HARAP BIJAK DALAM MEMBACA
Menceritakan;
🌹🌹🌹🌹🌹
kesalahan satu malam yang dialami gadis kelas 3 SMA. Membuatnya terseret kedalam pernikahan tidak lazim yaitu menikahi Ketua Osis di SMAnya yang tidak lain adalah adik kandung Maminya. Pernikahan ini ditutupi dahulu karena status mereka yang masih menginjak bangku SMA.
Sejalannya waktu pernikahan ini mulai mengubah hidup mereka. Sampai akhirnya rahasia terbesar keluarga tentang sang gadis pun terbongkar. Membuat rumah tangga mereka diujung tanduk.
Apa rahasia itu?
Apa yang akan dilakukan kedua remaja itu?
Yukkk baca novelku, semoga suka. Terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INTAN HAYADI PUTRI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TER-IRISNYA HATI ANGGA
...🌹🌹🌹🌹🌹...
Angga memasuki kamar inap Ranti.
Wajah pucat di atas brankar itu membuat perasaan Angga terasa akan ter~iris. Angga duduk disebelah brankar Ranti. Menatap lekat gadis yang sudah di nodai nya.
"Ma~afin aku Ran!" ujarnya terbata.
"Seharusnya aku tidak menodai mu. seharusnya malam itu aku tidak mabuk-mabukkan. Maaf aku merenggut masa depanmu Ran!" Ranti yang berpura-pura tidur. merasa sedih mendengar kata-kata Angga yang menyesal.
"Gw ngak butuh belas kasih dari lo!!" ujar Ranti ketus dan mencoba bangkit serta turun dari kasurnya. Angga kaget mendapati Ranti yang refleks bangun dari tidurnya.
"Kamu mau ngapain Ran??" paniknya.
"Mau balik ke apartemen gw. lo jangan ikut lagi!!" ketusnya. Angga berusaha menghalangi tapi tetap saja Ranti bersikukuh untuk turun brankarnya. Mencabut infus ditangan nya, Ia pun melangkah kearah pintu.
"Berhenti disana! terjadi apa-apa sama anak gw, lo gw b*nuh!!" tajam dan tegas kalimat itu sontak membuat Ranti menegang.
'Anak? maksudnya anak apa??!' Ranti berbalik arah menatap Angga seolah bertanya.
"Lo lagi mengandung anak gw Ran. Udah jangan keras kepala lagi. ayo!" Angga membuka Jaketnya untuk diberikan pada Ranti. Angga memapah Ranti agar kembali keatas brankar. sedangkan yang dipapah pun hanya melongo dan tidak menyangka.
'Aku hamil? kenapa bisa?? aku ngak mau!!'
Air mata Ranti mengalir tanpa izin. Tanpa suara dirinya menangis menatap langit-langit ruangan.
'Masa depanku benar-benar hancur. ini semua karena Angga!! dan karena bayi ini aku ngak bisa gapai cita-cita ku lagi!!' Angga yang melihat perubahan Ranti merasa hatinya ter-iris kembali.
"Ini semua karena lo!! gw ngak mau bayi ini!! gw ngak mau!!" Ranti memukul perutnya sendiri. Angga refleks kaget dan memegang tangannya.
"Berhenti Ran!! Gw yang salah. bukan anak kita!!" Angga sudah ikut menangis melihat Ranti tidak menerima anak mereka.
"Gw ngak mau punya anak dari lo!! gw ngak mau!!" Ranti terus saja meronta. Angga sudah mendekapnya se~erat mungkin agar Ranti tenang. Namun tetap saja dirinya terus meronta dan bersikukuh untuk menggugurkan janin nya.
"Gw mau gugurkan anak ini!! gw nggak mau punya anak!! masa depan gw masih panjang!!" ujarnya disela-sela tangis. Angga yang mendengarnya sangat emosi.
"Lo mau bunuh anak yang ngak bersalah ini ha??" Angga melepaskan dekapannya pada Ranti. Meraih tasnya Angga mengeluarkan sebuah belati.
"Ini lo bunuh aja sekarang!! kejar mimpi lo yang banyak itu!!" Angga memberikan paksa belati itu pada tangan Ranti. Tangan yang menerimanya berubah dingin dan menggigil.
'Aku mau bunuh anak ini demi mimpiku? apakah aku sebegitu kejamnya?' Tangis Ranti semakin menjadi,belati itu jatuh dari tangannya.
"Kenapa lo jatuhin tuh belati?? kenapa ngak lo bunuh anak kita!" Angga begitu emosi.
"Iya gw mau bunuh anak ini!! emang nya kenapa ha?? lo juga ngak bakalan tanggung jawab atas anak ini kan?!" tanpa menjawab, Angga menarik tangan Ranti yang sudah mengalir darah. Mengambil sapu tangan disaku nya. Angga melilitkannya pada bekas infus Ranti. "Lo yang salah!! Lo merenggut masa depan gw. gw benci sama lo!!" Angga hanya tersenyum kecut.
"Iya gw yang salah, dan gw bakalan tanggung jawab. jadi ngak usah lo bunuh anak gw yang belum lihat dunia itu!!" Mendengarkan ucapan dingin Angga membuat Ranti kembali berfikir.
