Penyesalan Tiada Arti

Setelah sarapan pagi bersama dan anak-anak sudah berpamitan berangkat sekolah, kini tinggal Ardi yang bersiap- siap untuk pergi ke luar kota.

Beberapa pakaian ganti sudah Nining persiapkan dan menaruhnya dalam tas travel kecil.

Sementara untuk dokumen dan kertas -kertas lainnya Ardi menyimpan nya dalam tas jinjing.

" Mah ,uang belanja bulanan sudah papah transfer di rekening mu"

" Nanti mamah belanja yaa, buat setok isi kulkas, beras ,susu dan lainnya."

"Ohh ya, jangan lupa bayar angsuran mobil, besok jatuh tempo ! "Ardi mengingatkan.

" Iya Pa, nanti siang mamah bayar angsuran mobil nya , takut kelupaan!"

" Pa, mamah boleh beli baju baru nggak ?"tanya Nining mulai manja.

" Nanti saja mah,kalau papah sudah pulang kita ajak anak-anak juga untuk membeli baju!"

" Papa juga mau beli celana panjang, sudah pada sempit nih "

" Bukan baju yang di mall itu pa yang mau mamah beli, tapi baju seragaman ibu - ibu pengajian " jelas Nining

" Oh itu, ya beli saja langsung nggak usah ngutang "

" Makasih pah"

" Papah juga terimakasih sayang sudah dikasih bekal sampe kenyang !" sahut Ardi berbisik pelan ditelinga istrinya.

" Jangan nakal lagi ya!" Nining mencubit hidung besar Ardi.

"Enggak sayang "

Cup , Ardi mencium kening dan bibir istrinya .

Sementara Jono sudah menunggu nya didalam mobil.

Lalu Ardi pun mencari kakak nya yang sedang menyapu halaman untuk berpamitan.

" Mbak, aku berangkat dulu dan tidak pulang 2 atau 3 harian."

" Titip Nining dan anak-anak ya mbak!" pesan Ardi sambil mencium tangan Yanti.

" Hati-hati di jalan Ardi, InsyaAllah mbak akan jaga anak dan istrimu !"

" Jangan tinggalkan sholat ya!" pesan Yanti.

Ardi mengangguk, lalu membuka pintu mobil dan duduk di sebelah Jono.

"Assalamu'alaikum, da dah mamah " sambil melambaikan tangan. Wajah Ardi tampak berseri seri mungkin karena semalam dia merasa sangat bahagia.

"Wa'alaikumsalam, dah papah !" jawab Nining

Nining menunggu diluar sampai mobil Ardi hilang dari pandangan.

Lalu ia bergegas masuk dan mengambil hp dan membuka aplikasi m banking untuk membayar angsuran mobil. Masih 3x angsuran lagi.... alhamdulilah.

Nining bersyukur sekali karena usaha suaminya semakin maju. Rumah dua lantai yang sekarang ditempati itu dulunya hanya tanah kosong dan dibangun rumah petakan sangat sederhana berdinding batako yang belum diplester sudah ditempati.

Hingga tahun berganti rumah kecil itu di renovasi menjadi lebih besar dengan membeli tanah disebelah nya.

Punya rezeki lagi direnovasi hingga sekarang menjadi 2 lantai, ya perjuangan nya memang dari nol.

Sekarang sudah punya rumah , tanah , motor dan mobil. Namun sayang disaat suami nya berada dipuncak kesuksesan mengapa rumah tangga nya terganggu dengan hadirnya orang ke tiga yang sekarang menuntut untuk segera dinikahi Ardi.

" Ning, mbak boleh pinjam uang tidak buat ongkos ke Jakarta karena tetangga mbak disana akan hajatan menikahkan anaknya ,"

Nining terkejut mendengar suara Yanti yang masuk tanpa suara atau karena Nining yang serius melamun jadi tidak mendengar suara langkah kaki Yanti.

" Memang kondangannya hari apa mbak ?"

" Besok Ning, karena Ardi keluar kota jadi nggak ada yang mengantar."

" Kalau begitu nanti naik mobil saja, nanti saya pesankan lewat aplikasi," jawab Nining

"Kalau begitu kau ikut saja temani mbak yaa...! pintanya

" Boleh deh, tapi tunggu anak-anak pulang sekolah ya pergi nya, biar saya tenang kalau anak -anak sudah dirumah mbak !"

"Iya siapa tahu si Fariz minta ikut nanti cari mobilnya yang XL buat 6 orang."

' Terserah kamu saja Ning, yang penting mbak bisa berangkat kondangan "

"Ya sudah ,mba mau ke atas dulu. ,mau Dhuha !"

"Iya mbak, saya mau cuci baju dulu sekalian bersihkan dapur yang sudah kotor."

--+++--