NovelToon NovelToon
Kakak Itu Jodohku

Kakak Itu Jodohku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pajar Wati

"Saya berharap dimasa depan nanti kita akan berjumpa lagi, tapi tidak sebagai teman. melainkan sebagai pasangan yang sudah terikat secara Agama mau pun Negara. Saya akan menjadi seorang Ayah, sedangkan kamu menjadi seorang Ibu bagi anak-anakku kelak." Itulah kata-kata yang diucapkan oleh seorang siswa laki-laki kepada Yuri saat kelulusan sekolah, akankah mereka berdua bisa dipertemukan kembali dikemudian hari? Lalu siapakah siswa laki-laki itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pajar Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22

novel ini masih banyak yang harus aku rombak, aku mau ubah total. maklum ini novel aku yang pertama jadi masih banyak yang salah sama banyak typonya, makanya mau dirombak semua.

 

 

 

Sementara di kantin.

"Yuri, kamu harus makan nasi. Masa Cuma

makan camilan aja sih!”ucap Airin melihatku hanya makan camilan saja.

“Aku lagi enggak ***** makan Rin, aku makan

ini aja udah kenyang kok.”

“Nanti kamu sakit loh, kalau kamu pingsan

gimana? Katanya kerjaan kamu banyak, masa Cuma makan itu aja sih.”

“Kamu tenang aja say, aku kuat kok.” Yah, mau

gimana lagi. Aku memang tidak ingin makan berat, yang penting perutku terisi

oleh makanan.

Selesai jam istirahat, kami semua kembali ke

tempat kerja masing-masing.

“Ri, berkas yang kemarin Mbak suruh kasih ke

Pak Tono sudah kamu serahkan?” tanya mbak Lia.

“Sudah Mbak, kemarin aku simpan di meja

kerjanya.”

“Kalau gitu tolong kamu kasih lagi ke Pak Tono

ya, kalau dia enggak ada di  ruang

kerjanya. Simpan aja di meja kerjanya.”

“Oke.” Saat aku ingin berdiri dari kursi

kerjaku, tiba-tiba pandanganku sedikit gelap, aku merasa kepalaku

berputar-putar. Aku mencoba berpegangan dengan meja kerja agar kepala ini tidak

berputar-putar.

“Ri, kamu kenapa?” tanya Airin melihatku masih

berdiri sempoyongan.

“Aku enggak apa-apa kok, tadi itu kepala aku

sedikit berputar-putar.”

“Tuh, kan. Apa aku bilang. Kamu sakit ya.”

Terlihat wajah Airin begitu khawatir denganku. Karena aku tidak ingin

membuatnya khawatir, dengan sigap aku berdiri tegak.

“Aku enggak sakit, aku sehat. Nih lihat, aku

bisa berdiri tegakkan? Kalau gitu aku ke ruang kerja Pak Tono dulu ya.” Dengan

semangat 45 aku berjalan menuju ke ruang kerja Pak Tono, baru saja beberapa

langkah kepalaku kembali berputar-putar.

“Ya, Allah. Kepalaku kenapa bisa sakit begini

ya?” Aku memegang kepalaku yang semakin berputar-putar, saking tidak kuatnya.

Kusenderkan tubuh ini ke tembok, perlahan aku menjatuhkan bobot tubuhku ke

lantai. Padahal ruang kerja Pak Tono sebentar lagi sampai, untungnya tidak ada

karyawan lain yang lewat di sekitar sini.

“Kamu kenapa? Kamu sakit?"

"Astagfirullah!” aku bergegas berdiri

dari dudukku, ketika ada orang di sini. Ternyata orang itu adalah Direktur Daya

Makmur. Mati aku, kenapa juga di saat seperti ini harus ketemu sama dia lagi

sih. Kalau sudah seperti ini aku harus apa dong.

“Kamu lagi ngapain duduk di sini?” tanyanya

dengan suara sedikit berat, membuat aku semakin takut.

