NovelToon NovelToon
Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur silawati

Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Alina sakit

Pagi harinya Alina merasakan sekujur tubuhnya pada linu dan pegal-pegal. Ingin sekali ia cuti tapi pekerjaannya menumpuk bahan-bahan baku yang diorder, belum pada sampai semua di Indonesia hanya sebagian saja, sebagian masih ada di tengah laut. Karena semua bahan-bahan baku itu diimpor dari Hongkong. Dan menggunakan transportasi Laut untuk menghemat ongkos kirim jika menggunakan transportasi udara ongkos kirim terlalu membengkak.

"Pak Lina berangkat kerja dulu. Kapan bertemu Om Hasan Lina ingin menjelaskan desain toko yang akan direnovasi."Pak Bandi menatap putrinya, yang tampak pucat sekali..

"Kamu kecapean nak? Sebaiknya istirahat saja dulu tidak usah masuk bekerja.. kamu bisa mengerjakan pekerjaan mu di rumah seperti yang dulu-dulu. Di luar masih hujan deras bapak khawatir terjadi sesuatu dijalan, kalau memaksakan berangkat kerja dengan kondisi tubuh yang tidak fit seperti itu."ucap pak Bandi. Alina membenarkan apa yang dikatakan oleh bapaknya itu, memang kondisinya sedang tidak baik-baik saja kepalanya sakit tujuh keliling.

"Ya,pak aku izin aja deh. Aku pantau pekerjaan ku dari rumah saja.Sekarang Lina mau melanjutkan tidur, pusing sekali kepala."ucap Alina, lalu ia  kembali masuk ke dalam kamarnya untuk  membaringkan tubuhnya, yang terasa linu di sekujur tubuh..

Tulang-tulang  semua pada sakit, badannya menggigil. Sebelum melanjutkan tidur Alina mengirimkan pesan kepada Atasannya pak Panji.. bahwa hari ini ia izin tidak masuk karena sakit..

Aluna juga mengirim pesan untuk Lili dan Gita, jika hari ini hari,ia tidak masuk minta tolong untuk menyalakan komputernya.. Lina ingin meremote pekerjaan dari rumah,jika kondisi tubuhnya sudah Fit..

"Mbak, aku tidak masuk kerja. Aku sakit  badanku semuanya pada pegal-pegal, Linu dan kepalaku pusing. Minta tolong dinyalakan komputer ku ya, mbak.nanti aku remote pekerjaanku dari rumah Kalau kondisi sudah stabil Aku mau tidur dulu habis minum obat.. kalian berdua jangan kangen ya hehe "pesan terkirim, lili dan Gita yang baru tiba di kantor langsung buka handphone mendengar notifikasi WhatsApp masuk.

"Tumbang juga anak perawan,Kalau sudah tidak bisa masuk kerja seperti ini!! Artinya benar-benar sakit. Dan tidak bisa dipaksakan lagi untuk masuk."ucap Lili. Gita pun membenarkan ucapan Lili..Mereka semua Tahu Alina gila kerja, jika hanya flu biasa dia pasti akan memaksakan masuk.. kalau sudah izin tidak masuk karena sakit, itu artinya ia benar-benar drop.

"Yah.. baru saja mau mendengarkan cerita, pengalaman jadi MC bersama dengan artis papan atas, di pesta pernikahan anak konglomerat dan bagaimana rasanya masuk televisi. Ternyata kamu tidak masuk kerja,Ya sudah istirahat saja tidak usah memikirkan pekerjaan dulu,biarkan Mbak Lili Yang handle semuanya."balas pesan lili. Lina tersenyum membaca pesan dari Mbak Lili. Ia sangat bersyukur sekali memiliki teman yang penuh pengertian seperti Lili dan Gita.

"Terima kasih Mbak Lili, tunggu aku masuk aku akan menceritakan bagaimana perasaanku saat menjadi MC di pernikahan orang kaya itu. Aku malah tidak tahu kalau resepsi itu disiarkan secara langsung di televisi swasta.. tapi aku cantik nggak Mbak di televisi?"Tanya Alina..Ia membalas pesan Lili, setelah itu ia meletakkan ponselnya di atas  Nakas.

Tok tok tok tok..

Subandi mengetuk kamar putrinya, ia membawakan sarapan dan teh hangat untuk Alina. Kalau bukan ia yang memperhatikan Alina siapa lagi, Hamidah? tidak mungkin. dunia akan kiamat jika Hamidah memberikan perhatian kepada Alina selayak ibu kandung.

"Masuk saja Pak tidak terkunci pintunya." Jawab Alina. Subandi langsung menekan handle pintu, ia masuk membawa sarapan untuk Alina.

