Cinta terlarang antara Camilla dan Luis berakhir tragis setelah keduanya kembali dipertemukan. Sepuluh tahun yang lalu, hubungan mereka masih terjalin sebagai anak tiri dan ayah tiri. Sejalannya waktu mereka terpisah karena perceraian antara Anna dan Exel Luis Adam's karena ibu kandungnya Camilla mengkhianati cinta Luis. Mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah Camilla beranjak dewasa namun perasaannya telah berubah yang tidak lagi menganggap Excel Luis sebagai ayah tirinya tapi lebih kepada seorang kekasih.
"Bagaimana perjalanan Camilla mencari ayah tirinya setelah 10 tahun mereka berpisah?"
"Apakah Camila sadar bahwa Excel Luis tidak lagi menganggapnya anak tiri namun seorang gadis yang ingin ia miliki seutuhnya?
"Ikuti kisah cinta mereka dalam judul Daddy Is Mine.."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Mulai Dari Awal
Luis membalikkan tubuhnya dengan perlahan. Menahan air mata lalu tersenyum pada Camilla yang menatapnya tanpa berkedip. Camilla merasa bahwa saat ini dia sedang bermimpi. Mereka saling menatap penuh kerinduan.
Air mata Camilla jatuh perlahan mengurai sesak di dadanya. Namun ia tidak berani menyentuh tubuh Luis karena merasa baru pertama kali bertemu dengan pria semenjak mereka berpisah 10 tahun yang lalu.
"Kau kah itu Daddy?" tanya Camilla dengan suara tercekat.
"Iya sayang. Apakah kamu tidak ingin memelukku?" tanya Luis berusaha menunggu Camilla bereaksi.
"Tidak dad...! Keluargamu akan salah paham padaku," tolak Camilla.
"Sayang. Daddy tidak punya kelurga selain kamu. Kamu sudah cukup buat Daddy," ucap Luis membuat Camila langsung menghamburkan tubuhnya dalam pelukan Luis. Keduanya menangis bersama. Luis memeluk erat tubuh Camila yang terlihat sedikit kurus.
Kenzo yang melihat pemandangan itu dari kejauhan harus menelan kekecewaan. Ia paham kalau Luis tidak sanggup berpisah dengan Camilla atau dirinya yang akan masuk dalam kehidupan gadis cantik itu.
"Semoga kamu bahagia Camilla...!" ucap Kenzo dari kejauhan. Ia menitipkan koper Camilla pada salah satu satpam yang ada di lantai itu untuk mengantar ke kamar Camilla. Mengalah dan menjauh dari Camilla adalah langkah terbaik untuknya saat ini sebelum hatinya terpaut lebih dalam pada gadis impiannya itu.
"Dad. Bagaimana kamu tahu aku tinggal di sini?" tanya Camilla usai mereka masuk ke kamar Camilla.
"Tadi tidak sengaja melihatmu masuk ke apartemen ini. Makanya Daddy tanya resepsionis nomor kamarmu," ucap Luis bohong.
"Maaf Daddy...! Camilla lagi sakit. Baru menjalani operasi pengangkatan kanker otak. Camilla tidak tahu apakah kankernya akan menghilang usai operasi atau kembali tinggal di otak Camilla," tutur Camilla dan Luis harus bersandiwara seakan baru tahu sakit Camilla.
"Astaga Camilla sayang. Maaf Daddy tidak ada disamping mu saat kamu sakit. Sekarang apakah masih sakit?" tanya Luis.
"Sejauh ini sudah tidak sakit lagi kecuali Camilla memikirkan sesuatu yang berat," ucap Camilla.
"Sayang. Apakah kamu mau tinggal bersama Daddy? Daddy tinggal sendirian dengan beberapa pelayan," tawar Luis.
"Apakah aku tidak merepotkan Daddy nantinya?" tanya Camilla ragu.
"Tidak sayang. Daddy bisa mengawasi dan mendampingimu jika terjadi sesuatu padamu. Mau ya...!" bujuk Luis dan Camilla mengangguk. Namun Camilla kembali meringis saat ada sekelebat bayangan masalalu menghampiri benaknya.
Bayangan di mana Camilla merasa Luis sudah pernah membicarakan untuk tinggal bersamanya. Melihat Camilla yang terpejam membuat Luis panik.
"Sayang. Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Luis ketakutan.
"Daddy. Apakah kita pernah bertemu sebelumnya di kamar ini?" tanya Camilla memaksakan diri untuk mengingat peristiwa yang hilang timbul di memorinya.
Luis terkejut mendengar perkataan Camilla barusan. Ia bingung menjawab pertanyaan Camilla. Jika berkata jujur maka Camilla akan merasakan kesakitan dan itu membuatnya sangat takut.
"Kita baru bertemu, sayang. Mungkin kamu hanya merasa halusinasi aja. Ayo kita berangkat...! Tidak usah bawa apapun karena Daddy akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan kebutuhanmu," ucap Luis.
Camilla berusaha tenang. Hingga akhirnya seorang satpam datang membawa obat untuknya. Luis segera membuka pintu itu dan mengambilnya dari tangan satpam itu. Camilla melihat ada kursi rodanya di sudut. Ia baru ingat kalau ia datang bersama Kenzo.
"Ya Tuhan. Aku lupa kalau Kenzo yang mengantar aku pulang ke sini. Di mana dia?" tanya Camilla namun Luis langsung memberikan obat Camilla.
