NovelToon NovelToon
Perfection System

Perfection System

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: haoyi

Si pincang Furya, Itulah julukannya di sekolah. Sejak tragedi berdarah yang menimpa ia dan keluarganya, Furya mengalami luka fatal dan kaki kirinya tidak berfungsi lagi.

Ia juga kehilangan ayah serta ibunya harus koma di rumah sakit. Saat ini Furya yang menjadi tulang punggung keluarga dan harus menghidupi kedua adik kecilnya sendirian.

Di masa-masa tersulit dalam hidupnya, Takdir berkata lain dan ia mendapatkan sistem misterius.

Dengan bantuan Perfection System, mampukah Furya mewujudkan semua impian dan keinginannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon haoyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Brotherhood

Karena bel tanda istirahat sudah berbunyi, banyak siswa dan siswi yang mulai kembali ke kelas mereka masing-masing.

Furya yang berada di kelas 2D yang terkenal akan prestasinya sebagai kelas para brandalan langsung berjalan bersama Jamal menuju kelas mereka.

Di lorong kelas, Furya yang sempat mengirim pesan kepada Sherly untuk makan siang bersama tapi di tolak langsung mengirim pesan lagi.

Maklum, karena Sherly bisu, Furya yang menjaga perasaan kekasihnya lebih sering menghubunginya lewat pesan wa.

[Kamu udah makan]

[Udah, aku sama Chika tadi makan di kantin Bude]

[Kenapa gak mau sih ku ajak makan di kantin Utama?]

[Gak usah, Chika bilang dia malu pergi ke sana]

[Yaudah, kamu gak kenapa-napa kan? Kalo nanti ada yang gangguin kamu langsung bilang sama aku]

[Iya]

Karena sudah seminggu tak bertemu, Sherly lebih memilih makan siang bersama sahabatnya Chika.

Furya yang sempat menyinggung Rudy dan Viona langsung kepikiran dan takut kalau wanita itu justru melampiaskan kekesalannya kepada Sherly.

Karena itu juga Furya langsung menghubungi dan memperingatkan kekasihnya terlebih dahulu.

Jamal yang melihat sahabatnya sedikit khawatir mencoba menenangkan.

“Santai aja, anak-anak yang lain pasti bantu kok.” kata Jamal sambil merangkul pundak Furya.

“Iya aku mah santai. Cuman aku takut aja mereka malah ngincernya Sherly dan bukan aku.”

“Kalo sampe berani kita balas aja. Aku juga dah muak liat pembully kaya mereka. Suka amat ganggu hidup orang.”

Jamal yang tau soal pembullyan Sherly juga sudah lama di buat kesal.

Karena pihak sekolah seolah-olah tutup mata, masalah itu terus berlanjut tanpa ada penyelesaian.

Apalagi semenjak Furya mengalami musibah dan tak bisa lagi melindungi Sherly di sekolah seperti sebelumnya.

Sherly yang sebenarya gadis baik tapi cantik memang memiliki banyak musuh.

Kebanyakan sudah jelas adalah para wanita yang tak suka dengan kepopulerannya.

Meskipun bisu, Sherly sempat terpilih sebagai salah satu kandidat tahunan Bidadari SIS.

Parasnya yang cantik dan menawan banyak membuat pria tertarik.

Jika saja tak bisu dan masih sendiri, mungkin ada banyak pria yang mengantri untuk menjadi kekasihnya.

Furya yang mengkhawatirkan pacarnya hanya bisa duduk di kelas dan mengikuti pelajaran.

Entah karena apa hatinya seperti tak nyaman dan selalu gelisah.

Tapi karena berbeda kelas, Furya siang itu hanya bisa tetap di kelasnya dan mengikuti semua pelajaran yang ada.

Sampai suara tanda pulang sekolah berbunyi.

Teng...tong...teng...ting

Mendengar suara bel tanda pulang sekolah, semua murid yang lelah belajar langsung bersemangat kembali.

