Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Doti-doti Mata
Ma-Lek meraung kesakitan. Ia tidak tahu berbuat apa, sebab kedua bola matanya semakin mencuat dan akan terlepas dari tempatnya.
Tommy yang seorang dokter merasa bingung dengan kondisi Ma-Lek saat ini, apakah itu disebut kanker? Ia pernah melihat kanker mata, dan bentuknya hampir sama.
Hanya saja, kali ini mata Ma-Lek terlihat merah, dengan syaraf yang membiru dan seolah mendesak ingin keluar.
Buuuuurrr
Gaba' Rama menyemburkan air yang sudah ia mantrai, dan terus berkomat-kamit membaca doa dengan meminta bantuan pada leluhur, yang ia yakini dapat memeberikan pertolongan kepada Ma-Lek.
Perlahan Ma-Lek mulai mereda. Sakit dimatanya kian memudar. Sedangkan dibagian tangan dan kalinya masih tidak dapat digerakkan.
Gaba' Rama kembali membaca mantra, lalu menghembuskannya pada parang salawaku. Setelah itu, ia menebaskannya kearah sisi pergelangan kaki dan juga lengannya.
Tommy kembali tercengang. Ia harus dihadapkan oleh segala peristiwa yang tak dapat ia cerna dengan akal sehatnya.
Semua pengobatan yang tak masuk akal, tetapi dengan hasil yang maksimal. Contohnya saja, mata Ma-Lek kembali sembuh.
Kini ia juga dapat berbicara. Setelah beberapa hari mengalami kebisuan. Sontak saja hal itu, membuat ia menangis haru.
"Gaba'! Beta lihat itu gadis diseberang sungai itu, menjelma menjadi babirusa," ungkapnya dengan berapi-api. Saat ia sudah dapat kembali dengan normal.
Terlihat wajahnya memucat dan gemetar. "Beta yakin, dia adalah Suanggi, dan kita harus menangkapnya. Jika perlu dibakar, agar ia tidak dapat meneror kita lagi," saran Ma-Lek dengan tubuhnya yang tremor.
"Ya, Beta juga sudah menduganya. Saat ia tidak mau memakan papeda malam tadi. Yang mana Beta mencampurnya dengan perasan air jeruk purut," Gaba' Rama membenarkan ucapan dari Ma-Lek.
"Kita tangkap saja dia hari ini!" usul Ma-Lek. Ia tidak rela jika ada korban lain yang berjatuhan. Ia dan istrinya masih bersyukur selamat dari maut tersebut.
"Dia sudah pergi! Sepertinya ia tahu jika kita akan menangkapnya, dan ia sudah menghilang lebih dulu" pria itu mengedarkan pandangannya, sembari mewaspadai apa saja yang ia curigai sebagai Suanggi.
"Sial!
Tommy yang mendengarnya tercengang. Ia membeliakkan kedua matanya. Ia beranggapan jika itu hanya tahyul belaka. Meskipun ia pernah mendengar babi ngepet.
"G-gadis mana?" ia ikut nimbrung. Sebab rasa penasaran sudah mengusik hatinya.
"Gadis cantik diseberang sana." tunjuk Gaba' Rama kearah seberang sungai.
Tommy semakin kaget. Ia mengikuti arah telunjuk tangan Gaba' Rama, yang tertuju kepada sebuah rumah berdindingkan papan tersebut.
"M-Milea?" ia menyebut nama gadis itu, untuk memastikan dugaannya.
Gaba' Rama menganggukkan kepalanya. "Ya, dan dia sedang mengincarmu! Jika kau bertemu dengannya, maka menghindar sebisa mungkin, dan jangan.lupa bawa coral ini kemanapun pergi." pesannya dengan nada penuh penekanan.
Tommy mengangakan mulutnya. Ia mengingat jika pernah melihat babi bertanduk dibelakang rumahnya, saat malam hari. Tepatnya setelah ia merasa diperkosa.
"Apakah ia juga yang membunuh warga dan memangsanya?" tanyanya lagi. Ia sungguh sangat tak percaya dengan semuanya. Bagaimana gadis cantik dan terlihat lugu itu, memiliki sebuah kelainan yang sangat mengerikan, seperti seorang kanibal.
"Ya. Dia adalah pelakunya. Kita harus mengumumkannya kepada warga. Memperingatkan mereka, agar selalu berhati- hati jika bertemu dengannya," Gaba' Rama tampak waspada
Ia meyakini jika sosok itu masih berada disekitar mereka, berusaha berkamuflase menjadi apa saja, demi menyamarkan keberadaannya.
