Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
Pagi itu nampak seorang lelaki muda sedang di rias, dengan jas press body yang mahal, sepatu yang di pesan khusus hanya untuk hari ini.
"Bagaimana apa sudah siap?",tanya Ryan kepada penata rias yang berada di hotel termegah di negara itu.
Seseorang disamping nya nampak hanya tersenyum, siapa lagi jika bukan Bram.
"Kapan berangkat nya?",tanya opa kepada para pemuda yang sudah sejak pagi ribut merias diri, nampak paman Smith asisten kakek Samara Prahasta hannya tersenyum geli sendiri.
"Kenapa kau tertawa?",tanya opa kepada asisten nya itu.
"Apa semua nya sudah siap?",tanya Ugara.
"Tentu",jawab Ryan dan Bram.
Mereka segera keluar ini sudah pukul 11.45 jadi sudah terjadi kekacauan di belakang hotel ini pasti nya, dimana itu adalah tempat sakral menikah nya Vanila dan Kamil.
"Apa kita langsung kesana?",tanya Ryan.
"Memang kita mau kemana lagi?",tanya Bram tersenyum sinis.
"Opa jam 1 saja turun ke ball room hotel nya",ucap Ugara.
"Baik lah, opa bisa makan siang dulu",jawab sang opa lalu mengajak asisten dan menemui beberapa teman nya.
Mereka bertiga berjalan menuju tempat undangan, ternyata lebih dari dugaan mereka, tempat kacau, ada tenda yang terpasang di tempat mempelai memulai akad ambruk, kertas bertebaran.
"Apa ada gempa?",tanya Bram entah pada siapa.
"Bukan pak, tapi pak Kamil sudah beristri sirih lalu mau menikahi sah gadis itu yang berdiri di sebelah tiang",ucap salah sseorang tamu undangan.
Ya masih ditempat akad nikah itu sesosok gadis cantik dia lah Vanila dengan gaun putih yang agak sobek di beberapa karena amukan seoranng wanita paruh baya yang tak lain bu Marina.
Air mata membanjiri pipi nya make up pun bahkan sudah luntur bercampur tak karuan, sanggul cantik dan hiasan di kepala sudah terbelah.
Ada 2 lelaki beda usia di tempat akad, Kamil yang tangan nya di tarik Vania dan 1 lagi om dari Kamil yang baru keluar dari rumah sakit jiwa.
"Itu kan om Burhan, psikopat",ucap Bram.
Ryan hanya mengangguk dan memperhatikan, mereka memperkirakan Vanila sedang menangis dan kecewa saja namun tak di sangka akan sangat kacau.
Olok-olokan tamu yang hadir pun serta merta membumbui acara akad yang tak batal atau pun terlakasana itu.
"Vanila sebaik nya kau menerima pinangan paman nak Kamil, kau tahu malu nya tak jadi menikah, nanti siapa lagi yang mau dengan mu!",ucap bu Marina dengan tega nya.
"Benar menikah dengan om nya Kamil tidak rugi pun",ucap nenek Kamil yang berusia 80 tahun itu yang duduk di kursi roda.
"Ayo mas kita pulang lagi pula kita sudah menikah sah sekarang?",ucap Vania namun tatapan Kamil pada Vanila seakan enggan melepas nya.
"Kamil ayo kita pulang, istri mu sudah lelah",ucap bu Marina.
"Benar sekarang panggung untuk paman mu",ucap si nenek tersenyum manis.
Kedua orang tua Kamil pun pamit, sementara bu Marina lekas menyeret lengan Vanila yang sudah dia amuk dari tadi hingga gaun pengantin nya tak berlengan, sebagian dada nya robek dan air mata Vanila turun dengaan deras.
"Ma, jangan keterlaluan!",ucap Bima Rahaksa, dia sebagai om dari keponakan satu-satu nya yang menyebut nya papa tak rela jika gadis sebaik Vanila dinikahkan paksa dengan psikopat ya siapa yang tak mengenal Burhan.
