NovelToon NovelToon
Hamil Anak Pak Dosen

Hamil Anak Pak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen
Popularitas:33.3k
Nilai: 5
Nama Author: Al-Humaira

Bangun dari tidur Yola begitu terkejut saat melihat pria yang terlelap di sebelahnya.
Yola tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah pesta kampus yang ia datangi semalam.

Dan kini ia harus berakhir dengan pria yang sangat berpengaruh di kampus.

Yola memilih pergi sebelum pria yang masih terlelap itu bangun, ia tidak ingin menimbulkan masalah apalagi pendidikannya terkendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAPD_BAB 20

Siapa yang akan mampu bertahan dengan segala taruhan, keselamatan dan keegoisan buktinya Fayola tidak ingin egois hanya untuk dirinya sendiri. Calvin tidak pernah menyuruhnya pergi bahkan pria itu tak sekalipun memarahinya. Hanya saja semua terjadi begitu cepat dua bulan kebersamaan yang usai.

Fayola menatap lurus kedepan, menatap bangunan yang berjajar tinggi, perjalanannya membutuhkan waktu yang panjang, gadis itu benar-benar siap melalui hari-hari barunya.

"Kau Fayola?" Tanya seorang pria yang datang menghampirinya.

Fayola melirik pria yang bertanya ia mengangguk pelan.

"Aku Veloz." Katanya dengan senyum.

Fayola tahu siapa pria ini, karena kepergiannya memang sudah diatur oleh seseorang. Fayola yang tidak tahu harus berbuat apa dan kemana memilih untuk mengikutinya dulu.

Pria itu membawa Fayola memasuki mobilnya, membawanya menuju tempat yang akan Fayola tinggali.

Sepanjang perjalanan Fayola hanya diam dengan tatapan lurus kejendela, aura gadis itupun tak ceria seperti sebelum-sebelumnya, Fayola banyak diam dan melamun tidak ada senyum maupun tatapan teduh lagi yang ada hanya sebuah kesedihan dimatanya.

"Mama, papa semoga kalian baik-baik saja."

Satu tetes air mata jatuh, Fayola tak bisa menyembunyikan kesedihannya, begitu juga dengan ketakutan yang menghantuinya.

"Jika kau pergi, maka kedua orang tua mu akan selamat. Jadi pilihlah pergi atau bertahan." Senyum sinis disudut bibir Hansel begitu menakutkan.

Fayola mengusap air matanya, meksipun jarang diperhatikan dan berkumpul dengan kedua orang tuanya, Fayola menyadari suatu hal tanpa mereka dirinya tak akan ada, tanpa mereka Fayola tidak akan bisa hidup sampai saat ini. Fayola hanya ingin berbakti dengan kedua orang tuanya yang sudah melahirkan dan merawatnya Fayola hanya ingin membalas jasa mereka saat ini.

Veloz yang fokus mengemudi sesekali melirik gadis yang hanya diam dengan tatapan sendu, tidak berani bertanya pria itu memilih diam dan fokus mengemudi.

Dalam waktu lama mereka akhirnya sampai ketempat tujuan, Fayola bisa melihat sejak memasuki gerbang di sepanjang jalan hanya ada kebun anggur, bahkan Fayola juga bisa melihat beberapa orang sedang memanennya, jadi dia akan tinggal diperkebunan anggur. Batinya dengan kegetiran.

Perjalanan yang dia lalui begitu jauh, Fayola tidak tahu akan bagaimana kedepanya nanti, hanya saja dirinya ingin hidup jauh lebih baik meskipun tanpa adanya kehidupan seperti sebelumnya.

"Hey Veloz! Kau bawa siapa!" Teriak seorang pria yang memakai pakaian ala petani anggur.

"Wanita cantik Pedro, kau tidak perlu tahu!!" Jawaban Veloz di sertai tawa diakhir.

Fayola yang mendengar semakin meringis perih, apakah dia tidak akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, apakah dirinya akan mendapatkan kehidupan yang lebih buruk di sini.

