Di khianati adik tiri dan pacar nya, Airin langsung memilih seorang Pria secara acak hari itu. Tanpa ia tahu, Pria itu adalah seorang narapidana yang sedang menghadiri sebuah acara penting. Airin pun terjebak. Ia tak bisa menghindar dan terpaksa menikah dengan laki-laki itu.
Bagaimana kah kehidupan Airin setelah menikah dengan seorang narapidana? Akan kah ia bertahan atau kah ia harus menyerah?
Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Airin terbangun dengan rasa sa-kit di area bawah tubuh nya. Rasa sa-kit itu membuat nya kesulitan untuk berjalan cepat menuju kamar mandi.
Walaupun sa-kit dan perih, tapi ia masih ingat tentang kejadian yang telah ia lalui dengan sang suami.
Wajah Airin malu-malu saat teringat kejadian itu. Ia masih bisa mengingat betapa gagah nya sang suami ketika mereka melakukan hal itu.
"Ada apa? Kenapa kamu terus tersenyum seperti itu? Apa mau lagi?"
"Aaah,, kamu ini bicara apa sih."
Airin begitu malu saat mendengar kan apa yang dikatakan oleh suami nya. Ia tanpa sadar bangun dari tempat tidur dan ingin berlari.
Namun, rasa perih yang ada di bagian bawah itu, membuat langkah nya terhenti.
"Awwww,,,"
"Ada apa? Apa ada yang sa-kit?"
"Udah tahu pake nanya lagi. Harus nya kamu itu peka. Kecuali kalau aku tertawa."
"Iya. Maafkan aku. Dimana sakit nya biar aku yang obati?"
"Di si..."
Ucapan Airin terhenti. Tak mungkin ia mengatakan jika martabak manis milik nya sedang tidak baik-baik saja. Namun seperti nya Leo mengerti dan paham.
"Biar aku bantu ke kamar mandi." Leo pun langsung menggendong Airin dan membawa nya ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
Leo mengambil kursi dan mendudukkan Airin di atas kursi itu. Ia pun membantu Airin melepaskan pakaian nya.
"Aku bisa mandi sendiri."
"Apa kamu yakin? Aku bisa juga memandikan mu."
"Tapi, aku malu."
"Kenapa harus malu? Aku bahkan sudah melihat semua hal yang ada di dirimu."
"Tapi, itu beda."
"Apa nya yang beda? Sudah lah. sebagai seorang suami, aku harus bertanggung jawab. Diam lah, dan nikmati saja."
Airin pasrah. Ia pun dimandikan oleh Leo. lebih tepat nya mandi bersama. Leo hanya modus. Sampai di kamar mandi, ia malah minta ja-tah reman sekali lagi.
Airin pun tak bisa menolak dan akhir nya ia harus merelakan jika martabak milik nya semakin terasa sangat perih.
Setelah mandi, Leo pun kembali menggendong istri nya dan memakai kan nya pakaian.
Tak lupa, ia juga mengeringkan rambut Airin dan menyusu rambut sang istri dengan lembut.
Tok
Tok
Tok
Suara seseorang mengetuk pintu di luar sana. Leo pun membuka pintu itu dan melihat salah satu orang kepercayaan nya ada di sana.
"Tuan. Apa yang Tuan inginkan, sudah ada. Apa Tuan ingin melihat nya sekarang?"
"Nanti saja. Istri ku sedang kurang sehat. Tapi, aku akan memberitahu nya tentang hal ini. Terima kasih."
Setelah laki-laki itu pergi, pelayan pun datang membawa makanan. Pelayan itu adalah pelayan yang di sewa selama dua hari di villa milik Leo.
"Suami, siapa mereka?"
"Mereka membawa kabar yang baik."
"Oh ya."
"Iya. Makan dulu, nanti aku ada kejutan untuk mu."
"Kejutan nya apa?"
"Makan dulu. Kalau tidak makan, tak ada kejutan."
"Kamu ini."
"Sudah. Buka mulut istri ku."
Leo menyuapi Airin makan. Leo memang berwajah seram. Tapi semua perlakuan nya begitu manis pada Airin.
Ketika ia berpacaran dengan Arman, bahkan tak pernah di manjakan seperti itu. Arman bermulut manis seperti buaya buntung. Sedangkan Leo, berwajah seram tapi baik.
