Married With My Ketos

Kini mereka menuju ke salah satu satu mall terbesar di kota tersebut dan langsung menuju ke restoran yang Regantara sudah booking lebih dulu. Alea menggunakan dress hitam dengan lengan serta bawah leher yang transparan serta rambutnya yang di Cepol sedikit dan menyisakan yang lainnya yang ia biarkan tetap tergerai. sangat cocok dengan kulit putihnya. sementara Regantara memakai kemeja hitam pula dengan celana jeans yang senada.

Kedua kalinya ia melihat Alea berpakaian seperti wanita anggun dan ia benar-benar terpesona. Dimata Regantara, Alea itu bisa menjadi siapa saja, sebagai contoh ia bisa menjadi seperti anak kecil, menjadi remaja, dan juga bisa menjadi sosok wanita yang benar-benar sudah dewasa tergantung bagaimana dia berpenampilan.

Alea Shiena

"Cantik kan gue huh." kata Alea yang menyadari jika Regantara mengambil foto dirinya karena itu ia langsung berpose dengan PD nya

"Nggak jadi." kata Regantara dengan berbohong padahal ia sudah mendapatkannya.

"Lo udah sering kesini?" Tanya Alea.

"Nggak sering sih kalau lagi pengen aja." jawab Regantara.

Tak sengaja mata Regantara menangkap bayangan yang tak asing di matanya sehingga ia langsung berlalu pergi meninggalkan Alea yang tengah keheranan. ia hanya mengangkat bahunya acuh saja kemudian jalan sendirian dan melihat lihat suasana mall itu karena ia baru pertama kalinya ke mall tersebut.

"Lolly....ngapain kamu disini? Dia siapa?" tanya Regantara dengan menoleh ke arah pria yang ada di samping Lolly

"dia siapa sayang?" tanya pria di samping Lolly yang membuat Regantara menatapnya dengan tajam

"Aku perlu bicara sama kamu sekarang." kata Regantara dengan menarik tangan Lolly

"Apaan sih Lo lepasin tangan pacar gue." kata pria di samping Lolly

"Nggak ada urusannya sama Lo jangan ikut campur." bentak Regantara yang membuat pria itu terdiam sementara Lolly memberikan isyarat pada pria itu jika semuanya akan baik-baik saja.

Mereka menuju ke basement dan terjadilah perdebatan antara mereka disana.

"Maksud kamu apa?" tanya Regantara.

"Bukannya udah jelas. Seharusnya waktu itu juga aku sadar tapi malah baru sekarang aku sadar kalau hubungan ini udah nggak bisa di lanjutin lagi." kata Lolly.

"Aku minta waktu sebentar lagi, aku bakal jelasin semuanya dan setelah bayi itu lahir aku bakal ceraiin Alea." kata Regantara yang membuat Lolly menatap Regantara dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu sadar nggak sih sama omongan kamu?? Kamu tahu nggak posisi istri kamu sekarang? Dia lagi hamil anak kamu Rey anak kamu bukan anak orang lain, bisa bisanya kamu bilang begitu. aku juga wanita sama kayak istri kamu, aku tahu perasaan dia gimana Rey. Aku tau itu. Aku nggak nyangka kamu bisa bilang kayak gini. aku jadi makin yakin buat mengakhiri hubungan ini karena seharusnya aku nggak berada di antara kalian." kata Lolly.

"Tapi aku nggak cinta sama dia, aku cinta sama kamu." kata Regantara.

"Sekarang udah beda cerita lagi Rey. Kamu udah punya istri dan istri kamu lagi hamil anak kamu. Nggak seharusnya kamu bilang gini lagi ke aku." kata Lolly

"Oke dulu kamu yang selalu berjuang buat dapetin hati aku dan sekarang mungkin giliran aku yang bakal ngelakuin itu semua ke kamu Lolly. Aku cuman cinta sama kamu bukan orang lain." kata Regantara.

"Jangan gila kamu Rey. kamu udah punya istri, nggak pantes kamu ngomong kaya gini ke aku." kata Lolly dengan suara agak kerasnya.

"Kalau kamu minta aku ceraiin dia sekarang juga aku bakal ceraiin dia sekarang juga di depan kamu." kata Regantara yang langsung mendapatkan tamparan keras dari Lolly.

"Keterlaluan kamu Rey. Sejak kapan kamu berubah jadi kayak gini hah. Ini bukan Rey yang aku kenal. udahlah hubungan kita berakhir sampai disini aja kita tetep bisa jadi temen." kata Lolly.

"Nggak. aku nggak mau." kata Regantara dengan kekehnya.

"Terserah kamu Rey. Jangan hubungi aku lagi, oh ya satu lagi, aku bakal tunangan dalam waktu dekat ini sama pria yang tadi jalan sama aku. Kita bakal punya kehidupan masing-masing jadi aku mohon kamu juga harus bahagia sama kehidupan kamu sekarang bersama istri kamu." kata Lolly dengan menghapus air matanya kemudian berlari pergi sementara Regantara terus berteriak memanggil Lolly.

