Rega Zalzala adalah putra ke empat dari keluarga Duke Zalzala.
Dia satu-satunya anak yang tidak memiliki kekuatan apapun. kelahiran nya di anggap aib oleh keluarga.
Di usia 18 tahun, keluarga nya memilih untuk membuang Rega seperti seekor anjing.
Namun tanpa di sangka, di detik terakhir hidup nya... dia mendapatkan sistem Dewa.
sebuah sistem yang akan mengubah hidup nya dari seorang pecundang menjadi seorang Raja.
ini adalah perjalanan Rega Zalzala membalas dendam dan menjadi Kesatria terkuat di kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bonggiw01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Langkah Rega menyusuri hutan dengan tenang.
Akar-akar menjalar, semak belukar menghalangi pandangan, tiba-tiba....
[Status Telah di Buat!]
Tulisan sistem muncul.
[Rega Zalzala]
[Usia: 18 Tahun]
[Kultivasi Qi: Tahap Awal – Level 1]
[Kultivasi Tubuh: Tahap Awal – Level 1]
[Mentalitas: Tahap Awal – Level 1]
[Skill: Skill Harvest, Sword Sight, Master Reading, Alchemy Core]
Tampilan semi transparan muncul di depan mata Rega.
“Cih… sudah kuduga. Statusku benar-benar berada di titik paling dasar dari segalanya.” Rega mengepalkan tinjunya.
"Tubuhku memang menjadi lebih kuat, tapi hanya berada di level paling rendah. Aku butuh kekuatan sesegera mungkin. Aku harus meningkatkan kekuatan ku! Tapi apa yang harus aku lakukan?"
Tatapannya menyapu hutan. “BENAR! Pil peningkat… itu cara tercepat untuk ku menaikkan kultivasi.”
Ia menoleh, “Aku memiliki Skill Alchemy Core... Apa aku bisa membuat Pil itu sendiri?”
[Skill Alchemy Core diaktifkan.]
[Kemampuan: Penilaian Obat Alami - Aktif.]
Seketika, dunia di mata Rega berubah.
Tanaman biasa kini memiliki nama di atasnya. Cahaya samar dari teks melayang-layang di udara.
[Akar Qi Muda]
[Daun Kelor]
[Rumput Liar]
Rega terkejut, “Ini… ini benar-benar gila! Aku bisa mengenali semua tanaman obat yang berguna tanpa harus mempelajari nya?!'
Ia memetik akar dari balik batu.
“Akar Qi Muda... bentuknya agak aneh, tapi berenergi kuat.”
Ingatan samar muncul dari pelajaran Alkimia dasar yang pernah ia dengar saat kecil.
"Untuk membuat Pil Pemulihan Qi Dasar, aku butuh Akar Qi Muda, Rumput Roh, dan Serbuk Batu Giok…" gumamnya dengan semangat yang mulai menyala. "Baiklah! Ini saat nya aku mencari semua bahan!"
Ia mulai berburu tanaman. Matanya menatap setiap sudut hutan seperti seorang pemburu sejati.
[Daun Obat Hijau]
[Air Embun Pagi]
Rega mengambil semua yang bisa ia jangkau. Meski bukan bahan utama, siapa tahu bisa berguna nanti.
[Daun Gajah]
[Kecubung]
[Rumput Roh]
"HA! Dapat!" Rega mencabut Rumput Roh dengan hati-hati. Aromanya khas, seperti daun yang menyimpan energi hangat.
Ia melanjutkan perjalanan, melewati sungai kecil, hingga...
[Bambu Kuning]
[Biji Api Merah]
[Serbuk Batu Giok]
“BAGUS!!” Rega menggenggam Serbuk Batu Giok yang tertumpuk di batu berkilau kehijauan.
Ketika semua bahan lengkap, sistem kembali muncul:
[Masukkan Resep Obat.]
"Akar Qi Muda, Rumput Roh, Serbuk Batu Giok," ucap Rega dengan mantap.
[Resep Pil Pemulihan Qi Dasar terdeteksi!]
“Sistem, aku ingin mulai membuatnya sekarang!”
[Mengeluarkan Peralatan Alkimia...]
ZUUUUNG!!
Sinar biru menyelimuti tanah kosong di hadapan Rega.
Seketika, sebuah meja alkimia dari batu giok muncul lengkap dengan tungku, wadah pemanas, sendok kristal, dan kristal pemanas inti. Aura kuat mengalir dari peralatan itu.
