NovelToon NovelToon
King Gabriel'S Girl

King Gabriel'S Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Time Travel
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sonya_860

"Ra, lo liat sahabat lo sakit Ra.. dia kehilangan lo disisinya. Gue nggak tahu kehidupan Gema di hari berikutnya tanpa lo di sisinya... Dia akan menjadi manusia versi apa, gue tahu lo capek, lo sakit, lo menderita dan lo pilih pergi dari neraka ini, keputusan lo tepat ra.."

"Tapi bagi Gema itu semua nggak tepat, dia akan jauh lebih sakit ketika lo nggak ada di sisinya lagi. Gue berharap Gema bisa menjalani hari - hari selanjutnya tanpa lo walaupun itu mustahil, dan gue berharap lo disana bahagia Ra... Dan sering - sering untuk datang ke mimpinya Gema Ra"

" Selamat tinggal Tiara Arabella.."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonya_860, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

"Ada apa ini kumpul - kumpul!?"

"Bastard!" ucap Gabriel dengan memandang tajam orang yang ada di depan nya.

Kedua tangan nya bergerak untuk mengangkat badan mungil Ara ke gendongan koala nya.

"Urus," ucap Gabriel pada sahabat - sahabat nya sebelum melangkah pergi membawa Ara di gendongan nya, mereka mengangguk menanggapi perkataan Gabriel.

Keyla memandang khawatir sahabat imut nya yang di bawa pergi oleh orang asing, " Eh kak! Sahabat gue mau di bawa kemana!!" dia hendak mengejar Ara yang di bawa pergi namun lengan nya di tahan membuat dia menoleh ke samping,

"Udah ngak usah khawatir, sahabat lo aman sama temen gue," ucap Yoga dengan menahan tangan Keyla.

"Tap—"

"Gue jamin," ucap Yoga, akhir nya mau tak mau Keyla menganggukkan kepala nya.

"NGAPAIN MASIH NGUMPUL DI SINI!!? BUBAR!" Teriak Yogi dengan menatap tajam mereka semua,

"Satu lagi! Jangan pernah kalian menyinggung cewek yang tadi kalau kalian nggak mau berurusan sama kita! NGERTI!!"

"I—iya" mereka langsung membubarkan diri dari lapangan, tak terkecuali Keyla, tapi ada salah satu siswa yang masih di sana dengan tatapan rumit nya.

"Cabut!" ucap Kenno, saat akan melangkah kan kaki nya pergi tangan nya di tahan oleh seseorang.

Mau tak mau dia berbalik menatap orang yang berani menghalangi nya dengan datar.

Kenno menatap sekilas dan langsung menepis tangan itu hingga terlepas, "Lepas!"

Genta! Ya dia yang menahan tangan Kenno saat akan melangkah pergi, "Sorry, ada hubungan apa mereka?" tanya Genta penasaran, ini pertama kali nya sang moster sekolah peduli akan seorang perempuan.

"Bukan urusan lo!" setelah mengatakan itu Kenno segera melangkah pergi dari lapangan di ikuti oleh si kembar Y, Yoga dan Yogi.

"Apa mungkin itu cewek nya si Gabriel?" celetuk Bagas,

"Gue ngak tahu, inti nya kalian berdua jangan sampai membuat masalah ke cewek itu!" peringat Genta ke Rita dan Lista.

"Iya," Bagas dan Genta langsung pergi meninggalkan Rita dan Lista.

"Sial!" Batin mereka berdua dengan kedua tanggan mengepal erat.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu di sisi lain, Gabriel dan Ara kini mereka berdua tengah beradi di sebuah ruangan khusus milik Gabriel.

"Sutss.. Diam baby jangan nangis terus nanti mata nya merah," Gabriel memeluk Ara yang ada di pangkuan nya dengan erat, bahkan nada bicara dan ekspresi wajah nya sangat lembut berbeda jauh saat di lapangan tadi, Dingin.

"Mau pulang," ucap Ara di sela - sela tangis nya.