'Tapi aku ngak bisa mengandung anak ini! Aku ngak mau mengandung anak orang yang ngak aku cintai! Tapi aku juga ngak bisa bunuh darah daging ku sendiri!!!'
"Ini anak gw!!" kalimat Ranti membuat Angga bahagia. Meski maksud Ranti berbeda. Angga sudah merasa Ranti telah sadar dan tidak mau membunuh anak mereka.
"Iya itu anak lo!! Tidurlah dulu!" Ranti menurut saat Angga melemah. Memejamkan matanya Ranti berharap semua ini hanya mimpi. Ia masih memiliki cita-cita yang begitu banyak.
'Aku akan menjagamu dan anak ku!! Aku akan lakukan apapun agar kamu menjadi milikku Ran!!' Angga mengusap rambut Ranti perlahan sampai deru nafasnya mulai teratur. Angga memanggil suster agar mengurus luka ditangan Ranti bekas infusnya.
👩⚕Ruangan Dokter👩⚕
Angga menunggu dokter memeriksa kembali keadaan Ranti.
"Apakah keadaan istri saya baik-baik saja dok?" Dokter wanita itu tampak berfikir.
"Keadaan pasien sangat memperhatikankan. kandungan nya begitu lemah. pasien sangat stres sangking banyaknya pikiran!" Angga menelan pahit kenyataan yang ada.
Dirinya sudah menghancurkan kehidupan seorang gadis. Dan mungkin sebentar lagi akan menghancurkan kehidupan sang calon anak.
"Apakah calon anak kami masih bisa diselamatkan dok?" tanya nya Ragu.
"Saya rasa kita akan melihat dulu perkembangan nya!" Ujar dokter. Angga pun mengangguk lemah dan keluar dari ruangan Dokter.
"Heee lo bawa kemana adik gw ha??!!" Vara tiba-tiba saja datang dan langsung memegangi kera baju Angga. Angga yang tidak bisa berfikir pun. menghentakkan tangan Vara dan berlalu pergi.
'Baru kali ini cowok ngelakuin ini sama gw!! awas lo ya cowok misterius!!!' Vara akhirnya tau dimana ruangan Ranti berada dari suster. Dirinya kaget saat mengetahui sang adik ternyata tengah hamil.
Saat didepan ruang inap Ranti. Vara malah kesenangan. idenya muncul untuk menelfon sang Ayah dan memberitahu semuanya.
'Hallo yah, Aku lagi ada dirumah sakit A. Ranti dirawat dan dia tengah hamil!!'
'Apa hamil?' panik ayahnya.
'Iya hamil, ntah anak siapa yang dikandung nya. apa jangan-jangan selama ini Ranti menjual dirinya, Yah? kan selama ini Ranti tidak pernah meminta uang pada Ayah!!' ujar Vara mengompori sang Ayah. Itu semua tak lepas dari pendengaran Angga yang berada dibelakangnya.
'Benar kata mu nak. Ranti selama ini tidak pernah meminta pada Ayah. tapi Ayah tidak menyangka Ia akan menjual dirinya sendiri.' kalimat sang Ayah membuat Vara tersenyum senang.
'Karena dia sudah hamil tanpa suami. Harta warisan nya jatuh pada Vara kan yah??!' Ide liciknya.
'Benar Vara. Ayah merasa jijik punya anak seperti itu!!' mendengarkan itu membuat hati Angga memanas. Angga mengambil Handphone Vara dengan paksa. Vara hanya bisa melongo kaget.
'Apa anda Ayah dari Ranti?' tanya nya.
'Iya siapa kamu, mana anak saya Vara??' tanya diseberang.
'Saya ayah dari janin yang dikandung Ranti. minggu depan kami akan menikah. Ranti tidak pernah menjual dirinya pada saya!! dan juga bapak silahkan cek anak bapak Vara ini apakah masih perawan atau tidak!! karena dahulu teman saya pernah dikhianatinya dengan bercumbu bersama lelaki lain!!!' Angga mengembalikan handphone itu pada Vara dan memasuki ruang inap Ranti. Masih terdengar Vara mengelak dari pertanyaan yang bertubi-tubi diberikan sang Ayah.
Pertemuannya didepan ruangan dokter tadi mengingatkan Angga bahwa Vara adalah mantan pacar Devan. Angga kembali terhanyut tentang keadaan Ranti dan calon anaknya. Mengelus perut rata Ranti. Angga tak kuasa menahan air matanya.
"Nak, Ayah ngak tau harus berbuat apa. Ayah takut kehilangan kamu dan Bunda mu. diusia ayah yang masih 18 tahun. Ayah merasa sangat bahagia mendapatkan mu! Ayah ingin kamu dan bunda mu baik-baik saja!" seakan bayi yang dikandungan Ranti akan menjawabnya. "Ayah ingin sekali bermain dengan mu. pergi ke pantai dengan mu. makan bersama. andai bunda mu kuat dan menerima kenyataan ini. ayah pasti sangat bahagia. maafkan ayah nak. ayah mungkin akan mengugurkan mu demi keselamatan bunda mu!!" tangis Angga pecah. Ia tak pernah membayangkan akan kehilangan sang anak bahkan sebelum melihat dunia.
BERSAMBUNG.....
btw bisa mampir di novel karya ku juga ya.
juragan muda
saling support yuk 😉😉