"Lepas, ma!",ucap Vanila lirih, tubuh nya agak lebam dan pangkal paha nya juga sakit karena di dorong oleh Vania serta ditindih.
Sanggul nya di tarik paman nya Kamil, lalu lengan gaun pengantin ditarik bu Marina serta bagian dada nya di robek hampir memperlihatlan area dada nya.
"Hahaha......",tawa Burhan menggema karena akan menikahi seorang gadis yang baik dan masih perawan tentu nya.
Vanila di seret bu Marina bahkan paha nya sengaja diantukkan ke tempat duduk oleh bu Marina supaya Vanila tak bisa bangun.
"Ahh.....",lirih Vanila kesakitan, rasa ngilu yang belum reda kini bertambah lagi dan kini lebih sakit dan berdenyut.
"Lihat pak penghulu pengantin wanita dan pria sudah bersedia",ucap bu Marina dengan senyum yang manis.
Penghulu sendiri hanya diam saja, tentu keberatan karena syarat menikah harus ikhlas kedua bukan terpaksa.
"Ayo cepat aku menikah, aku suka dia, dia istri ku",seru Burhan.
"Iya sabar, ibu cari mas kawin",ucap bu nini yang mencari karet dijadikan cincin yang membuat penghulu kaget.
"Nah ini mas kawin dan cincin mu",ucap nenek tua itu memberikan kepada putra idiot nya.
"Hah, terimaksih ibu sayang",ucap Burhan mencium tangan keriput ibu nya.
Ketika Burhan menjabat tangan penghulu itu lantas ada beberapa langkah kaki masuk.
"Tidak ada orang idiot menikah!",ucap lelaki bertopeng yang tak lain Ugara itu.
"Siapa kau, pergi,pergi",ucap Burhan.
"Seret semua keluar dari hotel ku!",ucap lelaki itu dengan lantang.
Beberapa pengawal pun maju dan menyeret sisa keluarga Radaka.
"Jangan sakiti anak ku!",ucap nenek tua itu sebelum di lempar ke jalanan oleh tuan muda bertopeng emas itu.
"Bukan kah syarat menikah kedua nya harus setuju, dan waras?",tanya Ugara.
"Benar tuan muda",jawab penghulu.
Ugara mendekat kearah Vanila duduk menunduk, lalu duduk disisi pengantin wanita nya.
Tak khayal para tamu berbisik-bisik, begitu pun para kolega yang hadir serta kerabat yang diundang.
"Ternyata dia tuan muda itu",ucap salah seoranng tamu undangan.
"Taun muda yang tidak pernah menampakan diri nya kini benar kata orang yang pernah melihat bahwa tuan muda pemilik UA corp itu misterius"tambah yang lain.
Bima dan Marina tak berani mendekat khawatir jika mereka pun akan di lempar ke jalanan, Bram dan Ryan pun tersenyum tipis.
"Bisa aja bro kita",ucap Bram menyikut Ryan.
"Kira-kira kalau nyikut setan, ini limpa hancur nanti limpa ku",ujar Ryan protes karena melilit alibat sikutan Bram.
"Nona apa kau bersedia menikahi aku?",tanya tuan muda bertopeng.
Vanila mendongak lalu menoleh kearah lelaki yang kini duduk disebelah nya, ada rasa familiar baik gestur tubuh dan mata nya.
"Aku bersedia",ucap Vanila, karena memang benar, reputasi Vanila yang hancur. Lebur, dituduh orang ketiga, diamuk ibu kandung yang orang kira, ingin merebut suami kakak nya bahkan akan menjadi ibu sah dari anak kakak nya sendiri, dosa tak.terampuni di masyarakat.
Kini ada lelaki yang menikahi nya selain om dari Kamil yanh idiot dan psikopat itu siapa yang tak mau.
Esok dan selama nya Vanila akan dianggap sebagai aib oleh masyarakat dan di kucilkan pada hal Vanila selama hidup tak melakukan apa pun hanya menuruti keinginan sang kakak.
SAH...