"Iya kita pulang, tapi jangan nangis lagi yah lihat mata baby udah merah," Gabriel mengusap lembut kelopak mata Ara dan sesekali meniup nya..

Ara menganguk sembari terisak kecil,

Mengemaskan!

Itulah yang Gabriel lihat saat ini, bagai mana tidak.. Ara menangis sesengukan dengan pipi merah merona dan bibir mengerucut kedepan, mata bulat nya terus mengeluarkan air mata sangat mengemaskan ingin rasa nya dia— entah lah aneh pikiran Gabriel.

Ara menghentikan tangis nya namun tidak dengan suara sesengukan yang keluar dari mulut kecil nya. "Sudah lebih baik hm?" Ara menganguk pelan, Gabriel mengusap ingus yang keluar dari lubang hidup Ara dengan jari nya tanpa jijik sekalipun.

"Kita pulang," Gabriel kembali mengendong Ara dan berjalan keluar dari ruangan nya.

"Mau jalan sendiri," cicit Ara pelan,

"No, nanti kamu capek baby," tolak Gabriel, dia menyenderkan kepala Ara di dada bidang nya.

Ara hanya pasrah dengan apa yang di lakukan oleh Gabriel, diri nya sudah cukup lelah untuk sekarang.

Saat melewati lapangan, Ara langsung menyembunyikan kepala nya di leher Gabriel.

"Aaaa Bundaa.. Ara malu huhuhu.."Batin Ara dan tanpa sadar dia mencengkram baju sekolah milik Gabriel.

Sungguh ini bukan perasaan nya, biasa nya dia malu - maluin sekarang kenapa dia malah malu - malu kucing?

Sementara Gabriel dia terkekeh gemas melihat tingkah gadis nya yang ada di gendongan koala nya.

"Aku antar pulang hm?"

"No, Ara bisa pulang sendiri " tolak Ara,

Sayang nya Gabriel tak mendengarkan penolakan dari Ara, dia membawa Ara ke arah mobil nya, duduk di kursi mengemudi dengan memangku Ara. "Aku antar baby, kamu tinggal tunjukin aja arah nya kemana," Ucap Gabriel.

"Nah itu masalah nya, gue ngak tahu arah jalan pulang nya!!" batin Ara meringis kesal, dia lupa menanyakan alamat rumah nya ke bunda nya, salah kan saja diri nya yang terlalu tidak pintar alias—

Kebetulan hari ini Gabriel membawa mobil kesayangan nya, jadi gadis nya tidak akan terkena polusi dan matahari atau mungkin mulai sekarang dia akan terus mengunakan mobil ke sekolah?

"Apa ngak papa Ara pulang sebelum acara nya selesai?" Tanya Ara membuka percakapan di dalam mobil yang suasana nya hening.

"Ngak papa baby, tidak akan ada yang berani menghukum kamu. Nanti aku akan kasih tahu rundown acara untuk besok pagi," jawab Gabriel dengan tangan kiri mengusap lembut surai rambut hitam milik Ara, sementara tangan kirinya fokus mengemudi.

"Em, terima kasih kak King"

Gabriel menatap lekat wajah milik Ara, "King?"

Ara mendongak menatap wajah Gabriel dengan takut - takut, "Bu— bukan nya nama kakak ada nama king nya?" tanya Ara dengan hati - hati.

"Ya pangil aku seperti itu lagi baby,"

"Hah?"

"Pangil nama aku lagi baby!"

"Kak king,"

"Lagi baby,"

"Kak King" Ara terus menuruti Gabriel untuk memanggil ny 'King' entah apa yang terjadi pada Gabriel setelah mendengar Ara memangil nya 'King', Gabriel tersenyum lebar dengan wajah senang nya.

"Aku suka pangilan itu, terus pangil aku seperti itu baby.. Kamu mengerti?"

Ara menganguk tertekan, "Iya kak King" sekali lagi, Gabriel terseyum lebar mendengar Ara kembali memangil nya.

"Ara dia kehabisan obat?" batin Ara bertanya - tanya, karena jujur melihat Gabriel tersenyum membuat dia bergidik ngeri.

