NovelToon NovelToon
A Jilted Twins

A Jilted Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kisah cinta masa kecil / Anak Kembar / Teen School/College
Popularitas:504
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Hidup saudara kembar antara Cahaya dan Bulan berubah ketika sang ibu memperkenal kan mereka kepada Farid, salah satu anak dari sahabat nya.

Saat mereka sudah kelas 3 SMA, Aya selaku pemeran utama sudah mencintai orang lain selain farid.

Hingga Ulan berbuat rencana sesuatu yang merubah dinamika di antara Aya dan Farid.

Apa itu rencana nya? selengkap nya ada di A Jilted Twins , saudara kembar yang di tolak cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22.

Selepas sepulang sekolah, Aya memilih tidak pulang ke rumah karena ingin bermain bulu tangkis lebih dulu. Aya bermain bulu tangkis sambil di kawal oleh Farid yang sekarang lagi hilang entah kemana.

Ini yang pertama kali nya Farid mendampingi Aya bermain bulu tangkis di gedung olahraga.

Tiga puluh menit lebih waktu berjalan, Aya selesai bermain bulu tangkis bersama Vivi, teman satu eskul nya.

Farid menghampiri Aya setelah kembali dari kantin untuk membeli minuman.

"Sayang ini minum dulu" Kata Farid.

"Iya makasih sayang, oh iya untuk besok kan sudah mulai puasa ya, kamu jangan tawarin aku minum lagi" Aya mengambil kaleng botol pocary sweet yang di pegang Farid.

"Iya aman, kamu juga jangan marah lagi kaya tadi siang di kantin" Kata Farid, Aya langsung menghela nafas kasar.

"Habisnya tuh adik kelas maksutnya apa coba omongin lu dari belakang"

"mampus dah gue keceplosan salah omong"

"Ya udah, jangan dibahas lagi sayang maaf, inti nya aku mau kamu jangan marah-marah terus" Kata Farid.

"Iya sayang" Jawab Aya.

Berselang, Farid kembali menjelajahi setiap sudut ruangan gedung olahraga.

Sampai saat ini pria itu terus berpikir setelah pertama kali datang ke gedung olahraga.

"Kirain teman kamu masih belum datang loh, baru tau saya kalau disini yang datang hanya segelintir orang aja"

"Iya, sebenarnya teman-teman eskul aku yang ada disini cuma ilangin stres aja sayang" Kata Aya.

"Termasuk kamu?" Tanya Farid.

"Iya, bisa dibilang" Jawab Aya.

"Jadi ini tuh enggak latihan resmi gitu dari guru pendamping?" Tanya Farid lagi.

"Enggak sayang, sebelum satu minggu mau puasa kan sudah dilliburin latihan sama guru pembina" Jawab Aya. Sehabis menjawab, Aya meneguk minuman dan bangkit dari tempat ia duduk.

Aya pergi ke gantungan raket dan mengambil satu buah raket untuk Farid.

"Bisa kan main?" Tanya Aya.

"Ngejek, bisa dong" Jawab Farid.

"Oke, ayo kita main bersama" Ajak Aya.

"Sebentar Vivi gimana?" Tahan Farid.

"Vivi biar sama Sofia nanti, kalau gak sama indah, bisa selang-seling mainnya"

Berselang sebelum bertanding, Sofia datang sehabis pergi membeli minuman sama Vivi

"Ciyeee sekarang Aya main nya sudah beda cowok, mentang-mentang lingga lagi sakit" Kata Sofi.

Sedikit agak mengganggu kefokusan nya, Aya menjawab biar gak di kata sombong "Gak tau sof, lingga udah mati mungkin"

Sofi sampai tersedak minuman "Parah banget doain orang mati"

"Sudah mati rasa sama gue maksutnya"

"Ya allah sensi amat sih lu hari ini Ay"

"Sof sudah, mood Aya emang lagi gak bagus sekarang ini" Tahan Farid agar Sofia tidak di sembur oleh Aya lebih dari ini.

"Ah iya-iya sorry, selamat bersenang-senang kalian berdua" Sofia pun melangkah ke arah net paling pojok yang sudah di tunggu oleh kedua teman nya.

"Baru juga aku bilang tadi, jangan marah terus lah sayang, perbaiki mood kamu" Kata Farid.

Aya menoleh singkat ke Farid sebelum akhir nya mereka bermain bulu tangkis selama sepuluh menit.

Dan Aya mendadak terdiam karena merasakan suatu hal. Aya iseng menekuk leher kebawah, dan terlihat ada bercak darah yang tembus di celana nya.

