Pria Yang Hatinya Membeku Mencoba Untuk Bahagia.

Suasana di cafetaria silver knight gym sangat ramai.

Beberapa orang mengabadikan moment serta berfoto bersama karena axel adalah pemeran utamanya kali ini tentu saat mereka berfoto axel di ikut sertakan.

Momen ketika axel meniup kue ulang tahun yang di bawa oleh salsabila di rekam oleh staf lalu di upload di sosial media silver knight gym.

Ini bukanlah pertama kalinya mereka melakukan itu. Adrian hampir selalu merayaka ketika ada muridnya yang sedang berulang tahun.

Saat ini orang-orang sedang memakan kue serta makanan yang di sajikan oleh chef. Kebanyakan dari mereka sedang memakan daging steak a5.

“hehe kapan lagi makan wagyu a5 gratis!”

“ayo kita makan es krim juga!”

Axel melihat orang-orang yang antusias itu.

Dia juga sedang makan bersama salsabila serta adrian di sampingnya.

“bukannya ini terlalu berlebihan master!”

“apanya ?”

.

.

“berapa banyak biaya yang master keluarkan untuk ulang tahunku ?”

Tentu axel sangat berterima kasih, tetapi hatinya terasa sangat berat.

“hei hei, aku terlalu banyak uang, jadi tidak usah di pikirkan!”

‘terlalu banyak uang ya. Sungguh master!’

Salsabila di sebelahnya sedang lahap memakan kue serta es krim.

“sudahku duga axel juga pasti akan merasa enggankan!”

Dari belakang datang seseorang dia adalah daniel salah satu murid kesayangan adrian. Dia bahkan telah menjadi juara dunia mma 2x.

“kamu tau axel, saat aku mendapatkan posisi 1 juara MMA.”

Daniel menepuk bahu axel.

“dia bahkan memberikan aku rumah mewah serta mobil sport!”

“oh ada yang seperti itu ya!”

Adrian hanya menjawab dengan santai sambil memakan paha ayam.

“lihat dia bahkan lupa dengan apa yang telah dia berikan kepada orang lain!”

Adrian serta daniel tertawa bersama. Axel hanya memandangi keduanya.

“jadi jangan terlalu di pikirkan xel!”

“ya.. terima kasih!”

Setelah itu mereka berada di cafetaria hingga jam 3 kurang.

*****

Pukul menunjukan pukul 17.00.

Saat ini axel sedang mandi, hari hanya berlatih bersama adrian kurang dari 2 jam. Dia bilang kalau ia memiliki janji dengan seseorang.

‘semoga tidak telat!”

Setelah selesai ia langsung berpakaian. ia mengenakan  celana jeans serta kaos lalu menggunakan jaket.

Ia berjalan menuju lobi gym sambil mengirim chat kepada nabila kalau ia sudah selesai.

[kak Aku sudah selesai latihannya!”

.

.

.

[sebentar xel aku sedang merapihkan rambut.]

Tidak lama nabila membalasnya.

[apa masih lama ?]

[tidak kok!]

[kalau gitu kita ketemuan dimana!]

[di sini ya!]

Nabila mengirimkan titik lokasi map kepada axel.

[oke kak kalau gitu aku duluan ke sana!]

“ya mungkin wanita suka berdandan!”

Axel tidak terkejut karena ia sering menunggu amalia bahkan gadis itu sering telat 2 jam. Berdeda dengan didinya yang selalu datang 30 menit sebelum janji.

“Tunggu axel!”

Saat ia hendak melewati pintu keluar salsabila memanggilnya. Gadis itu berlari kearahnya.

“sudah mau pulang ?”

“iya kak.”

“kalau gitu aku anterin ya, di dalem mobilku ada hadiah dari sponsor yang mau di berikan kepadamu!”

“hadiah ?”

Dia memiringkan kepalanya.

“ya karena lumayan berat kalau di bawa berjalan, jadi aku akan antarkan!”

“maaf kak.. tapi aku ada janji hari ini!”

“janji ?”

“ya.”

Salsabila menatap axel lalu menyipitkan matanya.

“Kemana ?”

“Aku akan makan dengan kak nabila!”

.

.

.

“Hmmmm..!”

