BYUUR! seorang wanita tampak meloncat dari sebuah jurang yang amat sangat tinggi, entah apa yang membuat wanita itu nekat terjun dari sana.
Tumbuh wanita itu langsung tenggelam kedalam lautan yang sangat dalam tanpa ada satupun orang yang mengetahuinya ataupun melihatnya.
Apakah wanita itu akan tewas tenggelam? Dan apa yang membuat wanita itu meloncat darisana?
Ikuti kisahnya di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latar Belakang Most
Pagi harinya, Josephine dan Laron berangkat ke Amerika karena ada seseorang yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis ingin bekerjasama dengan perusahaan miliknya.
Josephine dan Laron saat ini sedang berada di dalam jet pribadi milik Josephine. Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke New York.
"Pastikan dia sudah tiba di Amerika nanti malam," Seru Josephine pada Laron.
"Anda tenang saja tuan, Zizi akan segera menyusul bersama dengan Most nanti." Jawab Laron.
"Apa ada sesuatu serius yang sedang terjadi pada mereka?" Tanya Josephine.
"Jackson telah menghamili seorang tawanan wanita di penjara bawah tanah." Jawab Laron.
"Bagaimana dia berani melakukannya!" Geram Josephine.
...****************...
Hazel saat ini sedang berdiri didepan makam kedua orangtuanya, ia meletakkan seikat bunga didepan makam ayah dan ibunya.
"Ayah, ibu maaf sepertinya aku sudah lama tidak mengunjungi kalian. Kalian tau jika wanita perkasa ini sudah tumbuh dewasa dan juga sudah menjadi seorang arsitek ternama. Seperti janji Hazel pada kalian kalau Hazel akan segera membangunkan sebuah gedung yang tinggi untuk kalian di Amerika nanti." Ucap Hazel berbicara di depan makam kedua orangtuanya.
Hazel banyak bercerita kepada kedua orangtuanya, bagaimana dia melewati perjalanan hidupnya yang bisa dibilang tidak mudah. Tetes demi tetes airmata jatuh membasahi pipinya ketika ia menceritakan semua kisah pilunya kepada orangtuanya.
Hazel yang sudah sangat lama tidak menangis namun hari ini tangisnya pecah karena ia tidak dapat menahan kesedihannya atas rindunya ia kepada orangtuanya.
"Ayah sebentar lagi Hazel akan segera menemukan orang yang telah mencelakai mu dan Hazel akan membalaskan nya seribu kali lipat. Hazel janji Ayah." Ucap Hazel mengepalkan tangannya.
Setelah cukup lama berada disana Hazel pun berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk pergi. Hazel berjalan kearah mobilnya dimana Most telah menunggu nya disana.
"Maaf telah membuatmu menunggu lama." Ucap Hazel pada Most.
"Tidak apa-apa nona! Saya mengerti." jawab Most membukakan pintu untuk Hazel.
Mereka pun langsung menuju Bandara karena akan terbang ke Amerika Serikat.
"Ingat fokus kita di sana pada mereka." Ucap Hazel pada Most.
"Iya nona," jawab Most.
"Mereka sudah memindahkannya?" Tanya Hazel.
"Sudah nona, dia dipindahkan ke Hallstatt, Austria. Disana dia bisa membesarkan bayinya dengan aman." Jawab Most.
"Hmm, kirim beberapa anak buah untuk terus memantaunya disana dan selalu penuhi semua kebutuhannya." Perintah Hazel.
"Baik nona," jawab Most.
Walaupun Hazel memiliki dendam pada wanita itu namun dia tidak akan membiarkan bayi malang itu merasakan dampaknya juga.
Tiga puluh menit kemudian mereka tiba di bandara dan jet pribadi berwarna putih milik Hazel sudah terparkir disana menunggunya. Hazel dan Most melangkah memasuki jet tersebut.
"Istirahatlah nona karena perjalanan kita cukup lama, akan saya beritahu jika sudah tiba nanti." Ucap Most.
Most merupakan mantan tentara Veteran Belanda, dia mengundurkan diri dari dunia tentara karena ingin mengasingkan diri setelah ia mendapatkan musibah besar dimana rumahnya habis terbakar dan menewaskan semua anggota keluarganya tanpa tersisa satupun.
Hingga pada akhirnya ia bekerja dengan Josephine setelah mengetahui jika keluarganya dibunuh secara berencana oleh seorang musuhnya.
Josephine membantu Most membalaskan dendamnya dengan syarat pria itu mau bekerja untuknya dan Most pun menyetujuinya.