"Harus hari ini banget ya pertama nya? mana gue gak bawa pembalut" Dalam hati Aya. Lanjutnya ia menoleh ke Farid dan menghampirinya.

Farid mengerut kening dan panik "Iya sayang, kamu kenapa? Lagi sakit ya?" Katanya sambil memegang kening Aya.

Aya merespon gelengan kepala. "Tolong kamu ke indomaret sih beliin gue... " Kata Aya menggantung kata.

"Hm, gak jadi" Aya langsung meninggalkan Farid dan menghampiri Sofia di ujung sana.

"Sof lu bawa pembalut gak?" Bisik Aya.

"Enggak kenapa Ay?" Jawab Sofia.

"Gue lagi ada tamu bulanan" Bisik Aya.

"Hah?! Bisa-bisanya lu..." Sofia menggantung kata setelah dibekap mulut nya sama Aya.

"Jangan keras-keras ngomong nya, ada cowok gue anjir"

"Iya sorry itu mana tembus parah lagi"

"Eh gue bawa dua, mau tah?" timpal Vivi.

Aya mengangguk "iya mau sih, cepat ini udah deras banget keluarnya" Kata Aya.

Habis itu Aya langsung dibawa sama Vivi dan Sofia ke toilet wanita dalam gedung olahraga.

Disana, Farid sampe menggaruk kepala "Mau nyuruh gue beliin sesuatu tapi gak jadi, heran"

"Apa Aya mau suruh gue beliin pembalut?" Pikirnya agak lain tapi itu fakta, Farid juga melihat mimik wajah Aya yang mendadak kesakitan. Untungnya pria itu gak melihat ke arah bawah.

Sejenak Farid menunggu kekasihnya keluar dari toilet, setelah itu ia menghampiri Aya untuk melingkarkan jaket di pinggang nya.

"Biar gak ke ekspos" Kata Farid.

Aya membelalak mata tipis, sadar dengan apa yang dilakukan sama cowok nya

"Ah perhatian banget sih punya cowok"

"Gausah lebay sayang, jangan di tutupin kalau ada apa-apa ya" Farid mengelus-elus kepala Aya yang membuat Vivi Dan Sofi menggigit jari.

"Bikin gue iri aja lu Ay dapat cowok perhatian"

"Ngapain iri sih, bukan nya setiap cowok kalau udah sayang pasti bakal perhatian?"

"Iya kalau gue sudah beda, dia sudah gak perhatian karena ada cewek lain" Kata Sofi.

"Parah si alex selingkuhin lu dong berarti?"

Karena pembahasan nya sudah inti banget ke obrolan cewek, sebagai cowok, Farid kembali ke tempat duduk asal.

Berselang tiga menit, Aya menghampiri Farid.

"Kita pulang aja yuk sayang, situasi aku lagi gak mungkin buat lanjut main bulu tangkis."

"Yaudah ayo" Jawab Farid sambil membantu Aya membereskan barang-barang yang di pakai untuk bermain bulu tangkis.

Sehabis semua sudah dibereskan dengan rapih oleh kedua sejoli itu, Aya pamit kepada sofia dan kedua teman nya.

Hingga mereka sudah sampai ke rumah Aya dalam waktu lima belas menit dari sekolah.

"Makasih ya" Aya memberi kembali jaket Farid yang terikat di pinggangnya.

"Iya sayang" Jawab Farid.

Selesai bicara Aya buru-buru masuk ke dalam rumah, sisi lain Farid putar badan dan tidak sadar ada Ulan yang berjalan sambil bermain ponsel. Hingga terjadilah tabrakan di antara mereka yang secara tak disengaja.

"Sial posisi ini"

Cekrek!

Bu Venera langsung mengambil foto anak nya yang dalam keadaan berada di bawah tubuh Farid.

"Kalian ciuman, terus tumpuk-tumpukan kaya gitu, mau mamah nikahin kalian?" Bu Venera yang melihat sampai menggeleng kepala.

Beliau juga sudah mengirim foto yang sudah di ambil nya kepada ibunya Farid.

Mendengar itu Ulan langsung berdiri begitu juga dengan Farid.

"Astaghfirullah mama Ulan gak mau!" Protes Ulan.

"Iya udah-udah, mamah nya Farid juga akan tau kok kejadian ini?" Venera mengacungkan bukti foto untuk keduanya.

"Mah, apa mamah barusan foto?" Tanya Ulan.

"Iya" Jawab singkat Bu Venera.

"Mah itu ulan gak liat kalau ada farid di depan"

"Nanti aja klarifikasinya" Bu Venera langsung masuk ke dalam rumah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!