Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Nova meradang mendengar perkataan Arumi tanpa saringan...dengan emosi Nova melajukan motornya ke rumah orang tuanya, dia sudah tidak sabar mengaduh kepada kedua orang tuanya tentang perubahan keluarga Khansa yang sekarang memiliki banyak uang...
Brakkkkkk....
Dia melempar tasnya ke sembarangan tempat membuat kedua orang tuanya bingung...
"Kamu kenapa Nova..? Apa yang sudah dilakukan Wandy padamu, dia menyakiti kamu..??" tanya bu Salwa ibunya Nova yang kebetulan sedang duduk santai di ruang tengah...
"Iihhh...kesal banget deh bu, sama si perempuan itu..sok kaya sekarang sombong banget lagi tadi ketemu di jalan hampir saja menabrakku...padahal nih aku nggak ngapa-ngapain...gara-gara dia juga sampai sekarang mas Wandy cuek sama aku...dasar perempuan sialan akan ku labrak dia di rumahnya, belum kapok dia sudah ku bakar rumah reotnya.." kata Nova menahan emosi..
"Apa... Jadi kamu yang sudah membakar rumahnya...??" tanya pak Guntur terkejut dengan perkataan Nova, Nova gelagapan baru sadar jika dia keceplosan...
"Astaga kenapa aku keceplosan kalau ada orang lain mendengar gimana..." batin Nova..." iya pah aku yang menyuruh orang untuk membakarnya karena kesal.." kedua orang tua Nova hanya tersenyum aja..justru mereka mendukung perbuatan Nova...
Nova kembali ingat tujuan datang kerumah orang tuanya langsung memberitahu kedua orang tuanya padahal mereka juga sudah tahu...
"Bapak sudah tahu belum Khansa beli tanah pak Anton...??" tanya Nova.
"Sudah...jadi benar Khansa dan Tika beli tanahnya pak Anton...??" tanya pak Guntur..
"Iya pah, katanya seratus lima puluh juta."
"Kenapa setelah Asraf dan Gali meninggal mereka mendapatkan rezeki nomplok. Masa iya pesugihan, nggak mungkin karena setahun aku Khansa itu rajin ibadah..tapi bisa saja itu terjadi mungkin mau menyaingi kita makanya dia rela mencari pesugihan.." tuduh pak Guntur..
"Mana ada pesugihan, bu Hilda dan suaminya melihat sendiri tamu yang datang kerumah mereka katanya orang itu mengendarai mobil mewah.." kata Nova memberitahu..
"Apapun itu bapak tidak akan membiarkan mereka hidup bahagia apalagi sampai mereka menjadi kaya..." jika orang yang sudah memiliki penyakit hati langsung panas melihat orang tersebut hidup bahagia...
"Iya pah, aku juga nggak sudi melihat mereka bahagia bisa-bisa mas Wandy meninggalkan aku dan kembali pada Khansa...!!"
"Makanya kamu cepat hamil, memberikan cucuk sama bu Farda dan pak Amar ibu yakin kamu menjadi menantu kesayangan mereka, dan mau tak mau Wandy tidak akan menceraikanmu..." saran dari bu Salwa..
"Bagaimana aku bisa hamil sih bu, semenjak kami menikah sampai sekarang aku tidur pisah kamar dengan mas Wandy, dia sama sekali tidak peduli padaku ini semua gara-gara Khansa..."
"Nova...Nova..apa kamu nggak bisa berpikir bagaimana caranya meluluhkan hati Wandy...itu aja kamu nggak bisa, coba punya ide kasih minum obat perangsang atau apa lah gitu..." Nova diam tanpak berpikir dengan saran dari ibunya..
Mereka kembali megunjing keluarga almarhum pak Asraf, padahal mereka masih saudara tanpa ikatan darah karena pak Guntur anak bawaan..Entah kenapa keluarga ini mendadak panas hati setelah mengetahui tentang hal ini...
Ternyata sejak tadi ada sepasang mata menatap mereka dengan tatapan tajam...mata merah menyalah menahan amarah...
"Jangan harap kalian bisa menyentuh Khansa...kalian akan berhadapan denganku...dasar manusia serakah.."
Mereka yang sedang asyik ngobrol di ruang tamu di kejutkan dengan bunyi barang jatuh dari arah dapur...
Brakkkk.....
"Apa itu pah...?" tanya Nova..mereka bergegas ke dapat dan betapa terkejutnya lemari piring terbuat dari kaca hancur beserta dengan semua piring dan gelas yang ada didalamnya...
"Astagfirullah...bu, pah kenapa lemari piring bisa hancur...??"tanya Nova bingung karena lemari piring itu masih baru di beli kenapa bisa jatuh dan hancur bukan hanya lemari saja yang hancur tapi piring dan gelas juga ikut hancur..
"Iya aneh ya...kok bisa hancur begini pintu belakang tertutup jendela juga...jangan-jangan ada hantu..." ucap bu Salwa asal..tapi memang bulu badan mereka merinding seperti ada sesuatu yang mengawasi mereka...
"Ada-ada aja kamu mana ada hantu siang bolong begini...mungkin kucing ini yang buat rak piring jatuh, ini kucing siapa ya dan masuk lewat mana...??" tanya pak Guntur Nova hanya diam saja, dia merasa hawa didalam rumah orang tuanya seram...mau tak mau bu Salwa dan Nova membereskan lemari piring yang sudah hancur di dapur...