“Sungguh mengejutkan, Ini semua peralatan tingkat tinggi…” bisik Rega, matanya membelalak kagum.
[Alchemy Core: Sinkronisasi.]
[Pengetahuan Teknik Alkimia Dasar Diunggah.]
WUUUSSSH!
Kepalanya mendadak terasa hangat, seperti ribuan pengalaman dituangkan langsung ke otaknya.
"Begini caranya… pembersihan bahan, penyeimbangan elemen, pemanasan stabil..." gumam Rega.
Tangannya bergerak cekatan.
Ia menuangkan serbuk giok ke tungku, menambahkan ekstrak akar, dan memasukkan Rumput Roh terakhir.
Asap tipis mulai keluar. Cairan di dalam tungku menyala perlahan. Rega mengatur napas, memperhatikan suhu sesuai pengetahuan instan yang ia peroleh.
Drrtt... Drrtt... BOOM!
Asap mengepul, lalu meledak kecil… sebelum meredam perlahan.
Saat kabut menghilang, sebuah pil bundar kecil berwarna hijau kebiruan mengambang di udara, dikelilingi cahaya samar.
[Pil Pemulihan Qi Dasar: Sukses dibuat.]
[Anda Membuat Pil Dengan tingkat kesempurnaan 98%]
[Mentalitas Anda Meningkat: Tahap Awal - Level 2]
Rega memandang pil itu dengan tangan gemetar. Mulutnya perlahan tersenyum.
“…Luar biasa!! Pil ini dalam kondisi hampir mendekati sempurna! Tidak ku sangka, Skill Alchemy Core ini sangat hebat! Aku bisa membuat Pil dengan tangan ku sendiri! Jika seperti ini, aku bisa meningkatkan kekuatan ku sepuas nya, hahahaha...”
Rega duduk bersila di atas rerumputan yang basah embun pagi.
Tangan kanannya memegang Pil Pemulihan Qi Dasar.
"Baiklah, ayo kita coba menelan nya!"
Tanpa ragu, ia memasukkannya ke dalam mulut.
Pil itu meleleh di lidah, dan seketika
WUUUSSH!
energi hangat meledak di dalam perutnya.
Seolah ada pusaran kecil yang terbentuk tepat di dan-tian nya.
‘Ini... luar biasa! Seperti gunung energi yang meledak di dalam tubuhku!’ pikir Rega, wajahnya meringis menahan gejolak Qi.
Ia segera mengarahkan aliran itu, memfokuskan Qi menuju jalur meridian di tubuhnya. Seperti aliran sungai yang mengisi saluran-saluran kering.
[Kultivasi Qi Anda Meningkat!]
[Kultivasi Qi Anda Meningkat!]
[Kultivasi Qi Anda: Tahap Awal - Level 3]
Rega membuka matanya. Matanya kini menyala lebih tajam, lebih hidup.
[Kultivasi Tubuh Anda Meningkat: Tahap Awal - Level 2]
“Hahaha... Hebat… Bukan hanya Qi-ku saja yang meningkat, tapi tubuhku juga terasa lebih ringan, lebih kuat…” gumamnya, mengepalkan tangan. Otot-ototnya menegang, terasa padat dan bertenaga.
Namun tiba-tiba...
TRANG! TRANG! TRANG!
Terdengar suara benturan logam keras dari kejauhan.
‘Ada Pertarungan?’ pikir Rega.
WUUSSH!
Tanpa buang waktu, ia langsung melesat ke sumber suara, menyelinap di antara pepohonan.
Di tengah tanah lapang, seorang pemuda dengan tubuh penuh luka dikepung oleh enam orang berpakaian compang-camping, mereka para pembegal.
"Haha! Menyerahlah, bocah Laknat! Kau sudah kami kepung! Hari ini kau harus mati Demi kesuksesan misi kami!" teriak salah satu dari mereka, tampak lebih besar dan membawa pedang lebih tajam. Dialah pemimpinnya.
"Bajingan sialan! Siapa yang menyuruh kalian?! Berani nya kalian menyergap ku seperti ini!" geram pemuda itu.
"Heh, kau cukup peka juga. Yang menyuruh kami adalah temanmu sendiri. dia ingin kau mati." Pemimpin begal tertawa kejam.
Dia memberitahukan nya karena dia tahu bahwa bocah itu akan mati di tangan nya.
'Teman...? Siapa...?!' pikir pemuda itu, matanya bergetar.