"Dimana rumah kamu baby?" tanya Gabriel,

Ara menatap ke arah depan, "Aduh! Gimana ini? Ini juga lagi di mana sih? Gue ngak tahu tempat ini!! Habis sudahh..." batin Ara panik,

"Baby?"

"Eh— it– itu kak rumah cat warna biru itu rumah Ara, iya itu rumah Ara," ucap Ara spontan dengan menunjukkan rumah yang tak jauh di depan nya.

Gabriel mengangguk, mengentikan mobil nya dan bersiap akan turun, "Eh kak King ngak usah turun, biar Ara aja" cegah Ara,

Gabriel menganguk kecil, "Oke, aku tungu kamu sampai masuk rumah baby,"

"Mampus!!" batin Ara,

"Apa perlu aku temani baby?" tawar Gabriel,

"Ngak perlu kak King, aku bisa sendiri hehe..." Ara bersiap akan turun dari pangkuan Gabriel, namun kedua tangan Gabriel menahan pingang ramping milik Ara.

"Tungu sebentar baby," Ara mendongak menatap Gabriel dengan bingung nya.

"Ada apa kak?"

"Kamu belum memberikan nomor kamu baby, bagaimana aku bisa menghubungi mu baby." Gabriel menyodorkan ponsel nya ke Ara dan Ara langsung mengetik nomer nya di ponsel milik Gabriel.

Setelah selesai Ara kembali menyodorkan ponsel milik Gabriel dan di terima sang empu nya, "Sudah hm?"

Ara mengangguk, "Sudah, kau gitu Ara turun dulu.. Terima kasih kak King udah antar Ara pulang —"

"Walau pun aku ngak tahu ini rumah siapa," lanjut Ara dalam hati.

"Sama - sama baby, besok aku jemput kita ke sekolah bersama baby," ajak Gabriel,

Ara mengelengkan kepalanya, "Eh ngak usah kak, besok Ara mau berangkat bareng bunda"

"Yah sayang sekali baby" sendu Gabriel,

"Ma maaf kak,"

"Tidak apa - apa masih ada hari lain baby," Ara menganguk,

"Ara turun dulu kak," ada perasaan tak rela di hati Gabriel saat Ara turun dan keluar dari mobil nya.

Ara melangkah kan kaki nya pelan - pelan berjalan ke arah rumah yang tadi dia tunjuk, rumah yang dia sendiri tidak tahu siapa pemilik nya, dengan sesekali Ara menolehkan kepala nya ke belakang berharap Gabriel sudah pergi dari sana.

Sementara Gabriel dia terus menatap Ara dengan tersenyum manis di dalam mobil nya.

"Haduh mampus! gimana ini? Tuh cowok ngapain sih masih ada di sana? Harus nya dia langsung pergi aja ngapain liatin gue mulus sih! Hah.." kesal Ara,

Saat sudah di depan pintu, Ara terdiam bingung dia harus apa sekarang? Dia kembali menoleh ke belakang menatap Gabriel dengan tersenyum paksa..

Masih belum pergi!

Ara menarik nafas nya dan mulai mengangkat tangan nya.

Tok..

Tok...

Tok...

"Iya sebentar," sahut orang dari dalam rumah,

Ceklek,

"Loh ka—"

1
Nita Fitriani
karakter Ara tu jangan terlalu lebay lah tor, kan jiwa Tiara tu nggak lebay awalnya
Rahmat
penasaran pk dika tuh siapa y
My👑: hayo siapa hayoo🤭
total 1 replies
Haryati Atik Atik
mungkin tiara sama queena kembar y Thor jd kesukaanya sama
My👑: mungkin🤔🤔
total 1 replies
Haryati Atik Atik
Ikut 😭😭sian tiara Thor anak tak dianggap oleh ortu bejat moga karma menghampiri ortu tiara
My👑: iyah...
total 1 replies
Mamta Okta Okta
lanjut thor crazy up semangat 💪💪💪
My👑: Terima kasih udah mampir kak...💪😄🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!