“Baiklah anak-anak, sisanya kita lanjut di lain waktu.”

“Jangan lupa minggu besok kita ada ulangan jadi baca kembali buku catatan kalian ya!” ucap seorang guru muda yang pergi lebih dulu setelah jam pelajaran selesai.

Furya yang akhirnya bisa menggunakan hp kembali langsung menghubungi Sherly.

Ia yang khawatir Viona mengganggunya karena masalah di kantin siang tadi langsung mengirim pesan.

Tapi seperti perasaan buruknya benar-benar menjadi kenyataan, pesannya sama sekali tak di balas.

Karena tak di balas, Furya langsung menelepon dan alangkah terkejutnya ia ketika yang mengangkat telepon adalah orang lain.

“Cewek lu gue bawa!”

“Bentar lagi gue kasih lokasi kita ketemuan, datang sendirian atau gue bakalan ngelakuin hal gila sama cewek lu!”

“RUDY KAU...”

Titt, panggilan pun langsung di matikan..

Mendengar suara Rudy, Furya langsung marah dan berteriak. Apa yang ia takutkan benar-benar terjadi.

Jamal yang tepat di sebelahnya juga di buat kaget.

Melihat Furya yang biasanya kalem berteriak keras dan terlihat sangat marah, Jamal langsung tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Di tambah semua murid lelaki di kelas 2D yang sudah tau kalau sore itu akan ada permainan, semua orang terlihat begitu bersemangat.

“Asik dah lama gak gelud.”

“Perang...perang...perang!!!” kata beberapa teman kelas Furya.

“Gimana Fur, jadi kan?” lanjut Ali yang merupakan pemimpin para brandalan dari kelas 2D.

Melihat Jamal dan semua temannya sudah siap membantu, Furya yang salah perhitungan dan tak menyangka Rudy bergerak lebih cepat di buat benar-benar marah.

Tanpa berbicara dan di komando, Furya di ikuti semua murid pria dari kelasnya langsung berlari dan pergi menuju kelas 2A yang merupakan kelas Sherly.

Saat sampai di sana, seperti yang Furya duga, Sherly sudah tak ada.

Melihat Furya yang datang sambil berlari, Chika yang sebenarnya juga ingin menemuinya langsung mendekat dan berbicara.

“Furya...”

“Chika, dimana Sherly?”

“Itu...dia sejak siang tadi pergi sama Viona dan gengnya. Terus belum kembali ke kelas sampai sekarang.”

Furya yang mendengar ucapan Chika langsung di buat kebingungan dan marah.

Ia tak menyangkan Rudy dan Viona akan bertindak sejauh itu.

Lalu saat semua orang bingung harus kemana, hp Furya berbunyi dan sebuah panggilan dari nomor tak di kenal langsung terlihat di layar hpnya.

Tanpa pikir panjang, Furya langsung mengangkat panggilan itu.

“Hallo..”

“Woi gembel, tuh dah gue kirim lokasi tempatnya.”

“Datang sekarang ke lokasi dan waktu lu hanya 10 menit. Kalau sampai telat, lu taukan apa yang bakalan gue lakuin ke pacar lu ini? Hahaha.”

“Rudi brengsek kau-”

Titt

Panggilan pun di matikan kembali...

Furya yang melihat lokasi tempat di mana Sherly berada langsung berbicara di depan semua teman-temanya.

“Di kompleks pembangunan Meikarta. Kalian taukan apa yang harus di lakukan?”

Mendengar perkataan Furya, semua pria dari kelas 2D langsung tersenyum dan berteriak histeris.

Kelompok geng motor kecil yang sudah lama tak beraksi itu terlihat begitu bersemangat.

“Yeee, Perang!

“Hahahaha, akhirnya ada yang cari ribut.”

“Gas, dah lama gak gelud ***!” kata beberapa teman Furya.

“Tunggu apa lagi? Meluncur!!!” Teriak Ali yang juga berada di sana.

