NovelToon NovelToon
BENCI BENCI CEMBURU

BENCI BENCI CEMBURU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bekerja sebagai tim pengembangan di sekolah SMA swasta membuat Hawa Tanisha bertemu dengan musuh bebuyutannya saat SMA dulu. Yang lebih parah Bimantara Mahesa menjadi pemilik yayasan di sekolah tersebut, apalagi nomor Hawa diblokir Bima sejak SMA semakin memperkeruh hubungan keduanya, sering berdebat dan saling membalas omongan. Bagaimana kelanjutan kisah antara Bima dan Hawa, mungkinkah nomor yang terblokir dibuka karena urusan pekerjaan? ikuti kisah mereka dalam novel ini. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PUTUS

Hawa tertawa tapi menangis juga. Penjelasan Uki tadi membuatnya semakin tak bisa tidur. Kamarnya memang sudah gelap, namun ia masih asyik mengingat tiap kata yang diucap Uki hingga terucap kata putus oleh Hawa.

Hawa memilih mengakhiri hubungan kasihnya hampir 7 tahun ini dengan satu kesalahan yang dilakukan Uki. Berkhianat bahkan sampai berhubungan badan di hotel. Hawa menuntut penjelasan, meski sebenarnya Uki tak mau dan berniat menutupi. Namun ia mendesak, hubungan mereka berawal baik setidaknya berakhir pun harus baik. Keduanya sudah dewasa tak perlu marah bahkan saling dendam karena keputusan sepihak dari Hawa. Tidak ada yang mau dikhianati dalam sebuah hubungan. Luka pengkhianatan tentu akan membekas selamanya. Terlebih, Hawa bukan perempuan menye-menye. Dia perempuan realistis, sekali luka maka jangan harap luka itu akan sembuh. Sebaliknya pun sama, sekali cinta dia akan sepenuh hati mencinta, meski LDR selama itu.

Selama ini aku setia sama kamu, Wa. Aku juga sayang dan cinta sama kamu. Cuma 3 bulan terakhir ini, aku memilih jalan yang salah karena chat dari Diana (mantan SMP Uki). Dia mengirim pesan diminta save nomornya yang baru. Saat itu aku hanya jawab oke saja, dan aku tidak berniat save. Selang beberapa hari, ada form pengisian reuni SMP. Diana chat aku, sekedar tanya ikut gak begitu saja. Aku pun menjawab lihat nanti. Sejak saat itu aku dan dia chat mengalir begitu saja, sampai akhirnya dia video call dulu, dan bodohnya aku menanggapi. Apalagi dia cukup berani memilih baju, aku pun sering phone s*x dengan dia dan saat kita bertemu kemarin kita melakukan hubungan di hotel. Maaf!

Hawa masih meresapi kejujuran Uki, ia mendengar dengan seksama tanpa memotong sama sekali. Uki tampak menyesal, dan memohon agar Hawa tak memutuskannya. Mau bagaimana pun seorang laki-laki akan mencari pasangan yang baik.

Maaf, Ki. Aku gak bisa. Sejak awal kita memutuskan untuk LDR modal kepercayaan saja. Kalau sudah begini, kepercayaanku hilang sama kamu. Kalau pun aku mau melanjutkan demi hubungan yang sudah terlanjur lama maka rasanya tak akan sama seperti dulu lagi. Aku pasti membayangkan kamu phone s*x sama dia bahkan berhubungan badan dengan dia. Sedangkan aku sangat menjaga interkasi dengan laki-laki lain agar tak menyakitimu. Adilkah bila aku memaafkanmu dan melanjutkan hubungan ini? Jaminan apa yang kamu tawarkan agar aku tetap menjadi kekasihmu?

Maaf, Wa! Gak seharusnya hubungan kita berakhir begini. Sungguh aku masih sayang sama kamu. Kamu masih menjadi tujuan hidupku.

Lalu bagaimana dengan aku, Ki? Yakin kamu bisa berhenti sedangkan kamu sudah merasakan nikmatnya hubungan badan sampai dia menunggu kamu di hotel. Kalau gak mengulang terus mau apa? Kamu tega menyakiti aku sedalam itu, Ki?

Wa, aku janji. Aku akan berhenti. Kita perbaiki hubungan ini lagi ya. Aku akan bilang ke Diana aku akan menikah sama kamu.

Enggak, Ki. Aku gak mau, kamu udah merenggut kesuciannya, sebagai perempuan aku juga gak mau egois.