"Arrggghhhh....." teriak Regantara dengan marahnya kemudian menyalakan mobilnya dan berlalu pergi dari sana tanpa memperdulikan Alea yang masih menunggunya.

Disisi lain Alea masih duduk di sebuah resto dengan minuman di depannya. Ia selalu mengedarkan pandangannya dan mencari keberadaan Regantara karena pria itu tak kunjung kembali entah kemana dia pergi Alea juga tidak tahu.

Karena perutnya terasa keroncongan, ia pun akhirnya memilih memesan makanan sendiri alih alih menunggu Regantara datang yang ada anaknya akan kelaparan. Dari kejauhan sepasang mata menatap Alea sebelum akhirnya ia menghampiri gadis itu.

"Al." kata Iyan yang membuat Alea mendongak.

Uhukk uhukkk...

"Lahh kaget?? Hahahha?" kata Iyan dengan terkekeh.

"Sorry sorry....ngapain Lo disini yan?" tanya Alea.

"Ya makan lah. Lo sendiri tumben kesini? Sama siapa?" tanya Iyan.

"Sama temen gue." jawab Alea yang membuat Iyan bingung.

"Dia lagi nyari sesuatu lah apa gitu nggak tau gue. Lo sendiri?" tanya Alea.

"Tuh sama temen-temen. Lo mau gabung sama kita?" tanya Iyan sementara teman-temannya melambaikan tangannya ada Alea.

"Nggak lah gue disini aja." jawab Alea.

"Yaudah gue kesana dulu ya.' ujar Iyan yang membuat Alea mengangguk.

Pukul 10 malam Regantara juga belum datang sehingga membuat Alea benar-benar kesal. Untung saja dia sudah makan lebih dulu jika tidak ia tidak tahu bagaimana nasib anaknya yang menahan lapar.

"Sebenarnya dia kemana sih. Ngajak sendiri ngilang sendiri nggak ngabarin gue pergi kemana." gerutu Alea yang akhirnya beranjak menuju kasir.

Iyan yang memang belum pergi dari sana pun selalu memperhatikan Alea. hingga akhirnya ia beranjak dan menghampiri Alea kembali ketika merasa gadis itu mengalami masalah saat pembayaran.

"Kenapa Al?" tanya Iyan yang membuat Alea terkejut.

"Gue nggak bawa uang sama kartu Yan hahaha." kata Alea.

"Masa nggak bisa sih mbak transfer." kata Alea untuk kesekian Kalinya.

"Maaf mbak selain cash dan pakai debit di restoran kami tidak bisa." kata kasir .

"Yuadah pakai kartu saya aja mbak." kata Iyan yang membuat Alea terkejut.

"Ehhh apaan sih nggak usah yan. ntar gue keluar dulu tarik tunai." kata Alea

"Udah mbak pakai ini aja." kata Iyan yang langsung di proses oleh kasir

"Udah tenang aja kali kaya sama siapa aja sih Lo. Sebagai gantinya besok traktir gue di kantin oke." kata Iyan yang membuat Alea hanya bisa tersenyum tidak enak saja.

"Thanks ya udah ngrepotin lo." kata Alea.

Alea keluar dan keliling sebentar sambil terus menunggu kedatangan Regantara tapi sampai mall tutup Regantara benar-benar tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali.

"Loh Al Lo masih disini? Gue kira udah balik?" kata Iyan yang tiba-tiba berhenti di samping Alea.

"Iya nih hehehe temen gue ada urusan pulang duluan." ujar Alea dengan tersenyum canggung.

"Yuadah gue anter Lo pulang aja. Udah malem Lo nggak takut di sini sendirian?" kata Iyan .

"Jadi gue ngerepotin Lo lagi nih??" kata Alea.

"Halahhh biasanya juga gitu. Udah naik." kata Iyan yang membuat Alea hanya terkekeh saja dan naik karena tidak ada pilihan lain.

"Bisa nggak lama amat." kata Iyan

"bentar lag ini gue nggak bisa naik motor Lo tinggi amat. Miringin dikit dong." kata Alea dengan kesalnya

"Ck nyalahin motor. Lo nya aja yg pendek. Udah nih, pegangan." kata Iyan

"Duluan bro." sapa teman teman Iyan dengan berjalan lebih dulu.

"Yoi...." timpal Iyan dengan melambaikan tangannya.

"Oke. Udah." kata Alea setelah berusaha dan berhasil naik

Iyan mengantarkan Alea ke rumahnya sementara Alea sendiri sepanjang perjalanan hanya diam saja membuat Iyan merasa heran karena biasanya Alea akan banyak tanya dan cerita hal hal random yang nggak penting sama sekali, ia juga tidak berani bertanya karena ia takut akan menganggu privasi Alea.

