My Secret (Rahasiaku)

Satu minggu kemudian emily aktif kembali di kampusnya dia mau mengejar target mata kuliah yang tertinggal karena sebentar lagi akan ujian semester.

Felix sudah sampai ke rumahnya Emily untuk menjemput kekasihnya, selama seminggu ini dia yang antar jemput Emily yang pernah absen, justru hari ini bertambah satu orang lagi.

"Good morning inces, surprise..." Ucap Evelyn saat sampai dirumah emily, dia hari ini ikut dengan abangnya untuk menggangu abangnya itu untuk menjemput kekasihnya.

"Morning, veve lo ikut dengan kita tumben biasanya, diantar sopir mulu" kata Emily dengan tersenyum, ia tidak keberatan Evelyn ikut dengannya.

"Hari ini aku menggangu kalian berdua" kata eve lagi dengan ceria, "ayo masuk kedalam, kita duduk di belakang, hari ini abang felix yang mejadi sopir kita" kata Evelyn sambil membawa Emily kedalam mobil.

"Baiklah" kata Emily mengikuti Evelyn duduk di belakang, felix hanya kesal dalam hati tidak bisa melampiaskannya, karena kedua wanita itu adalah adik kesayangan juga calon istri kesayangan.

Tidak lama setelah itu mereka sampai di kampus, felix tidak kuliah, dia masih sibuk mengurus perusahaannya, meskipun tidak kuliah tidak akan pengaruh padanya, karena dia sudah lulusan S2 jurusan bisnis di London, dia kuliah tempat emily hanya untuk melihat kekasihnya saja, para dekan kampus juga sudah mengetahuinya hal itu.

"Sayang, nanti kalau sudah pulang telpon aku" kata felix saat sampai diparkiran.

"Apa kamu tidak capek, nanti aku pulang bersama eve saja" kata Emily tidak enak dengan felix karena felix sudah sibuk mengejar waktu juga menjemputnya.

"Tidak apa-apa," kata felix lagi, emily hanya mengangguk.

"Assalamualaikum abang, kami kedalam dulu" kata Evelyn lalu ia mengajak emily kedalam untuk menemui temannya yang lain.

Saat peninggalan mobil felix menghilang terdengar deru mobil masuk kampus, membuat semua orang mengalihkan pandangan mereka ke mobil itu...

Setelah mobil berhenti keluar wanita cantik di dalamnya, dengan pakaian lumayan menantang, dada terbuka memperlihatkan sedikit belah dadanya, juga rok mini dan heels tinggi 4 cm.

"Cantik sekali, sepertinya kampus kita kedatangan mahasiswa baru lagi" kata salah satu penonton yang tercengang disana.

"Sepertinya seperti itu, kampus kita jadi perkumpulan wanita cantik juga cowok ganteng, tapi sayangnya tidak ada yang melihat kita yang biasa-biasa saja" ucap teman sebelahnya.

"Lihat-lihat wanita itu menghampiri genk Emily" ucap temannya lagi sambil menyenggol lengan teman disebelahnya.

"Jangan-jangan teman Emily juga, seperti anak baru yang lainnya" ucapnya lagi.

"Kita lihat saja" ucap nya lagi lalu mereka semua memperhatikan wanita yang baru datang itu.

Disisi emily dia juga melihat mobil itu saat dia sudah bertemu dengan temannya yang lainnya yang menunggu dekat mobil mereka agak berjauhan dengan mobil wanita tersebut.

"Kampus kita kedatangan anak baru lagi" ucap alya santai karena bukan urusan mereka.

"Seperti dia anak orang kaya lihat saja gaya stylenya yang glamor seperti itu" kata Salsabila sambil memperhatikan seorang yang keluar dari mobil baru itu.

"Wajah yang familiar" ucap Evelyn " bukankah dia Ava Sanders apa dia kuliah disini" tambah Evelyn lagi.

"Siapa lo kenal dia" kata alya kepada Evelyn penasaran.

