Ketika cinta yang begitu besar harus berakhir dan menjadi kenangan...ketika dipertemukan kembali oleh takdir,apakah semua hanya sebatas kenangan atau akankah takdir berkata lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Gimiks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
si payudara menyembur
Rani dan William sudah duduk manis di ruang tamu rumah Rani. Kedua kue sudah tertata di atas meja ditemani dua cangkir teh hangat buatan Rani.
"malam ini dingin ya?" kata William
"iya.... Ini minum dulu tehnya supaya terasa hangat.." kata Rani sembari menyodori cangkir teh ke William.
"makasi Ran..." William berterimakasih sambil menerima cangkir berisi teh hangat itu.
Merekapun menyeruput teh bersama sambil menikmati kue.
"bagaimana tadi pekerjaanmu Ran?" tanya William
"lancar Rom.. Hari ini semua berjalan baik.. Kamu bagaimana?"
"aku juga lancar... Tadi teman - teman masih riuh dikantor sudah aku tinggal pulang...."
"lho kenapa begitu? Apa karena aku memintamu menjemputku ya tadi itu?" tanya Rani
"bukan.... Dikantor sedang riuh membicarakan soal acara menginap di Candi Kuning akhir pekan ini."
"dalam rangka apa Will?" tanya Rani
"ulangtahun kantor... Disepakati acaranya selama 3 hari 2 malam... Semua fasilitas disediakan oleh kantor,ya hotel,ya makannya,sampai kendaraannya...."
"lalu kenapa kamu tampak tidak antusias? Bukankah itu terdengar menyenangkan?"
"bagiku.... Itu tidak menyenangkan."
"hahahahaha..kenapa begitu?" Rani cekikikan melihat ekspresi William yang nampak imut karena seperti terlihat ngambek.
"sudahlah.. Jangan bahas itu lagi...." pinta William
"pergilah Will... Nikmati waktumu berlibur... Selama ini kamu sudah sangat sibuk dengan pekerjaan .."
"tapi... Aku tidak mau... Aku pasti akan merasa aneh karena kebanyakan membawa pasangan mereka...."
"oh jadi boleh ya membawa orang ikut serta walau bukan orang kantor? " tanya Rani
"tentu saja boleh.... Asal tidak satu rumah diboyong.. "
"hahahahaha..." mereka berdua tertawa bersama terdengar begitu renyah.
Rani cukup peka dengan keinginan William yang sebenarnya ingin Rani ikut dengannya namun takut Rani menolak atau justru marah dengan ajakan itu.
"bagaimana kalau seandainya aku ikut Will?" tanya Rani
"tentu saja itu yang kumau Ran!" William berteriak penuh semangat seakan tidak bisa mengontrol perasaan senangnya. Ekspresi wajahnya yang tadi tidak antusias menjadi begitu cerah dan semangat.
"baiklah.. Aku akan menemanimu...."
"tapi bagaimana pekerjaanmu Ran?"
"tenang saja,bulan ini aku beberapa kali menggantikan temanku di hari minggu.. Jadi kini giliranku yang meminta digantikan 3hari ini..." kata Rani
William makin bahagia dan matanya berbinar - binar.
...****************...
Bis kantorpun sudah tiba di hotel tujuan. Setelah turun dari bis,seorang perempuan yang turun dari bis kantor lainnya,menghampiri William.
"Will... Ini untukmu...." kata seorang perempuan yang terlihat modis dan sexy. Dia menggunakan celana pendek jeans,baju kemeja putih yang dibuka bagian kancing atasnya sehingga terlihat payudara besar nya menyembur bagaikan akan meledak. Mengenakan sepatu ket putih. Dia nampak mengibas - ngibaskan rambutnya setiap kali mengobrol dengan orang. Dari wajah dan penampilannya,Rani menebak perempuan itu tidak jauh usianya dari Will.
"apa ini??" tanya Will
"itu Ibuku membungkuskan beberapa lauk untukmu... Ambilah... Nanti makan sampai habis ya...itu pesan Ibu..."
"hahahahaha....baik....baik , sampaikan terimakasihku pada Ibu ya..." kata William
Rani hanya terdiam melihat keakraban William dengan perempuan itu.
"oh iya,kenalin... Ini Rani, Ran kenalin ini Puspa,teman satu kantorku..."
Puspa lalu mengajak Rani berjabat tangan,berkenalan.
"hallo... Aku puspa.. temannya William dikantor... Kamu,?"