"Ini dari temanmu Kenzo. Dia tidak bisa kembali ke sini karena ada urusan," ucap Luis sesuai ucapan satpam.
"Tolong siapkan obatku Daddy...! Aku mau ke kamarku dulu...!" pinta Camilla.
"Baiklah sayang..!" Luis ke dapur untuk mengambil air. Sementara Camilla mengganti bajunya.
...----------------...
Di dalam mobil, Camilla menatap wajah Luis. Merasa diperhatikan, Luis menoleh sambil bertanya.
"Apakah kamu masih merindukan Daddy, sayang?" tanya Luis.
"Daddy makin tampan. Daddy terlihat lebih keren," puji Camilla.
Jika tidak ingat kondisi Camilla, ingin rasanya Luis menepikan mobilnya dan mencium istrinya itu hingga puas.
"Terimakasih untuk pujiannya, Camilla. Kamu juga makin cantik. Walaupun sakit tetap cantik. Apakah kamu sudah punya kekasih?" tanya Luis.
Lagi-lagi Camilla ingatan Camilla mulai muncul di mana ia dan Luis pernah berciuman. Bahkan ada adegan panas di ranjang namun ia tidak tahu itu terjadi di mana. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Ia merasa memiliki seseorang di hatinya. Ia kembali menatap dalam wajah Luis yang fokus menyetir mobil.
"Mengapa aku seolah berpacaran dengan Daddy? Bukankah kami ini adalah ayah dan anak? Walaupun dia sekarang mantan ayah tiri ku. Tapi, aneh ...! Sepertinya aku sedang jatuh cinta padanya," batin Camilla.
"Sayang. Kenapa diam? Apakah kamu sudah punya kekasih?" ulang Luis yang sedang menggoda Camilla.
"Aku....? Kekasihku...? Sepertinya tidak ada," ucap Camilla kemudian karena perasaannya sekarang tiba-tiba panas dingin.
"Apakah kamu mau menjadi kekasih Daddy?" tanya Luis frontal membuat wajah Camilla merona merah.
"Daddy ngomong apa sih?" Camilla terlihat sangat malu.
"Daddy serius sayang. Apakah kamu mau jadi kekasih Daddy atau istri Daddy?" tembak Luis yang sebenarnya sudah tidak tahan ingin bercumbu dengan istrinya itu. Toh, mereka sudah menikah dan tidak ada yang salah dengan itu walaupun saat ini Camilla masih kehilangan ingatannya.
"Daddy. Jangan bicara seperti itu, Daddy," ucap Camilla yang berlawanan dengan hati kecilnya kalau ia sangat ingin memilki Daddy-nya.
"Maafkan Daddy Camilla. Daddy sudah mulai jatuh cinta padamu. Kamu adalah wanita yang Daddy inginkan untuk menjadi pendamping Daddy. Tidak ada wanita lain di hati Daddy kecuali kamu," ungkap Luis membuat Camila berbunga-bunga.
Mobil itu terus melaju hingga mereka memasuki sebuah apartemen yang mengarah langsung ke pantai. Di mana waktu senja saat ini memamerkan matahari yang akan pamit pulang dengan menenggelamkan dirinya perlahan namun terlihat sangat indah.
"Daddy. Aku ingin melihat matahari terbenam...!" pinta Camilla dan Luis segera membawanya ke tepi pantai.
Saat Camilla hendak turun, Luis langsung menggendongnya dan membawanya lebih dekat dengan bibir pantai.
"Daddy. Kenapa aku digendong? Aku sudah sembuh Daddy," ucap Camilla yang begitu malu digendong Luis.
"Kita akan melihat pemandangan senja ini bersama. Daddy akan memangkumu seperti Kamu masih kecil dulu....!" ucap Luis lalu duduk di salah satu kursi yang ada di pantai itu. Camilla bersandar di dada Luis. Angin kencang menerpa wajah mereka.
"Daddy. Bagaimana kalau Camilla tidak bisa bertahan dan akan meninggalkan Daddy? Kita akan kembali berpisah dan kali ini untuk selamanya," ucap Camilla membuat Luis sangat sakit.
"Kita akan mati bersama Camilla jika itu benar-benar terjadi. Dengan begitu kita tidak kenal lagi kata pisah. Karena menyimpan rindu jauh lebih sakit daripada kematian itu sendiri," ucap Luis membuat Camila menangis.
"Mengapa aku merasa bahwa kami pernah membahas ini sebelumnya?" batin Camilla lalu menarik kedua tangannya Luis untuk memeluk pinggangnya lebih erat sambil melihat matahari tenggelam yang sudah hampir sempurna.
"Daddy. Matahari tenggelam terlihat sangat cantik. Namun kegelapan mulai datang seperti duka kehidupan yang merelakan orang yang kita cintai pergi dari hidup kita," ucap Camilla sendu.
"Kegelapan itu akan berganti dengan fajar pagi. Seperti cinta yang kita miliki akan terasa manis seperti udara pagi yang menyambut kehidupan barumu. Semoga cepat sembuh Camilla sayang....!" ucap Luis lalu membalikkan tubuh Camilla untuk menghadapnya.
"Bolehkah Daddy mencium bibirmu, sayang...?" pinta Luis membuat Camila syok.
Deggg.....
jangan merusak kepercayaan org lain