NovelToon NovelToon
Getot Darjo

Getot Darjo

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Dendam Kesumat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ihsan halomoan

Dalam menimba ilmu kanuragan Getot darjo memang sangat lamban. Ini dikarenakan ia mempunyai struktur tulang yang amburadul. hingga tak ada satupun ahli silat yang mau menjadi gurunya.

Belum lagi sifatnya yang suka bikin rusuh. maka hampir semua pesilat aliran putih menjauh dikala ia ingin menimba ilmu kanuragan.

Padahal ia adalah seorang anak pendekar yang harum namanya. tapi sepertinya pepatah yang berlaku baginya adalah buah jatuh sangat jauh dari pohonnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ihsan halomoan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Tak Teduga Bag 2

"Sakit ya?" Getot menyeringai, mengulurkan sebotol tuak. "Mau kuobati?"

Pemuda itu mendesis marah. "Bangsat kau! Jangan kau kira kau menang!" Sambil meringis, ia berjalan tertatih menuju sebuah batu besar.

"Hmmm, batu itu mau kamu apakan, Kisanak?" tanya Getot heran.

Tanpa menjawab, pemuda itu mengangkat batu sebesar kerbau itu dengan susah payah.

"Hebat juga tenagamu, Kisanak," komentar Getot. "Lalu? Mau latihan angkat beban?"

Pemuda itu terkejut. Getot sama sekali tidak terlihat takut meski ia mengangkat batu sebesar itu. "Manusia laknat! Terimalah ini! Hiyaaa...!"

Wusss...

Getot sedikit terkejut melihat lemparan pemuda yang seumuran dengannya itu. Batu sebesar itu meluncur deras ke arahnya. Namun, berbekal pengalamannya dalam pelatihan, Getot tidak gentar. Dengan sekuat tenaga, tinjunya menghantam batu itu.

Bugggg...

Blarrr...

Pemuda itu terpana melihat batu itu meledak berkeping-keping saat terkena pukulan Getot, berubah menjadi pasir. Wajahnya pucat pasi. Ternyata lawannya bukan orang sembarangan.

"Nah, ada lagi yang ingin kamu lempar, Kisanak?" tanya Getot santai.

Ketakutan, pemuda itu langsung kabur tunggang langgang.

"Dasar pengecut!" umpat Getot. Ia meraih batu sebesar kepalan tangannya dan melemparkannya ke arah pemuda yang melarikan diri.

Wuss...

Buaghhh!

"Huaaghhh... arghh!" Pemuda itu tersungkur ke tanah dengan punggung berdarah akibat lemparan Getot yang telak. Namun, ia bangkit lagi, muntah darah, dan berlari sempoyongan.

"Mampus kau! Itu akibat membabat rambutku! Sayang tidak kena kepala! Huh!" gerutu Getot.

Kemudian, Getot menghampiri gadis yang masih meringkuk ketakutan di bawah pohon. "Hei, bangunlah. Orang itu sudah pergi. Kamu aman. Pulanglah. Aku harus kembali ke tempatku."

Gadis itu mendongak, masih gemetar. "Tunggu dulu!"

Getot menoleh ke belakang. Wanita itu terkejut, begitu juga Getot.

"Ternyata kamu...!"

"Ternyata kamu...!"

Mereka saling pandang sejenak.

"Kamu masih hidup...?" tanya Gadis itu tak percaya.

"Ya, aku masih hidup. Kamu... kamu gadis yang mencelakaiku beberapa bulan lalu hingga aku masuk jurang."

Wajah gadis itu semakin pucat. "Oh... lepas dari mulut harimau, sekarang aku masuk mulut buaya. Aku pasrah. Kalau kamu masih ingin memperkosaku dan mungkin membalas dendam..."

"Hah...?" Getot mengerutkan kening.

"Pengen sih," lanjut Getot lirih, "tapi melihatmu, entah kenapa aku jadi kasihan. Mungkin lain kali saja. Sekarang pulanglah. Aku sudah telat."

"Jadi... kamu melepaskanku?" tanya gadis itu tak percaya.

"Ya."

"Kamu tidak dendam?"

"Sedikit sih. Tapi saat ini aku sedang tidak berminat main wanita. Mungkin kalau kita bertemu lagi, aku akan memperkosamu," jawab Getot dengan nada datar.

"Gila kamu! Mengapa tidak sekarang saja?" tantang gadis itu.

"Hah...? Apa aku tidak salah dengar? Kamu menawarkan diri...?" Getot terkejut.

"Bukan itu maksudku! Buat apa kamu menolongku kalau suatu saat kamu akan memperkosaku juga?" balas gadis itu dengan nada bingung.

"Hmmm... sudahlah. Kamu pulang saja. Aku hanya ingin mengingatkan sesuatu. Kamu ini gadis cantik. Kalau kamu sendirian ke hutan, pasti banyak yang akan mengincarmu. Lain kali bawalah seseorang untuk menjagamu."

