Gagalnya Pernikahan Berkah Untukku

Amarta memesan secangkir kopi hangat dan menatap mereka berdua dengan tersenyum samar. Kamu sepertinya ingin bermain-main denganku , baiklah akan aku layani . Tapi jangan salahkan aku jika pada akhirnya kalian yang menangis , gumam Amarta dalam hatinya.

Setelah menunggu beberapa saat pesanan mereka akhirnya datang. seorang pramusaji dengan senyum ramah segera meletakan hidangan di atas meja, dan aroma makanan yang lezat memenuhi udara.

Sintia dan yoga langsung menikmati makanan mereka, sementara Amarta hanya menyeruput kopinya dengan santai, suasana di meja menjadi santai, tapi yoga masih merasa tidak nyaman dengan pegangan tangan Sintia yang tidak mau melepaskan nya .

Sintia yang menyadari kegelisahan yoga, ia melirik Amarta , tetapi Amarta bukannya cemburu tapi malah terlihat santai dan tidak menunjukan tanda-tanda,cemburu sama sekali , sehingga membuat Sintia semakin kesal karna ia ingin melihat amarta sakit hati .

Dengan kesal, Sintia segera mengambil inisiatif untuk mengajak yoga mengobrol.

"sayang, gimana makanan nya enak kan?" tanya Sintia dengan manja , kamu coba nasi goreng punya aku enak banget loh! Aku suapin ya.

Aaaa..... "Ayo buka mulutmu", yoga pun reflek membuka mulutnya , yoga terkejut dengan perlakuan Sintia kepadanya dan dia merasa tidak nyaman dengan situasi ini, apa Sintia lupa kalo disini masih ada Amarta Gumamnya dalam hati.

Sintia memasukan makanan ke dalam mulut yoga dengan gerakan yang santai dan spontan, membuat yoga terkejut dan tidak bisa bereaksi. Amarta menatap mereka berdua dengan senyum yang samar, tapi tidak mengatakan apa-apa.

Setelah yoga menelan makanan, dia menatap Sintia dengan tajam. "Sintia, apa yang kamu lakukan?" tanya yoga dengan nada yang sedikit kesal .

Sintia membalas dengan senyum manis."aku hanya ingin berbagi makanan dan menyuapimu," katanya dengan nada yang santai dan sangat manja.

Tapi yoga tidak percaya dengan alasan Sintia, dan dia merasa bahwa Sintia melakukan ini bukan tanpa alasan , ia yakin pasti untuk tujuan tertentu .

Yoga mendekatkan tubuhnya ke arah Sintia dan berbisik, " apa yang kamu lakuin Sintia?" kamu jangan macam-macam disini!

"apa kamu mau Amarta mencurigai kita dan apa yang kita sembunyikan selama ini menjadi sia-sia jika hubungan kita terbongkar sekarang!.

Sintia membalas dengan bisikan yang tak kalah pelan, " aku hanya ingin menunjukan bahwa kamu milikku, sayang.

aku tidak ingin Amarta berpikir bahwa dia masih memiliki kesempatan untuk kembali denganmu.

Yoga merasa frustasi dengan sikap Sintia yang posesif. " Sintia, kita sudah sepakat untuk merahasiakan hubungan kita. Jangan lakukan hal-hal yang bisa membahayakan kita berdua, kata yoga dengan nada yang tegas.

Sintia membalas dengan senyum manis, tapi mata yoga bisa melihat kekesalan di balik senyum itu. Kamu tenang saja semua akan baik-saja , mungkin sekarang sudah waktunya kita memberitahu semua orang tentang hubungan kita , bahwa kita saling mencintai! Apalagi kejadian nya sudah cukup lama.

Yoga merasa terkejut dengan kata-kata Sintia. "Sintia, tidak! Kita tidak bisa memberitahu Amarta apalagi semua orang tentang hubungan kita sekarang

Aku masih belum siap dan kita harus mempertimbangkan nya secara matang jika semuanya terbongkar pasti akan berimbas pada karir kita berdua.

Sintia membalas dengan senyum yang sedikit dingin, " jadi, kamu belum siap atau memikirkan perasaan Amarta ?" ia ....? Jawab " atau jangan-jangan kamu ingin kembali bersama dia dan mencampakkan aku , begitu?" kata Sintia dengan nada yang provokatif.

