Touch Me, Hubby
"Yumna, bisa tolongin aku nggak?" tanya Jesicka yang terlihat cantik dengan gaun pengantin.
"Ada apa Jes? Kamu mau kabur?" tebak Yumna tepat sasaran. Karena ia tahu bagaimana perasaan Jesicka sekarang.
Harus menikah dengan orang yang tidak dia kenal, sementara dia punya kekasih yang sudah terjalin selama dua tahun belakangan ini.
"Aku nggak bisa ninggalin Derris, Yum! Aku cinta sama dia, dan dia akan mengancam bunuh diri bila aku tidak segera datang," kata Jesicka penuh dengan derai air mata. Ia tidak mau sampai hal itu terjadi.
"Terus aku musti bagaimana, Jes? Aku tidak bisa membantumu. Kasihan Om, bila sampai pernikahan kalian dibatalkan. Dia akan merasa malu dan kecewa sama kamu!" Yumna mencoba memberi pengertian pada Jesicka.
"Pernikahan ini tetap akan berlangsung Yum. Kamu yang akan menggantikan aku, kamu mau 'kan?"
Jesicka memohon kepada sahabatnya itu. Ia tahu, Yumna pasti akan menolongnya. Karena sifat Yumna yang baik, tidak pernah bisa menolak pertolongan orang lain.
"Lalu bagaiman dengan Gio? bila aku menggantikanmu untuk menikah? Aku 'kan juga punya kekasih, Jes! Dan kamu tahu itu."
Yumna tidak bisa membayangkan, akan seperti apa saat Gio mengetahui dirinya menikah.
"Tapi ini keadaannya darurat, Yum! Nyawa Derris yang menjadi taruhan!" Jesicka berucap sembari kembali menangis. Ia takut bila Derris benar-benar bunuh diri.
Yumna menimbang kembali ucapan Jesicka. Ia juga tidak mau bila hal itu sampai terjadi.
"Mungkin hanya dengan ini, aku bisa membalas kebaikan kalian. Mudah-mudahan suamiku nanti juga bersikap baik padaku. Dan untuk Gio, aku akan mengakhiri hubunganku dengannya."
"Baiklah kalau begitu. Kamu segera ganti baju, dan keluar melalui jendela ini," akhirnya Yumna memutuskan untuk menolong Jesicka.
"Kamu gila, ya! Aku bukan kamu, yang suka manjat-manjat, Yum!" pekik Jesicka setelah melihat kearah bawah di balik jendela itu.
"Jadi kabur nggak, nih?" tanya Yumna memastikan.
"Ya jadi, lah! Tapi nggak usah lewat sini segala."
Jesicka bergidik ngeri, saat membayangkan bila ia jatuh, akan seperti apa dirinya.
"Ya sudah, kamu ikuti perintahku. Mbak, tolong bantuin aku ngiket sprei ini," Yumna meminta bantuan kepada penata rias pengantin Jesicka.
"Oghey." ucap orang yang di panggil Mbak oleh Yumna. Dengan suara yang sedikit di kecilkan.
"Kamu ngomong apa sih, Mbak? Pakai bahasa tuh yang bener! Aku panggil Mas nih!" ancam Yumna tidak mengerti bahasa yang di gunakan oleh penata rias tersebut.
"Eike tampol nih, ya!" kesal penata rias tersebut.
Penata rias itu ternyata adalah seorang laki-laki setengah mateng. Dan dia paling tidak suka bila di panggil Mas. Dia lebih suka di panggil Mbak atau Nona. Ya meskipun memiliki tubuh yang kekar layaknya seorang laki-laki, namun tingkah dan sikapnya seperti perempuan. Sangat luwes sekali.
"Buruan Mbak! Nanti nggak keburu waktunya." Yumna yang malah lebih heboh dari Jesicka.
"Kok malah kamu yang lebih semangat sekarang? Bukannya tadi menolak?" Jesicka melayangkan protes pada Yumna.
"Kamu buruan lepas tuh gaun, ntar kalo keburu Om sama Tante masuk, aku nggak ikut-ikutan lagi." ucap Yumna sedikit kesal, karena Jesicka tidak kunjung melepas gaun pengantinnya.
"Ini di iket di sini ya, Sist?" tanya Mbak Inces sangat perias pengantin, seraya mengikat ujung sprei di besi jendela.
"Iya Cis. Yang kenceng ya ngikatnya, biar dia nggak mati duluan sebelum ketemu pacarnya," ucap Yumna dengan suara sedikit di keraskan.
