Dina, Syifa dan Juned mereka bertiga adalah anak Sania dari Sofwan. setelah mengalami pahit dan manisnya kehidupan, hidup mereka kembali diuji.
Setelah Sofwan bapak mereka meninggal dunia, menyusul lagi ibunda tercinta pergi menghadap yang kuasa. Dina sebagai anak sulung harus berjuang untuk adik-adiknya.
Mampukah mereka bertiga melewati semua cobaan yang kelak akan dilewati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senajudifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Selingkuh
"Bagaimana bang, hebatkan kami?? Mulai hari ini abang tidak akan lagi diganggu oleh si Cicil itu!!" Kata Miki.
"Kalian yakin?" Tanya Juma.
"Yakinlah jika dia masih ngotot mau mengganggu abang, kami yang akan menjadi saksi perselingkuhannya tetapi jika masih kurang juga maka foto-foto kemesraan mereka ini juga akan kami jadikan saksi!!" Kata si kembar yang cerdas itu.
"Wih...sempatnya kalian mengambil foto mereka?" Tanya Juma sambil mengacak rambut dua ponakan kecilnya itu.
"Sempatlah, makanya jangan remehkan kami berdua, tadi sengaja kami berdua menjauhkan abang dari om Bisma supaya abang bisa tukar pikiran dan pendapat sama si Cicil itu!!" Kata Miko setelah semenjak tadi diam akhirnya buka suara juga.
"Tapi bagaimanapun abang sangat berterima kasih pada kalian, dengan begini Cecilia nggak akan pernah mengganggu abang lagi!!" Kata Juma lega.
"Abang sedih melihat kak Cicil berselingkuh?" Tanya Miki hati-hati.
"Nggak lah...abang malah senang karena abang bisa terbebas dari nenek sihir itu!!" Kata Juma.
"Syukurlah...kami berdua pikir abang akan patah hati tadi!!" Kata Miko.
"Ya nggak lah!! Lagian abang sama sekali tidak cinta sama Cecilia!!" Kata Juma.
"Iya kami tau abang kan cintanya sama kak Dina!!" Kata Miki tertawa.
"Dasar anak bandel...dari mana kalian bisa tau??" Kata Juma.
"Dari buku harian bang Juma lah!!" Kata Miki.
"Aku binggun harus bagaimana!! Aku mencintaimu tapi kamu tak pernah tau isi hatiku...Asek...." Kata Miki
"Bukan binggun tapi bingung Miki!!" Kata Miko.
"Dasar anak-anak locknout!!" Maki Juma.
"Lalu dari mana kalian tau jika abang suka sama kak Dina?" Tanya Juma.
"Tau lah...bukannya abang menuliskan di setiap akhir buku tulis milik abang Juma ❤ Dina kan??" Kedua bocah kembar itu tambah ramai menggoda Juma.
"Sialan kalian berdua!!" Kata Juma.
Sementara itu Cecilia terlihat sangat lesu. Jujur dia bersama Bisma hanya untuk mengeruk uang lelaki itu dan tentu saja sebagai imbalannya dia harus selalu tidur dengan Bisma tanpa rasa cinta hanya sekedar uang dan naf*su belaka.
Sebaliknya dengan Juma dia benar-benar jatuh cinta, tetapi kini Juma telah tau bagaimana kelakuan dia yang sesungguhnya bisakah dia merebut hati Juma kembali?
"Baby...kok kamu jadi mendadak diam begini? Biasanya minta ini dan itu pada om??" Kata Bisma seraya mencubit hidung mungil milik Cecilia.
"Nggak om!!" Kata Cecilia.
"Babe, kita ngamar yuk??" Ajak Bisma.
"Istri om lagi dinas malam ini, besok siangan baru pulang sementara om libur malam ini!!" Kata Bisma sambil meraba-raba tubuh sensitif gadis itu membuat Cecilia jadi menggelinjang kegelian.
"Tapi Cecil lagi nggak mood om!!" Kata Cecilia.
"Tenang aja om akan membuat kamu good mood, oke??" Bisik Bisma di telinga Cecilia dan sejenak membuat Cecilia melupakan semua masalahnya dengan Juma.
**************
"Lastri, kok kamu belum pulang?" Tanya Susi pada Sulastri teman satu shift malamnya itu.
"Sebentar lagi, ini lagi menyelesaikan laporan dulu!!" Kata Sulastri.
"Lastri, ada yang mau aku bicarakan denganmu tapi pulang nanti ajalah kulihat sekarang kamu masih sibuk!!" Kata Susi pada sahabatnya itu.
"Mau bicara apa sih Sus kayaknya penting banget!!" Kata Lastri.
"Nantilah...kamu selesaikan lah dulu pekerjaanmu biar cepat kelar!!" Kata Susi.
"Kasihan kamu Tri, aku sebenarnya nggak tega untuk mengatakan yang sejujurnya padamu tapi jika aku terus diam tanpa mengatakan padamu berarti aku terus membiarkan dan menutupi kesalahan hingga berlarut-larut!!" Batin Susi.