Beberapa saat kemudian kini mereka sudah sampai di depan rumah Alea. Gadis itu turun dan mengucapkan terimakasih pada Iyan sebelum akhirnya masuk. Ia menekan bel dan satpam rumah tampak bingung ketika melihat siapa yang datang.

"Malam pak." kata Alea dengan tersenyum.

"Loh sendirian non?" tanya satpam itu.

"Sama temen hehe. Aku masuk duluan ya." kata Alea.

Art nya juga tampak bingung seperti satpam tadi saat membukakan pintu Alea. Ia hanya tersenyum saja dan langsung menuju kamarnya. ia menghela nafasnya beberapa kali sambil menelan rasa kecewanya pada Regantara.

"Maksud dia apa sih. Ngajak sendiri terus ninggalin gue gitu aja. Dia kira gue apaan coba. kalau nggak mau ngajak kenapa bilang gitu...ngapain juga sih gue nangis " ucapnya dengan menghapus air matanya kemudian tanpa sadar ia tertidur.

....

"Buk itu non Al tadi malam pulang loh." kata Lasri pada Citra yang membuat wanita paruh baya itu terkejut.

"Jam berapa mbak?" tanya Citra.

"Setengah dua belas malam kayaknya buk. Sendirian nggak sama mas Rey." kata Lasri .

"Beneran sendiri??" tanya Citra memastikan

"Iya buk sendiri. Kayaknya sih buk lagi ada masalah. coba deh itu samperin ke kamar non Al." kata lasri yang membuat citra mengangguk.

Citra mengetuk pintu kamar Alea kemudian masuk terlihat jika gadis itu tengah duduk di tepi ranjang sambil melipat selimutnya.

"Al...." ucap Citra dengan menghampirinya.

"Hmm iya mi." kata Alea dengan menoleh.

"Kok nggak bilang kalau mau kesini?" tanya Citra.

"Kamu lagi berantem sama suami kamu?" tanya Citra lagi yang membuat Alea menoleh tapi hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Nggak papa cerita aja sama mami. mami paham kok apa yang kamu rasain. Yah gitu namanya juga rumah tangga, apalagi pernikahan kalian baru seumur jagung. " kata Citra.

"Mi..." kata Alea .

"Iya kenapa? cerita aja sama mami." kata Citra.

"Al nggak bahagia sama pernikahan Al." ucap Alea yang kemudian mulai mengeluarkan air matanya.

"Kenapa? Bukannya selama ini kamu sama suami kamu baik-baik aja?" tanya Citra.

"Nggak mi...selama ini aku bohong sama mami. Kita nggak pernah bahagia sama pernikahan ini." jawab Alea.

"Yang kamu alami sekarang belum ada apa-apanya sayang. Di masa depan pastinya akan ada yang jauh lebih besar dari pada ini. semua orang termasuk mami Daddy mu juga mengalami hal yang sama kayak kamu sekarang. tapi karena kami saling percaya dan mencintai satu sama lain kita bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, begitupun juga kamu sama suami kamu." kata Citra dengan mengelus lembut rambut anaknya.

"Rey nggak pernah mencintai aku ma. Kita sama sama nggak ada rasa cinta. pernikahan ini rasanya kayak di atas kertas." kata Alea dengan menghapus air matanya.

"Nanti lama-lama pasti Rey bakalan mencintai kamu, cuman sekarang belum waktunya aja. Semua ada prosesnya sayang." kata Citra.

"Aku capek ma. Alea capek kaya gini terus. " kata Alea.

"mami tanya, Terus sekarang kamu mau gimana?" tanya Citra yang membuat Alea menggelengkan kepalanya

"Katanya kamu capek, Rey nggak mencintai kamu. Kalian berdua nggak bahagia sama pernikahan ini. emang disini mami sama Daddy mu yang salah karena udah ngejodohin kalian berdua, mami cuman mau kamu bahagia aja sayang, tapi kalau kamu nggak bahagia sama pernikahan ini, mami juga nggak bahagia ngeliat kamu. apapun keputusan kamu, nanti mami bujuk daddymu dan kasih pengertian." kata Citra

"Alea hamil mi." kata Alea yang membuat citra terkejut.

"Kamu serius Al? Tadi kamu bilang kalian berdua nggak bahagia sama pernikahan ini..." kata Citra.

"Ceritanya panjang ma Alea nggak bisa ngejelasin." kata Alea.

"Nggak papa, itu titipan dari Allah buat kamu. jaga dia baik-baik ya. kamu harus kuat demi dia." kaya Citra dengan memeluk Alea.

"Menurut mami Alea bisa bertahan nggak?" tanya Alea.

"Mami yakin kamu bisa melalui semua ini. tinggal nunggu waktunya aja Al, mami yakin cepat atau lambat suami kamu akan mencintai kamu." kata Citra.