"Sarapan bubur ayam dulu, habis itu minum obat lalu istirahat.. pekerjaan jangan dipikirkan dulu. Kalau badan sudah sehat enak melakukan apa saja."Alina bangun dari tidurnya, ia menerima bubur pemberian bapaknya, lalu menyuap bubur ayam tersebut dengan tidak berselera..Subandi menemani Lina makan bubur ia tidak beranjak dari dari kamar Lina Sebelum bubur itu habis dan memastikan Alina sudah minum obatnya.

Setelah bubur habis dimakan oleh Alina, Subandi membukakan obat penurun panas Parasetamol, lalu dia berikan kepada Alina. Lina langsung meminum obat pemberian bapaknya, setelah itu Subandi  menyodorkan air minum kepada putrinya ia meminum air yang diberikan bapaknya seperti anak kecil yang belum bisa memegang gelas dan harus dipegangi oleh bapaknya takut air minum itu tumpah. Itu yang dilakukan Subandi kepada putrinya saat ini.

Sudah sarapan dan minum obat, Alina membaringkan tubuhnya kembali. Lalu Subandi menyelimuti Putrinya dengan selimut tebal. Karena Aluna sangat menggigil kedinginan.

Siang hari Alina bangun dengan tubuh yang sudah agak fit, walaupun masih greges tapi tidak seperti tadi pagi rasa sakit kepalanya sedikit berkurang.

Gadis cantik itu tersenyum, saat membaca pesan dari Muhammad Evan.. menghabiskan malam minggu di hotel.Setelah acara resepsi pernikahan Radit dan Nabila. Evan mengungkapkan rasa cintanya kepada Alina.

Evan  tidak ingin mencari pacar tapi mencari calon istri. Alina tidak bisa membohongi hatinya. Jika ia sudah jatuh cinta dengan  Muhammad Evan Alina juga tidak tahu kapan dia jatuh cinta kepada pria misterius itu.

Dulu sangat misterius, sekarang Sudah terang benderang jelas siapa Muhammad Evan bahkan, Alina sudah berkenalan secara langsung dengan  kedua orang tua Muhammad Evan.

Malam minggu itu ,tidak hanya Alina yang bermalam di hotel.. Tapi team wedding organizer juga ikut menginap di hotel tersebut. Resepsi selesainya hampir tengah malam, dan mereka juga harus beres-beres pelaminan. David Menginstruksikan semua team nya menginap di hotel. Dan semua itu ide dari Muhammad Evan.

"Aku tidak masuk kerja mas, aku kurang sehat kondisi tubuh sedang tidak baik-baik saja.. mungkin setiap hari diterpa hujan, dan hari ini aku tumbang.. maaf baru balas pesan mas Evan, seharian tidur efek dari obat penurun panas yang diberikan bapak."Muhammad Evan yang membaca pesan dari sang kekasih. yang mengatakan jika dirinya sedang tidak baik-baik saja.. sangat panik ia langsung menelepon.

"Halo sayang, kamu sakit? Sakit apa? Mau Mas antarkan ke dokter? Mas kerumah mu ya?"tanya Evan beruntun, sangat panik sekali mendengar Alina sakit..

"Aku baik-baik saja, kecapean saja dan kurang istirahat ditambah cuacanya setiap hari hujan terus.. jangan ke rumah sekarang hari libur saja Mas main ke rumah."perasaan Evan tidak karuan saat mendengar sang belahan jiwa lagi tidak baik-baik saja..

"Ya sudah istirahat dan selalu berkabar mengenai perkembangan kesehatan mu jangan bikin panik. Love you sayang"ucap Muhammad Evan, Alina tersenyum bahagia mendengar dua kata yang diucapkan oleh Evan.

"Siap komandan, love you too."balas Alina.

Selang beberapa menit, grab food berhenti di depan rumah Alina.

Subandi yang sedang duduk di depan rumah habis membersihkan halaman dan sekitar rumahnya laki-laki paruh baya Itu sedang istirahat.. Bandi kaget melihat kehadiran Abang ojol.

"Grab food, pesanan atas nama  kakak Alina Larasati."ucap Abang grab itu, Subandi kira memang Alina pesan jadi ia main terima saja

"Banyak duit Alina, bisa pesan makanan dari ojek online seperti itu, pemborosan banget anak mu mas!"ucap Hamidah Ketus, dia tidak menyadari anaknya lebih boros lagi.. Jika Lina boros ia menggunakan uangnya sendiri untuk membeli makanan-makanan itu.. Sedangkan anaknya menikmati makanan enak menggunakan uang Alina bukan uangnya sendiri.

"Suka-suka Alina uang-uang dia! Dia bekerja siang malam untuk dinikmati, anak mu saja makan enak pakai uang anakku. Masa Alina yang bekerja tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya. Kalau ngomong pakai otak jangan pakai dengkul."sarkas Subandi.

