Lahirnya Sang Legenda

Kaisar Qin menatap tajam ke arah pangeran Qin Fan yang juga menatap tajam ke arahnya. Suhu di aula kekaisaran Qin yang tadinya sangat suka cita berubah menjadi sangat mencekam karena ketegangan antara kaisar Qin dan pangerannya.

"Fan' er,,, kau tidak boleh begini,,," ucap lembut adik kaisar yang baru menikah.

"Bibi,,,tolong sampaikan pada kakak laki-lakimu bahwa dia tidak perlu mengurusi tentang kehidupanku,,," tegas Qin Fan sambil menatap bibinya lembut, lalu menatap kaisar Qin dengan tajam.

"Ini demi masa depanmu,,," ucap kaisar Qin tak kalah tegas.

"Dulu kau mengurung ku di tempat dimana tak satu orangpun mau menemani ku di sana. Hingga dia datang dan membuatku bisa melihat cahaya dengan mudah. Kini kau malah ingin mencarikan wanita untukku. Aku telah mengikat diriku dengannya dan dia telah terikat pula denganku,,,," ucap Qin Fan.

"Lalu, dimanakah dia tinggal,,,? Siapa namanya,,,?" tanya Kaisar Qin dengan nada yang mulai turun.

"Aku tidak tahu,,,"

"Itulah masalahnya, kau belum tahu apakah dia wanita baik-baik yang berasal dari keluarga yang baik-baik,,, kau juga tidak tahu apakah dia juga masih mengingat pertemuan kalian. Lima tahun telah berlalu, sadarlah Fan,,," tegas kaisar

"Aku masih sadar dengan sangat-sangat sadar, aku hanya akan menjadikan dia sebagai istriku kelak. Walaupun taruhan dari keputusan ku ini adalah meninggalkan istana ini,,,," ucapnya yakin.

"Apa maksudmu Fan'er,,,?" tanya bibinya yang selama ini menyayanginya menggantikan ibunya Fan.

"Bibi,,, hanya bibilah yang tulus memperhatikan aku selama ini. Karena itulah selama ini Fan'er tak ingin meninggalkan istana selama bibi belum menikah, kini bibi telah memiliki paman sebagai pria yang akan melindungi bibi. Jadi, aku juga akan mencari wanitaku agar bisa melindunginya dengan berada di sampingnya,,,"

"Kau akan mencarinya kemana Fan'er,,,?"

"Tidak tahu bibi,,," jawabnya dengan sedikit menundukkan kepalanya.

"Lihatlah bahkan kau sendiri tak yakin,," teriak kaisar Qin.

"Lalu apa urusan an,,," teriak Qin Fan terpotong karena kemarahan bibinya.

"Sudah cukup,,,, tidak bisakah kalian berbicara dengan nada sedikit lembut,,,?" tanyanya sambil menunjuk ke arah kaisar Qin dan Qin Fan.

Akhirnya keduanya sama-sama diam karena teriakan seorang wanita yang sama-sama mereka berdua sayangi.

"Apakah dia cantik,,,,?" tanyanya sambil menatap Qin Fan seperti tatapan dari seorang ibu.

"Sangat cantik,,,".

"Bagaimana dia bisa membuat keponakanku ini sangat tergila-gila padanya bahkan setelah lima tahun tak bertemu,,,"

"Entahlah bibi, dia memiliki sesuatu yang tidak bisa ku ungkapkan disini,,," jawabnya sambil tersenyum membayangkan wajah Shanum.

"Apakah dia lebih muda darimu,,,?"

"Benar bibi,,,, saat bertemu dulu dia sekitar gadis berusia lima tahunan. Tapi, bicaralah telah lancar, pakaiannya seperti pakaian keluarga bangsawan,,,," senyumnya karena dia membayangkan pakaian keluarga kekaisaran angin yang dia lihat di mimpinya.

"Bukankah dia hanya berpakaian serba hitam,," ucap sesama orang yang pernah mengikat Shanum, namun ucapan mereka bisa di dengar pelan oleh anggota kekaisaran.

"Jadi, kapan kau akan pergi mencarinya,,,?" tanya lembut adik kaisar.

"Setelah bibi pergi, maka aku akan pergi,,," jawabnya enteng.

"Pergilah setelah melihat kejuaraan para pelajar akademi yang akan di selenggarakan dua hari lagi,,, paman dan bibi juga akan menjadi juri di pertandingan itu. Jika beruntung mungkin Kau bisa bertemu dengan wanitamu. Mungkin saja dia telah menjadi murid dari salah satu akademi atau mungkin dia akan menjadi penonton acara itu,,," ucap suami adik kaisar yang menjadi juri khusus karena dia menjadi ahli sastra yang nomor satu di seluruh wilayah kekaisaran.

"Tapi paman,,," ucap Qin Fan karena dia tidak ingin membuang waktunya lagi untuk hal yang tidak pasti.

"Acara itu adalah acara berkumpulnya anak-anak dari seluruh kalangan. Mereka yang tidak memiliki kemampuan hanya bisa menonton tanpa perlu membayar. Selama paman menjadi juri di sana banyak anak-anak yang saling bertemu kembali setelah lama berpisah,,," sambung suami bibinya.

"Pergilah Fan'er, keluarga lainnya juga akan datang karena kita telah di undang langsung oleh pemimpin acara karena bibi telah menikahi pamanmu ini, apa pendapat orang bila kau tak terlihat di sana,,,," ucapnya sambil tersenyum ke arah suaminya.

"Aku akan pergi jika paman dan bibi memaksa,," pasrahnya.

"Bagaimana bisa kau hanya berharap pada wanita yang telah kau yakini akan kau jadikan istri,,, pangeran,,," ucap permaisuri kaisar Qin. Yang sekarang.

"Kau harus mencari beberapa calon,,, bagaimana jika dia tak menyukaimu,,," sambungnya lagi karena Qin Fan tak menjawabnya.

"Ibumu benar, kau harus mencari beberapa calon,,," sambung kaisar.

"Ibuku telah tiada sejak aku kecil,,,sejak saat itu tidak ada satu orangpun yang mau berteman denganku. Kalian bilang aku membawa kutukan bersamaku. Kini saat racun di tubuhku menghilang setengah, kalian malah mau bersamaku,,,," selidiknya ke arah beberapa gadis bangsawan yang tadinya menatap kagum ke arahnya. Namun, wajah mereka berubah ketika melihat tubuh Qin Fan mengeluarkan garis-garis hitam di tubuhnya lalu mengeluarkan taring juga.

"Lihatlah, kalian mundur saat melihat penampilan asliku. Jika aku melihatnya di acara dua hari kedepan, aku akan menampilkan penampilan ini. Kalian akan tahu apa alasan aku tergila-gila padanya,,," ucapnya sambil berlalu pergi setelah melihat wajah semua orang yang kembali takut saat melihat penampilan asli Qin Fan.