NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 22 ADIK CINTIA

Riyan menjadi kaget mendengar itu, bagaimana mungkin Varel mengetahui tentang hal itu.

"Bagaimana kamu bisa tahu, siapa sebenarnya kamu?" tanya Riyan.

"Aku... aku adalah orang yang akan mengambil nyawamu," jawab Varel.

Kemudian Varel langsung menghilang dari hadapan Riyan dan tiba-tiba sudah muncul di hadapannya.

Varel langsung melayangkan sebuah tinju dengan keras di bagian perut Riyan dan telak menghantam uluh hatinya.

Seketika Riyan berlutut memegangi perutnya, matanya melotot seakan mau copot dan memuntahkan banyak darah segar. Kemudian tubuh Riyan langsung terjatuh ke jalan.

"Tampaknya aku harus segera membereskan keluarga Saputra," pikir Varel.

Varel hendak pergi dari sana, namun tiba-tiba saja sebuah mobil polisi berhenti di sana.

Keluar dari dalam mobil seorang polisi wanita cantik dan langsung menodongkannya pistolnya ke Varel.

"Jangan bergerak!" ujar polisi wanita itu yang ternyata adalah Sarah.

"Eh, ternyata kamu Varel," ujar Sarah.

"Kebetulan kita bertemu di sini," pikir Sarah yang memang penasaran dengan identitas Varel.

Sarah mulai melihat di dekat Varel sudah ada orang yang tergeletak di jalan.

"Apa kamu yang melakukannya?" tanya Sarah sambil memasukkan pistolnya kembali.

"Ya, aku hanya membela diri," jawab Varel.

"Aku tahu itu," ujar Sarah.

"Tapi, seharusnya kamu tidak sampai harus membunuhnya," sambung Sarah sambil mendekati Varel.

Namun tiba-tiba saja Riyan masih hidup, dengan sisa tenaga yang dia miliki Riyan mulai mengeluarkan sebuah pistol dari balik bajunya.

Karena dirinya sudah tidak memiliki kekuatan, sehingga Riyan tidak bisa membidik dengan benar. Alhasil bidikannya malah mengarah ke Sarah yang berada di dekat Varel.

"Dor," suara tembakan yang membuat Varel dan Sarah terkejut.

Setelah menembak, seketika Riyan langsung tewas dan peluru itu justru mengarah ke Sarah.

Varel segera merespon dengan cepat merangkul Sarah dan jatuh bersamanya. Namun Varel sedikit terlambat dan alhasil peluru itu masih menggoreng lengannya.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Varel sambil menimpa tubuh Sarah.

Wajah Sarah memerah terlihat malu karena berada sangat dekat dengan Varel. Segera Sarah langsung berdiri.

"Aku baik-baik saja, terima kasih," jawab Sarah.

Kemudian Sarah melihat pergelangan tangan Varel yang mengeluarkan darah.

"Tanganmu terluka," ujar Sarah.

"Luka kecil terkena peluru tadi," jelas Varel.

"Tapi darahnya cukup banyak," ujar Sarah.

"Ya, kamu tidak perlu khawatir," balas Varel.

Varel mulai merobek sedikit bajunya dan membalutkan di lukanya agar darah tidak terus mengalir.

Sarah semakin penasaran dengan Varel karena sangat terampil menangani lukanya.

"Kali ini aku benar-benar berterima kasih kepadamu, jika bukan karena mu, mungkin aku sudah..." ujar Sarah.

"Petugas Sarah, jangan terlalu sungkan," balas Varel.

"Jika sedang tidak ada bawahanku, bisakah kamu memanggilku Sarah saja," ujar Sarah.

"Maksudku agar kita menjadi lebih dekat saja," sambung Sarah sedikit malu.

"Ya, baiklah," balas Varel.

Mereka berdua mulai mengobrol sebentar dan dapat terlihat bahwa Sarah sangat tertarik kepada Varel, apalagi setelah kejadian barusan.

Satu jam kemudian Varel telah kembali ke rumah.

"Varel tanganmu terluka?" tanya Cintia yang melihat Varel kembali dengan tangan terbalut kain dengan bercak darah.

"Hanya luka kecil," jawab Varel.

"Kamu terlalu meremehkan, cepat duduk, aku akan mengambil kotak obat," ujar Cintia.

Cintia segera pergi untuk mengambil kotak obat dan sesaat kemudian dia sudah kembali.

Cintia segera membuka kain pembalut luka Varel secara hati-hati dan serius.

"Cintia tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri," ujar Varel.

"Sudah tidak apa, kali ini biarkan aku membantumu," balas Cintia.

Varel melihat Cintia yang sedang mengobati lukanya dengan sangat serius. Perlahan Varel merasakan seseorang yang sudah lama tidak dia rasakan.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu?" tanya Cintia yang sudah selesai mengobati luka Varel.

