NovelToon NovelToon
Phoenix Reborn

Phoenix Reborn

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Balas Dendam / Balas dendam. / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: LuciferAter

Dikhianati oleh adiknya, dibuang oleh suaminya, kehilangan anak dalam kandungannya, hidup Huang Miaoling tidak bisa lebih buruk daripada sekarang. Ketika dia berusaha menyelamatkan suami yang sangat dia cintai, yang dia dapatkan adalah dua bilah pedang yang menembus tubuhnya tanpa belas kasihan.
"Di kehidupan berikutnya, aku, Huang Miaoling, akan membalas semuanya!"
Sebuah sumpah yang terucap karena hati yang tak rela. Tidak ada yang menyangka kalau sumpah itu akan membawanya ke sepuluh tahun sebelumnya. Sepuluh tahun sebelum semua mimpi buruk itu terjadi.
"Dengan kesempatan ini, aku akan membalas semua orang yang telah menindasku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LuciferAter, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Jiang Feng

Hanya orang dengan kedudukan penting yang bisa memesan ruangan di lantai dua. Seseorang yang bisa memesan seluruh lantai dua sudah pasti adalah seseorang yang luar biasa.

Terlihat tiga orang pria sedang duduk bersama di dalam sebuah ruangan. Pria pertama mengenakan pakaian serba hitam dan memiliki wajah yang dingin, kentara kalau dia sedang membicarakan masalah serius. Di sebelah pria berpakaian hitam itu terdapat pria lain dengan pakaian serba putih. Wajah pria itu terlihat tenang dan pancaran matanya lembut. Kalau dibandingkan dengan pria berpakaian hitam, jelas mereka bagaikan bumi dan langit. Selain kedua pria itu, ada juga seorang pria lain yang terus tersenyum ke sana dan kemari kepada para wanita yang melayani. Pakaiannya berwarna biru tua yang serasi dengan warna matanya yang mencolok.

Pria berpakaian hitam itu mendengus, “Wang Junsi, berhenti menggoda.” Ucapan pria itu begitu singkat, tapi nada bicaranya sangat tajam dan seakan tak menganggap Junsi yang memiliki kedudukan lebih tinggi daripadanya.

Wang Junsi mengalihkan pandangannya kepada pria itu dan menyeringai. “Jiang Feng, walaupun wajahmu tampan, kalau kau bersikap seganas ini, gadis dari keluarga manapun tidak akan berani mendekatimu,” goda Junsi sembari terkekeh.

“Banyak omong kosong,” balas Jiang Feng.

Pria berpakaian putih menghela napas. “Kakak, jangan bercanda. Kita sedang membicarakan hal penting.”

“Wuyu, jangan ikut-ikut membosankan seperti serigala di sebelahmu itu.” Junsi memutar bola matanya dan menyesap anggur di dalam cangkirnya.

Wang Wuyu menggelengkan kepalanya dan kembali mengalihkan pandangan kepada lembaran kertas di hadapannya. “Jadi, ini semua laporan yang kau dapat dari kementerian keuangan?” tanya Wuyu. “Tidak ada yang salah …. Lalu, dari mana orang itu bisa mendapatkan uang untuk membeli barang itu?”

Junsi terlihat malas dan memutar bola matanya. “Dari mana lagi? Tentu saja dari sogokan semua pejabat yang berniat kabur dari kejahatan mereka.”

“Perlu bukti,” sahut Jiang Feng.

Sembari melihat salah satu lembar kertas yang menarik perhatiannya Wuyu berkata, “Aku bisa mengecek mereka yang terlibat dari laporan keuangan ini. Akan tetapi, aku tidak bisa mengajukan masalah ini ke hadapan Ayahanda. Kita harus mencari cara lain agar masalah ini dibuka.”

“Bisa diatur,” jawab Jiang Feng.