Tanpa banyak basa-basi, para pembegal menyerang.
Namun sebelum serangan mencapai si pemuda, suara dingin terdengar dari balik pohon.
“Sampah seperti kalian memang selalu ada di mana-mana. Dunia ini di penuhi oleh orang-orang tolol seperti kalian.”
Semua kepala menoleh Pada Rega.
“Siapa kau, bajingan?!”
"Aku? Haha... aku Hanya orang yang sedang lewat, dan kebetulan bertemu kalian" jawab Rega datar.
“Kalau begitu, bunuh dia juga! Jangan tinggalkan saksi!” teriak pemimpin begal.
"Baik Boss!"
Lima orang segera menyerang Rega dengan pedang terhunus.
WUUUSSSH! WUUUUSSH!
Tebasan angin tajam meluncur, tapi Rega melesat di antara mereka dengan lincah.
‘Tubuhku… ringan! Ototku... seperti pegas!’ pikir Rega, menyadari efek luar biasa dari pil penyempurna tubuhnya.
WUUSSH! WUUSSH! WUUSSH!
Semua serangan pembegal itu tidak ada yang bisa mengenai Rega.
"Baiklah, giliran ku membalas" ucap nya.
SRAAAAAAK!
Rega meraih ranting tajam di tanah, lalu menusukkannya tepat ke perut salah satu pembegal.
“AGGGRRHHHH!!”
Darah menyembur, si begal jatuh menggelepar. Rega memungut pedangnya.
“SIALAN! BUNUH DIA!!”
WUUSSH!
Tiga pembegal menyerang serentak. Tapi Rega Bergerak cepat menghindari mereka dan sudah ada di belakang mereka.
"Makan ini Bajingan!"
SRAK! SRAK! SRAAK!
Dia menebas satu tangan, lalu menebas kaki yang lainDan menusukkan ke arah perut.
“AAAAGGRRGHH!! TANGANKU! Sialan! Dia memotong tangan ku!!”
Darah muncrat ke udara. Tangan yang masih mencengkeram pedang jatuh ke tanah, menciptakan pemandangan mengerikan.
'Ini masih lemah, jika aku ingin membalas dendam, aku harus lebih kuat! Harus menjadi sangat kuat!' pikir Rega.
“BJINGAN SIALAN! KAU AKAN MATI BOCAH!!”
Pemimpin begal mengayunkan pedang yang dilapisi aura Qi.
‘Sial… Dia menguasai Sword Qi!’ pikir Rega, dengan cepat mundur sambil menghindari serangan pria itu.
SRAAAAK!
SRAAAK!
Setiap dia menghindar, Pohon-pohon di belakang Rega terbelah rapi.
BRAAAK! BRAAAK!
“Aku akan bantu!” seru pemuda yang sebelumnya diserang.
Ia Bergerak cepat dan menyelimuti pedangnya dengan Qi lalu menahan tebasan si pembegal.
TRAAAANG!
Benturan senjata menggema keras, menimbulkan percikan.
“Bagus… sekarang giliranku!” bisik Rega, sudah muncul di sisi si pemimpin begal.
“HAHAHA!! APA KAU PIKIR AKAN SEMUDAH ITU MENGALAHKAN KU?!”
Pedang Qi diayunkan ke arah Rega.
WUUUUSHH!
Rega menunduk, lalu…
SRAAAAAAK!!
Satu tebasan cepat dan kaki pemimpin begal terputus.
“AAAAGGRHHHH!!!”
Ia jatuh, berguling sambil menjerit.
“Sampah sepertimu… hanya satu takdir yang kau miliki” bisik Rega dingin. Dia mengangkat pedang nya ke atas.
"Ti-tidak! Tu-tunggu! Jangan bunuh aku! AKU MOHON! Aku hanya di perintahkan saja!" Pemimpin pembegal itu memohon sambil menangis. Namun...
SRAAAAAAAK!!
Dengan satu ayunan tegas, kepala si begal terlepas dari tubuhnya. Darah menyembur bagai air mancur ke tanah.
Sunyi.
Angin bertiup pelan. Lima tubuh pembegal tergeletak tak bernyawa, dan satu kepala menggelinding perlahan.
Rega berdiri di tengah semua itu, dingin, tak tergoyah, matanya menatap langit.
Itulah darah pertamanya.
Itulah permulaan dari jalan balas dendamnya.
brrti bner ini inspirasinya dri black clover😃😃😃