Dia udah gak gadis saat aku pertama berhubungan dengannya.

Nah apalagi udah gak gadis. Aku menyayangkan diriku lah, Ki. Takut kena penyakit kelamin. Bisa jadi dia berhubungan sama yang lain juga kan? Aku berusaha menjaga semuanya, kalau kena penyakit mengenaskan sekali hidup aku. Tolong, Ki. Kalau kamu memang sayang sama aku, pikirkan hati, dan kesehatanku juga.

"Kalau begini aku harus menangis apa tertawa sih," ujar Hawa bimbang, bahkan sampai tengah malam ia belum bisa memejamkan mata. Ditambah Uki terus kirim chat, padahal sejak tadi pagi mantannya itu seakan lupa padanya.

Aku sudah menyuruh Diana pulang, Wa.

Aku tidur di rumah ibu sekarang.

Tolong Wa, pertimbangkan lagi.

Kamu perempuan baik, Wa. Aku gak rela kalau ada laki-laki lain yang menggantikan posisiku.

Angkat Wa. Aku tahu kamu masih belum tidur.

Wa, tolong. Aku masih sayang sama kamu.

Besok aku antar kerja ya, Wa.

Tolong hargai aku, Ki. Kita lebih baik putus, dan silahkan kalau mau berhubungan lagi dengan Diana, aku gak berhak menghalangi. Besok tak perlu menjemput, aku harus terbiasa tanpa kamu. Dan lagi aku sudah bilang ke mama dan papa tentang hubungan kita. Maaf. Aku harus tegas mengenai masa depanku.

Hawa pun minta diantar sang papa, ia tak mau memberi kesempatan kepada Uki untuk mendekatinya lagi. Bahkan selepas shubuh tadi, ia terus menghubungi Hawa namun tak digubris. Papa menggandeng sang putri layaknya anak kecil, begitu sayang dan akan melakukan apa saja untuk melindunginya. Bahkan beliau rela telat ke toko demi mengantar sang putri bekerja.

"Kayaknya dia sudah menunggu di belakang tuh," ujar papa melihat mobil seseorang yang parkir di dekat rumah mereka, dan saat mobil papa Hawa berjalan, mobil itu pun ikut jalan.

"Biarkan saja, Pa. Nanti aku bilang ke satpam kalau ada yang mencari aku dan namanya Uki, tak perlu diizinkan masuk."

Papa mengangguk saja. Ia percaya dengan keamanan tempat Hawa bekerja, sekolah elit tak mungkin penjagaannya longgar. Beliau pun menunggu Hawa sampai benar-benar masuk ke halaman yayasan, setelah mampir ke pos satpam dulu. Papa melirik ke belakang, ternyata mobil itu masih stand by. Beliau sengaja putar balik, ingin tahu juga sejauh apa Uki bertindak. Benar dugaan Hawa, Uki mendekati pos satpam, papa menunggu respon dari satpam tersebut. Sepertinya terjadi perdebatan, papa Hawa pun keluar mobil dan menghampiri pos satpam tersebut. Uki harus dihentikan, setelah menyakiti hati sang putri, kini berniat merusak reputasinya.

"Biar saya yang urus Pak, saya papanya Miss Hawa. Maaf merepotkan," ucap papa sembari mencengkram pundak Uki dengan kencang. Hingga pemuda itu meringis.

Papa pun mengajak Uki bicara di cafe depan area sekolah, kebetulan sudah buka karena melayani menu sarapan untuk anak sekolah. Uki menunduk, tak berani menatap papa Hawa sama sekali. Ia sangat gegabah, tak memperhitungkan bahwa papa Hawa masih di area kantor Hawa, meskipun tadi sempat putar balik. Sial.

"Apa maumu?" tanya papa tegas. Sedangkan Uki seperti tak punya kekuatan lagi, ia seperti anak ayam dalam cengkraman Elang. Mati kutu. "Jawab, selagi aku belum merobek mulutmu," ujar papa Hawa semakin membuat nyali Uki menciut.

"Saya ingin bersama Hawa, Om!"

"Setelah kamu mengkhianatinya? Egois sekali kamu, atau kamu tidak mau putus karena kamu belum mendapatkan kegadisan putri saya?" tuduh papa, dan Uki spontan menggeleng. Ia tak pernah sekalipun punya niatan berhubungan badan dengan Hawa sebelum menikah. Ia sangat menjaga Hawa, karena akan dijadikan istri oleh Uki nanti. Ia mengharap perempuan baik-baik untuk menjadi ibu dari anak-anaknya nanti.