"Tidak, kamu terlihat cantik ketika sedang serius," jawab Varel.

"Kamu mengatakan ku cantik, apa kamu baru menyadarinya," ujar Cintia memalingkan wajahnya dengan pipi yang memerah.

Di dalam hatinya, Cintia merasa sangat senang karena Varel baru saja memujinya.

Tapi tiba-tiba saja Varel langsung menyentuh tangan Cintia, sehingga membuat Cintia terkejut.

"Aku tidak tahu mengapa setiap berada di dekatmu aku merasa sangat nyaman," ujar Varel.

Cintia terkejut bukan main, Varel mengatakan hal ini kepadanya.

"Varel, kamu..." ujar Cintia.

Cintia berpikir apakah Varel juga menyukainya dan akan mengungkapkan perasaannya sekarang.

Varel langsung membelai rambut Cintia dengan lembut dan penuh perasaan.

"Varel, sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?" tanya Cintia.

"Cintia, apa kamu menyukaiku?" tanya balik Varel.

Wajah Cintia seketika menjadi merah, jantungnya berdegup kencang, Cintia terlihat bingung harus bagaimana menjawabnya.

"Kenapa kamu hanya diam saja?" tanya Varel.

"Beberapa hari ini aku sudah memikirkannya, aku sadar bahwa aku hanyalah pengawalmu, tapi entah mengapa wajahmu selalu menghantuiku," sambung Varel.

"Aku takut kamu tidak menyukaiku," ujar Varel lagi.

"Tidak, aku juga menyukai..." ujar Cintia dengan cepat namun seseorang tiba-tiba masuk ke dalam rumah.

"Kakak," ujar orang itu yang ternyata adalah seorang wanita.

Perempuan itu bernama Cindy yang merupakan adik dari Cintia. Cindy berkuliah dan jarang sekali pulang ke rumah dan terbiasa tinggal di asrama kampusnya.

Cindy tidak berbeda jauh dari Cintia yaitu seorang gadis muda yang terlihat begitu cantik tidak kalah di bandingkan kakaknya.

Begitu masuk Cindy melihat tangan kakaknya yang sedang di pegang oleh varel, mereka berdua terlihat seperti orang yang sedang berpacaran.

"Cindy, kenapa kamu tidak memberi kabar terlebih dahulu sebelum pulang," ujar Cintia.

"Hehe, apa aku mengagetkan kakak, dan mengganggu kencan kakak," balas Cindy.

"Kamu..." Cintia terlihat malu, karena dirinya dan Varel sama sekali belum berpacaran.

"Wah, pacar kakak ini tampan sekali rupanya," ujar Cindy.

"Ini bukan pacarku, ini Varel dia bekerja sebagai pengawal pribadiku," balas Cintia.

"Benarkah seperti itu?" tanya Cindy.

"Maksudnya?" tanya Cintia balik.

"Aku lihat kakak sedang bermesraan dengannya," jawab Cindy.

"Aku ke belakang dulu, kalian mengobrol saja," sela Varel berjalan pergi dari sana.

Setelah Varel pergi, Cindy juga langsung duduk di sebelah Cintia.

Cintia juga langsung menceritakan kepada Cindy tentang Varel. Bahwa ayahnya yang mempekerjakan nya untuk menjaganya.

"Wah, kalau begitu aku juga mau di jaga olehnya," ujar Cindy.

"Hus, kamu ini," balas Cintia.

"Kenapa, kakak terlihat tidak senang?" ujar Cintia.

"Atau jangan-jangan kakak suka kepadanya dan takut aku akan merebutnya kan," sambung Cindy.

Cintia hanya diam saja karena memang hampir betul apa yang Cindy katakan. Lebih tepatnya Cintia tidak ingin sampai Varel pergi darinya.

"Sudah jangan kakak pikirkan, aku hanya bercanda," ujar Cindy.

"Aku akan menginap beberapa hari di rumah karena kampus ku sedang libur semester," sambung Cindy.

"Baguslah, jadi rumah ini sedikit ramai," ujar Cintia.

"Oh iya kak, kapan ayah akan pulang?" tanya Cindy.

"Mungkin minggu depan, kemarin ayah ada menghubungi ku," jawab Cintia.

"Kak, sore ini aku ada janjian dengan teman-temanku, bisakah aku meminta Varel untuk menemaniku?" tanya Cindy.

"Boleh, tapi ingat kamu jangan macam-macam dan jangan merepotkan nya," jawab Cintia.

"Tenang saja, aku hanya meminjamnya sebentar saja, kakak jangan terlalu galau," ujar Cindy.

"Mulutnya sekarang begitu tajam," balas Cintia.

"Hehe, sudahlah aku ke kamar ku dulu, aku sudah lama ku tidak melihat kamarku," Cindy mulai berjalan pergi menuju ke kamarnya.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!