"oh iya hai... Aku Rani.. Aku teman William..." kata Rani membalas jabat tangan Puspa
"ohhh teman... Syukurlah...." kata Puspa
Rani bingung dengan maksud ucapan puspa yang mengatakan syukurlah. Namun Rani berusaha tidak terlalu memikirkan itu.
"ayo kita masuk ke kamar masing - masing...! Kita istirahat sejenak sebelum nanti malam kita berkumpul ya di garden , kita nyalakan api unggun.."
kata ketua tim panitia kegiatan. Semua masuk ke dalam kamar masing - masing. Begitu juga dengan Rani dan William. Mereka masuk ke dalam kamar yang sama namun tentu saja mereka tidak satu ranjang. Rani nanti akan tidur di ranjang dan William di sofa. Begitulah William mengatur semua.
"William......" seseorang memanggil nama Willliam di depan kamar sambil mengetuk pintu.
William pun membuka pintu.
"Puspa? Ada apa?" tanya William
"ayo kita berjalan - jalan... Pemandangannya indah sekali bukan.." ajak Puspa
William pun memutuskan pergi jalan - jalan mengingat Rani yang baru saja mengatakan cukup lelah dengan perjalanan yang berjam jam,jadi agar Rani bisa istirahat tanpa gangguan,William lebih baik jalan - jalan diluar. Rani mengiyakan William saat dia menyampaikan akan berjalan - jalan sebentar.Namun meskipun Rani mempersilahkan,wajahnya nampak begitu masam. Karena sujatinya Rani tidak mengizinkan.
"aku ini kenapa? Bukankah aku harusnya senang karena ada yang mencoba mendekati William..." Rani bicara pada diri sendiri di dalam kamar.
"ah sudahlah... Aku lebih baik mandi.."
Rani merapikan beberapa barang bawaan kemudian mandi dan bersiap - siap berkumpul acara malam ini.
"eh sudah datang ya....? Rani melihat William sudah duduk di depan televisi
"iya Ran... Kamu sudah siap?" tanya William
"iya , aku tinggal mengeringkan rambut saja..."
"oke...aku mandi dulu....." kata William sambil senyum - senyum.
"ada apa dia senyum - senyum begitu? Sebahagia itukah dia setelah berjalan - jalan dengan Puspa?" Rani bicara sendiri
Di kamar mandi William mandi sambil bernyanyi. Dia begitu bahagia karena tidak pernah menyangka bisa menghabiskan waktu dikamar yang sama dengan Rani.
...****************...
Setelah acara malam itu selesai,semua menuju kamar masing - masing. Namun ketika Rani dan William berjalan menuju kamar mereka,Puspa menghentikan langkah mereka.
"Will!!! Hai...hmmm bisakah kamu mengantarku ke minimarket dekat sini? Menurut staff hotel,jarak minimarket dari sini sekitar 20menit. Aku lupa membawa vitaminku. Jadi aku hendak membelinya.. Please temani aku ya???"
Rani melihat sinis ke arah Puspa. Puspa memang selalu berpenampilan sexy dan menarik. Bahkan piyama yang dikenakan Puspa,tak bisa dikancing bagian dadanya,karena Payudaranya yang begitu besar.
"iii....." baru saja William hendak menjawab,Rani langsung memotong.
"itu....William sedang lelah Pus,jadi dia butuh istirahat. Mungkin kamu bisa minta tolong ke teman yang lain...." kata Rani
William melihat ke arah Rani,lalu bicara ke Puspa
"iya...iya Pus,maaf aku tidak bisa mengantarmu..."
"oh begitu ya.... Baiklah kalau begitu... Tidak apa - apa Will,kamu istirahat ya supaya energimu kembali..." kata Puspa
Rani mengajak William untuk masuk ke kamar.
~
Semenjak masuk ke kamar,Rani tidak bicara sepatah katapun. Dia hanya bermain ponsel.
"kamu mau buah Ran?" tanya William
"tidak!" jawab Rani
"tadi makanannya enak ya Ran... Steak nya matang sempurna..."
"iya!!!"
"kamu kenapa Ran? Kenapa kamu terdengar kesal? Apakah aku ada salah?" tanya William yang mulai kebingungan melihat Rani seperti anak kecil yang sedang ngambek.
"tidak apa - apa ! Aku mau tidur duluan!" Rani langsung pergi ke tempat tidur lalu menyelimuti dirinya.
"ada apa dengan Rani? Kenapa dia seperti marah.... Mungkin karena lelah.." William bicara sendiri sambil menonton tv dan memakan buah. Malam pun semakin larut. William melihat Rani sudah tidur dan kemudian William pun tidur juga di sofa.
...****************...
