Pelecehan yang dilakukan oleh pria terpandang dan terhormat yang menjadi tamu dihotel tempatnya bekerja, membuat Annisa Zavina harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya hamil diluar nikah.
Wisnu Kurniawan, seorang pengusaha muda sukses yang pada malam itu berada dalam pengaruh alkohol, hingga tanpa sadar merenggut paksa mahkota gadis malang itu.
Tidak ingin membunuh darah dagingnya, dan tidak ingin juga mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan cara menikahi gadis yang tidak dia cintai serta memiliki status sosial yang sangat jauh dibawahnya, Wisnu pun memaksa Annisa untuk menerima perjanjian bahwa dia hanya akan bertanggung jawab terhadap anaknya, dan Annisa harus pergi meninggalkan darah dagingnya begitu lahir.
Hingga pertemuannya dengan Rayhan Prasetyo, seorang duda kaya satu anak yang memberikan kehidupan baru untuk Annisa yang nelangsa setelah dilecehkan dan dipisahkan dari putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10- Apa Salahku??!!
HAPPY READING
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Apalagi dengan barang-barang branded yang tersemat ditubuhnya, mereka tampaknya adalah wanita kelas sosialita yang terpandang.
"Jadi kamu orangnya? Wanita murahan yang sudah berani tidur dengan calon suamiku, hingga hamil seperti ini?!" Maki Agnes dengan penuh kemarahan.
"Apa maksudmu? Kalian siapa? Aku tidak mengenal kalian, apalagi calon suamimu" Tanya Annisa dengan kening mengernyit bingung.
"Jangan berlagak sok suci. Dasar wanita tidak tau malu. Sekarang cepat katakan, berapa banyak yang harus saya berikan, supaya kamu bisa menggugurkan bayi itu, dan pergi jauh dari kehidupan putraku?!" Timpal Deani dengan teganya.
"Apa?" Seru Annisa yang sangat terkejut mendengar perkataan wanita paruh baya dihadapannya itu.
"Nona Annisa, Nyonya Deani dan nona Agnes ini, adalah ibu dan tunangan Tuan Wisnu" Desis Bu Laksmi memberi tau Annisa dengan takut.
"Apa?!" Annisa kembali terkejut mendengar penjelasan Bu Laksmi.
"Oh, jadi kalian adalah ibu dan calon istrinya? Dan kalian datang kesini hanya untuk menghinaku, tanpa mencari tau dulu, seperti apa kejadian yang sebenarnya? Apa Wisnu kesayangan kalian itu belum menceritakan pada kalian, apa yang sudah dia lakukan padaku, hingga aku bisa hamil seperti ini?" Seru Annisa berkobar-kobar.
Setelah apa yang dilakukan oleh pria brengsek itu padanya, sekarang ibu dan tunangannya datang untuk menghina dan menyalahkannya?
Padahal disini dialah korbannya akibat kebejatan Wisnu. Sampai dia harus meninggalkan anaknya sendiri begitu lahir nanti.
"Tanpa perlu dia ceritakan, kami juga sudah tau, kalau kamu adalah wanita murahan yang sudah merayu dan menggodanya, hingga dia bisa meniduri pelacur sepertimu!" Jawab Agnes yang tetap pada pendapatnya, bahwa wanita dihadapannya ini adalah wanita hina dan murahan.
"Tutup mulutmu!!" Teriak Annisa dengan mata melotot saking murkanya mendengar ucapan kotor yang dilontarkan oleh perempuan cantik, elegan dan berkelas itu. Namun mulutnya melebihi sampah!
"Beraninya kamu berteriak pada calon menantuku! Kamu tidak tau apa yang bisa saya lakukan, pada orang yang sudah berani mengusik ketenangan keluarga saya!" Timpal Deani dengan tatapan tajamnya membela calon menantunya. Dia bahkan menyelipkan nada ancaman dalam ucapannya.
"Memangnya apa yang sudah saya lakukan pada keluarga anda, Nyonya besar yang terhormat?! Justru putra andalah yang sudah menghancurkan masa depan saya! Kalian beruntung memiliki kekayaan dan kekuasaan! Tanyakan pada putra kebanggaanmu itu, bagaimana dia menggunakan uang dan kekuasaannya untuk membungkam mulutku, supaya aku tidak melaporkan perbuatan bejatnya, yang telah memperkosaku pada pihak berwajib! Supaya nama baik dan reputasinya sebagai orang terhormat tetap terjaga, tanpa peduli apa akibatnya bagi psikisku!"
Annisa masih tidak mau kalah menerima hinaan sepasang calon mertua dan menantu itu. Meski tangisnya sudah hampir pecah.
"Dan kamu pikir, kami akan terpengaruh dengan ocehan tidak pentingmu semudah itu?! Mungkin kamu bisa membodohi Wisnu. Tapi jangan harap kamu bisa membodohi kami!" Ucap Agnes yang sama sekali tidak tergugah dengan kisah sedih gadis itu.
