NovelToon NovelToon
Harapan Baru

Harapan Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:612
Nilai: 5
Nama Author: Big.Flowers99

Seorang gadis muda, reinkarnasi dari seorang Assassin terhebat di masanya terdahulu. Gadis tersebut tidak menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi Assassin tersebut.

Ia menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa yang ternyata adalah mentor Assassin itu. Wanita ini sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya hanya untuk bertemu dengan gadis ini dan akan melatihnya sampai gadis itu siap menghadapi lawannya sendirian karena perlu diketahui, gadis muda itu adalah reinkarnasi terakhir dari Assassin itu.


Tugasnya adalah mencegah lawannya yang juga bereinkarnasi sampai masa di mana gadis itu hidup. Lawannya berencana menguasai suatu pemerintahan di kotanya dengan cara yang kotor.

Ternyata tugasnya tidak hanya itu saja. Ia juga menanggung nasib dunia.
Nasib dunia berada di tangannya.

Mampukah dia menyelamatkan dunianya? Atau dunianya harus punah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Big.Flowers99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam yang Indah

"Dimana lokasi paradenya??" Tanya Nick kepada Caroline.

"Pusat kota. Tapi sebelumnya, kita makan dulu saja ya," ajak Caroline. Yang lainnya setuju, terutama Nick yang memang perutnya selalu berbunyi ketika mendengar makanan.

Rhino terus berjalan menuju sebuah restoran yang lumayan besar dan mewah. Nick berdecak kagum melihat hiasan yang terpampang di sudut restoran. Ada lampu gantung yang besar, ukiran yang tampak dibuat oleh tangan-tangan ahli, warna putih pada cat dinding membuatnya tampak elegan dan mewah. Caroline mengarahkan mereka ke sebuah meja yang menghadap ke luar. Dengan bangganya, Caroline memperkenalkan gedung Parvita Company. Terlihat gedung yang besar dan menjulang tinggi. Padahal, jarak antara restoran dan Parvita Company cukup jauh.

"Jadi, itu gedung Parvita Company?? Banyak sekali penduduk luar kota yang ingin bekerja di sana," kata Nick mengomentari.

"Yap, betul sekali. Itu adalah pusatnya. Ada lagi cabangnya di Sky City. Kalau di sini, lebih berfokus pada pengembangan transportasi dan komunikasi, di Sky City lebih berfokus pada pengembangan sistem keamanan dan persenjataan," jelas Caroline. Nick mengangguk mengerti.

Tak berselang lama, hidangan mereka sudah datang. Caroline bercerita tentang berbagai fasilitas yang ada di kotanya. Anne mendengarkan dengan seksama dan antusias. Caroline juga menceritakan bagaimana awal pertemuannya dengan Nathalia. Ia sangat senang sekali bertemu dengannya. Bersama Nathalia, Caroline dapat mencurahkan isi hatinya.

Nathalia sendiri hanya tersenyum saja. Nathalia tidak merasa dirinya cocok sebagai pendengar yang baik. Terkadang, hanya Caroline saja yang bercerita sedangkan Nathalia jarang sekali menanggapi ceritanya. Tidak menyangka bahwa tindakannya yang seperti itu dianggap sebagai pendengar yang baik oleh Caroline.

"Ok, sudah selesai makannya??" Tanya Caroline.

"Sudah. Tetapi, dia belum," kata Nathalia sembari menunjuk kepada Nick yang sedang asyik menyantap makanannya dengan santai. Ia sangat menikmati setiap rasa yang masuk ke dalam mulutnya. Alasannya, karena Nick jarang sekali makan hidangan mewah. Di kesempatan kali ini, ia tidak ingin cepat-cepat menghabiskan makanannya.

"Ya sudah. Nikmati saja dulu," kata Caroline sembari tersenyum melihat Nick yang sedang menikmati makanannya.

"Ada apa saja nanti di parade itu??" Tanya Anne kepada Caroline.

"Banyak, Bi. Ada marching band, beberapa penduduk kota yang memakai kostum unik dan tentunya dari perusahaanku ada teknologi persenjataan yang terbaru dan canggih. Nanti bibi akan menyaksikannya sendiri. Jangan lupa komentarnya ya bi," kata Caroline sambil tersenyum manis.

"Baiklah. Tentu saja aku akan mengomentari," kata Anne.

Nick sudah selesai menyantap hidangannya. Caroline mengajak mereka ke pusat kota Jalundra, tempat diadakannya parade.