Setelah setengah jam perjalanan di kebun anggur yang luas, Fayola bisa melihat bangunan berjejer dalam jarak yang tidak dekat, bangunan yang sederhana dan hampir sama Fayola yakin penduduk disini menepati bangunan itu.

Ciitt

"Kita sudah sampai."

Fayola menoleh sekilas lalu ikut turun, sejak datang ia irit bicara.

"Di dalam ada Elin, kau akan tinggal bersamanya." Veloz berjalan lebih dulu, diikuti Fayola.

"Elin kau di dalam!" Teriak Miki dari depan pintu.

Dok... Dok... Dok..

"Elin!! Apa kau tuli!!" Veloz kembali berteriak sambil mengedor pintu kayu itu.

"Mungkin dia sedang di kamar mandi."

Veloz melirik Fayola, "Aku tidak sesabar itu untuk menunggunya." katanya dengan sebal.

"Elin!!"

"Tunggu!!"

Keduanya mendengar teriakan seorang wanita dari dalam.

Ceklek

"Apa kau tidak bisa pelan, aku tidak tuli!" Sentak wanita sekitar 45 tahunan dengan wajah masam.

"Kalau tidak tuli, kau tidak akan lama membuka pintu Elin." Kesal Veloz.

"Ck, kau itu. Aku bela-belain tidak kerja hanya karena kau Veloz." Elin melirik wanita dibelakang Veloz, "Kau membawanya?" Katanya lagi sambil memindai penampilan Fayola.

"Bukan karena aku Elin, tapi karena dia yang sudah membayar mu, jadi kau jangan menyalahkan ku." Veloz hanya memutar kedua matanya malas.

"Masuklah, ini tepat tinggal mu." Kata Veloz pada Fayola.

Elin pun menyingkir dari depan pintu, wanita itu secara tidak langsung membersihkan Fayola untuk masuk.

"Aku Fayola, terima kasih bibik Elin." Fayola tersenyum tipis, melihat wanita ini matanya basah kembali, ia ingat Megi dan pelayan dirumahnya.

Fayola masuk dengan mata yang basah, kepergiannya pasti meninggalkan banyak tanya, Fayola tidak menemui sahabatnya Wilea hanya sekedar untuk pamit, begitu juga dengan pelayanan di rumahnya, apalagi dengan kakaknya Lino. Fayola benar-benar pergi tanpa pamit.

*

*

Sejak kepergian Fayola, Megi yang masih tidak percaya hanya bisa termenung dengan helaian napas. Sudah dua hari sejak Fayola pergi mansion terlihat sepi kembali.

"Apakah nona benar-benar pergi Megi?" Tanya pelayan wanita yang sedang membersihkan kamar utama, pelayan wanita yang selalu Megi bawa untuk melayani kebutuhan Fayola.

Megi sendiri hanya berdiri di sisi ranjang mengawasi pelayan itu bekerja.

"Buktinya dua hari dia tidak kembali, aku tidak tahu bagaimana nanti saat Tuan pulang, aku hanya siap menerima hukuman." Lirih Megi dengan senyum tipis.

Biar bagaimanapun dia tidak bisa menjaga Fayola hingga gadis itu pergi, baginya kenyamanan dan ketenangan di mansion adalah tangung jawabnya dan sebentar lagi ada badai besar terjadi.

Dan Megi yakin, ini jauh lebih besar dari sebelumnya.

"Tuan, kenapa anda tidak bisa mencegah nona pergi. Tuan Hansel tidak akan pernah membiarkan anda dengan wanita manapun." Megi begitu kasihan dengan hidup Calvin, baginya tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya hancur, tapi ini berbeda tuan Hansel adalah orang tua satu-satunya yang menginginkan anaknya hancur.

"Alasan Tuan Hansel tidak masuk akal, tidak ada kebahagiaan jika tidak memiliki pasangan hidup, Tuan hidup anda sangat menyedihkan."

