Menceritakan Nadia hilma Faliha gadis cantik yang harus rela menjadi pembantu demi mencapai cita citanya menjadi seorang dokter, namun demi memuluskan kuliahnya Nadia harus menikah dengan majikannya,
karena sang majikan yang di putuskan oleh pacarnya.
Sampai pada akhirnya Nadia di karuniai seorang bayi laki laki yang sangat tampan.
Tapi kenyataan pahit datang ketika dia di tinggalkan suaminya di saat melahirkan sang buah hati.
Saat itu juga Nadia mulai berfikir akan ketidak setiaan suaminya, namun semua itu tidak benar.
Pasalnya, suami Nadia yang bernama Rizal fikri pratama sedang terkena penyakit leukimia bawaan dari kecil yang harus melakukan kemo terapi, karena ketakutan suami yang akan menjadi gundul dan jelek maka Rizal menghindar dari Nadia, sampai pada waktunya takdir mempersatukan mereka, namun itu belum berakhir karena sang mantan Rizal datang lagi untuk menghancurkan kehidupan mereka.
Inilah kisah selengkapnya.
kita baca saja yukkk, dari pada penasaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Aku dan kak Rizal turun dari mobil, ternyata didepan pintu kami sidah di sambut oleh cowok tampan yang bersandar di pintu.
Kak Rizal berlari memeluknya,
"Hai, kak apa kabar?
"Kamu bisa lihat sendiri, sambil mengangkat bahunya, Wah kamu Rizal kecil udah mau nikah aja, emang udah berani?
''Ayolah kak jangan terus menghinaku, aku sudah dewasa dekarang,
Kak Rizal melambaikan tangannya padaku, aku menghampiri kedua laki laki yang sangat tampan di depan pintu.
''Ini kak, calon istriku .
Aku di perkenalkan dengan cowok itu yang ternyata kak Rafi kakaknya Kak Rizal yang baru pulang dari luar negeri.
Aku memang belum tau sebelumnya, karena kak Rizal nggak pernah cerita kalau dia punya kakak.
'Wah, bener nih kamu nggak salah pilih bener bener cantik Nemu dimana ?
''Emang barang nemu.bisik kak Rafi
''O... iya kakak kenapa nggak bilang mau pulang, kan bisa aku jemput tadi.
''Aku memang mau bikin surprize.
Akhirnya kami semua masuk ke dalam rumah, aku langsung ke dapur untuk membuatkan minuman.
Mereka sedang asyik ngobrol di ruang keluarga, aku datang membawa minumam,
Duduk sini ,kak Rizal dengan menepuk sofa di sebelahnya.
''Terus kakak udah punya cewek belum,
Kak Rafi hanya menggeleng .
Kalak sibuk ngurusin perusahaan papa di sana, jadi nggak sempat juga nyari cewek .
Kami bertiga ngobrol dengan keseruan masing masing .
Mama dan papa Doni datang dan langsung memeluk kak Rafi, karena kerinduan sang mama yang sudah lama tidak bertemu anaknya.
''Kamu apa kabar Raf?mama Widya.
''Baik ma,pa .
''Kenapa nggak bilang ,Tadi kan bisa dijemput .papa Doni
''Udah lah pa, aku kan bukan anak kecil yang harus diantar jemput seperti dulu, malu.
''Idih, gaya, kan kakak dari dulu emang suka dengan antar jemput
''Jangan ngeledek kamu.
Wah, mereka ini memang keluarga yang sangat harmonis mempunyai dua anak yang sangat akrab .batinku.
Setelah selesai semuanya aku masuk kamar untuk membersihkan diri,kali ini aku juga menanti kedatangan Ibu,
''Sayang buka pintunya, suara kak Rizal.
''Ada apa kak ?
''Pakai bilang ada apa, kamu nggak kangen ama aku?
''Kak, kan barusan juga kita ketemu di bawah, masa kangen sih .
''Aku juga nggak tau pokoknya aku kangen .
''Ya Allah kak, terus kalau kakak ngintilin aku kayak gini terus,kapan aku tidurnya, masaknya, mandinya.
Aku juga nggak tau dengan sifat kak Rizal
yang sangat manja sama aku
Kak Rizal memelukku, seperti biasa.
''Eheeem. deheman kak Rafi mengagetkan kami
Kak Rizal melepaskan pelukannya.
''Ada apa kak?
''Sini kakak mau ngomong.
''Nadia kakak pinjam ayangmu bentar ya?
Aku hanya mengangguk .
Mereka masuk kamar kak Rafi.
Di dalam kamar kak Rafi.....
''Zal, apa kamu memang benar benar mencintai Nadia
''Kakak, kalau aku nggak mencintainya ngapain aku nikahin dia .
