NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22. ketidak pedulian Adnan pada Ibunya.

Setelah beberapa hari itu Izza merasa keadaannya tambah parah, rasa mualnya semakin menjadi tat kala ia memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Kamu kenapa sih Zaa ? " tanya khawatir Ibunya.

Izza terus menahan rasa ingin muntahnya. " Tidak tahu Bu. " Jawab Izza pucat.

Yesi menatap cemas pada Izza. " Zaa, kamu kapan terakhir datang bulan ? "

Izza yang mendapatkan pertanyaan dari Ibunya seketika terdiam, Izza mengingat terkirim dia datang bulan. " Entah lah Bu, Izza tidak ingat. "

"Kita ke dokter sekarang ! " ucap Yesi.

Izza menggelengkan kepalanya. " Jangan sekarang Bu, Izza pusing juga lemas. "

Yesi pun pergi sejenak dari hadapan Izza, pergi keluar untuk membeli sesuatu ke apotik terdekat. Setelah yang ia inginkan sudah di dapatkan Yesi pun kembali pulang.

"Nak ... coba kamu test pake ini ! " ujar Yesi.

Izza menatap alat test kehamilan yang baru saja di beki oleh ibunya. Tatapan Izza langsung beralih ke wajah Ibunya. " Bu ... ! "

Yesi menguatkan anaknya. " Tidak Apa-apa Za. "

Izza pun berdiri di bantu oleh Ibu nya, saat Izza sudah masuk ke dalam kamar mandi Yesi menunggu di luar kamar mandi itu. Dengan cemas Yesi menunggu kamar dari Izza.

Yesi memegang keningnya, " Bagaimana kalau anak ku hamil ? " Batin Yesi khawatir.

Beberapa menit kemudian Izza pun keluar dari kamar mandi, tatapan Izza kosong. " Bu .... ! "

Setelah kata kecil itu keluar dari mulut Izza, Izza pun tergeletak tak sadarkan diri. Yesi sontak kaget. " Ya ampun Zaa ... Bangun sayang."

Yesi langsung meminta bantuan petugas keamanan yang posnya tidak jauh dari kediamannya itu. Izza pun dengan cepat di bawa ke rumah sakit terdekat.

Saat Izza di bawa ke dalam mobil, Yesi menyempatkan diri untuk melihat hasil test pack yang jatuh dari genggaman tangan Izza.

Yesi membungkam mulutnya, ia kaget dengan garis dua berwarna merah yang terlihat di test pack itu. " Sudah ku duga ... ! "

Yesi pun berlari, dan langsung masuk ke dalam mobil yang akan di kendarai oleh supir nya. Sebagai seorang Ibu Yesi merasa gagal mendidik anaknya, ia menatap lekat garis wajah anaknya yang terlihat begitu pucat.

Sesampainya di rumah sakit Izza pun mendapatkan perawatan dengan cepat, Dokter yang sudah melakukan pemeriksaan dengan cepat langsung mengetahui tentang kehamilan Izza.

Dokter pun menjelaskan bahwa Izza sedang hamil muda pada Yesi selaku Ibunya. Yesi tidak merasa terkejut karna dia sudah mengetahuinya. Dokter menyarankan agar Izza di rawat inap selama beberapa hari ke depan karna kondisinya yang sangat lemah.

Ke khawatiran mulai menghampiri Yesi, " Bagaimana ini ? Apa Adnan perlu tahu ini semua ? Tapi bagaimana jika dia tidak mau mengakuinya, sudah lah biarkan saja Adnan biar menjadi urusan nanti. " gumam Yesi tidak mau salah lagi dalam melangkah.

Setelah beberapa jam Izza akhirnya membuka mata, orang yang pertama ia lihat adalah sosok Ibu yang selalu menemaninya. Air mata Izza seketika tumpah. " Bu ..... ! " Tangis Izza pecah kala Yesi memeluk Izza dengan sangat dalam.

"Tenang Nak, ada Ibu. Kamu akan baik-baik saja. " ujar Yesi mengelus lengan Izza.

"Usia kandungan kamu sudah mau memasuki usia dua bulan nak, jangan banyak pikiran ya sayang ? " tutur lembut Yesi.

Entah apa yang sedang Izza rasakan kini, entah itu bahagia, kecewa atau takut Izza pun tidak tahu harus menyikapinya dengan perasaan seperti apa.

"Adnan harus tahu ini Nak ! " ucap Yesi.

Seketika tatapan sendu Izza berubah menjadi tatapan yang serius. " Jangan Bu, jangan ... Izza tidak butuh Adnan biarkan dia bahagia dengan kehidupannya sendiri. Yang Izza butuhkan itu adalah Ibu. " jawab Izza meyakinkan Ibunya, secara tidak langsung Izza kini sedang membohongi dirinya sendiri.

Yesi pun membiarkan Izza tenang terlebih dahulu, Izza terdiam dalam lamunannya.

"Kini harus ku buktikan ucapan ku. Bahwa aku tidak akan meminta pertanggung jawaban dari Mas Adnan sekalipun aku hamil. Maaf kan aku Mas, Maafkan Bunda sayang. Tanpa Papah kamu kita akan bahagia." gumam Izza di dalam hatinya.

Dua hari setelah di rawat Izza tak kunjung membaik, Izza dehidrasi saat itu.

Sementara Adnan masih memikirkan keberadaan Izza, ia hampir dia buat gila saat terus mencari keberadaan Izza. Tak perduli jika ia di anggap sebagai orang Gila yang penting Adnan terus berusaha mencari keberadaan wanita yang ia cintai itu.

"Bang jangan seperti ini, Ibu minta maaf jika ini memang karan sikap Ibu. " tutur lembut Ibu Hasna yang pura-pura tidak tahu tentang Izza, padahal Ibu Hasna tahu hal yang membuat Adnan seperti ini itu adalah Izza.

Adnan menoleh ke arah Ibunya. " Ini bukan masalah Ibu, Adnan yakin Ibu bisa mengatasi masalah Ibu sendiri. Buktinya Ibu bisa bertahan sampai detik ini bersama laki-laki itu, Adnan masuk dulu Bu. "

Dengan wajah datar Adnan menjawab ucapan Ibunya lalu ia pergi tanpa mau bicara banyak lagi pada Ibunya.

"Bang ... Dengarkan Ibu dulu ! " permintaan Ibu Hasna kali ini benar-benar tidak di turuti oleh Adnan, Adnan masih ingat dengan tamparan keras dari tangan Ibunya kala ia lebih memilih laki-laki itu di bandingkan dirinya.

Adnan masuk ke dalam kamarnya, Adnan menatap tasbih kecil itu. Tasbih milik Izza, hanya tasbih itulah yang Adnan punya.

Adnan mengambil ponselnya, ia berniat untuk menghubungi seseorang yang menurutnya bisa membantu menemukan Izza.

"Ko ? Jam 8 malam di cafe biasa. " ucap Adnan simple langsung pada intinya.

"SIAP DAN. " Jawaban Eko lantang sampai terdengar keluar dari ponsel itu.

Adnan mengacak kasar rambutnya, " Kamu bisa buat aku gila Zaa ! Bagaimana kamu bisa pergi begitu saja dari ku, setelah apa yang sudah kita lakukan. Aku bukan laki-laki seperti itu yang bisa lupa akan kesalahan yang sudah di perbuat. Tapi aku anggap ini bukan kesalahan melainkan tanggung jawab, maka dari itu sampai kapan pun aku akan mencari mu Za .... "

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!