Hanya karena masa lalu yang tidak bisa diterima, Tuan Hansel membenci yang namanya wanita, hingga menghadirkan sosok Calvin yang ia didik seperti dirinya, sosok yang dijauhkan dari seorang wanita agar tidak mengalami nasib yang sama. Jalan takdir tidak akan pernah sama, Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, hanya saja tuan Hansel tak memiliki hati pria itu memutus kebahagiaan putranya demi kebenciannya yang tak berujung.

Setelah semua rapi, Megi dan pelayan wanita itu meninggalkan kamar, meskipun tidak ditempati semua kamar akan selalu di bereskan, Megi menuruni tangga diikuti bawahnya di belakang.

Namun langkah kakinya membeku saat pintu utama terbuka dan menampilkan sosok pria yang dia hari ini pergi.

"T-tuan." Cicit Megi dengan tubuhnya yang kaku, melihat Calvin yang berjalan masuk dengan wajahnya yang lelah.

Tentu saja lelah, Calvin selalu melakukan pekerjaan singkat agar cepat sekali rela tidak istirahat hanya untuk menyelesaikan pekerjaan empat hari menjadi dua hari, karena apa? Karena seorang Fayola yang selalu membuatnya tidak bisa lama-lama pergi.

"T-tuan." Sapa Megi dengan wajah kakunya.

"Hm," Calvin hanya bergumam melewati dua pelayan yang berdiri.

Kaki jenjangnya langsung menuju tangga, tujuannya adalah kamar.

"Megi, siapkan makanan kesukaan Fayola, satu jam aku akan membawanya turun."

Nyess

Hati Megi seperti teriris benda tajam yang bisa mengoyak hatinya.

"Tuan," rasanya tak sanggup Megi, tak bisa melihat bagaimana tuanya akan kecewa kembali.

1
Hartini
mungkin ini jalan untk kalian bertemu
Erna Fadhilah
perkebunan yang di maksud Calvin kayaknya yang di tempati yola deh
Erna Fadhilah
semoga🤲🤲🤲 megi udah dapat informasi tentang yola dan dia mau lapor pada Calvin
Nur Adam
lnjut
daroe
not smart 😒
Erna Fadhilah
kayaknya halusinasi deh😅😅😅, semoga🤲🤲🤲 dengan adanya halusinasi ini hanzel bisa sadar dan mengekang Calvin lagi
Nur Adam
lnjjut
Vtree Bona
lindungi payola bibik kasihanilah dia
Erna Fadhilah
jangan ngomong sama majikanmu dulu lin kasihan dia biar dia bersatu lagi sama Calvin
Erna Fadhilah
semoga bibi megi bisa membantu pak dosen menemukan yola secepatnya
Muawanah
msh menunggu update nya ya,
Marc Lina Aczenk Lolo
cerita hamil nya mana thor?
*Septi*
kasian Calvin dalam tekanan ayahnya sendiri
*Septi*
kenapa ya seperti itu terhadap putranya sendiri 🤔
Erna Fadhilah
iiih orang tua kok kaya gitu sama anaknya, daripada kamu di gituin trs setiap dekat sama perempuan mending habisi aja dia biar ga ada penghalang kebahagiaan untuk mu, aku kok jadi jahat siiih nyuruk seorang anak bunuh ayahnya 🙏🙏🤦‍♀️🤦‍♀️, abisnya greget siiih aku sama bapaknya 😤😤😤
Erna Fadhilah
itu namanya kalau sudah tiada baru terasa
Erna Fadhilah
apa selama kamu pergi kamu ga ngubungin dia walau lewat chat sekalipun pak dos 🤦‍♀️🤦‍♀️
saljutantaloe
cewe klo udh di ewe sebelum nikah jadi bloon akut nurut aja sama cwo nya di apa"in juga diem
Nur Adam
lnju
Asih Sumarsih
sedih banget bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!