"Enak aja! Kalo ngomong tuh di pikir dulu. Jangan asal njaplak saja!" ucap Jesicka sedikit sewot mendengar ucapan Yumna.
Setelah selesai mengikat sprei dan terlihat kuat dan aman. Jesicka memeluk Yumna dan berterimakasih karena sudah mau membantu dirinya untuk kabur dari pernikahan ini.
"Makasih Yum, kamu emang sahabat aku yang terdabhes," Jesicka melepas pelukan mereka. Lalu ia naik ke atas jendela dan turun dengan sangat hati-hati.
"Hati-hati Jes, semoga Derris tidak keburu bunuh diri dan mati duluan!" ucap Yumna yang mendapat tatapan tajam dari Jesicka.
Akhirnya Jesicka turun dengan selamat. Ia melangkah mengendap-ngendap melewati taman samping rumahnya yang sedikit sepi.
Semua orang tidak akan mengenalinya bila ada yang berpas-pasan dengan Jesicka. Karena dia menggunakan hoodie yang biasa di pakai Yumna. Juga mengenakan jeans milik Yumna dengan style robek di depan.
Meskipun mereka bagai pinang di belah dua. Karena kemanapun selalu bersama. Namun, gaya berpakaian mereka sangatlah bertolak belakang. Yumna yang lebih suka berpenampilan kasual dan terkesan sedikit terbuka, sementara Jesicka lebih suka berpenampilan feminim dan tertutup.
"Buruan Cis, dandanin aku. Keburu Om sama Tante masuk!" perintah Yumna setelah memakai gaun pengantin yang Jesicka gunakan tadi.
Gaun itu, terlihat sangat pas di tubuh Yumna. Dengan bagian atas yang sedikit terbuka, sehingga memperlihatkan kulit putih mulus Yumna. Di bagian depan juga memiliki belahan yang sedikit rendah. Mau tidak mau, ada sebagian anggota tubuh Yumna yang terlihat sangat menggoda dan menantang.
"Oghey...simandosdos!" Lagi-lagi, lelaki setengah mateng itu berucap dengan bahasa yang tidak di mengerti oleh Yumna.
Dengan tangannya yang luwes, Inces merias Yumna dengan make up yang tipis dan terlihat natural. Karena Yumna memiliki wajah yang sudah sangat cantik, membuat Inces tidak perlu berusaha keras untuk menghasilkan karya yang maksimal.
Tidak butuh waktu yang lama, Yumna sudah selesai di rias. Ia terlihat sangat sempurna. Mata sedikit besar, bibir ranum yang begitu menggoda, hidung mancung, serta body bak model.
"Gimana? Cantik nggak aku?" tanya Yumna sembari berputar-putar di depan cermin.
"Uuuhhh...sempurna bingitz, Sist! Yakin dah eike, bila tuh laki akan klepek-klepek lihat kmu." Respon Inces dengan nada di buat semanis mungkin.
Saat mereka sedang sibuk memperhatikan penampilan Yumna, terdengar suara ketukan pintu di luar kamar.
"Sayang...apa sudah selesai? Pengantin pria sudah datang. Mama masuk ya?" terdengar suara seorang perempuan dari balik pintu.
Lalu pintu itu terbuka. Muncul lah seorang wanita paruh baya, namun masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi.
"Sayang...." ucapan wanita paruh baya itu berhenti tatkala yang dilihatnya sekarang bukan lah putrinya. Melainkan sahabat Jesicka dan juga anak angkatnya yang ia sayangi.
"Tante...." Yumna tidak tahu, harus berkata seperti apa. Ia takut bila Tante Mayang marah padanya.
Tante Mayang sedikit bingung. Kenapa bisa Yumna memakai gaun pengantin Jesicka. Apalagi yang sedang mereka mainkan? tanya Tante Mayang dalam hati.
"Kenapa bisa kamu yang memakai gaun pengantin? Dan dimana Jesicka sekarang?" tanya Tante Mayang seraya menatap ke sekeliling sudut kamar putrinya.
"Jesicka kabur, Tante," jawab Yumna dengan kepala menunduk. Ia juga merasa bersalah, karena telah membantu pelarian Jesicka dari pernikahannya.
"Apa? Kabur?" tanya Tante Mayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
LANGIT BAGASKARA .YUMNA NATAKUSUMA 1
2024-11-01
0
Vitamincyu
👍👍
2024-08-29
0
Hera P07
Klo novel mending bahasa kaku semua, kaya gimana gitu Ad bahasa gaulny
2024-06-10
0