“.….”

“Apa lama ?”

“tidak tahu!”

“Kalau gitu gimana kalau aku ikut ?”

Axel terdiam mendengar itu.

“boleh saja, tapi aku harus tanya dulu!”

“Ya tentu!”

Salsabila tersenyum mencurigakan.

****

Hari  yang telah di tunggu-tunggu oleh nabila akhirnya tiba.

Setelah selesai kerja ia langsung pulang  ke rumahnya utuk segera berdandan. Ia bahkan meminta pendapat teman-temanya di salon apakah baju yang akan di kenakannya cocok atau tidak.

Ia mengenakan celana jeans biru dengan kaos berwarna putih. Lalu kemeja berwarna merah dengan motif kotak-kotak.

Mereka hanya memiliki janji untuk makan malam saja, tetapi nabila berdandan seolah-olah mereka akan pergi berkencan.

Setelah menerima chat dari axel ia bergegas agar cepat selesai.

Lalu tiba-tiba handphone miliknya bergetar lagi.

[Kak, katanya kak salsabila ingin ikut dengan kita!]

Melihat chat itu ia terdiam sesaat.

“apa ?”

.

.

“Aku harus menjawab apa ?”

Saat ini hatinya sangat rumit. Ia ingin makan berdua dengan axel. Tentu saja ia sudah menunggunya jauh-jauh hari dan dia menganggap itu kencan secara tidak sadar.

Tetapi di saat bersamaan ia selalu ingin bertemu dengan gadis bernama salsabila yang selalu di ceritakan oleh axel. Mungkin ini kesempatan jika ingin bertemu dengannya.

“Sial.. aku sangat ingin makan berdua dengan axel!”

‘tetapi kalau harus menolak juga gimana, aku takut axel malah berpikir buruk tentangku!’

Akhirnya ia mengirimkan chat kepada axel dengan hati yang rumit.  Dapat di lihat dari raut mukanya yang kusut.

[tidak apa-apa kok!]

[maaf kak, lalu terima kasih!]

[aku berangkat sekarang!]

[Ya!]

*****

Akhirnya mereka bertemu di salah satu mall terbesar di kota orange.

Mall itu sangat lengkap dari restoran, shopping mall, cinema, taman hiburan dan masih banyak lagi. Karena saking lengkapnya mall itu suka di jadikan tempat kecan oleh pasangan muda, Dan juga keluarga yang ingin menghabiskan golden week bersama.

Setelah bertemu di depan pintu masuk mall.

Axel mengenakan keduanya lalu setelah mereka berkenalan akhirnya mereka berjalan menuju lantai 4 dimana restoran yang telah di pesan oleh nabila.

“restoran itali ?”

“ya karena axel suka memasak, mungkin ini bisa jadi inspirasinya kali ini!”

Axel memperhatikan kedua wanita itu bercakap-cakap. Meski mereka berbicang seolah mereka terlihat dekat tetapi suasana di sekitanya aneh. Entah bagaimana ia harus mendeskripsikannya tetapi axel merasakan hal itu.

Mereka di antar ke meja yang telah di pesan. Terlihat restoran sangat ramai. Jika tidak melakukan reparasi mungkin mereka harus menunggu lama.

“menunya bisa di pilih di tablet ini ya!”

Di setiap meja terdapat tablet untuk memesan makanan.

Axel baru pertama kali datang ke restoran seperti ini jadi ia cukup terkejut.

Dia duduk dihadapan nabila lalu di sampingnya ada salsabila.

Nabila mengerutkan alisnya saat melihat gadis itu duduk di sebelah axel seolah-olah mereka sudah terbiasa.

“harganya cukup mahal ya.”

Axel melihat beberapa menu, mulai dari pizza, pasta, lasagna. Banyak sekali menu dan harganya bervariasi. Yang paling murah ada 50rb.

“Tenang saja axel kali ini aku yang akan bayar kok!”

“Tidak aku bayar sendiri kak!”

“ehh.. kan aku sudah bilang akan teraktir!”

Keduanya melihat-lihat menu sambil bercanda.

Salsabila melihat itu menyipitkan matanya menatap kearah nabila.

Nabila yang menyadari itu tersenyum licik kearahnya.