SANG MANTAN Arti Cinta

Setelah memutuskan untuk pindah rumah dan tinggal berdua bersama Alea, Ayana merasa kini hidupnya semakin tenang ia juga begitu menikmati hari- harinya bersama sang putri tercinta. Secara perlahan, Ayana berhasil melepaskan diri dari bayang- bayang Romi yang selama ini ada di hidupnya dan selalu membantunya di setiap ia membutuhkan bantuan. Ayana juga merasa lega karena Romi telah mengurus perceraian mereka dan kini prosesnya sedang berlangsung di pengadilan.

Menyandang status janda untuk yang kedua kalinya tentu bukanlah perkara yang mudah bagi Ayana, ia juga tidak pernah menginginkan hal itu terjadi karena itu bukanlah impiannya. Ayana hanya ingin jatuh cinta sekali dan menikah sekali seumur hidupnya tapi semua impiannya tidak sejalan dengan garis takdir yang Tuhan tetapkan untuknya, nyatanya kini ia telah menjadi seorang janda bahkan untuk yang kedua kalinya. Meski hidup tak seindah impiannya namun Ayana tetap bersyukur karena Tuhan telah memberikan anugerah yang sangat berharga dalam hidupnya dan anugerah itu adalah Alea.

Ayana tidak berhenti menyunggingkan senyum saat mengingat percakapannya dengan sang putri tadi pagi. Alea mengatakan jika ia sangat menyayangi ibunya dan akan selalu mendampingi sang ibu hingga ia dewasa nanti. Ucapan putrinya terus terngiang- ngiang di pikirannya hingga ia tidak bisa konsentrasi bekerja.

"Alea,,,!" Lirih Ayana.

Entah mengapa saat ini Ayana sangat merindukan putrinya, harta yang paling berharga dalam hidupnya.

"Sebentar lagi Alea akan pulang. Aku akan menjemputnya" Ayana meraih tas jinjingnya lalu melangkah keluar menuju sekolah sang putri.

.

Hari menjelang siang dan tiba waktunya untuk pulang, satu persatu murid TK XXX meninggalkan sekolah bersama orang tuanya hingga menyisakan beberapa murid yang belum di jemput. Dua di antara murid itu adalah Alea dan Vero, mereka belum pulang karena memang belum ada yang menjemputnya. Kedua bocah itu terlihat sedang bermain ayunan di halaman sekolah.

"Kenapa kamu belum di jemput?" Tanya Vero pada Alea.

"Mungkin papa ku sedang sibuk" Sahut Alea.

"Lalu dimana mama mu? Kenapa dia tidak menjemputmu?" Tanya Vero lagi.

"Mama ku tidak bisa menjemputku karena dia sedang sakit" Jawab Alea. (yang ia maksud adalah Mona).

"Terus mommy ku juga nggak bisa jemput karena sedang bekerja" Sambungnya.

"Kamu punya dua ibu?" Vero terkejut mendengar Alea menyebut nama mama dan mommy.

"Iya, aku punya dua ibu. Yang satu mama dan yang satu lagi mommy" Jawab Alea.

"Hah!" Vero melonggo mendengar penjelasan Alea.

"Kenapa?" Tanya Alea saat melihat wajah terkejut Vero.

"Tidak apa- apa" Bohong Vero.

"Kamu sangat beruntung, Lea. Kamu punya seorang ayah dan dua ibu sekaligus. Keluargamu pasti sangat bahagia" Vero merasa iri pada Alea karena memiliki keluarga yang lengkap.

Alea tersenyum senang mendengar Vero memujinya.

"Hmm, Vero!" Seru Alea tiba- tiba.

"Iya" Sahut Vero.

"Om Al itu, om kamu ya?" Tanya Alea.

"Bukan" Vero langsung menggelengkan kepalanya.

"Om Al itu bukan om aku, dia adalah bos mamaku" Jawabnya.

"Mama ku bekerja di kantor om Al. Makanya aku jadi dekat sama om Al karena kami sering bertemu di kantornya" Jelas Vero.

Alea mengangguk mengerti. Meski masih kanak- kanak, namun Alea dan Vero mampu memahami situasi di sekitarnya karena keduanya tergolong sebagai anak yang cerdas. Alea dan Vero terlihat sedang asyik bermain ketika seseorang datang mendekat.

"Hai boys, hai grils,,,,!" Sapa Alex pada kedua bocah itu.

"Om Al,,,!" Seru Vero dan Alea secara berbarengan.

Alex tersenyum lalu melangkah semakin dekat dan menghampiri kedua bocah yang sedang bermain ayunan kemudian ia ikut duduk di samping ayunan itu sembari memperhatikan mereka bermain.

"Om pikir kalian sudah pulang" Ucap Alex kemudian.

"Kami belum pulang karena belum ada yang menjemput om" Sahut Vero.