"Ah, kelar juga!! Ganti baju dulu ah!!" Kata Sulastri setelah mengerjakan laporan terakhirnya.
Di parkiran dia sudah ditunggu oleh Susi sahabatnya.
"Kita mau kemana?" Tanya Sulastri.
"Kita ke kafe dekat sini aja!! Suasananya strategis untuk bersantai!!" Jawab Susi lalu mereka naik motor berdua karena sejak tadi Lastri menelpon suaminya untuk dijemput tapi nggak aktif.
"Wau...aku baru tau jika di sekitar sini ada kafe yang sederhana tapi berkelas begini!!" Kata Lastri sambil mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling kafe.
"Aku sering kemari jika aku lagi suntuk!! Apalagi jika malam hari kita disajikan oleh musik dan alunan lagu, kamu tau siapa penyanyi favoritku? Mereka itu tiga saudara mulai mereka masih kecil hingga sekarang penyanyi utamanya sudah SMA kelas 12 dan adik-adiknya sudah pada SMP." Kata Susi.
"Berarti kamu sudah lama dong langganan di sini??" Tanya Lastri.
"Mulai aku masih kuliah dulu, waktu itu kafe ini belum sebesar sekarang, kamu tau dulu pemilik kafe ini ganteng banget dan penyanyi kafe ini ibu dari 3 anak yang kubilang tadi!!" Kata Susi.
"Tapi sayang, keduanya telah meninggal dunia!!" Kata Susi lagi.
"Oh iya tadi kamu mau menyampaikan apa?" Tanya Lastri mengingatkan Susi.
"Oalah iya aku lupa...kok malah bernostalgia pada masa lalu pula!!" Kata Susi tertawa.
Mereka memesan makanan dan minuman sambil menunggu akhirnya Susi bertanya pada Lastri.
"Las, sudah berapa tahun kamu dan Bisma menikah?" Tanya Susi mulai serius.
"Sudah tiga tahun, kenapa memangnya Sus??" Tanya Lastri.
"Tiga tahun menikah dan telah dikarunia satu orang putri, apa perhatian Bisma tidak berkurang padamu?" Tanya Susi.
"Kalau soal perhatian sih gimana ya? Apalagi kita dinasnya berbeda gini, dia libur dan aku kena shift malam sementara Dea dititipkan di tempat ibuku!!" Kata Lastri.
Susi nampak ragu untuk mengungkapkan sesuatu pada Lastri.
"Jika aku menceritakan sesuatu apakah kamu marah padaku Lastri??" Tanya Susi pelan.
"Cerita tentang apa Susi?" Tanya Lastri.
"Sebelumnya aku minta maaf ya Las, sebenarnya aku tidak ingin menyampaikannya padamu tetapi lama kelamaan aku jadi kasihan padamu!!" Ucap Susi lalu terhenti sesaat.
"Sebenarnya kamu mau menyampaikan apa sih??" Tanya Lastri penasaran.
"Tentang Bisma suamimu!! Sebenarnya bukan hanya aku yang pernah melihat tetapi ada beberapa teman yang lain pun melihatnya." Kata Susi sambil menjeda kalimatnya.
"Tentang mas Bisma? Ada apa dengan mas Bisma??" Tanya Lastri semakin penasaran.
"Semalam saat aku hendak berangkat dinas malam aku bertemu dengan suamimu di samping parkiran sebuah penginapan dan lagi-lagi dia kulihat bersama dengan wanita muda itu." Kata Susi.
"Sebenarnya ini sudah tiga kali kulihat di tempat yang sama dengan perempuan yang sama pula!! Tetapi aku tidak mau suudzon duluan!!" Ucap Susi.
"Tetapi ini bukan hanya aku yang melihatnya, Fitri dan Anna juga pernah melihatnya, mereka enggan menyampaikan padamu mereka hanya bercerita kepadaku karena mereka takut kamu tersinggung.
"Apa kamu dan Bisma ada masalah??" Tanya Susi lagi.
Lastri menggeleng antara percaya dan tidak percaya pada apa yang dikatakan oleh Susi.
"Kami tak ada masalah hanya saja memang sekarang sikap mas Bisma dingin ke aku, aku pikir mungkin karena kurangnya komunikasi antara kami berdua yang menyebabkan renggangnya hubungan kami." Jawab Sulastri sendu.
"Ini...!!"
Susi menyodorkan ponselnya pada Sulastri.
"Semalam aku mengambil gambar mereka berdua, awalnya aku nggak tega untuk memberitahukan padamu tentang hal ini tetapi lebih nggak tega lagi jika aku membiarkan kamu terus dibohongi oleh Bisma suamimu!!" Jawab Susi prihatin.
Sulastri menatap nanar gambar demi gambar yang terpampang nyata di ponsel Susi.
"Tega kamu ya mas membohongi aku?? Aku salah apa padamu mas??" Kata Sulastri.
*
*
***Bersambung...
Jangan lupa ikuti terus lanjutan kisahnya ya reader, like, komen, vote, favorite dan rate nya🙏🙏