Sampai akhirnya ia ditugaskan menjadi pengawal pribadi seorang wanita bernama Zizi, setelah bekerja di sisi wanita itu cukup lama membuat Most mengetahui sisi asli dari Zizi. Banyak yang Zizi sembunyikan dari orang-orang dan hanya Most lah yang mengetahuinya.
Setelah mengetahui sisi asli Zizi, Most menjadi lebih perhatian kepada wanita itu karena ia dapat merasakan apa yang dirasakan oleh Zizi. Most sudah menganggap Zizi seperti adiknya sendiri, dia tidak akan membiarkan siapapun melukainya lagi.
Bahkan sekarang Most lebih mendengarkan perintah Hazel daripada Josephine dan Laron karena menurutnya tuan dia saat ini adalah Zizi.
Hazel tertidur dan kemudian Most menyelimutinya. tidak lama ponsel milik Most berdering dan ia pun mengangkatnya karena itu panggilan dari Josephine.
"Dimana Kalian? Apa sudah berangkat?" Tanya Josephine.
"Kami baru saja akan terbang kesana." Jawab Most.
"Dimana Zizi? Kenapa ponselnya tidak aktif?" Tanya Josephine.
"Dia sedang beristirahat." jawab Most.
"Berikan ponselmu padanya!" Ucap Josephine.
"Maaf tuan tapi nona Zizi baru saja beristirahat dan saya tidak akan mengganggu nya." Jawab Most.
"Aku adalah tuanmu yang sesungguhnya." Ucap Josephine menahan kekesalannya.
"Tapi sekarang nona Zizi lah tuan saya." Jawab Most yang semaki membuat Josephine kesal.
"Kau lupa jika Zizi masih bekerja padaku." Ucap Josephine.
"Dan saya bekerja pada nona Zizi." Jawab Most tak mau kalah.
Most langsung memutuskan panggilannya karena dia juga akan beristirahat sebentar.
"Apa-apaan keparat kecil ini, beraninya dia memutuskan panggilanku." Kesal Josephine.
"Sudahlah tuan, lebih baik kita bersiap-siap untuk pergi ke perusahaan karena nanti malam kita masih ada pertemuan penting dengan seseorang." Seru Loren.
...****************...
"Sayang, kenapa cepat sekali pulangnya bukankah kau mengatakan akan disana lebih kurang dua bulan." Seru seorang wanita paruh baya yang masih tampak segar dan cantik.
"Aku mengundurnya mom karena aku memiliki urusan yang lebih penting disini." Seru Kenric yang baru tiba dirumah orang tuanya.
"Kau tidak jadi menjenguk adikmu Kelric?" Tanya Ara ibunya Kenric.
"Aku akan menjenguknya nanti mom setelah urusan disini selesai." Jawab Kenric kemudian memberikan sebuah paper bag berukuran sedang pada momi nya.
"Apa ini?" Tanya Ara mengambil paper bag tersebut.
"Itu hadiah dari aunty Lusia ketika aku main ke kediamannya di Eropa." Jawab Kenric.
Lalu kemudian ia pun berpamitan kepada momi nya karena ia akan pulang ke mansion nya, Kenric tidak tinggal bersama dengan kedua orangtuanya lagi semenjak ia menjalankan perusahaannya yang berada di New York. Kenric membeli sebuah Mansion yang tidak jauh dari jarak ke perusahaannya.
Kenric memasang earphone nya kemudian ia menghubungi anak buahnya.
"Mereka sudah tiba di kota ini?" Tanya Kenric sembari mengendarai mobil sport nya.
"Dua pria tua itu yang telah tiba disini siang tadi bos." Jawab anak buahnya.
"Dimana wanita dan pria itu?" Tanya Kenric.
"Kami belum melihat kehadirannya bos." Jawab anak buahnya.
"Kalian awasi terus mereka jangan sampai ketahuan karena mereka bukan orang sembarangan." Seru Kenric.
"Baik bos," jawabnya.
Lalu ia pun memutuskan panggilannya.
"Aku tidak akan melepaskanmu karena kau telah menyakiti adikku." Gumam Kenric.
Kenric memasuki sebuah area perumahan elit dimana hanya khusus para konglomerat yang dapat tinggal disana. Kenric kemudian memasuki gerbang Mansion mewah nya dimana hanya mansion miliknya yang menjadi satu-satunya paling mewah dibandingkan dengan mansion lainnya.
Kenric turun dari mobilnya dan didepan pintu sudah ada beberapa anak buahnya yang berdiri menyambut kedatangannya.
Bersambung.