"Baiklah, kamu bantu saya untuk menyebarkan berita ini kepada yang lainnya, dan jangan lupa, katakan kepada mereka untuk membawa coral, ataupun jeruk purut kemanapun pergi. Ia sangat takut pada kesua benda itu," pesannya dengan tegas.
Ia berpamitan untuk keluar dari rumah Ma-Lek, setelah memberikan beberpa poin penting, yang akan disebarkan kepada warga.
Sedangkan Tommy, merasa sangat syok, dan bergidik ngeri saat mendengarnya. Apakah tandanya, ia juga menjadi target dari keganasan sang wanita?
Lalu bagaimana dengan Hera? Apakah gadis itu juga akan menjadi targetnya? Tommy mengkhawatirkan sang gadis.
Ia menyesali akan Milea. Mengapa gadis secantiknya harus menjadi sang pemangsa manusia? Tidakkah ia dapat hidup normal?
Pria itu merasa iba pada Milea. Setidaknya, gadis itu harus disadarkan.
Ma-Lek yang sudah merasa mendingan, berniat hendak mengabarkan hal ini kepada warga lainnya, namun, sang istri tiba-tiba saja mengeluh sakit, dan Tommy berpamitan keluar. Ia berniat akan mengambil antibiotik dan paracetamol, untuk diberikan kepada wanita itu.
Setelah kepergian Tommy dan Gaba' Rama, seekor belalang pocong yang menempel dikain gorden. Dikatakan belalang pocong, karena dibagian kepalanya sedikit menonjol, dan mitos yang berkembang, ia sering dikaitkan dengan kehadiran roh halus.
Sosok itu menatap kepergian Tommy dengan begitu dingin. Dan kini pria itu juga mulai terpengaruh oleh hasutan Gaba' Rama yang akan membuatnya semakin terpojok.
Tetapi itu sangat mudah baginya. Ia tak perlu mengkhawatirkan apapun, sebab kamuflase yang dibuatnya, akan membuat ia tersamarkan.
****
Belalang daun itu tiba digubuk tuanya. Lalu menjelma menjadi gadis cantik. Ia memasuki kamar yang hanya bersekat dengan dinding anyaman bambu.
Gadis itu gagal mendapatkan mangsanya. Maka ia harus berkerja lebih keras lagi, demi membuat ia tetap hidup, dan sesuatu yang berkembang dalam rahimnya.
Ia menghilangkan nyawa orang lain, demi mempertahankan nyawanya.
Ia mematahkan bilah bambu. Lalu mengambil sebilah parang, dan mulai menyayatnya dengan serpihan kecil. Terlihat senyum manis mengembang disudut bibirnya, entah apa yang sedang direncanakannya.
Sesekali ia melirik jasad sang ibunda, yang terlihat dipenuhi belatung. Aroma busuk tak membuatnya merasa jijik. Ia terus membuat sayatan untuk bahan ramuan, dan akan mengirimkan doti-doti kepada target yang diinginkannya.
Sementara itu, Tommy datang kembali ke rumah Ma-Lek. Ia ingin memberikan antibiotik kepada wanita itu, sebab takut mengalami infeksi. Ia mendengar, jika malam tadi ia memuntahkan daun teki dan ilalang, yang merupakan kiriman santet dari seseorang, yang mereka sebut Suanggi.
Rasa ngeri mulai menghampiri pria tersebut. Ia tau jika ini hal tak masuk akal baginya. Tetapi beberapa korban meninggal yang habis tinggal kerangka, tak dapat ia tolak kebenarannya.
Akan tetapi, ia masih ragu jika gadis itu pelakunya. Namun, semua tuduhan yang dilontarkan, mengarah kepadanya. Seorang gadis cantik rupawan, menyimpan misteri yang sangat mengerikan.
Hal ini membuat Tommy sangat tertarik untuk mencari tahu, meskipun ada resiko yang akan ia tanggung.
Orang tua jaman dulu atau tempoe doeloe menyebutnya belalang pocong. Menurut kepercayaan mereka, jika ada memasuki rumah, harus dibunuh. Sebab dianggap sebagai kiriman dari santet, ataupun jelmaan roh jahat.
Terlepas itu mitos atau apapun, tergantung diri masing-masing. Hal terpenting, jangan lupa meminta perlindungan kepada Rabb dan Tuhan-Mu..
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