“Maaf, tadi saya lagi duduk sebentar aja kok

Pak.” Aku menundukkan wajahku ke bawah, aku tidak berani menatap wajahnya.

“Wajah kamu pucat.”

“Maaf, Pak. Saya permisi dulu, saya masih ada

urusan.” Aku berjalan meninggalkannya, tiba-tiba penglihatanku gelap.

Sayup-sayup aku mendengar namaku dipanggil berkali-kali, aku merasa tubuhku

seperti melayang.

Perlahan aku membuka mataku, sayangnya

penglihatan ini masih sedikit kabur. Kepalaku juga masih terasa pusing. Saat

penglihatanku sudah jelas, aku melihat sekeliling. Ternyata aku ada di

klinik  kantor.

Kok aku bisa ada di sini ya, perasaan tadi aku

mau tempat ruang kerja Pak Tono? Aku bangkit dari  ranjang klinik, saat aku ingin bangkit ada

satu tangan menahan pudak ku.

“Jangan bangun dulu, kayanya kamu masih belum

stabil,” ucap seseorang tapi aku belum tahu siapa yang berbicara denganku.

Masalahnya penglihatan ini masih sedikit buram. Perlahan tangannya mendorong

pundak ini agar kembali tidur  di ranjang

klinik. Tiba-tiba aku seperti mendengar suara derap langkah begitu cepat, ada

suara yang memanggil namaku. Aku tahu suara heboh ini pasti Airin.

“Yuri! Yuri!” panggil Airin dengan suara

hebohnya, saat dia masuk ia kaget melihat ada Direktur dari perusahaan Daya

Makmur. Ia tidak tahu jika ada Alex di klinik, buru-buru ia menjaga sikap.

“Maaf Pak, saya tidak tahu kalau ada Bapak di

sini,” Airin terlihat sangat ketakutan saat melihat Alex, apalagi dia panggil

nama Yuri dengan suara hebohnya.

“Tidak apa-apa, kalau begitu saya keluar.

Tolong kamu temani Yuri di sini ya, saya masih ada urusan di kantor ini.”

“I-iya Pak.” Alex keluar dari klinik, ia

sangat panik ketika melihat Yuri pingsan di depan matanya, untungnya ia dapat

menahan tubuh Yuri agar tidak terbentur lantai. Alex yang  sudah panik langsung mengendong tubuhnya dan

membawanya ke klinik kantor.

Sesampainya di klinik, ia membaringkan Yuri di

ranjang, kebetulan di sini masih ada dokter perusahaan bertugas.

“Dia kenapa Pak?” tanya bu dokter.

“Tadi dia pingsan, saya langsung bawa dia ke

sini. Tolong dia Dok, kayanya dia lagi sakit.” Dokter itu langsung memeriksa

keadaan Yuri, ternyata ia hanya kelelahan saja. Mendengar penjelas dokter,

perasaan Alex sedikit plong.

“Alhamdulillah, untung dia Cuma cape aja.

Aduh! Kalau aja gue enggak ke toilet, gue enggak akan tahu kalau Yuri pingsan

di jalan,” batin Alex.

...

“Loh, Pak Alex kok bisa ada di sini?” tanya

Adi melihat Alex ada di depan klinik.

“Saya habis mengatar bawahan Bapak yang bernama

Yuri ke klinik, tadi dia pingsan jadi—“ saat Alex ingin menjelaskan Adi

langsung masuk begitu saja ke dalam klinik tanpa peduli dengan penjelasan Alex.

Ia membalikkan badanya dan melihat ke dalam

klinik, terlihat Adi begitu mengkhawatirkan Yuri. Melihat Adi begitu perhatian dengan

bawahannya, membuat hati Alex sedikit sakit. Ia menghela napasnya, terlihat Adi

begitu menyukai Yuri. Ia takut Yuri akan menjadi milik Adi.

“Ya, Allah. Tolong jangan dekatkan Yuri dengan

Adi, saya enggak sanggup jika jauh lagi dari Yuri.” Doa Alex dalam hati,

selesai dari klinik ia memutuskan untuk kembali ke perusahaannya.