Dengan gerakan cepat, Getot berkelebat dan menghilang dari pandangan gadis itu.

"Cepat sekali... Hmm... walau bagaimana, dia telah menolongku. Dan nasihatnya memang benar. Padahal dia dulu juga ingin memperkosaku. Pria aneh...!" gumam gadis itu sambil merapikan pakaiannya dan pergi dari tempat itu.

Sementara itu, Getot telah mengambil tuaknya yang tergantung di ranting pohon dan kembali ke dalam gua.

"Ah, andai saja aku tidak buru-buru. Mungkin aku ingin sedikit bermain dengan gadis cantik itu. Tapi aku tidak mau dimakan Udhet." Getot menghela napas. "Aneh... aku sama sekali tidak dendam dengan gadis itu."

Sementara itu di dalam goa, Udhet masih meringis kesakitan akibat lidahnya yang gosong. Namun, instingnya kuat mengatakan bahwa Getot sedang dalam perjalanan kembali.

Betapa senangnya Udhet ketika Getot tiba dengan membawa tiga kendi tuak.

"Grokk grokk," erang Udhet.

"Maaf, Udhet, aku sedikit terlambat," kata Getot. "Tadi ada seorang wanita yang harus kutolong."

"Grookkk?" tanya Udhet penasaran.

"Dia hampir diperkosa seorang pemuda. Aku menghajarnya. Kami berkelahi, dan aku menang. Tapi sudahlah, masalah itu sudah selesai. Lebih baik kamu minum tuak ini untuk mengurangi rasa sakit di lidahmu."

"Grokk grokk?" tanya Udhet lagi, seolah memastikan.

"Oh, tentu..." Getot membuka bungkusan yang dibawanya dan memperlihatkan beberapa tanaman obat yang akan diramu.

"Grokkk," Tanya Udhet sambil melihat tanaman obat.

"Lumayan sulit mencarinya, tapi aku mendapatkan semuanya. Nah, ini tuaknya..." Getot menyodorkan kendi tuak.

Tanpa menunggu, Udhet langsung meneguk tuak yang diberikan Getot. Dua kendi tandas dalam sekejap. Kemudian, Getot ikut menenggak kendi yang tersisa.

"Bagaimana dengan tanaman ini? Perlu kuramu sekarang?" tanya Getot.

"Grokk," jawab Udhet singkat.

"Hah? Kamu ingin mengunyahnya langsung?" Getot terkejut.

"Grokk," Udhet mengangguk.

"Baiklah..." Udhet mulai mengunyah semua ramuan itu. Sementara Getot duduk di sampingnya, menceritakan kejadian yang baru dialaminya.

"Kau tahu, Udhet? Gadis yang kutolong tadi ternyata adalah gadis yang menyebabkan aku terperosok ke dasar jurang."

"Grokk!!?" Udhet tampak kaget.

"Haha, kamu terkejut ya? Tapi begitulah kenyataannya. Gadis itulah yang mencelakaiku. Tapi tahu tidak, Udhet?" Getot melanjutkan dengan nada heran. "Anehnya, aku sama sekali tidak merasa dendam padanya. Malah sekarang aku jadi terus memikirkannya. Aku khawatir dia akan kembali menghadapi masalah dalam perjalanan pulangnya."

"Grokk?" tanya Udhet lagi.

"Tidak, Udhet. Hanya beberapa helai rambutku saja yang putus. Aku sama sekali tidak terluka. Padahal pemuda itu menyerangku dengan sebilah golok."

"Grokk grokk," sahut Udhet seolah mengerti.

"Ya, kamu benar. Berkat bantuanmu melatihku, aku bisa mengalahkannya," kata Getot sambil menepuk badan Udhet.

Setelah lama berbincang, akhirnya mereka berdua mabuk dan tertidur lelap.

Butuh waktu seminggu bagi Udhet untuk memulihkan lidahnya yang gosong. Selama itu, Getot dengan setia bolak-balik mencari tanaman obat dan membeli tuak untuk sahabatnya. Selama masa itu pula, Getot tidak mempelajari hal baru. Ia hanya mengulang-ulang latihan melompat di atas bambu, memantapkan kemampuannya.

1
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
nah udh kembali si getot, jgn jd nakal lagi getot dgn nyawa barumu..
Zirah Naga: nakal dikit boleh lah 😁
total 1 replies
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
jd apakah getot yg baru nantinya? 🧐🤔 lanjutkan Thor..
Zirah Naga: alhamdulillah. mudah2an kk juga sehat selalu👍
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️: sama² Thor sehat Thor? 🤗🙏
total 3 replies
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
waahh si getot.. mau enaknya aja.. semangat author dgn karya barunya..
anggita
like, iklan.... 👍👆 utk novel laga lokal.
Zirah Naga: makasih kak anggit udah mampir lagi di karya baruku.
total 1 replies
Hakunamatata♠️
Getot Suguru kah?
Zirah Naga: bukan bro. jujutsu kaisen itu mah 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!