Hanya selang beberapa menit saja, mereka sudah sampai. Banyak penduduk yang sudah siap menyambut parade tersebut. Ada juga yang mengabadikannya lewat kamera.

Kemudian, parade dibuka dengan datangnya marching band. Di barisan kedua, ada sekumpulan orang yang mengenakan berbagai kostum. Ada yang memakai kostum armor, walaupun bukan armor asli. Kostum bertopeng juga ada di sana. Caroline menjelaskan bahwa topeng-topeng tersebut menggambarkan tentang sebuah perang beberapa tahun yang lalu.

Kata Caroline, dulu ada beberapa pasukan aneh yang diperkirakan dari luar galaksi datang ke kota Jalundra. Awal kedatangannya ke sana hanya untuk mengambil kembali barang milik mereka yang terjatuh di kota Jalundra. Namun karena sebagian besar orang pemerintahan Jalundra tidak mengizinkan mereka mengambil barang tersebut, akhirnya timbul kemarahan dari mereka. Caroline menyebutnya sebagai Sang Penjelajah Antar Galaksi, bangsa Andaraxy.

Akhirnya, perang tidak terelakkan. Jalundra dapat memenangkan perang tersebut dengan susah payah. Militer Jalundra berhasil mengusir mereka kembali ke tempat asalnya. Namun, salah satu pemimpin mereka mengatakan bahwa ada suatu masa mereka akan kembali. Apalagi ketika barang tersebut telah ditemukan. Dan juga mereka akan kembali dengan kekuatan penuh.

Hal itu tidak membuat Jalundra gentar. Dengan adanya Parvita Company, militer Jalundra terus meningkatkan persenjataan dan kemanan mereka.

"Tetapi, Jalundra tetap dapat ditembus oleh berbagai kejahatan," kata Nick.

"Yah, begitulah. Secanggih apapun keamanannya pasti ada kelemahannya. Contohnya Jalundra. Kuat di luar, lemah di dalam. Jalundra berhasil mengamankan kotanya dari ancaman luar. Kota Stubborn Village contohnya. Kota itu tidak dapat menembus ke sini. Starville pun demikian. Namun, akhir-akhir ini banyak diketahui para kriminal berasal dari dua kota itu. Pastinya ada orang dalam yang meloloskan mereka. Nah, itu dia yang aku maksud lemah di dalam. Ketahanan Jalundra tidak dapat menahan ancaman dari dalam kotanya sendiri," jelas Caroline.

Dari penjelasannya, Nathalia sedikit teringat dengan pertarungannya kemarin. Diperkirakan ketiga penjahat tersebut berasal dari antara dua kota yang disebut Caroline.

"Topeng tersebut adalah suatu alat yang memudahkan pasukan militer Jalundra mengalahkan mereka. Dilengkapi dengan penglihatan tembus pandang dan mampu membaca pergerakan lawan sepersekian detik, militer kami dapat menaklukkan mereka. Tetapi, topeng tersebut sudah dianggap kuno. Sekarang, teknologi kami berfokus pada armor yang membuat pemakainya bergerak dengan cepat," lanjut Caroline.

Tak lama kemudian, ada beberapa orang yang menggunakan armor berwarna biru. Caroline menjelaskan itu adalah armor yang ia maksud. Dengan armor tersebut, penggunanya dapat bergerak dengan cepat. Mengeluarkan senjata canggih dan meriam yang tak kalah canggihnya. Armor tersebut rencananya akan dipakai oleh pasukan militer. Akan tetapi, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mewujudkannya. Alasannya apalagi kalau bukan karena kelemahannya yang dapat ditembus. Daya inti armor yang mudah ditembus berakibat fatal bagi penggunanya. Jika hancur atau rusak, maka pengguna terancam dapat dibunuh dengan mudahnya.

"Kenapa bisa begitu?? Bukankah mereka dapat bergerak tanpa armor??" Tanya Nathalia.

"Tidak bisa begitu. Armor itu jika sudah menempel di tubuh penggunanya, akan ada jarum-jarum yang menghubungkan armor dengan saraf di tubuh kita. Oleh karena itu, armor tersebut dapat dikendalikan dengan mudah. Apa yang kamu pikirkan di otakmu akan tersalurkan ke armor. Kelemahannya, jika armor tersebut rusak otomatis saraf di tubuh kita akan berhenti bekerja. Akibatnya, si pengguna jatuh tak sadarkan diri," jelas Caroline.

Nathalia mengangguk. Hal itu masuk akal mengapa di pertarungannya kemarin, ketiga penjahat tersebut tidak dapat bergerak saat armor mereka rusak.