''Bukan paksaan mama kan ?
''Enggak, mama nggak pernah memaksa,
Itu mang kemauanku kak.
''Ya udah kalau gitu ,kakak doakan semoga kamu bahagia sama Nadia, memang kamu kenal dia di mana?
''Disini.
''maksudmu.
''Iya disini, jadi dia itu kerja jadi pembantu disini dan aku langsung menyukainya.
''What... bembantu .
''Eittt... jangan salah, dia itu kerja untuk membayar kuliahnya, dia itu kuliah di kampus papa, dari bea siswanya,jadi dia kerja untuk keperluan yang lain.
''Wah, benar benar hebat pilihan kamu, udah cantik mandiri pinter lagi, kamu benar benar beruntung.
''Dan yang paling penting kak, dia itu pinter masak.
''Benar benar sempurna.
mereka bercanda tawa di kamar kak Rafi melepas kerinduan.
Aku keluar dari kamar aku membuka pintu hendak turun, aku mendengar sangat ramai dari bawah, aku segera turun, siapa tau ada tamu dan membutuhkan aku.
Aku terkejut setelah tau siapa yang ternyata datang, aku berlari karena tak sabar untuk memeluknya.
''Ibu....aku berlari memeluknya.
Ternyata Ibu sudah datang bersama paman dan bibi serta kedua anak paman yang masih sangat kecil,
Kak Rizal dan kak Rafi turun dari kamarnya dan ikut bergabung bersama, aku kembali ke dapur untuk membantu bik Narti memasak untuk semua,
Kami semua makan bersama, setelah itu aku mengajak Ibu untuk tidur di kamarku.
aku nenjinjing tas Ibu
''Kamu mau bawa kemana tas Ibu ?
''Ke kamarku kak;?
''Ibu punya kamar sendiri, paman dan bibi juga.
''Maksud kakak?
''Kamu tetap tidur sendiri bisiknya .
Kak Rizal ini aneh banget, masa aku tidur sama Ibu aja nggak boleh,
''Iya iya aku tau kok apa maksud kakak.
Kak Rizal langsung tersenyum tipis.
Akhirnya malam ini aku tidur sendiri lagi,
Keesokan harinya....
Kak Rizal mengetuk pintu kamarku ...
''Kakak ada apa pagi pagi begini ke kamarku,
Kak Rizal membawa perias, tanpa bilang apa apa .
Aku langsung masuk mengikuti MUA itu aku dirias lama sekali,
Sedangkan di bawah sudah ramai sekali,keluarga mama dan papa sudah berdatangan, Kali ini kak Rizal malah menungguku, aku jadi gerogi.
Kakak ngapain nungguin aku,apa kakak nggak mau turun ke bawah sekarang?
Kak Rizal menggeleng, ''Aku gugup.
''Jangan gugup tuan muda, Rilex aja dan hanya ingat satu nama saat ini jangan yang lain, ingat. kata MUA.
''Oke aku turun kebawah, kamu rias yang cantik ya ?
''Siap tuan muda, sambil mengangkat kedua jempolnya.
Di bawah kak Rizal duduk bersama keluarga sedang menunggu pak penghulu datang.
Tak butuh waktu lama akhirnya yang di nanti datang juga, Lilis dan yang lain juga sudah datang,
Lilis naik ke kamarku.
Dan acara ijab qobul pun segera di mulai
Kak Rizal mengucapkan nya dengan lantang sampai terdengar di kamarku dengan tarikan satu nafas,
Setelah selesai, aku turun dengan di dampingi Lilis dan Ibu, aku menghampiri kak Rizal yang masih duduk di depan pak penghulu, aku duduk bersamping dengannya. Kami bertukar cincin setelah itu aku mencium punggung tangan kak Rizal dan dia mencium keningku.
Kini status kami sudah sah menjadi suami istri,
Kami minta doa pada semua keluarga tawa ,sedih, haru, semua berkumpul jadi satu,
Kami semua saling peluk dan semua orang saling mendoakan kami,
Hari ini aku sangat bahagia melihat semua keluarga berkumpul dengan raut wajah yang sangat ceria,
''Selamat ya Bro, akhirnya kamu lepaskan juga masa lajangmu,
''Terima kasih, setelah ini kamu nyusul .
''Lama Bro, kerja dulu nanti kalau udah punya tabungan banyak baru nikah .
''Selamat ya Rizal kecil ,kamu sekarang sudah menjadi seorang suami, dan sekarang kamu sudah mempunyai tanggung jawab.
''Terima kasih kak, terus kapan aku punya kakak ipar
Bentar lagi.kak Rafi.
ga jelas bngt