Selagi kedua orang itu berdiskusi mengenai masalah tersebut, Junsi yang sedang bermalas-malasan menyadari kalau ada yang aneh dari suasana di luar. “Apakah kalian tidak merasa di luar … terlalu sunyi?” ujarnya membuat kedua orang yang lain menyadari hal tersebut.

Tanpa menunggu yang lain untuk bergerak, Jiang Feng berdiri dari kursinya. Dia membuka pintu ruangan dan bertanya kepada salah seorang pelayan, “Ada apa?”

Pelayan tersebut membisikkan sesuatu, menjelaskan secara singkat mengenai kejadian yang terjadi di lantai satu. Mendengar hal tersebut, ekspresi Jiang Feng menjadi semakin dingin.

“Ketua, sebenarnya, hal ini tidak perlu kau pusingkan,” ujar gadis tersebut.

Bagaimana mungkin dia tidak memusingkan masalah ini? Lianhua Yuan adalah bisnisnya yang paling besar. Kalau hal ini merusak reputasi Lianhua Yuan, maka bisnisnya bisa berantakan.

Mata Jiang Feng melirik Wuyu dan Junsi sekilas. “Kalian tetap di sini. Aku segera kembali.” Kemudian, pria itu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Kedatangan Wang Junsi dan Wang Wuyu ke tempat ini adalah sebuah rahasia, begitu pula pertemuan mereka. Karena masalah ini berhubungan dengan nama baik Lianhua Yuan, sebagai ketua, Jiang Feng harus mengambil tindakan.

Mata Junsi terbelalak. “Wuyu, itu adalah kalimat terpanjang yang serigala itu ucapkan hari ini!”

Ekspresi Wuyu terlihat begitu lelah. Pangeran itu menghela napas. “Kakak, kau ini ….”

***

Pandangan Jiang Feng pertama kali jatuh pada salah satu pelayan wanita yang berlutut di lantai. Jiang Feng mengenali wanita itu sebagai Siyue, salah satu pelayan wanita di rumah hiburannya.

Sebenarnya, Siyue memang sudah lama memiliki reputasi yang kurang baik di antara para pelayan wanita Lianhua Yuan. Beberapa pelayan lain sering melapor kepada Jiang Feng mengenai sikap Siyue yang terkadang kurang senonoh kepada para tamu pria.

Walaupun Lianhua Yuan adalah rumah hiburan, tapi bisnisnya bukanlah rumah bordil di mana para gadis menjual tubuh. Para gadis dan pria muda di sini menjual keterampilan mereka dalam bentuk pertunjukan, tidak lebih.

Sedari awal, Jiang Feng sudah menekankan kalau tempat ini tidak menerima wanita maupun pria murahan. Kalau rumor buruk tersebar, bisnisnya ini malah akan merusak reputasinya sebagai saudagar terpercaya di ibukota.

“Ada apa ini?” tanya Jiang Feng dengan nada tegas.

Melihat Jiang Feng telah datang, Siyue langsung mengalihkan pandangannya dan memaki dalam hati, ‘Sial! Kalau Ketua tahu ….’

Karena Siyue mengalihkan pandangan dari dirinya, Jiang Feng pun menaikkan pandangannya kepada pria yang berada tidak jauh dari Siyue. Ketika melihat wajah pria itu, Jiang Feng sedikit kaget. Tatapannya membeku melihat wajah pria itu.

‘Kenapa wajah itu begitu … familier?’ pikir Jiang Feng masih dengan wajah datarnya.

Walau Jiang Feng dekat dengan Wang Junsi dan Wang Wuyu, dua orang yang terkenal sebagai dua pangeran tampan di kerajaan Shi, tapi … pria di hadapannya ini tidak kalah tampan dengan kedua orang itu. Tunggu … dibandingkan dengan ‘tampan’, ‘cantik’ adalah kata yang lebih cocok untuk menggambarkan pria di hadapannya itu.

