seorang gadis dari zaman modern, yang melakukan touring di salah satu gunung tertinggi yang ada di Indonesia. dan menyebabkan dirinya meninggal setelah berhasil menaklukkan gunung tertinggi itu.
namun, arwah yang ditarik itu, bukannya pergi kealam baka, malah melakukan perjalanan waktu ke dunia yang lampau, yang mungkin hanya ada dalam sejarah.
ia, sang gadis bernama Aryani mayora merasuki tubuh seorang ibu yang kejam, yang tega menyiksa anak kandung sendiri tanpa ampun. nama wanita itu adalah Anarawati.
lalu, bagaimana kah Kisah Aryani setelah mengambil alih jasad ibu kejam itu.?? yuk.. disimak..🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. wajah cantik siapa ini ??
Saat dirinya telah masuk, dengan segera anara Langsung meminta cermin, dan saat itu juga, muncullah cermin di depan mata nya.
"Aku penasaran, kenapa anak-anak tidak mengenali ku saat bangun tidur. Apa jangan-jangan.. ah...!! Wajah siapa ini..!! cantik sekali.." kejut anara. Ia langsung mengamati wajah itu dalam cerminnya.
"Ini wajah siapa ya. Kok.." tiba-tiba anara langsung sadar, kalau ternyata wajah itu adalah miliknya. Dengan segera, ia membungkam mulutnya. Dan bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi.
"Ini wajah ku...?? Benarkah..!?? Apa yang terjadi, kenapa bisa seperti ini.." ujar anara. Ia kembali berpikir dalam hatinya dan mulai mengenang kembali apa yang ia lakukan di masa lalu.
Namun ia tidak menemukan jawaban apapun. hanya Membuat kepalanya pusing.
"Ah.. tau lah, yang penting dapat wajah cantik dan mulus ini. Eh.. aku harus segera bersiap. Anak-anak pasti sudah menunggu ku. Aku juga harus menyiapkan sketsa pakaian untuk dijual." Ujar anara lagi.
Sebelum ia membersihkan tubuhnya, terlebih dahulu, anara memasuki sebuah ruangan yang lengkap dengan peralatan menulis dan juga komputer. Sebut saja ruang belajar. Dengan cepat, ia mulai menggambar lima bentuk sketsa pakaian kebaya di zaman modern, dan juga gaun yang simpel dan tetap elegan. Dan tak butuh waktu lama, dan juga kemampuan yang dimilikinya, akhirnya pekerjaan itu selesai.
"Ah.. akhirnya selesai, sekarang waktunya mandi." Setelah itu, anara langsung masuk kedala kamar mandi dan membersihkan dirinya, serta mengganti kembali pakaiannya. Tak lupa, ia juga memoles wajahnya sedikit agar tidak kelihatan pucat. Tak ketinggalan juga pewangi tambahan. Setelah itu, anara benar-benar mengagumi dirinya sendiri.
"Gilak..!! Kecantikan ini dapat menggoncang dunia. Dan aku yakin, keluarga lakcnut itu pasti tidak akan mengenali ku. Tapi, wajah ini sangat berbahaya. Kira-kira ada cara ngak ya, untuk menyamarkan wajah ini. Kalau pakek cadar, aku tidak kuat, susah nafasnya." Ujar anara lagi memikirkan hal itu, ia menjadi pusing sendiri. Kemudian, ia mengingat satu jurus, yang digunakan untuk menyamar aura dari tubuhnya.
"Aha.. kenapa tidak mencoba jurus penyamaran saja." Setelah mengatakan itu, anara langsung mempraktekkannya. Ternyata, hal itu berhasil walaupun tidak seratus persen, karena, jurus itu masih perlu ia sempurna kan.
"Lumayan lah. Setidaknya, wajahku kecantikan nya sedikit berkurang." Ujar anara lagi.
Tapi, walau pun begitu, ia tetap akan cantik di mata orang lain. Akhirnya, setelah semuanya selesai, anara langsung keluar dari ruangan dimensi serta membawa beberapa kantor koin dari ruang dimensi dan juga hasil sketsa nya. Ia pun langsung bertemu dengan anak-anak dan langsung mengajak mereka pergi.
***
Di tempat lain, seorang laki-laki tampan dan gagah perkasa tengah berdiri di atas balkon istana nya, sambil matanya menerawang jauh ke depan. Dia adalah seorang ksatria hebat yang memilih untuk membangun kekuatan sendiri. Dirinya juga telah memenangkan berbagai macam bentuk peperangan dan bahkan dirinya dan kelompoknya sangat disegani di kerajaan ini. Dia adalah pangeran Bayu Krisna sakit. Yang berasal dari keturunan seorang jenderal besar hastanta sakti.