"Lalu mengapa kamu tak terima diputus Hawa?"

"Karena saya masih sayang sama dia, Om. Sungguh."

Papa tertawa, tapi terdengar mengerikan di telinga Uki. "Kamu masih sayang? Lalu saat selingkuhan kamu mengajak kamu tidur, kenapa tidak memikirkan perasaan Hawa? Egois sekali kamu. Kamu yang mengkhianati kamu juga tak mau diputus. Apa saya nikahkan anak saya dulu. Baru kamu berhenti mengejar dia."

"Jangan, Om. Jangan. Saya perbaiki diri saya dulu, saya yakin Hawa akan memaafkan saya suatu saat nanti. Saya akan melamar dia, tapi tolong jangan jodohkan dia dengan siapa pun," pinta Uki ketakutan.

"Tetap saya tolak. Kamu sudah saya blacklist menjadi menantu saya!"

"Om!" tegur Uki tak terima. "Saya sudah 7 tahun sama Hawa, Om. Kami saling mencintai, Om. Tak sepantasnya saja diputus begini hanya karena satu kesalahan."

"Satu kesalahan kamu bilang, bahkan kesalahan kamu sangat menjijikkan. Sebagai laki-laki saya saja jijik melihat kamu. Tidur dengan perempuan yang belum halal bagimu. Sudah, saya tidak mau tahu, sekali kamu mengganggu putri saya saya laporkan kamu ke polisi dengan tuduhan pelecehan." Uki menelan ludahnya kasar, tak punya nyali.

1
Deera
Skrg giliranmu Wa buat blokir no Bimbim ehee
Auto bawa sperangkat alat solat sekalian akhlak nyaa
awokwook /Curse/
Lel: kalau resek sepertinya boleh juga
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
gumush aku nya liat pak bim tarik ulur soal perasaan berasa lagi main layangan eeh pak bim ntar kesalip ama rafka ataw uki uki yang lain nyeeseel 7 tanjakan lhoo..
Lel: kayak anak smp malu2
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
langsung aja pak bim bilang ntar malam papa kamu ada di rumah g..aku mau dan keluarga mau ketemu papa dan mama kamu 🤣🤣🤣
Lel: ouch2
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
weeeh auto uring²an pak bima liat sw nya hawa 🤣🤣
Deera
Kann... apa aku bilang, gengsi sma saldo sama2 tinggi sih/Sleep/
Lel: suka saldo ajaaaaa
total 1 replies
Deera
Bim, Hareudang gak? /Grin/
Lel: terpantau meriang kak
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak Thor q kasih kembang sekebon/Chuckle/
kalea rizuky
kasih lah Thor guru baru yg ganteng kaya raya/Curse//Curse/ biar panas si bima
kalea rizuky
heleh songong nya sok ganteng bgt /Puke/
Lel: kikiki
total 1 replies
kalea rizuky
sweet bgt papa
kalea rizuky
heleh awas aja lu. menjilat ludah sendiri bim q ludahin lu
kalea rizuky
km. di selamatkan Tuhan hawa apa jadinya klo qm. ampe nikah ma laki yg gk mau berkomitmen dan tukang selingkuh
Lel: betul bgt
total 1 replies
kalea rizuky
laki dajjal emang
Lel: khilaf😃😃😃
total 1 replies
Deera
Noted ya Bimbim... /Kiss//Rose/
Lel: iyaaaaa dicatatt ajaaa adeh omongan bima apa ajaaa
total 1 replies
Amy
ya iyalaaaah Tahu, Wong yg mergoki dengan saya,,,Hawa Said
Lel: hwwwwkkkk
total 1 replies
Deera
Sipaling Tau tentang Bimbim /Facepalm/
Lel: bikin yang lain curiga
total 1 replies
Heni Fitoria
ihhhh pengen liat tera babak belur dipukuli anak pak jayadi
Lel: Udah dibawa ke UKS kak
total 1 replies
Heni Fitoria
seruuuuuuu
Deera
Bima said: mending gweh yg kaya beneran tp ga banyak Lagak/Casual/
Hawa: ga beLagak tapi belagu/Slight/

reader: bim, ci pox bim ampe engappp/Grin//Tongue/
Lel: hwkwkkwkwk
total 1 replies
Heni Fitoria
santet aja sekalian mel.....
maaf aq nyaranin jahat 🤭🤭🤭
Lel: enaknya sih gitu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!