sarannya. Saya masih banyak membutuhkan bantuan anda nantinya." Ucap Jesi.
" Saya siap membantu nona, kalau begitu saya permisi. Saya harus pergi ke kantor polisi untuk mengurus kasus ini. Saya akan memberikan bukti rekaman tadi sebagai bukti yang kuat atas kejahatan yang nyonya Erika lakukan, sekalian saya minta ijin pulang karena saya harus mengurus bayi kecil yang mungkin sedang ngambek saat ini." Ujar Reon.
Jesi tersenyum mendengarnya, " Silahkan tuan, sekali lagi terima kasih." Sahut Jesi.
Reon segera meninggalkan kediaman keluarga Wijaya. Tinggal Jesi, pak Vandi dan Andra.
" Ayah, kita harus mencari mama. Apa ayah mau membantu Jesi?" Tanya Jesi.
" Tentu saja nak, ayah pasti akan membantu sampai kamu menemukan nyonya Rachel. Tenang saja! Ayah masih ingat jelas bagaimana wajah nyonya Rachel." Sahut pak Vandi.
" Terima kasih ayah." Ucap Jesi.
" Sama sama nak." Sahut pak Vandi.
**
Raya nampak mondar mandir di dalam kamarnya, berulang kali ia menghubungi Reon namun tidak di angkat. Hal ini membuatnya nampak kesal. Tiba tiba seseorang yang di suruh Raya untuk mencari tahu tentang Reon datang mengunjunginya.
( Kita pakai bahasa indo saja ya)
" Nona."
" Katakan! Apa yang kau temukan James!" Titah Raya.
Ya, Raya membayar seseorang untuk menyelidiki tentang Reon karena ia merasa Reon telah banyak berubah. Mereka memang menjalin hubungan, Reon memang menjanjikan pernikahan, namun sikap Reon seperti orang yang sama sekali tidak mencintai Raya. Bahkan setelah Raya memberikan bukti rekaman CCTV rumahnya pada waktu itu, Reon seperti menghilang begitu saja. Setiap kali Raya chat, tidak di balas. Raya telepon tidak di angkat, hal ini membuat kecurigaan Raya semakin besar.
" Saya sudah membuntuti tuan Reon beberapa hari lalu, rupanya beliau tinggal di jalan xx. Yang tidak saya pahami nyonya, di rumah tuan Reon ada seorang wanita yang juga tinggal di sana. Tapi saya tidak bisa menyelidiki tentang hubungan mereka karena kehidupan tuan Reon begitu tertutup, bahkan tidak tersentuh publik sedikit pun." Ujar pria itu.
" Aku harus menemui wanita itu." Ujar Raya.
" Kabarnya wanita itu sedang pergi ke luar negeri nyonya."
" Apa dia bersama Reon?" Selidik Raya.
" Tidak tahu nyonya."
" Baiklah, tetap awasi rumah itu. Kalau wanita itu sudah kembali, kau segera kabari aku." Ujar Raya.
" Baik nyonya, saya permisi." Pria itu segera meninggalkan rumah Raya.
" Reon kamu dimana? Siapa wanita yang tinggal bersamamu? Apa mungkin kamu telah mengkhianatiku? Atau sebenarnya kamu lebih dulu bersamanya? Aku harus menemui wanita itu secepatnya." Pikir Raya.
**
Satu minggu berlalu, begitu mendengar kabar kalau wanita yang tinggal serumah dengan Reon kembali, Raya segera menuju rumah Reon yang selama ini alamatnya telah Reon sembunyikan darinya. Rumah mewah berlantai tiga ini terlihat begitu wah di mata Raya. Ia bahkan tidak pernah membayangkan kalau Reon akan memiliki rumah sebagus ini. Raya segera memencet bel begitu sampai di depan pintu rumah itu.
Ting tong ting tong
Raya berdiri di depan pintu sambil menunggu seseorang membukanya, namun sampai lima menit belum ada tanda tanda pintu itu terbuka. Raya kembali memencet bel.
Ting tong ting tong
" Ya sebentar."
Terdengar teriakan dari dalam, sepertinya orang itu sudah dekat dengan pintu mengingat suaranya yang terdengar dari luar.
Ceklek...
Pintu pun terbuka, Raya terpaku melihat sosok wanita cantik dengan tinggi sekitar seratus enam puluh lima, badan ramping sedikit berisi, rambut panjang sepinggang dan kulitnya yanga begitu putih dan bersih. Kecantikannya melebihi kecantikan yang Raya miliki.
" Maaf, anda mencari siapa?" Tanya Angelin menatap Raya.
" Aku mencari Reon." Sahut Raya tanpa mengalihkan pandangannya.
"Oh, Reonnya belum pulang. Kira kira ada perlu apa ya anda mencari Reon? Nanti kalau Reon sampai rumah, saya akan memberitahunya." Ujar Angelin.
" Siapa kamu? Apa hubunganmu dengan Reon sampai sampai kamu tinggal di rumahnya?" Raya yang sudah tidak sabar, akhirnya menanyakan itu tanpa basa basi.
" Aku istrinya."
Jeduarrrr...
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.