‘Kalau pria ini bekerja di Lianhua Yuan ….’ Benak Jiang Feng mulai menghitung keuntungan yang bisa dia dapatkan. Akan tetapi, menyadari pakaian mewah yang dikenakan oleh pria tersebut, Jiang Feng mengusir benaknya. ‘Putra seorang kaya.’

“Ketua …,” panggil Yuanli dengan wajah sedikit ketakutan melihat Jiang Feng turun dari lantai dua untuk melihat keributan yang terjadi.

Mendengar panggilan yang digunakan Yuanli membuat Miaoling kembali kaget. ‘Ketua?!’ Pada saat itu juga, Miaoling ingin menampar dahinya dengan kencang. ‘Apakah karena usiaku di kehidupan lalu sudah mulai lanjut, jadi aku bisa melupakan hal-hal penting seperti ini? Jiang Feng adalah salah satu saudagar ternama di ibukota. Kenyataan kalau pria itu adalah pemilik Lianhua Yuan bukanlah hal yang mengejutkan!’ Miaoling memaki-maki dirinya sendiri dalam hati.

Di kehidupan sebelumnya, Miaoling tidak memiliki hubungan yang baik dengan Jiang Feng. Walaupun dirinya bisa dianggap sebagai Permaisuri yang membantu pemberontakan, tapi semua orang masih memberikan dirinya hormat di hadapannya. Hanya satu orang … satu orang itu saja yang tidak pernah menganggapnya.

Jiang Feng!

Di kehidupan yang lalu, ketika Chengliu telah naik sebagai kaisar, Wei Xinhao, kakek Miaoling dari sisi ibunya yang menjabat sebagai Menteri Keuangan, mengundurkan diri. Mengetahui kalau Jiang Feng adalah salah satu saudagar ternama yang memiliki keahlian luar biasa, Wang Chengliu mati-matian menginginkan pria itu menjabat menjadi menteri keuangannya. Akan tetapi, Jiang Feng berani menolak.

Walaupun Wang Chengliu sangat kesal dengan penolakan Jiang Feng, tapi Chengliu tidak rela menurunkan hukuman kepada pria yang sangat bertalenta itu. Namun, kedudukan menteri keuangan tidak bisa terus kosong. Para menteri yang lain pun mulai mengajukan berbagai orang lain untuk kedudukan tersebut dan mengusik Chengliu untuk melupakan soal Jiang Feng karena pria itu pasti tidak akan menerima.

Tidak tega melihat Chengliu dipusingkan karena masalah ini, Huang Miaoling memutuskan untuk turun tangan sendiri dan mengundang Jiang Feng. Di dalam hatinya, Miaoling tahu kalau Jiang Feng pasti akan menolak. Tapi, tidak mencoba … hanya akan berakhir pada penyesalan.

Di hari Huang Miaoling pergi mengunjungi kediaman Jiang Feng, pria itu tidak menyambutnya walaupun sudah tahu kalau Miaoling—yang pada saat itu adalah permaisuri—akan datang. Tidak hanya itu, pria itu membiarkan Miaoling menunggu di ruang tengah kediamannya untuk dua jam lamanya. Jiang Feng tidak berhenti sampai di sana. Ketika pria itu akhirnya datang ke ruang tengah, pria tidak tahu malu itu datang dengan bertelanjang dada dan sebuah pedang di tangannya.

Sebagai putri dari keluarga militer, Miaoling tahu kalau pria itu baru saja selesai berlatih pedang. Akan tetapi, pria itu keterlaluan! Sebagai seorang permaisuri, Miaoling sudah menurunkan harga dirinya dengan datang secara langsung ke kediaman Jiang Feng. Alih-alih menghormatinya, Jiang Feng malah membiarkannya menunggu dan menyambutnya dengan penampilan tidak senonoh seperti itu! Kentara kalau pria itu sengaja mempermalukannya!