Srek
"Salam yang mulia pangeran." Tiba-tiba salah seorang pengawal datang menghampiri pangeran Bayu dan langsung memberikan salam penghormatan. Pangeran Bayu hanya melirik sekilas tanpa membalikkan tubuhnya kemudian bersuara.
"Bagaimana?? Apakah kalian telah menemukan keberadaan wanita itu..??" Tanya pangeran Bayu dengan dingin. Sang pengawal bayangan gentala langsung mengatupkan kedua tangannya.
"Maaf pangeran, saya baru menemukan informasi mengenai perempuan itu. Ia adalah putri dari Adipati cayapata. Dirinya juga dijebak oleh seseorang yang dekat dengannya, dan hal itu belum kami selidiki lebih lanjut. Sekarang, setelah kejadian yang menimpa pangeran dan perempuan itu, kini perempuan itu telah diusir dari kediaman Adipati cahayapata. Dan sekarang kami sedang menelusuri keberadaannya. Maafkan atas keterlambatan kami yang mulia pangeran, ini semua menyangkut tentang keluarga kemiliteran yang dimiliki oleh kerajaan ini. Semua informasi tentang keluarga itu bersifat rahasia." Ujar sang pengawal lagi.
Pangeran Bayu langsung memejamkan matanya mendengar laporan dari bawahannya itu. Memang, pada dasarnya, informasi tentang keluarga kemiliteran sangat rahasia, dan tidak sembarang orang dapat mengaksesnya.
"Baiklah kalau begitu. Lanjutkan lagi penyelidikan. Dan selidiki juga, siapa yang telah memberikan racun cinta itu pada minumanku. Cari tau, siapa orangnya dan siapa saja yang terlibat. Setelah ketemu, aku sendiri yang akan memberikan mereka hadia atas apa yang mereka lakukan. Dan aku akan memberikan hal yang tidak akan mereka lupakan. Segera laksanakan..!!" Seru pangeran Bayu di akhir kalimat nya.
"Baik yang mulia." Setelah itu, sang pengawal bayangan pun langsung menghilang dalam bayang-bayangan suasana malam. Sementara, pangeran Bayu tersenyum sinis dan juga dingin.
"Aku tau, kalian pasti ingin bermain-main denganku. Jika begitu, aku akan mengikuti permainan kalian. Tapi, kalian harus bayar mahal dengan semua ini." Ujar sang pangeran dengan ekspresi yang begitu Datar, dingin dan juga sorot mata yang tajam.
***
Di tempat lain, kini anara dan kedua anaknya telah berada di tengah-tengah pasar. Pasar yang ada di zaman kuno ini benar-benar alami tanpa polusi. Karena bisa dipikirkan zaman ini tak pernah ada sepeda motor sehingga tidak terlalu berdesak-desakan. biasanya kalangan bangsawan hanya akan menggunakan kereta kuda sebagai alat transportasi mereka.
"Ibu, ternyata pasar sangat ramai ya.. Nakula baru tahu.." ujar Nakula dengan polosnya.
Nakula dan Sadewa memegangi tangan anara kiri dan kanan agar tak hilang di kerumunan pasar itu. Anara yang mendengar penuturan Nakula langsung speechless, Bagaimana mungkin Nakula dan Sadewa tidak mengetahui bagaimana bentuk pasar.
Dan setelah anara mengingat-ingat kembali ingatan yang dimiliki tubuh ini, ternyata benar. kedua anak ini tak pernah beranjak dari rumah atau pergi ke suatu tempat. Karena kalau mereka nekat melakukannya, konsekuensinya akan sangat fatal.
"Kalau begitu, ibu akan sering-sering ngajak Nakula dan Sadewa ke pasar. Yang penting Nakula dan Sadewa tidak minta gendong sama ibu ya.. " ujar anara kepada kedua anaknya sambil menyunggingkan senyum manis. Kedua anak itu pun ikut membalas senyuman sang ibu.
"Tentu saja Bu, lagi pula kan kami sudah besar sudah bisa ngurus diri sendiri.. hanya saja kami belum bisa melindungi ibu dan membahagiakan ibu." Ujar Sadewa dengan polosnya. Mendengarkan aturan Sadewa anara langsung mengusap kepala anak bungsunya itu.
"Tidak apa-apa. kalau Nakula dan Sadewa belum bisa membahagiakan ibu, maka ibu yang harus membahagiakan Nakula dan Sadewa. Sekarang mari kita cari butik untuk menjual hasil sketsa ibu." Ujar anara kepada kedua anaknya.
Kedua anak itu pun langsung menganggukkan kepala dan menurut. Anara dan kedua anaknya pun langsung berjalan mencari tempat di mana biasanya ia dapat menjual sketsa pakaian yang ia bawa. mereka mengamati tempat tempat itu dengan teliti. mereka pun kembali menelusuri pasar itu.
