NovelToon NovelToon
My Suffering

My Suffering

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:11.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nidati

Penderitaan bisa dikatakan sebagai temannya. Tangis air mata tak pernah lupa untuk hadir. Perih dari luka yang tercipta selalu ia tahan. Namun, bagaimana jika ia harus menikah hanya untuk menggantikan posisi pengantin perempuan.

Elvira Pelita harus menggantikan posisi sang kakak dalam pernikahan, menjadi pengantin perempuan yang bersanding dengan pria yang seharusnya ia panggil kakak ipar.

Arkanio Althaf Zerion harus menikahi sang calon adik ipar karena calon istrinya melarikan diri. Ia selalu membenci pernikahannya karena bagi Arka, Vira penyebab perginya perempuan yang amat dicintainya.

"Jangan mendekat jangan sakiti aku, aku bisa menjelaskan semuanya. Aku tidak bersalah." Vira was-was karena Arka semakin mendekat.

"Kau salah, kau bersalah!" teriak Arka tepat di muka Vira.

Bagaimana pernikahan yang dipenuhi kebencian itu akan berjalan dan bagaimana cara Vira menyakinkan Arka bahwa ia tidak bersalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit Hati

Arka keluar dari mobil mengusap wajahnya kasar. Ia menyenderkan tubuhnya pada badan mobil.

Sepanjang kanan kiri jalan terdapat pohon besar yang rindang. Warna hijau disepanjang jalan lebih dominan sungguh suasana yang begitu alami.

Arka berhasil menemukan Arleta, seharusnya ia senang tapi entah mengapa hatinya hancur melihat dia bersama seorang pria.

"Arka," panggil Arleta.

Pria yang dipanggil oleh Arleta itu menoleh. Menarik tangan Arleta agar mendekatinya, tapi Arleta menepisnya. Sebegitu tidak sukanya jika Arka menyentuhnya.

"Aku mencintaimu Arleta. Seberapa besar kesalahan kamu aku tetap mencintaimu. Apa kamu tidak bisa melihat bagaimana aku mencintaimu, menyayangimu. Aku sungguh tidak bisa hidup tanpa kamu." Arka menggenggam kedua telapak tangan Arleta, mengelusnya pelan.

"Tapi aku tidak mencintaimu Arka!" Arleta menghempaskan tangan Arka, ia berbalik hendak pergi.

Dalam sekali gerakan Arka menarik tangan Arleta hingga jatuh ke pelukannya. Arleta melebarkan mata dengan perlakuan Arka, tapi pria itu justru menikmati momen tersebut.

"Lepas, apa yang kamu lakukan, Ar. Ini salah kamu sekarang iparku bukan lagi pria lajang." Arleta memukul dada bidang Arka agar pria itu melepasnya, tapi sepertinya tidak berpengaruh apapun pada pria itu. Arka malah semakin mempererat pelukannya.

"Selama ini aku frustrasi mencari kamu, Sayang. Aku selalu memikirkanmu. Bertanya-tanya alasan dibalik kepergianmu." Arka menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Arleta.

"Arka ini salah aku tidak bisa menerima hal ini. Jika Vira melihatnya dia pasti akan sakit hati. Lepas, Ar." Arleta memberontak, ia tidak nyaman dalam posisinya.

"Tidak, jangan bawa-bawa nama perusak itu. Dia telah menggantikan tempatmu dan aku tidak bisa menerimanya. Dia perusak, Arleta. Perusak kebahagiaan kita." Arka memegang kedua lengan Arleta lalu mengguncangnya pelan agar Arleta sadar.

Mata mereka bertemu, memancarkan rasa yang selama ini mereka pendam. Tatapan penuh cinta dan kerinduan ditunjukkan Arka, sedangkan Arleta menatap Arka dengan penuh kecewa. Kecewa karena Arka tidak menepati janjinya untuk melindungi Vira.

"Katakan sekali lagi, Ar," ucap Arleta dengan suara yang pelan sarat akan kecewa.

