Perempuan yang sangat menyukai anak kecil yang dibesarkan di panti asuhan lalu mendapat pekerjaan sebagai pengasuh dan guru les untuk anak laki-laki berumur 5 tahun. Namun tidak disangka, ia menemukan jodohnya yang tidak lain om dari anak tersebut. Berawal dari rasa jengkel lalu menjadi cinta .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fega Meilyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cathy mengganggu!
"Tunggu Hanna! Biarkan bibi yang mengambilkan minum"
"Hanna? Apa aku gak salah dengar? Oh jadi dia mengambil nama tengahnya, pantes". Batin Cathy.
"Jadi kamu ngapain kesini? mengganggu waktu istirahat orang saja!" Arka pergi ke ruang tamu untuk menemani Raka yang sedang belajar, ia malas kalau harus terus meladeni Cathy.
"Kamu lupa? Kamu kan beri syarat kalau aku harus lebih dekat dengan keponakan kamu jadi mau tidak mau aku pasti sering-sering kesini dong"
"Lakukan saja kalau Rakanya mau, itu dia" Arka menunjuk Raka yang tengah asyik menggambar
"Hem baiklah".
Cathy pun menghampiri Raka, "hai ganteng, boleh aku temani?"
Raka melihat Cathy dari atas sampai bawah, membuat Raka heran karna wanita di depannya itu berpakain yang hanya menggunakan kaus lengan pendek dan rok diatas lutut apalagi dengan make up yang berlebih. Maklum anak seusia Raka tidak pernah melihat gadis yang seperti itu. Hanna selalu terlihat sopan dalam berpakaian bahkan almarhumah mamanya juga sama.
"Tante siapa?"
"Aku calon pac... Eh calon istri om kamu"
"Oh" Jawab Raka cuek
"Kok oh doang sih" Batin Cathy.
"Hem kamu lagi ngapain" Tanya Cathy
Sebelum Raka menjawab, ia menghela nafas sebentar, "lagi mandi"
"Sudah tau lagi gambar, pake nanya" Raka langsung beranjak pergi ke kamarnya "ganggu aja!" sambung Raka.
"Sabar Cat sabar! Lo harus sabar, demi Arka lu harus bisa mengontrol emosi" Ucap Cathy dengan pelan.
Arka yang dari tadi memperhatikan terkekeh. Bukan karena Cathy lucu atau ia menyukai Cathy. Arka tidak menyangka bahwa keponakannya itu masih sulit menerima orang baru dan begitu jutek sikapnya. Ia jadi teringat dengan ketemu Hanna pertama kali sikap dingin keponakannya pun berubah jadi hangat.
Lalu dia menyadari tidak ada Hanna, ia mencarinya sampai keluar.
Melihat Arka yang hendak keluar lewat pintu belakang membuat Cathy ingin menyusul namun bu Ratna sudah datang dan menghampiri Cathy.
"Eh ada Cathy, sudah lama? Maaf tante tadi dikamar"
"Iya gapapa tante, aku baru kok"
"Kamu ada apa kesini? Mau bertemu Arka?"
"Tadi aku udah ketemu Arka kok tan, aku kesini bertemu Raka untuk bisa lebih dekat dengannya tapi Raka kayanya sibuk"
"Oh yaudah lain kali ya, Raka itu kalau lagi asik menggambar gak mau diganggu"
Bu Ratna juga sebenarnya tidak tega dengan Cathy tapi mau bagaimana lagi mertuanya sangat menentang perjodohan tersebut.
Mereka akhirnya berbincang saja di ruang tamu.
Sedangkan Arka sedang mencari Hanna keluar dan melihat ia sedang berbicara akrab dengan supir Cathy.
Arka tidak mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan. Namun dari raut wajah supir itu terlihat lega dan senang melihat Hanna.
"Non, bapak nyari non kemana-mana dari dulu, non kemana aja? Tuan Wijaya sungguh khawatir sama non". Tanya pak Danu
"Aku baik-baik aja pak! Aku sebenarnya datang ketika kakek masuk rumah sakit" Tatapannya langsung sendu mengingat bagaimana dulu dia diusir oleh papa kandungnya sendiri.
"Lantas kenapa non tidak menemui Tuan Wijaya? Ia mencari non kemana-mana"
"Sudahlah pak, saya bingung menjelaskannya bagaimana. Sudah ya pak nanti kapan kapan kita akan ngobrol lagi, saya masuk dulu ke dalam".
Hanna masuk ke dalam kembali, ia tidak melihat ada Arka disana karna Arka bersembunyi dibalik tembok.
Arka memang tidak mendengar dengan jelas apa yang tengah mereka bicarakan tadi. Arka bertekad mencari tau sendiri.