Sebagai seorang permaisuri, Miaoling tentu saja sangat marah dan menegur pria tersebut. Bukannya merasa malu dan meminta maaf, Jiang Feng, dengan wajah tanpa ekspresinya itu, malah mengajukan sebuah pertanyaan. Bahkan sampai saat ini, Miaoling tidak akan pernah melupakan pertanyaan pria itu.

“Bagaimana rasanya tidur dengan seorang pengkhianat?”

Awalnya, Miaoling sangat marah. Wanita itu tidak mengerti apa alasan Jiang Feng mengucapkan hal seperti itu. Akan tetapi, Miaoling tahu kalau ini adalah siasat Jiang Feng untuk membuatnya marah dan pergi tanpa mencoba menawarkan jabatan kepadanya. Oleh karena itu, Miaoling menelan semua harga dirinya.

Dengan sebuah senyuman di wajahnya dan pandangan penuh percaya diri, Miaoling membalas ucapan pria es itu dengan, *“*Lumayan. Kenapa? Ingin mencoba?”

Miaoling tidak begitu ingat apa yang terjadi setelah itu. Yang dia ingat, keesokan harinya, Jiang Feng datang ke istana dan menerima jabatan yang ditawarkan oleh Chengliu. Entah apa yang membuat Jiang Feng merubah pikirannya.

Walaupun dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan, tapi Jiang Feng selalu ikut campur dengan kebijakan yang Miaoling ajukan. Bukan hanya tidak menghormatinya, Jiang Feng juga berani menyindir masalah pemberontakan di hadapan Chengliu dan Miaoling seakan meminta mereka untuk membunuhnya.

Di Pengadilan Utama, setiap kali Miaoling menyetujui suatu hal, Jiang Feng akan menolak. Di sisi lain, ketika Miaoling tidak menyetujui satu hal, Jiang Feng akan mendukung hal tersebut. Di luar pengadilan, kalau dirinya berpapasan dengan Miaoling, Jiang Feng akan mengatakan hal yang menantang harga diri Miaoling.

‘Bajingan itu …,’ geram Miaoling dalam hati mengingat segala hal yang pernah Jiang Feng lakukan di kehidupan yang lalu.

Ketika Miaoling masih melamunkan masa lalu, Jiang Feng melangkah lebih dekat dan berkata, “Apa yang mungkin telah pelayan ini lakukan sampai kau bersikap seperti ini, Tuan?”

Rambut di belakang leher Miaoling berdiri karena dirinya bergidik mendengar nada sopan yang Jiang Feng gunakan ketika berbicara padanya. ‘Apakah ini masih Jiang Feng yang sama?’ tanya Miaoling dalam hati.

Mata Miaoling menyapu sekeliling sesaat dan dia menghela napas. Sudah terlambat untuk mengalihkan perhatian dari dirinya sekarang.

“Pelayan ini terus menggodaku. Aku sudah meminta pelayan lain untuk melayaniku, tapi pelayan ini masih memaksa,” jelas Miaoling sembari memandang Siyue dengan kesal.

Mendengar hal ini, Jiang Feng melemparkan pandangan mengerikan kepada Siyue. Kemudian, dia membungkuk sedikit kepada Miaoling. “Aku harap Tuan mau memaafkan pelayan ini. Bisa kupastikan pelayan ini akan mendapatkan hukuman yang sepatutnya.”

Jiang Feng melemparkan sebuah tanda kepada pengawal yang ada di pojok ruangan. Dua pengawal datang dan langsung mencengkeram kedua lengan Siyue.

Sadar kalau dirinya akan dihukum oleh Jiang Feng, Siyue segera meronta dan memohon, “Ketua! Ketua, tolong maafkan aku! Aku tidak akan mengulangi kesalahanku! Ketua!”

Walaupun Siyue sudah memohon dengan wajah yang begitu memelas, tapi ekspresi Jiang Feng sama sekali tidak berubah. Kedua pengawal Jiang Feng menyeret wanita itu keluar dari pintu belakang. Para pengunjung yang melihat hal itu menggelengkan kepala mereka, sudah biasa melihat pelayan di Lianhua Yuan dikenakan hukuman tegas.