"Dia, perusak hubungan kita. Kamu pergi pasti karena sudah diprovokasi oleh dia, 'kan dan yang menulis surat itu pasti bukan kamu. Semua yang ada di surat itu hanya kebohongan belaka. Dia sudah merencanakan semua agar kita tidak menikah."

Arleta menggeleng pelan dengan pemikiran Arka. Ia tidak pernah mengira jika Arka dapat berpikir sejauh itu. Arleta menepis tangan Arka tanpa tenaga.

"Perempuan yang kamu panggil perusak itu adalah adik aku, Vira. Adik kecilku yang aku korbankan atas kesalahan yang aku perbuat. Semua yang kamu pikirkan tadi salah. Aku pergi atas kemauan ku sendiri tidak ada provokasi dan ya, aku pergi bersama kekasihku. Pria tadi yang kamu pukul, dia kekasihku."

Pandangan mata Arleta memburam karena air mata. Perbuatannya ternyata salah dan malah membuat Vira tersakiti. Kakak macam apa dirinya yang selalu membuat sang adik menderita.

"Hah ... kamu hanya mengarang, Leta. Semua yang kamu ceritakan tidak benar. Kamu hanya takut jika harus merusak rumah tangga adikmu jadi kamu berbohong padaku." Arka masih berusaha menyangkal.

"Tidak, Arka! Sadarlah, aku meninggalkanmu, mencampakkanmu, dan tidak mencintaimu. Apa semua tidak cukup untuk menjadi bukti bahwa aku tidak menginginkan adanya hubungan di antara kita." Arleta marah, menjelaskan sepanjang apapun pada Arka. Pria itu tidak akan menerimanya.

"Sekarang kita hanya ipar dan aku harap kamu segera melupakanku dan memandang Vira sebagai istri. Dia lebih berhak mendapatkan cintamu dari pada aku." Arka menatap Arleta mencari sebuah kebohongan di sana. Namun, dari cara Arleta memandangnya Arka tahu tidak ada lagi cinta di mata Arleta untuk Arka.

"Kamu salah, Leta. Seberapa keras aku berusaha melupakanmu dan menerima Vira. Aku tetap tidak bisa karena aku mencintaimu."

"Cinta, cinta, cinta. Kamu tidak mencintaiku Arka. Kamu mencintai...."

Tiiit!

Mereka menoleh melihat mobil yang berhenti di samping mereka. Keluarlah pria yang tadi sempat dipukul oleh Arka.

"Ayo kita pergi." Pria itu menarik tangan Arleta dengan lembut.

"Sebentar, Gio." Arleta menahan tangan Gio. Pria yang diakui sebagai kekasih Arleta.

"Pulang Arka. Vira menunggumu. Berusahalah untuk mencintai Vira. Dia perempuan yang pantas untuk kamu cintai." Setelah mengatakannya Arleta dan Gio masuk ke mobil dan meninggalkan Arka.

"Tidak semudah, Leta. Cintaku hanya untukmu bukan yang lain. Tidak ada yang boleh memilikimu selain aku." Arka mengepalkan tangan. Berusaha meredakan amarah yang menguasai atas ucapan Arleta tadi.

Menyusuri jalanan dengan kecepatan di atas rata-rata. Arka marah dan ia tidak bisa menerima jika Arleta berpaling darinya karena pria bernama Gio. Ia tidak bisa menerima jika semua yang ada dalam surat itu adalah kebenaran.

Arka memukul stir kemudi berulang kali. Menyalip kendaraan yang melaju. Pikirannya melayang tentang perbincangan tadi bersama Arleta. Perkataannya sungguh menusuk jantung Arka. Bagaimana dengan teganya Arleta mengatakan tidak mencintainya.

Arka menggeleng tidak akan membiarkan Arleta begitu saja. Akan Arka buktikan bagaimana cinta miliknya untuk Arleta. Hatinya memang sakit karena perkataan Arleta, tapi Arka masih bisa berpikir menggunakan akalnya.