"Om Al ngapain datang kemari?" Tanya Alea.

"Om ingin bertemu denganmu sekalian menjemput Vero" Jawab Alex.

"Kenapa om ingin bertemu denganku?" Alea kembali bertanya.

"Hmm,,, tidak ada apa- apa! Om hanya ingin bertemu denganmu saja" Jawabnya.

"Memangnya tidak boleh ya jika om ingin bertemu dengan Alea?" Alex balik bertanya.

"Boleh" Sahut Alea.

"Tapi mommy pernah bilang kalau Lea tidak boleh dekat- dekat dengan orang asing" Sambungnya.

"Om Al bukan orang asing, Lea. Om Al adalah om aku" Sela Vero.

"Tapi kan mommy tidak mengenal om Al" Sambung Alea.

"Kalau begitu kamu harus memperkenalkan om Al pada mommy mu, agar mommy mu sama om Al bisa saling mengenal" Ucap Vero.

Alea beralih menatap Alex.

"Om Al mau aku kenalkan sama mommy ku,,,?" Tanya Alea.

"Boleh. Om Al juga ingin sekali bertemu dengan mommy dari gadis cantik sepertimu" Jawab Alex.

"Nanti ya om. Nanti kalau mommy sudah tidak sibuk, aku akan kenalkan om Al pada mommy" Ucap Alea.

"Baiklah, om setuju. Semoga saja om Al bisa segera bertemu dengan mommy Alea" Sambung Alex.

Alea tersenyum mendengar ucapan Alex, ia merasa sangat senang karena bisa mengenal om baik itu. Untuk beberapa saat Alex bertahan di tempat itu karena ia ingin menemani Alea dan Vero bermain. Alex berniat akan tetap disana hingga orang tua Alea datang menjemput. Setelah lama menunggu, akhirnya seseorang datang menjemput Alea.

"Alea,,,!" Seseorang memanggil Alea dari kejauhan.

"Ah, itu mommy,,,!" Seru Alea sembari menunjuk Ayana yang sedang melangkah mendekat.

"Mommy,,,!" Alea berteriak memanggil ibunya.

Alex langsung berbalik saat mendengar Alea memanggil ibunya dan ia begitu terkejut saat melihat seorang wanita datang menghampiri mereka.

"Ayana,,,!" Alex tertegun menatap Ayana yang kini tengah berdiri tidak jauh di hadapannya.

Sama halnya dengan Alex, Ayana pun di buat terkejut saat melihat Alex di sekolah putrinya.

"Alex,,,! Kenapa dia bisa berada disini?" Monolog Ayana.

Ayana dan Alex saling menatap tanpa kata, keduanya terpaku tak bergerak, hanya mata yang mampu berkedip seolah sedang menyakinkan diri jika saat ini mereka tidak salah lihat.

Disaat Ayana dan Alex masih saling memandang, bersamaan dengan itu Romi pun datang. Romi ikut terkejut saat melihat Ayana dan Alex saling berpandangan, ia langsung menghampiri Ayana dan menyembunyikannya di balik tubuhnya.

"Maaf aku terlambat" Ucap Romi pada Ayana. Romi berpikir jika telah terjadi sesuatu antara Ayana dan Alex, mungkin mereka telah bertengkar, pikir Romi.

"Kamu tidak apa- apa?" Tanya Romi dengan raut wajah khawatir.

"Aku tidak apa- apa, mas" Sahut Ayana.

"Baguslah, aku lega mendengarnya" Sambung Romi.

Perbincangan Ayana dan Romi terdengar jelas di telinga Alex dan seketika itu pula ia mulai bertanya- tanya ada hubungan apa antara mantan istrinya dengan pengacara itu.

"Mommy dan papa datang menjemput, Lea?" Seru Alea yang tampak kegirangan karena papa dan ibunya datang menjemput.

Seketika ucapan Alea membuat Alex semakin tercengang.

"Mommy,,,! Papa,,,,!" Alex mengulangi kata- kata itu hingga berulang kali. Alex masih belum memahami situasi yang saat ini tengah terjadi namun perlahan ia mulai menyadari satu hal, ia menyakini jika Ayana dan Romi memiliki hubungan khusus.

"Alea! Jadi, dia adalah mommy mu?" Tanya Alex pada Alea.

"Iya, om Al. Ini mommy Lea dan itu papa Lea" Sahut bocah itu.

"Apa! Jadi Alea adalah putri Ayana dan Romi! Apa itu artinya mereka sudah menikah? Kapan mereka menikah? Bagaimana bisa Ayana menikah dengan Romi? Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apa yang telah aku lewatkan?"

Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepala Alex hingga membuatnya shock. Alex butuh penjelasan, ia ingin penjelasan dari mantan istrinya.

♥︎♥︎♥︎