"Iya dia teman sekelas gue bersama Emily saat SMP tapi saat SMA dia ikut orang tuanya ke As" tambah Evelyn lagi.

"Apa dia dia dekat dengan lo, seperti dia menuju kearah kita" ucap salsa saat melihat Ava berjalan kearah mereka.

"Tidak, dia hanya teman sekelas saja, tapi dia selalu mengganggu kami karena dia selalu ingin dekat dengan bang felix" kata Evelyn lagi, lalu ia cemas memikirkan sesuatu.

"Inces, jangan-jangan.." ucap Evelyn terhenti tidak melanjutkan pemikiran takut emily marah dan menjauhi abangnya lagi hubung mereka baru diperbaiki sudah datang pengganggu yang lainnya.

"Kamu veve, dia kuliah disini karena bang felix juga kuliah disini, tapi sayangnya bang felix tidak datang mungkin dia sedih" kata Emily santai.

"Lo tidak marah, karena dia ada disini pasti melaku sesuatu lagi" kata Evelyn lagi.

"Tidak buat apa gue marah, karena yang menyukai bang felix bukan dia saja, yang penting hati bang felix dan tidak tergoda dengan yang di luar" kata Emily lagi..

"Syukurlah gue takut lo marah, kalau kita lihat apa yang dia laku datang kesini" kata Evelyn lagi dengan menghela nafas lega.

"Apa lagi ingin dekat dengan lo lah veve" kata Salsabila dan setujui oleh Alya..

"Hay, eve, emi sudah lama ya kita tidak bertemu" kata gadis dengan gaya centil dan suaranya di lembut- lembutan terlihat jelas tidak ikhlas menyapa mereka, baru saja sampai ketempat Emily.

"Siapa, apa kita saling kenal, yuk gaeess kita masuk" ucap Evelyn santai lalu ia mengajak yang lainya masuk kelas

"Eve, gue Ava dulu kita sekelas saat smp masak iya kalian tidak kenal dengan gue" ucap ava dengan gaya lembut dan agak centil.

"Ooo ava, yang suka ganggu ketenangan gue ama emi waktu itu, gue kira siapa" kata Evelyn lagi.

"Kapan gue menganggu kalian gue hanya ingin berteman dengan kalian, emi apa kamu tidak kenal dengan gue juga" kata ava lagi dengan lembut orang melihatnya pasti mengira dia perempuan lemah yang ingin di lindungi tapi orang cerdas tidak akan tertipu dengan dengannya.

Ada yang kasihan melihat wajah sedih Ava ada juga yang cuek saja karena bukan urusan mereka, yang peduli membantu ava berbicara.

"Iya, nona cantik ini hanya ingin berteman dengan kalian, masak kalian jutek seperti itu kepada nya, kasihan dia anak baru" kata salah satu mahasiswi yang kasihan melihat ava.

"Percuma saja cantik tapi hatinya jahat begitu" katanya lagi, Evelyn marah mendengar ocehan dari tetangga, sedangkan ava hanya memasang wajah sedihnya

"Kamu..." Ucap Evelyn tergantung karena di hentikan oleh emily lalu ia berbicara kepada wanita yang mengoceh tersebut.

"Kamu peduli padanya kan, kalau begitu kamu saja yang berteman dengannya" kata Emily santai juga lembut dan tersenyum membuat wanita itu tidak bisa lagi melanjutkan berbicara karena melihat kelembutan Emily.

"Dan kamu Ava, tentu saja aku ingat dengan mu yang selalu menjelek-jelekkan aku dari belakang lalu memasang wajah sedih di depanku, dan sekarang juga seperti itu apa maksudnya, supaya orang salah paham" kata emily lalu ia melihat kearah semua orang yang menonton.

"Apa kalian semua tidak melihatnya dia datang lalu memasang wajah sedih, seperti kami menindasnya saja apa kalian semua melihat apa kami menindasnya, kalian nilai sendiri" kata Emily lalu ia pergi dari sana, sebelum itu ava memanggilnya.