Sepanjang perjalanan Alex terus terdiam, ia

masih memikirkan keadaan Yuri. Apa dia sudah sehat kembali atau belum.

...

Paginya aku berangkat bekerja, padahal

teman-temanku sudah menyuruhku untuk tidak masuk kerja hari ini, tapi aku

memaksa untuk masuk kerja.

“Yuri, gimana keadaan kamu sekarang?” tanya

Pak Adi.

“Alhamdulillah Pak, saya sudah sehat lagi.”

“Untuk ke depannya kamu harus menjaga

kesehatan, kamu harus makan dan istirahat yang cukup. Biar kamu enggak pingsan

lagi, untung saja ada Pak Alex yang bantu kamu ke klinik.”

“Pak Alex?” aku mengeritkan keningku.

“Iya, saya dengar kamu dibawa oleh Pak Alex ke

klinik.”

“Hoh, begitu ya.” Aku terdiam, aku baru tahu kalau

kemarin dia yang membawaku ke klinik, tapi saat aku pingsan. Sayup-sayup aku

mendengar suaranya memanggil namaku. Entah kenapa aku seperti teringat wajah

seseorang yang pernah aku kenal.

Saat aku bekerja, mataku tidak sengaja melihat

ke arah lain. Aku melihat ada segerombolan atasan sedang berjalan melihat-lihat

keadaan kantor. Di antara segerombolan itu ada Direktur Daya Makmur melihat ke

arah ruang kerjaku.

Setelah melawati ruang kerjaku, mereka semua

melanjutkan perjalanannya. Aku sedang berpikir, bagaimana caranya agar aku bisa

mengucapkan terima kasih padanya.

Jam istirahat tiba, kali ini aku tidak boleh

melewatkan makan siang. Sebelum aku ke kantin, aku ingin ke toilet. Baru saja

aku masuk ke dalam, tiba-tiba ada yang menarik tanganku.

“Aargghh!”tanganku ditarik oleh seseorang ke

arah ruang penyimpanan alat kebersihan. Ia membekap mulutku.

“Jangan berisik, ini saya?” Mataku terbelalak

saat tahu siapa orang yang menarikku ke dalam sini.

1
Sri Mulyani Yani
Luar biasa
Sitikhumairoh
tor ini q yg bingung ato gimana sih....tiba2 ude adegan Sandra menyandra
dewi
mkasih ceritany.
Juliai Ani
nyimak dulu
Ig nr.lynaaa20
hai kak yuk mampir juga di lapak aku, siapa tau kakka tertarik, jangan lupa tinggalkan jejak
Owin Kupon
bikin hami kgi thor biar meerka bahgia jngn kecewa mlulu dari pertma smapi terkhit nggk ada kebhagian sm sekalipun thor
Owin Kupon
semngt thor berikan kesalamt pada bai merka biar bhgia thor kasian aku lihtnya
Owin Kupon
udah lma berpisah seharusnya udah melmar dn menika balik bolak trus ceritanya
Yati Maryati
lanjut lagi dong thor ceritanya biar seru
Siti Mutmainnah
good luck
sansan
Yuri yg dicium AQ yg melting...
Natasya
lanjutt thor
Endang Winarsih
akhirnya nikah juga, ceritanya seru..
Endang Winarsih
mampir kak, kelihatannya seru nih
Siti Rejeki
keren
Aqila Azka
pemeran utama cewek ya terlalu munafik..pgang g ble..cium g bole..sok suci x..ceritanya pn muter2 trus g da titik temunya..
Karyati Yati
olh PO
Bundy Tristan
tor ...tolong deh si Yuri suruh Nerima cinta si Alek..lama lama bosen ,,takut saya klw cek jual mahal nanti ujung ujungnya di kerjain laki laki..
Lena Sari
semoga kk
Rika Khoiriyah
lihat cogan, makanya gk konsen🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!