"Aku sudah kenyang."
"Habiskan. Tidak boleh membuang makanan."
"Tapi. Aku sudah kenyang."
"Airin. Kamu makan sedikit. Kalau tidak habis, tidak dapat hadiah."
"Curang. Jadi, hadiah nya apa? Aku janji, kalau aku tahu aku bakalan habisin makanan ini."
"Ini."
Leo langsung memperlihatkan sesuatu pada Airin. Airin langsung melotot saat melihat hadiah yang akan di berikan pada nya.
"Suami, apakah ini hadiah nya?"
"Iya, ini lah hadiah yang akan ku berikan. Tapi, makan nya harus habis."
"Tapi,, ini."
Airin pun tak bisa berkata-kata. Kira-kira, apa ya hadiah yang akan di berikan Leo pada istri tercinta?
*****
Malam itu, Arman berjanji akan membawa Meta ke sebuah restauran mewah yang ada di kota itu.
Meta sangat senang sampai beberapa kali menyuruh para pelayan untuk mengabadikan diri nya di restauran tersebut.
Ia juga mengirim kan foto-foto itu ke sosial media milik nya supaya Airin bisa melihat nya dan iri pada nya.
Akan tetapi, Airin tidak sempat untuk melihat hal itu. Karena saat ini, ada yang lebih penting daripada melihat sosial media.
"Sayang, terima kasih karena sudah mengajak ku ke sini. Ternyata, apa yang dikatakan kak Airin tentang mu semua nya salah. Kamu bukan lah laki-laki yang pelit." Ucap Meta.
Arman hampir saja tersedak saat minum. Sebenarnya yang membayar makanan mereka malam itu bukan lah diri nya. Melainkan pria yang akan menyewa Meta malam itu.
"Iya, sayang. Sudah lah, jangan terlalu lama di lihat. Nanti makanan nya dingin dan tak enak lagi."
"Iya. iya."
Meta pun makan dengan lahap. Tak lupa ia minum minuman yang di dalam nya sudah di campur obat oleh Arman..
Tidak lama kemudian, Meta pun seperti bukan lagi diri nya setelah meminum minuman itu.
Karena Meta sudah masuk ke dalam perangkap nya, Arman pun bergegas membawa Meta ke vila mewah milik sang penyewa.
Tidak lama setelah mereka berkendara, Arman dan Meta tiba di sana. Meta pun langsung dibawa turun dan di bawa masuk ke dalam villa itu.
"Tuan. Ini Meta." ucap Arman sambil menyerahkan Meta pada laki-laki itu. Meta saat itu seperti orang linglung. Ia sama sekali tidak mengenali siapa yang ada di hadapan nya.
"Baik. Ambil bayaran mu nanti. Oh ya, aku juga akan berinvestasi di perusahaan mu itu."
"Baiklah. Terima kasih, Tuan. Saya akan menjemput nya nanti ketika Tuan sudah puas dengan diri nya."
"Bagus."
Arman pun langsung menghampiri mobil nya dan menunggu di sana. Ia akan membiarkan laki-laki kaya itu menja-mah sang istri dengan puas.
Entah mengapa, tak ada sedikit pun rasa cemburu di hati nya. Ia lebih takut kehilangan uang daripada kehilangan sang istri.
"Arman.Uang nya sudah masuk. Kita berhasil untuk malam ini. Uang yang di kirimkan sangat banyak. Laki-laki itu sungguh menyukai istri mu."
Sebuah pesan masuk ke ponsel nya. Pesan itu berasal dari Mama nya Arman. Seperti nya orang tua nya sangat senang karena telah menerima uang dari laki-laki yang telah menyewa Meta.
Sungguh malang nasib wanita itu. Untung saja nasib buruk itu bukan di alami oleh Airin. Dan memang jodoh tak akan pernah tertukar.
Saat ini, Airin mendapatkan laki-laki yang begitu menyayangi dan menghargai nya. Sedangkan Meta, ia benar-benar tak tahu jika sudah di ju-al oleh sang suami.
Entah bagaimana jika ia tahu apa yang telah ia alami...
dasae manusia tak tau blas budi masih sj menyalahkan
terua saja di perbudak oelh ayah kandung sndri dan ibu tiri
wis kok yo g melek matane sih