Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siap menikah
Karena sang kakek dari Adrian yang ingin ikut menyaksikan acara akad nikah cucu nakalnya itu, jadi acara akan di tunda besok pagi saat Adrian dan Sari pulang dari sekolah
"Kenapa Lo Rian?" Tanya Hendra serius karena Adrian lebih pendiam dari saat dia datang pagi tadi
"Gue lagi ngapalin ijab kabul" jawab Adrian jujur
"Lo mau nikah?" Tanya sandi terkejut dan diangguki Adrian
"Pak ketua kita nggak lagi kesurupan kan?" Tanya Septian memegang kening Adrian
"Lo semua harus datang, tapi kalau kalian datang, siapa yang jaga di markas, mana si Ferdinand udah mulai bergerak lagi" ucap Adrian serius
"Di markas ada pak Jamal dan kalau terjadi apa apa nanti dia bakal hubungi gue" jawab Hendra serius
"Lo beneran mau nikah Rian?" Tanya Mandala serius
"Iya" jawabnya singkat
"Pasti santri di pesantren Abah Khalid ya?" Tanya Angga terkekeh
"Bukan" jawab Adrian masih datar
"Anak Kiai pesantren lain kali" ucap Irsyad menebak
"Bukan" jawab Adrian lagi
"Sama si Sari" celetuk Mahesa asal dan membuat semuanya tertawa
"Iya" jawab Adrian tegas dan membuat tawa mereka hilang seketika
"Adrian Wijaya bin Sofyan Khalid Wijaya!" Pekik Hendra serius, bahkan semua teman temannya sampai cengo di buatnya karena saking terkejutnya.
"Iya, gue nikah sama si Sari nanti sore" jawab Adrian ketus dan membuat semua temannya menganga tak percaya
"Pukul gue Ngga" ucap Sandi menepuk lengan Angga
Plak....
"Anjir sakit" pekik Sandi memegang lengan yang di pukul Angga
"Gue perlu bernafas dulu" ucap Mandala menyandarkan punggungnya di sandaran kursi
"Puspita Sari?" Tanya Saraswati memastikan dan diangguki Adrian
"Lo sama dia kan masih sekolah" tanya Samuel bingung karena dia non muslim
"Kita nikah agama dulu, nanti kalau Sari udah lulus sekolah baru nikah negara" jawab Adrian datar
"Untung kita lagi di halaman belakang, kalau lagi di kelas, udah habis Lo di gosipin" ucap Angga menarik nafasnya
"Pasti ada sebabnya kan Lo nikah dadakan gini?" Tanya Hendra
"Si Sari hamil?" Tanya Saraswati pelan dan langsung mendapat toyoran di kepalanya oleh Adrian
"Lo remehin iman gue?" Pekik Adrian ketus
"Hehe maaf" ucap Saraswati cekikikan
"Ceritain Rian" pinta Mahesa penasaran. Lalu Adrian menceritakan kejadian kemarin pada mereka dan membuat semua sahabatnya menertawakan Adrian sampai Angga berguling guling di atas rumput
"Si Sari padahal songong banget tapi masalah begituan dia nggak tahu, emang dasar tuh bocah" umpat Saraswati geleng geleng kepala
"Tapi bagus juga cara ayahnya ngasih tahu dia, jadi kan dia lebih hati hati dan nggak mau di pegang orang sembarangan" ucap Hendra terkekeh
"Gue nggak bisa bayangin ekspresi Lo saat si sari minta di jelasin soal proses reproduksi" ucap Mandala meledek Adrian
"Gue sampai frustasi kemarin sama kelakuan dia" keluh Adrian memelas
"Tapi sukurnya Abi Lo nggak marah Rian" ucap Septian menepuk bahu Adrian
"Ya Abi malah senang, soalnya ternyata orang tua Sari itu temannya waktu di pesantren Abah Khalid" jawab Adrian dan membuat para sahabatnya kembali terkejut
"Pantesan Abah Khalid juga ingin menyaksikan acara akadnya nanti" ucap Irsyad mengangguk
"Nanti gue boleh ikut kan? Gue mau tahu acara akadnya" pinta Samuel tersenyum
"Tentu, kalian semua gue undang" jawab Adrian tersenyum teduh
"Terus si Sari sekolah nggak?" Tanya Saraswati penasaran
"Dia izin lagi, kata Vania sekarang alasannya sakit" jawab Hendra terkekeh
"Ko Lo selalu tahu tentang Sari sih" tanya Adrian ketus karena Hendra selalu tahu dimana Sari berada
"Ya tahu lah, Vania selalu cerita kesehariannya tiap hari kalau gue telepon, dan Sari selalu masuk ke dalam ceritanya" jawab Hendra tersenyum
"Mulai cemburu dan mulai tumbuh benih cinta" ledek Mandala tertawa
"Ini nih yang dinamakan benci tapi cinta" ledek sandi menambahkan
"Terserah lah, tapi Lo semua harus ngawasin si Sari juga mulai saat ini" perintah Adrian tegas sambil menunjuk mereka
"Siap ketua" jawab mereka serentak
"Jadi Sari sekarang jadi bu ketua kita dong" ucap Angga bengong
"Sudah pasti" jawab Mahesa datar
"Sudah hafal, bacaan ijab kabulnya?" Tanya Samuel terkekeh
"Sedikit lagi" jawab Adrian lesu
"Pake bahasa arab apa Indonesia?" Tanya Hendra serius
"Pake bahasa Indonesia soalnya kata Abi, supaya semuanya tahu apa yang di ucapkan, kan orang tua Sari ngundang semua keluarganya
"Bisa gitu ngatur acara dalam sehari?" Tanya Saraswati kagum dan Adrian hanya menaikkan bahunya
"Nanti kita harus siapin kado yang bagus buat mereka" ucap Irsyad terkekeh
"Iya, kita cari berdua ya, jangan ajak si Hendra" ucap Saraswati melirik sinis Hendra
"Teman teman Sari tahu nggak?" Tanya Hendra serius karena kalau mereka tahu, dia akan mengajak Vania kesana
"Kata Abi cukup kalian aja yang tahu, kalau terlalu banyak nanti malah di ketahui pihak sekolah" jawab Adrian tegas
"Iya lebih baik seperti itu" ucap Mahesa tegas
"Nanti Lo bareng gue Sam, kan Irsyad udah bareng Saraswati" pinta Hendra serius
"Oke, nanti Lo jemput gue ke rumah" jawab Samuel tersenyum
"Sekalian kita cari kado buat mereka" ajak Hendra
"Kita barengan aja cari kadonya" usul Angga
"Iya gue juga ikut" ucap Septian dan Angga
"Gue sama Dala berangkatnya" ucap Mahesa serius
"Nanti gue kasih lo kado spesial" ucap Mandala tersenyum lebar
"Mencurigakan" sinis Saraswati
"Kasih kado yang bagus, Soalnya kalau jelek gue bakal hajar Lo semua dibantu Sari" ancam Adrian
"Belum apa apa, calon istri udah di ajarin berantem" sinis Irsyad mencibir
lanjut KA penasaran