Karena memang memiliki tujuan dan hobi yang sama, anak-anak dari kelas 2D yang isinya para brandalan dan pembuat onar membuat sebuah geng motor kecil bernama Brotherhood.

Furya merupakan salah satu anggota mereka.

Meskipun sudah jarang berkumpul, tetap saja jika salah satu anggota memiliki masalah, maka semua anggota akan membantu.

Hal ini juga yang terjadi saat itu dan semua orang dengan senang hati membantu Furya yang sedang bersinggungan dengan salah seorang murid SIS.

Meskipun lawannya kakak kelas, mereka seperti tak takut dan terlihat begitu percaya diri.

Chika yang melihat anak-anak kelas 2D yang terkenal bar-bar ingin membantu masalah Sherly juga mengikuti mereka.

Jamal yang melihat Chika ikutan berlari bersama mereka langsung mengambil kesempatan emas.

“Chika kamu mau ikut?”

“Iya, aku gak mau diam terus melihat sahabatku di jahatin.”

“Bagus, kamu ikut aku aja.”

Dengan cepat rombongan pria kelas 2D menuju ke parkiran motor.

Jika di total ada 25 orang yang ikut membantu. Mereka semua yang masih satu kelompok memang terkenal solid dan setia.

Jika ada ada salah satu anggota yang terkena masalah, maka semua orang akan bersatu dan menolong.

Bahkan Furya yang sempat menerima musibah juga banyak di tolong teman-temannya.

Furya yang sampai ke parkiran motor langsung pergi di bonceng Ali dan meluncur ke lokasi.

Tepat saat semua orang mulai melaju di jalan, suara sistem langsung terdengar di kepalanya.

[Selamat tuan menerima misi baru]

[Sampai ke lokasi tujuan dalam 5 menit, hadiah 4.000 Perfection Poin]

Melihat misi yang aktif, Furya yang di bonceng langsung berbicara.

“Li, pliss ngebut. Aku takut Sherly kenapa-napa.”

“Oke kita duluan kalo gitu.”

Setelah memberi arahan mereka akan lebih dulu, Ali dengan motor Sportnya langsung mengebut dan menjadi Raja di jalanan.

1
Anonymous
ok
Catur Warsono
Kecewa
Vemas Ardian
BJIRRR TAMAT NYA GANTUNG ANJ
Vemas Ardian
WOIII SEMPAT-SEMPATNYA MASIH JELASIN BOBA BESAR 😭😭 pdhl dah melow gini
Vemas Ardian
yahhhh ga untung dong, kan beli skill musicny juga 50k
Vemas Ardian
perasaan f sama s ada jarak 1 huruf kenapa typo trs😭
Vemas Ardian
asli thorr😭😭😭 gw baca ini sambil backsound nya Moonlight Sonata jadi menghayati bngt di chapter ini😭😭 merinding semuaaaa
Vemas Ardian
seketika gw juga lupa namanya siapa?🗿
Vemas Ardian
coklat ama brown bedanya apa?
Vemas Ardian
udh bisu egois lagi, mati aja lu. gemes gw lama lama
Vemas Ardian
paman nya dibunuh aja bisa g si Thor?
Vemas Ardian
17 tahun harusnya udh bisa cari KTP woi/Skull/
Vemas Ardian
harusnya semenjak tubuh furya normal kembali tu statistik lain ditambahkan sedikit demi sedikit g langsung ketubuh terus soalnya semua juga perlu
Muhammad abdul Hakim
mana nih kelanjutan nya
Vemas Ardian
bjiirrr😭😭tobat thor/Sob//Sob/ untung cuma novel
Cilel Cilel
bagus
Muchtar Albantani
Luar biasa
jeck
Sherly sdh bisa bicarakah?
jeck
agak aneh baca percakapan Sherly dan Furya seperti orang normal😏😏
Fahruraji
ini lupa sama bengkel dan berlian yg di lelang ngga jelas nih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!