Anne dan Nick menyaksikan parade tersebut. Nick mengabadikannya melalu kamera yang dibawanya. Parade yang terjadi setahun sekali tidak ingin dilewatkan begitu saja olehnya.

Parade tersebut berlangsung sampai malam hari. Anne juga mengomentari tentang armor yang diperkenalkan oleh Parvita Company. Menurutnya, armor tersebut sangatlah canggih. Hanya saja, penampilannya yang terlalu mencolok.

Caroline tertawa geli menanggapi komentarnya. Memang betul, armor tersebut terlihat mencolok dari segi warnanya. Menurut ayahnya, memang sengaja dibuat mencolok seperti itu. Tujuannya, jika ada pasukan yang menghilang, dapat ditemukan dengan mudah.

"Nah, sebentar lagi akan muncul sajian terakhir kita", kata Caroline saat langit sudah mulai gelap.

Beberapa menit berselang, langit malam dihiasi oleh beberapa kembang api. Ada yang besar, ada yang kecil dan ada juga yang meledak secara beruntun.

Nick terlihat bahagia.

"Apa kembang apinya tidak akan merusak kota Sky City??" Tanya Nick.

"Tentu saja tidak. Kan meledaknya bukan di sana. Sangat jauh kok. Hanya saja, penduduk Sky City juga dapat menyaksikan kembang api tersebut," jawan Caroline sambil tertawa geli.

Nathalia menikmati suasana itu. Anne mengamati wajahnya. Ada air mata yang mengalir di pipi Nathalia. Anne memakluminya. Nathalia pasti merindukan sosok kedua orangtuanya. Apalagi, terakhir kebersamaan mereka terjadi saat melihat pesta kembang api di atas bukit. Momen ini pastinya membuat Nathalia mengingat kedua orangtuanya.

Pesta kembang api berlangsung sangat lama. Sekitar pukul sepuluh malam baru selesai. Caroline menanyakan tanggapan mereka semua yang menyaksikannya. Nick dan Anne antusias menjawab bahwa mereka senang sekali. Malam yang sangat indah menurut mereka berdua. Jarang-jarang mereka mendapat kesempatan bagus seperti itu.

"Bagaimana dengan kamu, Nathalia??" Tanya Caroline karena hanya Nathalia saja yang belum menjawab.

"Ya??" Tanya balik Nathalia.

"Komentarnya, Nathalia," kata Caroline.

"Oh, ya... Hmm, sangat bagus sekali. Aku suka.... Apalagi bersama mereka, bibi Anne dan Nick. Orang yang aku sayangi. Bahagia sekali pastinya," kata Nathalia.

"Mantap. Tidak sia-sia aku mengajak kalian ke sini bukan??"

"Iya, Carol." Caroline tersenyum manis.

Nathalia masih menatap langit. Dengan selesainya kembang api tersebut, maka selesai juga kebersamaannya dengan Anne dan Nick. Malam itu juga mereka harus pulang ke rumah Anne.

Nathalia sempat menawarkan untuk menginap saja malam ini. Namun, Anne menolak. Ia tidak ingin mengganggu Nathalia yang akan berangkat kerja esok pagi. Ditambah, Anne kuatir dengan nasib ladangnya. Terkadang, ada beberapa hewan yang merusak ladangnya itu.

"Dan itu menjadi tugas Nick membasmi hewan tersebut," ucap Anne sambil menepuk-nepuk punggung Nick.

"Ya, Kak Nat. Mulai sekarang, panggil aku 'Sang Pemburu'. Pemburu terhebat di kota Bogsan, haha," ucap Nick menyombongkan diri. Akibat ucapannya itu, Nick mendapat jambakan yang hangat dari Nathalia.

Nathalia menerimanya dengan lapang dada. Ia senang dapat berkumpul dengan mereka berdua walau hanya sebentar saja.

----

Dari Sky City, Robert menyaksikan pesta kembang api tersebut dari ruangannya. Kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintunya.

"Maaf tuan Robert. Armor Anda sudah siap 100%. Apa Anda ingin menguji coba??" Robert terlihat tersenyum mendengar kabar baik itu.

"Hanya armor aku saja kan??" Tanya Robert.

"Ya, tuan. Sesuai dengan permintaan Anda."

"Baiklah. Siapkan untuk beberapa hari ke depan. Ada yang ingin aku lakukan. Sekaligus mencoba seberapa kuat teknologi itu."

"Siap laksanakan, Tuan."

Pintu sudah ditutup.

"Mari kita lihat. Siapa yang akan unggul kali ini... Nathalia."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!