Yoga merasa tidak nyaman dengan nada Sintia, "sintia, aku hanya ingin melakukan ini dengan cara yang benar. Kita harus mempertimbangkan semua kemungkinan sebelum membuat keputusan, " kata yoga dengan nada yang sedikit frustasi.

Tapi Sintia tidak terlihat puas dengan jawaban yoga. "aku tidak ingin menunggu lagi yoga, yoga. Aku ingin kita berdua bersama secara terbuka tanpa harus sembunyi-sembunyi terus seperti ini, " kata Sintia dengan nada yang kesal .

Tapi sayang.... sebelum yoga menyelesaikan ucapan nya Sintia sudah memotong perkataan yoga dengan nada yang tegas ."Sudah kamu diam saja, yoga" Biar aku yang melakukan nya . Kata Sintia dengan mata berkilauan , karna ia yakin semuanya akan berjalan sesuai rencana yang telah ia susun.

Yoga terkejut dengan reaksi Sintia dan mencoba untuk menenangkan nya , tapi Sintia sudah tidak bisa di hentikan lagi, dan yoga khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya . Akhirnya yoga hanya bisa pasrah dan ber doa' agar semuanya baik-baik saja.

"Amarta aku ingin memberitahu sesuatu kepadamu tapi kamu jangan kaget ya"

Amarta seketika mengapa Sintia dengan santai . "apa itu, Sintia ? Kamu membuatku penasaran," kata Amarta dengan nada yang santai.

Sintia tersenyum manis sebelum melanjutkan , kamu bisa sesantai itu karna belum mendengar apa yang akan aku ucapkan, tapi nanti setelah mengetahuinya pasti kamu akan menangis haa...ha ..ha . , monolognya dalam hati.

Aku ingin memberitahu kamu tentang sesuatu yang penting, sesuatu yang mungkin akan membuatmu sedih, " kata Sintia dengan nada sedikit meremehkan dan mencibir.

Amarta menatap Sintia dengan pura-pura serius. "baiklah, aku siap. Apa itu?" kata Amarta dengan nada penuh perhatian.

melihat ekspresi Amarta Sintia sangat senang karna ia mengira setelah ini Sintia pasti akan menangis

Sintia lalu menyandarkan tubuhnya di lengan yoga dengan sambil bergelayut manja .

Amarta aku hanya ingin memberitahumu kalo sekarang ini yoga adalah kekasihku. Kamu tidak keberatan kan?" tanya Sintia dengan pura-pura khawatir dan tidak enak hati terhadap Sintia .

Amarta seketika syok dan menutup mulutnya. Amarta pura-pura terkejut dengan pengakuan Sintia dan menatap yoga dengan mata yang lebar.apa"......apa benar?" tanya Amarta dengan nada yang tidak percaya .

yoga yang di tanya oleh Amarta menjadi kikuk dan serba salah , ia menginginkan Sintia tapi di sisi lain ia ingin kembali dengan Amarta , karna Amarta sekarang sudah menjadi sekretaris, sementara Sintia masih hanya seorang supervisor biasa , ia ingin kembali mendekati Amarta untuk menaikan karirnya .

Lain hal nya dengan Sintia, ia terlihat sangat santai dan bahagia dengan posisinya dengan bergelayut manja di lengan yoga.

"ya, Amarta. aku dan yoga saling mencintai kami memiliki perasaan satu sama lain. " kata Sintia dengan nada yang manis dan penuh kebanggaan.

Amarta pura-pura terlihat terkejut dan sedih , dan yoga berpikir kalo Sintia sangat sedih karna masih mencintainya, ia tersenyum di dalah hatinya yoga merasa senang karna ia berpikir Amarta masih mencintainya jadi dia masih ada kesempatan untuk mendekati Amarta kembali.

aku".....aku tidak tau apa yang harus aku katakan," kata Amarta dengan nada yang lembut. Amarta diam sejenak lalu ia menundukkan kepalanya pura-pura sedih .

"Sejak kapan kalian menjalin hubungan?" baru apa......baru saja atau ..........