********
Di tempat lain Khansa dan kedua adiknya merasa sangat bahagia karena bisa membeli motor...
Mereka sedang duduk santai di depan rumah mereka..orang-orang yang melihat mereka hanya bisa membicarakan di belakang. iri dengki atas keberuntungan khansa mulai jelas terdengar...
Namanya juga orang kampung, orang miskin di hina dan di jauhi giliran orang kaya di musuhi serba salah menghadapi orang yang memiliki penyakit hati...
"Cuii...baru beli motor aja sok...!!" kata bu Isma saat melihat Khansa dan kedua adiknya..tapi tak ada yang respon dia...
"Kalau ada motor lebih muda kita pergi cari pekerjaan atau pergi ke pasar untuk belanja...!!"Kata Arumi.
"Apapun yang kita miliki sekarang, kita harus bersyukur kepada Allah yang sudah memberikan semua ini pada kita..."ucap Khansa yang mengingatkan kedua adiknya..
"Kalian berdua tak perlu bekerja, fokuslah belajar kak sanggup menyekolahkan kalian berdua...kalau kak sudah nggak perlu sekolah lagi.."
"Aku juga nggak mau sekolah lagi kak nanti ambil paket aja..." kata Chana...
Chana dan Arumi merasa bahagia, rasanya baru sekarang mereka bermain seperti ini dengan penuh canda tawa tanpa memikirkan besok makan apa, depan rumah mereka sangat teduh walaupun matahari siang sangat panas namun pohon yang tumbuh didepan rumahnya itu sangat rimbun dan enak jika berteduh...dari atas pohon Kara memperhatikan istrinya...
******
Waktu begitu cepat berlalu...
Setelah salat kedua adik Khansa terlihat sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka...meskipun Khansa menikah dengan raja jin penunggu hutan belakang rumah, namun Kara tidak mempersoalkan ibadah Khansa, ia mengijinkan Khansa tetap melaksanakan ibadahnya seperti biasanya..karena memang Kara adalah jin muslim yang baik...ia tidak suka jail kepada manusia apalagi sampai menghasut manusia untuk menyembahnya...
Mereka menikmati makan malam seperti sebelumnya dengan rasa nikmat...kebahagiaan terpancar di wajah mereka melihat ketiga anaknya makan dengan lahat membuat bu Tika terharu..begitu juga dengan Khansa memperhatikan ibu dan kedua adiknya.
"Mungkin aku salah melangkah namun ini yang terbaik dengan menikahi Kara, hidup kami terjamin.." batin Khansa..
Setelah makan seperti biasa ibu dan kedua adiknya merasa ngantuk dan tak berapa lama mereka tertidur...begitu juga Khansa yang merasa lelah ia ingin menutup kedua matanya untuk istirahat...
Ternyata dalam tidur Khansa Poppy datang menjemput Khansa atas perintah Kara...di bawa ke istana megahnya..kamar dengan warna kuning keemasan di tambah dengan tirai-tirai berwarna putih terbuat dari kain sultra menambah keindahan di kamar...begitu juga dengan ranjang milik Kara yang sangat besar terbuat dari emas tua dilapisi dengan kain sultra putih...di sana lah Kara duduk...
"Hai, istriku...akhirnya kamu datang juga.." sapa Kara dengan nada yang sangat lembut..sambil merentangkan tangannya siap memeluk Khansa..
Setengah berlari Khansa menghampiri suaminya lalu ia memeluk Kara dalam-dalam seolah-olah ia sedang melepaskan rindu yang teramat mengesahkan.
"Suamiku, aku rindu" ucap Khansa..setiap Kara memeluk Khansa ia merasakan sensasi lembut dari pelukan Kara itu yang membuat Khansa tidak ingin jauh dari Kara.
"Sama istriku, aku juga rindu pada istriku," jawab Kara lalu mencium bibir manis milik istrinya...
Pelukan yang sangat erat sampai gunung kembar Khansa menempel di dada bidang Kara, keduanya saling memagut menumpahkan kerinduan. Untuk yang ketiga kalinya mereka melakukan hubungan suami istri dengan penuh cinta sampai mereka lupa alam mereka berbeda dan sudah melewati kodrat..
Terdengar begitu syahdu cinta yang tak seharusnya mereka lakukan, Kara telah memberi Khansa rasa nyaman hingga membuatnya lupa jika hubungan mereka menyalahi kodrat dan takdir..Kara memang tulus mencintai Khansa, Kara menikahi Khansa bukan ingin menyesatkan namun untuk membahagiakan Khansa dan keluarganya...sejak kecil Kara sudah memperhatikan Khansa...namun, tidak bisa menolong selagi pak Asraf ayahnya Khansa masih hidup.
Puas bercinta, menumpahkan rasa rindu dan nafsu, Kara dengan sabar mendengarkan cerita Khansa tentang hari yang telah ia lalui, meskipun Kara tahu aktifitas yang di lakukan oleh istri manusianya itu, tapi pria itu dengan setia mendengarkan cerita Khansa, istrinya.
Jin yang memiliki nafsu di atas rata-rata lebih dari manusia normal, selalu meminta Khansa untuk melakukan hubungan suami istri sampai berulang kali, tapi entah kenapa Khansa seperti memiliki kekuatan ekstra dan kenikmatan yang sungguh luar biasa di berikan Kara membuat Khansa juga ketagihan...Khansa sampai lupa waktu jika di alam manusia sudah pagi sementara di alam jin masih malam.
Bersambung...
Jahat Bangat.😡😡😡