Di saat teriakan Siyue tak bisa didengar lagi, Jiang Feng menatap Miaoling. “Kunjungan Tuan kali ini akan ditanggung olehku.” Jiang Feng memberi hormatnya lagi.

Miaoling terbelalak. Awalnya, dia ingin menolak. Akan tetapi, ketika teringat semua yang Jiang Feng lakukan di kehidupan yang lalu, Miaoling mengurunkan niatnya.

“Terima kasih atas pengertian Ketua Lianhua,” ucap Miaoling sembari membalas hormat Jiang Feng.

Jiang Feng berkata, “Tuan terlalu sungkan. Ini adalah permintaan maafku karena bawahanku telah mengganggu harimu. Jiang Feng undur diri.” Kemudian, Jiang Feng menepuk tangannya dua kali. “Lanjutkan pertunjukan.”

Dengan perintah Jiang Feng, dua pemusik kembali memainkan sitar mereka dan para tamu pun kembali duduk. Beberapa tamu melanjutkan pembicaraan mereka sebelumnya dan yang lain membahas mengenai kejadian yang terjadi.

Mata Miaoling menatap punggung Jiang Feng yang mengarah ke tangga. Setengah perjalanan naik ke lantai dua, Jiang Feng berhenti sesaat dan menoleh untuk menatap Miaoling. Pria itu menganggukkan kepalanya dan Miaoling membalasnya dengan sebuah senyuman.

Miaoling tersenyum lebar menatap Jiang Feng yang menghilang ke lantai dua. ‘Lihat bagaimana aku akan menghabiskan uangmu!’

____

A/N: Astaga, ternyata Miaoling ada dendam dengan si Jiang Feng ini. Karena bukan dendam kesumat, cara balas dendamnya gitu banget, ya? Wkwkwkwk

Jangan lupa vote dan comment, guys!

1
Rosmalinda Sary
cie ketemu ibu mertua🤣
Ririn Santi
bgmn bs yanan tdk mengungkapkan kata kata terakhir sahabatnya ttg racun kpd kaisar? yg pd akhirnya kesalahan diletakkan pd junsi
Ririn Santi
kaisar yg egois. meninggalkan istri yg hamil sendirian hny utk ucapan maaf.
Ririn Santi
uuuuh....kehidupan yg mengerikan, jauh dr kata tenang
Ririn Santi
itu sebabnya klu ingin pny istri byk jgn di kumpulkan di satu tempat. mudah bg salah satu utk menyakiti wanita lainnya.
Ririn Santi
egoisnya kaisar dan permaisuri , demi kekuasaan yg tdk memperdulikan peraasaan miaoling.
Ririn Santi
cakeeeeep
Ririn Santi
kapan sih si selir itu dpt balasan puncaknya?
Ririn Santi
kehidupan istana penuh dg tri dan intrik demi ambisi, kekuasaan dan kekayaan.
Ririn Santi
gubraaaak😲😲😲😲😲😲

😭😭😭😭😭😭
Murni Dewita
wah sehati dengan pangeran keempat
Murni Dewita
😂😂😂😂😂🤣
Murni Dewita
👣
Ririn Santi
wafuh trik dan intrik istana bikin tegang aja sih.
Ririn Santi
wah gak sadar aku nangis thor
hiks....m
Ririn Santi
wah 2x dipermalukan di hadapan khalayak persis setelah pertunangan benar" double kill. minta pembatalan aja atuh
Ririn Santi
hayo bisa gak kamu melepaskan diri dr perjodohan ini ling'er?
Ririn Santi
makan tuh umpanmu sendiri hahaha
Milaayu
tapi semua yang baca jd tau loh perdana mentri liang
Milaayu
Mu Buhui berubah menjadi Mu bodohi wkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!