☘☘☘

Selesai jam sekolah. Vira akan mengunjungi Melisa sebentar sebelum pulang. Killa sudah pulang terlebih dahulu, dijemput oleh sopir. Vira menghentikan motornya di sebuah toko perhiasan. Bukan untuk membeli perhiasan, melainkan mengambil perhiasan yang Vira pinta untuk diperbaiki.

"Permisi, saya mau ambil kalung yang sebulan lalu masuk untuk diperbaiki," ucap Vira pada pegawai toko.

"Owh ya kalung itu sudah selesai diperbaiki. Sebentar saya ambil dulu." Vira mengangguk.

Tak lama pegawai toko itu kembali dengan membawa kotak persegi berwarna merah. Membuka kotak tersebut yang terdapat sebuah kalung emas putih yang cantik.

Vira menyentuh kalung tersebut. Kalung yang diberikan Melisa saat ia masih kecil. Kalung yang memiliki nilai history dalam hidupnya. Sebulan lalu tanpa sengaja Vira memutus kalung tersebut dan karena desain yang cukup rumit maka memerlukan waktu yang lama untuk memperbaikinya.

"Kami sempat kesulitan untuk memperbaikinya karena desain yang sangat langka," keluh pegawai toko yang hanya dibalas senyum oleh Vira.

"Kalung ini berharga banget buat saya. Terima kasih sudah memperbaikinya," kata Vita

"Iya, sama-sama. Gak mau pilih perhiasan yang lain, Mba. Ada cincin terbaru loh." Pegawai toko memperlihatkan beberapa koleksi cincin yang tersedia di etalase.

"Ahh, tidak. Hanya mau mengambil kalung ini. Oh, ya saya sudah membayarnya." Vira mengingatkan jikalau pegawai toko itu lupa.

"Iya, Mba. Pembayarannya sudah dilakukan bersamaan saat kalung masuk. Bisa langsung dibawa pulang."

"Baiklah, terima kasih dan sampai jumpa." Vira memasukkan kalungnya ke dalam tas. Memberi senyum terbaik pada beberapa pegawai toko sebelum pergi.

***

Happy reading

No comment ah....

Salam sayang dari aku

1
Lucky Ludjainatun
harusnya dokternya bilang ke ortu klo tejadi kekerasan sexual
Lucky Ludjainatun
bukan manusia tp IBLIS
Lucky Ludjainatun
kasihan Vira
kalea rizuky
ngelunjak ne lama2 vira
Lady Slipper Astriani Indah Yulianti
Luar biasa
kalea rizuky
vira terlalu murahan bodog tolol
kalea rizuky
arleta egois anjing
Nasiati
keren
Nasiati
egois banget
Nasiati
kasihan vira dikira suaminy
Renesme
Bagus
Ati Husniati
Hadeeeuuuhh malas baca cerita yg tokohnya bodoh maksimal..
Orang berpendidikan kok mau2nya di aniaya sama ayah dan suaminya..gk masuk akal..
Ceritanya terlalu lebay..
Ati Husniati
Aku marah sama laki2 yg tdk bisa menghargai perempuan..
Thor coba bikin tokoh perempuan yg kuat dan punya harga diri
Ati Husniati
Thor aku miris baca cerita yg tokoh perempuan nya tdk di hargai bahkan di lecehkan sama suaminya..
Vira kamu jgn bodoh pergi dari rmh itu..kamu seorang pendidik harusnya tegas dan punya sikap..
Ati Husniati
Hadeeeuuhh vira udah jadi korban ketidak adilan ayahnya malah dapetin pernikahan yg menyebalkan termasuk suaminya jahat bangeet..
thor viranya harus di bikin tegas dan punya sikap dong..
Renesme
Duuhhh gemes dengan authornya. Pengen diuwel2 deh 😁😅
Jue
Rupanya cuka itu rasanya asam Arka .../Joyful/
Azahra Atika
ko q jdi mewek
Nur Janah
Luar biasa
della Aprillya
gila ini seruu bangett walau arka nya sadis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!