"Tidak usah banyak bicara dan membuat drama yang tidak berguna. Sekarang cepat katakan, berapa banyak uang yang kamu butuhkan untuk menggugurkan bayi itu ,dan melepaskan putraku dari jeratanmu?! Jangan pikir kamu bisa menggunakan kehamilanmu untuk menjerat anakku, dan menjadi bagian dari Kurniawan group! Itu tidak akan pernah terjadi! Sampai kapanpun, wanita rendahan sepertimu tidak akan pernah aku terima sebagai menantuku!" Timpal Deani memaki dan menghina Annisa tanpa ampun.
Tanpa dapat dicegah lagi, cairan bening jatuh dari pelupuk mata Annisa dan membasahi pipinya. Suaranya mulai tercekat mendengar cacian dan hinaan kedua wanita itu. Tubuhnya pun mulai bergetar.
Rasanya dia mulai kehabisan kata-kata untuk menjawab. Karena percuma saja. Bagi mereka dia akan tetap salah, hanya karena dia berasal dari kalangan bawah.
"Nyonya besar, Nona Agnes, maaf kalau saya ikut campur. Tapi saya mohon, tolong jangan buat keributan disini. Nona Annisa butuh istirahat" Timpal Bu Laksmi mencoba melerai pertikaian itu dengan takut.
Dia takut kehadiran kedua wanita itu serta kata-kata kasarnya akan menjadi beban mental bagi Annisa.
"Diam kamu! Tidak usah ikut campur, atau aku juga bisa membuatmu kehilangan pekerjaanmu!" Deani menghardik Bu Laksmi dengan mata melotot. Membuat wanita itu langsung mengatupkan mulutnya dan menundukkan wajahnya karena takut.
"Maaf Nyonya, Nona, Tuan Wisnu ingin bicara dengan kalian" Seorang bodyguard tiba-tiba masuk kedalam kamar itu, dan menyodorkan ponselnya pada Deani.
Dengan dada bergemuruh dan tatapan tajamnya yang seakan-akan ingin menelan semua orang disana, Deani merampas ponsel dari tangan bodyguard itu dan berbicara dengan Wisnu.
"Wisnu! Kamu dimana sekarang?"
"Seharusnya aku yang bertanya? Mama dimana sekarang? Apa yang Mama lakukan? Untuk apa Mama dan Agnes datang kerumah sakit, dan marah-marah sama Annisa?" Jawab Wisnu diseberang sana.
"Biarkan aku yang bicara Tante" Agnes merebut ponsel itu dari Deani, lalu meletakkannya didaun telinganya sendiri.
"Wis, jadi begini kelakuanmu dibelakangku?! Tega ya kamu, menghamili wanita lain dan menyembunyikannya! Bahkan keluargamu pun tidak ada yang tau! Lalu apalagi setelah ini?! Kamu akan menikahi perempuan murahan ini, dan meninggalkanku begitu?!"
Seru Agnes penuh kekecewaan, sembari melirik Annisa diakhir kalimatnya dengan tatapan merendahkan. Membuat Annisa melotot dengan dada bergemuruh menahan amarah menghadapi semua hinaan wanita itu.
"Nes, aku minta sekarang juga, kamu dan Mama pulang. Kita ketemu dirumahku. Aku akan jelaskan semuanya tentang perempuan itu, termasuk bayi yang dikandungnya. Tapi sekarang kalian berdua tinggalkan tempat itu, dan jangan sakiti dia" Pinta Wisnu dengan nada suara datar.
"Jadi begitu ya? Kamu begitu peduli pada simpananmu ini?! Sampai kamu takut aku dan mamamu menyakitinya?!" Tuduh Agnes yang semakin cemburu pada Annisa. Deani yang tidak sabaran merebut kembali ponsel itu dari tangan Agnes.
"Keterlaluan ya kamu Wisnu! Mama sangat malu dengan kelakuanmu ini! Bisa-bisanya kamu mengkhianati Agnes demi wanita yang tidak jelas seperti ini! Kamu dengar ya, mungkin kamu bisa menghamilinya. Tapi jangan pernah kamu berpikir kalau kamu bisa menikahinya, dan menjadikan pelacur ini sebagai bagian dari keluarga kita! Karena sampai mati pun, Mama tidak akan pernah membiarkannya! Hanya Agnes, satu-satunya wanita yang akan Mama terima sebagai menantu Mama!!" Omelnya menggebu-gebu sembari menatap Annisa dengan tatapan tidak suka.
Membuat wanita itu semakin pusing. Entah apa kesalahannya, sehingga dia bisa terjebak dalam drama keluarga angkuh dan arogan itu.
BERSAMBUNG
ini ada cerita starla enggak kk... pasti seru.
kalau cerita yg sebelah duh... ngeri bngt kk.. fl nya dibikin sengsara secara ugal ugalan... kakaknya mengerikn sekali..😭😭😭
mantan suamimu semangatku nes...🤗🤗🤗
semoga starla menjadi wanita yg kuat.🥰