"Bapak pesan makanan? Pakai aplikasi siapa bisa order grabfood seperti ini."tanya Alina pada bapaknya, Karena ia merasa tidak order makanan.. Subandi ditanya seperti itu bingung pasalnya dia juga tidak order makanan-makanan ini

"Bukan bapak yang order bapak hanya terima saja dari Abang ojol katanya kamu yang order makanan-makanan ini."Alina ikutan jadi bingung, ia menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tahu menahu dengan makanan yang dibawa oleh bapaknya.

"Bentar Lina cek handphone dulu, takutnya dari Mbak Lili dan mbak Gita.. biasanya seperti itu mereka selalu kirim makanan kalau Lina sakit di kostan."ujar Alina, lalu ia membuka handphonenya, dan langsung ke aplikasi berwarna hijau,ia membuka chattingan yang masuk ternyata dari Muhammad Evan semua makanan itu. Seketika senyum manis terukir di sudut bibir gadis cantik itu. Subandi memperhatikan gerak-gerik putrinya.

"Aman, Pak. Memang semua makanan ini untuk Lina.. Bapak ambil saja yang Bapak mau, sisanya nanti buat Lina."ucap Alina.

Subandi langsung menenteng paper bag yang berisikan berbagai roti dari brand ternama itu,dan buah-buahan segar beserta makanan berat dari resto ternama juga masuk kedalam kamar Lena..Ia enggan berbagi dengan Hamidah dan anaknya Ira.

Alina, mengekor di belakang bapaknya. Mereka masuk ke dalam kamar Alina. Subandi menata roti-roti dan buah-buahan di atas nakas, dan sebagiannya disimpan di kulkas yang ada di dalam kamar Alina.

"Bapak tidak ingin berbagi dengan bulik ibunya Ira?"tanya Alina, Subandi menggeleng kan kepalanya artinya ia tidak ingin berbagi dengan ibu tiri anaknya itu. Sambil menikmati satu potong roti, Subandi duduk di pinggir tempat tidur menatap sang Putri penuh Iba.

"Maafkan bapak yang tidak bisa menjaga kamu selama ini nak.Karena kelalaian bapak kamu selalu disakiti dan dianiaya oleh ibu tirimu."Subandi sangat menyesali kebodohannya selama ini yang terlalu lemah.. sehingga Hamidah merajalela.

"Tidak apa-apa Pak jangan minta maaf terus. Bapak selalu ada kok untuk Lina."jawab Alina..

Tiba-tiba terdengar kegaduhan di depan sana ira teriak-teriak seperti orang tidak waras.

Subandi naik pitam ia keluar dengan muka garang dan diikuti oleh Alina.

"Lina motor Beat mana? gue mau bawa ke rumah mertua gue beserta BPKB."dengan muka sengit Ira menatap Lina, ia sudah tidak memperdulikan Pak Bandi lagi.. Ira saat ini butuh uang,ia  benar-benar stress setiap hari Ardi merongrong minta uang terus.

"Motor Beat street maksud lu? Lu merasa beli nggak? Itu motor gue. dan gue kasih pinjam  selama lu kuliah. Daripada gue harus kasih lu seratus Ribu setiap hari buat ojek. Mendingan gue kredit motor buat lu pakai kuliah.. motor lunas kuliah lu kelar.. lu dapat ijazahnya, motor gue balik .gue yang bayar kreditannya, gue sudah berbaik hati kasih pinjem selama tiga tahun, dari baru kinclong hingga bulukan lu pakai.Dan tidak pernah lu servis gue juga yang service rutin motor itu.. lu  enak tinggal pakai saja, nggak ngerasain bayar kreditannya, sekarang lu mau minta motor itu, siapa lu? "Sarkas Alina.

"Alina..!! gue butuh uang, kalau nggak pinjam dulu BPKB-nya mau gue sekolahin"ucap Ira tidak tahu malu.

Alena tersenyum sinis..

"Sorry yeee!!"jawabnya ketus.

1
Nur Hafidah
semangat alina buktikan kamu memang bisa dibanggakan
Nur Hafidah
semoga berjodah ya alina sama evan
Nur Hafidah
mundur saja zahra,cari yang lain yang direstui oleh semua keluarganya
Nur Hafidah
Berarati alina orang kaya ding ya,ai arsi matanya sliwer keknya,malah nikahin si ira
Nur Hafidah
semoga berjodoh ya evan
Nur Hafidah
hamidah tidak rahu malu
Sella Rahmantoni
semoga suka dengan ceritanya, dan semoga menjadi inspirasi untuk para pembaca.
Sella Rahmantoni
selamat membaca semoga suka dengan ceritanya🙏
Nur Hafidah
jangan-jangan itu jodoh lina
Sella Rahmantoni: Terima kasih sudah membaca ceritaku kakak
total 1 replies
pEyt
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Sella Rahmantoni: terima kasih sudah membaca kaka
total 1 replies
Anrai Dela Cruz
Buat gak bisa berhenti baca!
Sella Rahmantoni: terima kasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!